0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri yang bersifat merugikan dan menguntungkan bagi kesehatan manusia. Bakteri merugikan seperti E. Coli, Salmonella, Tuberkulosis, dan Staphylococcus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, pneumonia, atau infeksi. Sedangkan bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan meningkatkan daya tahan tub
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri yang bersifat merugikan dan menguntungkan bagi kesehatan manusia. Bakteri merugikan seperti E. Coli, Salmonella, Tuberkulosis, dan Staphylococcus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, pneumonia, atau infeksi. Sedangkan bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan meningkatkan daya tahan tub
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri yang bersifat merugikan dan menguntungkan bagi kesehatan manusia. Bakteri merugikan seperti E. Coli, Salmonella, Tuberkulosis, dan Staphylococcus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, pneumonia, atau infeksi. Sedangkan bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan meningkatkan daya tahan tub
Ringkasan mengenai Bakteri yang Menguntungkan dan Merugikan
(Jenis, Peranan, Dan Efek yang Dimunculkan) Dosen Pengampuh: FIHRI BACHMID, S.Kel,. M.Si
Disusun oleh : Fransius Mamangkei 225730516056
INSTITUT SAINS DAN TEKONOLOGI ESA TRINITA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI INFORMATIKA MEDIS 2022 1) Bakteri yang merugikan 1. Escherichia Coli Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) adalah bakteri yang sering menyebabkan gangguan pencernaan. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya akan sembuh sendiri, tetapi bisa parah atau bahkan fatal. Bakteri E. Coli umumnya disebarkan melalui makanan yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan benar, termasuk sayur-sayuran yang mentah. 2. Salmonella Gastroenteritis Salmonella gastroenteritis (salmonellosis) adalah bakteri yang menyebabkan penyakit salmonella. Penyakit ini adalah jenis infeksi yang sering terjadi pada pencernaan dan digambarkan sebagai kondisi keracunan makanan. Ini menyebabkan sakit perut yang parah, diare, dan muntah. Bakteri ini dapat ditemukan di saluran usus manusia dan hewan lain, dan biasanya menginfeksi manusia melalui konsumsi unggas yang kurang matang. 3. Mycobacterium Tuberculosis Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkolosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri ini yang ditularkan dari manusia ke manusia lain melalui udara. Seseorang dengan penyakit tuberkolosis akan mengalami batuk terus- menerus selama lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, nyeri dada, gangguan pernapasan karena batuk, demam, dan panas dingin. 4. Staphylococcus Aureus Staphylococcus Aureus (MRSA) adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik yang dapat mematikan, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bakteri ini menyebabkan infeksi Staph. Infeksi Staph adalah infeksi yang menyebabkan tubuh Anda menjadi kebal akan antibiotik jenis penisilin, yaitu antibiotik untuk menangani infeksi bakteri, serta beberapa jenis antibiotik lainnya dalam kelas obat sefalosporin. Bakteri ini biasanya mudah menyerang orang dengan sistem imun lemah dan orang dengan usia lanjut. 5. Streptococcus Pneumoniae Bakteri yang satu ini adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri ini. Penyakit ini adalah menular dan biasanya menyebar melalui partikel udara dari batuk atau bersin. Bakteri streptococcus pneumoniae ternyata memang berada di saluran pernapasan manusia namun tidak berbahaya pada orang sehat. Bakteri Streptococcus pneumoniae juga menyebabkan infeksi telinga, sinus, dan meningitis. 6. Clostridium Difficile Clostridium Difficile (C. diff) adalah bakteri yang biasanya ditemukan di usus. Jika menyerang tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit GI saat tumbuh berlebihan karena penggunaan antibiotik atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu. 7. Chlamydia Trachomatis Chlamydia Trachomatis adalah bakteri yang jika menyerang tubuh akan menyebabkan penyakit Chlamydia. Penyakit Chlamydia adalah infeksi menular yang disebabkan oleh yang menular dari aktivitas seksual. Wanita memiliki faktor yang lebih besar terinfeksi penyakit ini dibandingkan pria. Gejala infeksi Chlamydia pada wanita adalah keputihan abnormal, sakit saat menstruasi, nyeri saat buang air kecil, area vagina terasa gatal dan sensasi terbakar, nyeri saat berhubungan seksual. 8. Helicobacter Pylori Helicobacter Pylori (H. pylori) adalah jenis bakteri yang berhubungan dengan tukak lambung dan gastritis kronis. Bakteri ini bisa berkembangkarena dipicu beebrapa hal, antara lain perubahan sistem pencernaan akibat refluks, keasaman dan kebiasaan merokok. 9. Neisseria Gonorrhoeae Neisseria Gonorrhoeae adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Gonorhoe. Penyakit Gonorhoe adalah penyakit menular seksual yang disebut juga kencing nanah. Bakteri Neisseria gonorrhoeae dipaparkan melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terkontaminasi bakteri tersebut. Gejala penyakit gonore pada laki-laki adalah rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan di testis, serta terdapat kotoran di penis yang berwarna putih, kuning, atau hijau. Sementara gejala pada wanita adalah timbul rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, keputihan lebih banyak, serta nyeri saat berhubungan seksual. 10. Treponema Pallidum Treponema pallidum adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Sifilis. Penyakit Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri ini yang umumnya dipaparkan melalui hubungan seks, seks anal, dan seks oral. Jika dibiarkan, penyakit menular seksual sifilis dapat menyebabkan kondisi medis yang fatal seperti arthritis, kebutaan, dan kerusakan otak.
2) Bakteri Yang Menguntungkan
1. Lactobacillus Acidophilus Lactobacillus acidophilus adalah salah satu bakteri yang normalnya berada di saluran pencernaan manusia. Bakteri ini bermanfaat menurunkan kolesterol jahat dan mengatasi diare. Lactobacillus acidophilus juga dapat melawan bakteri vagina yang dapat menyebabkan keputihan. Probiotik jenis ini dapat ditemukan di dalam minuman susu fermentasi seperti yoghurt, serta tempe dan keju. 2. Lactobacillus Rhamnosus Lactobacillus rhamnosus adalah bakteri yang bermanfaat mengatasi diare, melindungi saluran pencernaan, dan menjaga kesehatan organ hati. Mendapatkan asupan jenis probiotik ini juga tak sulit. Bakteri Lactobacillus rhamnosus bisa Anda temukan di produk olahan susu dan yoghurt. 3. Bacillus Coagulans Hampir sama dengan jenis bakteri lainnya, Bacillus coagulans punya manfaat menjaga kesehatan saluran pencernaan. Kendati demikian, bakteri ini jarang ditambahkan ke dalam suplemen probiotik. Sebab, jika dibandingkan dengan bakteri lain, harga suplemen yang mengandung Bacillus coagulans cukup mahal. 4. Bifidobacterium Animalis Jenis bakteri yang menguntungkan ini terkenal karena mampu memperbaiki gerak usus. Bakteri Bifidobacterium animalis sering digunakan untuk terapi orang dengan sindrom iritasi usus besar atau konstipasi kronis. Ada satu subspesies B. animalis yang digunakan oleh produsen yoghurt dan beredar di pasaran. Nama paten bakteri tersebut adalah Bifidus regularis. 5. Escherichia Coli Escherichia coli jarang dianggap sebagai bakteri baik. Padahal, sebuah studi yang dilakukan di Jepang dan diterbitkan oleh jurnal Inflammatory Bowel Disease menemukan E. Coli dapat bermanfaat untuk kesehatan. Bakteri ini dilaporkan dapat mencegah dan mengobati kolitis ulserativa atau peradangan di usus besar. 6. Lactococcus Lactis Lactococcus lactis juga merupakan bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Probiotik ini dapat ditemukan di dalam keju, mentega, dan yoghurt. Bakteri ini membuat yoghurt memiliki rasa yang khas. Lactococcus lactis juga bermanfaat membantu memperbaiki mukosa (lapisan) usus penderita inflammatory bowel disease (peradangan usus). 7. Lactobacillus Reuteri Menurut studi tahun 2008, bakteri Lactobacillus reuteri secara alami ditemukan di dalam air susu ibu (ASI). Tak dimungkiri, ASI adalah sumber gizi penting bagi anak, terutama pada 6 bulan pertama kehidupan. Lactobacillus reuteri dilaporkan berkhasiat mencegah sembelit atau diare yang menyerang anak. Selain itu, bakteri Lactobacillus reuteri juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. 8. Saccharomyces Boulardii Saccharomyces boulardii adalah bentuk ragi yang merupakan jenis probiotik. Beberapa penelitian menemukan, bakteri ini dapat mencegah dan mengobati diare akibat mengonsumsi antibiotik. Selain itu, bakteri ini juga dapat membantu mengobati permasalahan kulit yang umum seperti jerawat. 9. Streptococcus Thermophiles Bakteri Streptococcus thermophiles bekerja untuk menghasilkan enzim laktase. Enzim laktase dibutuhkan tubuh untuk mencerna gula yang terkandung di dalam susu. Beberapa penelitian menunjukkan, bakteri Streptococcus thermophiles bermanfaat mencegah intoleransi laktosa. 10. Bifidobacterium Longum Bifidobacterium longum adalah jenis bakteri Bifidobacteria yang umum ditemukan di saluran pencernaan. Bakteri ini berfungsi memecah karbohidrat dan menetralkan racun di usus. Penelitian menunjukkan, kekebalan tubuh manusia dapat meningkat setelah dua puluh minggu mengonsumsi probiotik Bifidobacterium longum. Itu dia beberapa jenis bakteri baik yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Kandungan bakteri baik di atas umumnya dapat ditemukan di dalam produk yoghurt, mentega, keju, tempe, cokelat, atau kimchi. Di samping itu, gandum mengandung banyak serat dan karbohidrat yang disebut beta-glucan. Karbohidrat ini tidak dapat diserap usus, sehingga masuk ke usus besar dan dapat mendorong pertumbuhan bakteri seperti Bifidobacteria, Lactobacili, dan Bacteroidetes yang menguntungkan di usus. Namun, pada orang dengan penyakit celiac atau gangguan gluten, gandum juga dapat berdampak negatif pada kesehatan usus. Selain itu, hindari pemakaian antibiotik berlebihan tanpa resep dokter yang dapat membunuh bakteri baik. Selain sumber makanan, olahraga dapat membantu perkembangan bakteri baik pada usus. Memiliki berbagai variasi bakteri usus pada tubuh dapat membantu menjaga kesehatan dan mengurangi risiko berbagai penyakit.