Anda di halaman 1dari 21

PERUBAHAN & PERKEMBANGAN

POLA PENYAKIT

Oleh:

NUR ASIA

1714201006

SEMESTER VII

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas


limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah yang berjudul
“Perubahan dan Perkembangan Pola Penyakit” ini dapat diselesaikan
tepat waktu dan sebagaimana mestinya. Dan tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas
kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak


kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu untuk
membaca makalah ini dan harapan kami dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Sengkang, 10 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A.    Latar Belakang .............................................................................................1

B.     Rumusan Masalah ......................................................................................2

C.     Tujuan Penulisan ........................................................................................2

D.    Sistematika Penulisan .................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................3

A.    Hubungan Host, Agen dan Lingkungan Environmen sebagai


Pendekatan Epidemiologi............................................................................3

B.     Klasifikasi Penyakit ....................................................................................12

C.     Tingkat Pencegahan ..................................................................................13

BAB III PENUTUP...................................................................................................15

A.    Kesimpulan ..................................................................................................15

B.     Saran ...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang


berarti ”permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang
berarti ”orang, populasi, penduduk, manusia ” serta ologi berarti “ilmu
tentang”. Secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai
kejadian yang menimpa penduduk. Epidemiologi lahir berdasarkan
dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak
terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada
manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada
berbagai populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut,
epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan – determinan frekuensi penyakit dan status
kesehatan pada populasi manusia.

Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada


dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan
pengamatan dan pengukuran yang sistematik tentang frekuensi
penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari hubungannya
dengan penyakit. Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah
kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan
status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi
manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi
dari ilmu kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih
memusatkan perhatiannya kepada individu, jaringan, atau organ.

Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak


dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program
pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap

1
penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak
pada status kesehatan penduduk. Epidemiologi penyakit juga daapt
menyertakan deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan faktor –
faktor yang mengendalikan ada atau tidaknya penyakit tersebut

B. Rumusan Masalah
1. Apa Hubungan Host, Agen dan Lingkungan Environmen sebagai
pendekatan epidemiologi?
2. Bagaimana klasifikasi penyakit dalam epidemiologi?
3. Bagaimana cara Pencegahan penyakit dalam epidemiologi ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Hubungan Host, Agen dan Lingkungan Environmen
sebagai pendekatan epidemiologi
2. Menjelaskan klasifikasi penyakit dalam epidemiologi
3. Menjelaskan cara Pencegahan penyakit dalam epidemiologi
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini terdiri dari :
1. Bab I : Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan
Penulisan
2. Bab II : Berisi Hubungan Host, Agen dan Lingkungan Environmen
sebagai Pendekatan Epidemiologi, Klasifikasi penyakit, dan Tingkat
pencegahan penyakit.
3. Bab III : Berisi Kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Hubungan Host, Agen dan Lingkungan Environmen sebagai


Pendekatan Epidemiologi
Model tradisional epidemiologi oleh John Gorden dari suatu penyakit
tiga komponen, yaitu “Agent”, Pejamu atau “Host” dan Ligkungan.
Agent dari suatu penyakit meliputi agent biologis dan non biologis
(misalnya: agen fisik, agen kimia dll)

Host (manusia) Agent

Lingkungan
1. Host
Host (tuan tumah atau pejamu) Adalah manusia atau mahluk hidup
lainnya, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah
perkembangan penyakit, dapat meliputi usia, jenis kelamin, ras,
sosial ekonomi, status perkawinan, penyakit terdahulu, cara hidup,
hederitas, nutrisi, imunitas.
1) Usia
Usia biasanya merupakan faktor pejamu yang terpenting
dalam timbulnya suatu penyakit. Terhadap penyakit-penyakit
tertentu yang hanya menyerang anak-anak usia tertentu, atau
ada juga yang hanya menyerang mereka yang telah lanjut
usia
2) Jenis Kelamin

3
Seperti juga pada usia terdapat penyakit yang hanya
menyerang jenis kelamin tertentu misalnya Ca. Prostat hanya
dijumpai pada pria saja dan sebaliknya Ca. Serviks hanya
dijumpai pada wanita saja.
3) Ras
Pengaruh dari perbedaan ras dalam timbulnya suatu penyakit
biasanya disebabkan oleh karena perbedaan cara hidup,
kebiasaan sosial, nilai-nilai sosial, seringkali juga dihubungkan
dengan faktor genetik dan lain-lain
4) Sosial-ekonomi erat hubungannya dengan cara hidup dan
tingkat pendidikan.
5) Status Perkawinan
Faktor ini juga berkaitan dengan cara hidup, secara statistik
didapatkan bahwa morbiditas dan mortalitas dari banyak
penyakit berbeda berdasarkan status perkawinan.
6) Penyakit Terdahulu
Mereka yang menderita penyakit terdahulu atau kronis atau
pernah menderita penyakit keras lebih rentan terhadap suatu
infeksi atau penyakit lainnya dibandingkan dengan mereka
yang tidak menderita penyakit kronis.
7) Cara Hidup
Faktor ini berhubungan dengan banyak hal seperti sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, ras, kebiasaan makan, minum.
membuang kotoran, kebiasaan makan lemak dan kolesterol
berlebihan, merokok, kurang olahraga dan lain-lain.
8) Headeritas: berkaitan dengan ras
9) Nutrisi
Makin baik status gizi seseorang akan semakin baik sistem
pertahanan tubuh orang tersebut.
10) Imunitas faktor imunitas sangat berpengaruh dalam timbulnya
suatu penyakit

4
Beberapa golongan imunitas sesuai dengan cara didapatnya
yaitu
a) Imunitas alamiah
 Imunitas alami aktif didapat karena tubuh pernah
mendapat infeksi dan selanjutnya memproduksi
antibodi terhadap infeksi tertentu dan yang
bersangkutan menjadi kebal terhadap infeksi tersebut
imunitas ini dapat bertahan lama
 Imunitas alami pasif kekebalan atau imunitas yang
dimiliki oleh bayi baru lahir yang didapatkan dari ibunya.
Terutama antibodi dari ibu yang dapat melewati
plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin
biasanya lebih jenis kekebalan ini akan menghilang
selama setelah 4 bulan bayi lahir.
b) Imunitas didapat
 imunitas didapat aktif imunitas dibuat oleh pejamu
setelah menerima vaksin atau toksoid misalnya toksoid
tetanus dan vaksin smallpox.
 Imunitas didapat pasif sering dilaksanakan dengan
penggunaan gamma globulin. Imunitas ini berlangsung
hingga lebih dari 4-5 minggu. Antibodi yang dibuat pada
hewan (biasanya kuda). Bisa juga dipakai untuk
memberikan proteksi sementara terhadap suatu
penyakit misalnya pada tetanus dan rabies.

2. Agent
Agen penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup
maupun tak hidup yang kehadirannya atau ketidakhadirannya, bila
diikuti dengan kontak yang efektif dengan manusia yang rentan
dalam keadaan yang memungkinkan akan terjadi stimuli untuk
menginiasi dan memudahkan terjadinya suatu proses penyakit,

5
agent tersebut dapat diklasifikasikan sebagai agen biologis, kimia,
nutrisi, mekanik dan agen fisik.
1) Agen biologis terdiri dari 6 kelompok yaitu:
a. Protozoa : adalah organisme uniseluler antara lain dapat
menyebabkan malaria, disentri, amoeba dan lain-lain.
Kebanyakan dari organisme ini berkembang biak diluar
tubuh manusia dan biasanya "vektorbone" (ditularkan
melalui vektor yaitu antropoda).
b. Metazoa : Organisme parasitic multiseluler, antara lain
dapat menyebabkan trichinosis, schistomosomiasis dan
lain-lain. Biasanya organisme kelompok ini juga mempunyai
siklus hidup diluar tubuh manusia, sehingga penularannya
tidak berlangsung dari manusia ke manusia.
c. Bakteri : organisme uniseluler yang menyerupai tanaman ini
dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit, misalnya
TBC, meningitis salmonellosis, dan lain-lain. Bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit biasanya dapat
berkembangbiak baik di dalam maupun di luar tubuh
manusia. beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh
bakteri dapat ditularkan secara langsung dari manusia ke
manusia, tetapi dapat juga bakteri tersebut berasal dari
lingkungan.
d. Virus : adalah agen biologis yang terkecil. Beberapa
penyakit yang ditimbulkan adalah influenza, rabies rubella,
ensefalitis, dan lain-lain. Biasanya penyakit ini ditularkan
secara langsung dari manusia ke manusia. Untuk
kelangsungan hidupnya, virus membutuhkan sel hidup.
e. Jamur : adalah sejenis tanaman yang tidak mempunyai
klorofil dapat uni maupun multiseluler. Penyakit yang
disebabkan olehnya antara lain: hostoplasmolisis,
epidermafitosis, moniliasis, dan lain-lain. Resistensi

6
organisme ini tinggi karena mereka membentuk spora.
Reservoir umumnya adalah tanah.
f. Recketsia : merupakan parasit intrasel yang ukurannya di
antara virus dan bakteri, dan mempunyai karakteristik
seperti virus dan bakteri. Untuk tumbuh dan berkembang
biak organisme ini memerlukan sel hidup (seperti virus).
bBberapa penyakit yang ditimbulkan adalah “Rocky
Mountain Spotted Fever” Q- Fever dan lain-lain

Dalam menimbulkan suatu penyakit, agen-agen tersebut


dipengaruhi oleh beberapa karakteristik

a) Karakteristik inherent. Pada agen biologis/mikrobiologis


meliputi: morfologi, mortalitas, fisiologi, reproduksi
metabolisme, nutrisi, suhu yang optimum, produksi toksin
dan lain-lain
Yang tak kalah penting adalah sifat sifat kimia dan sifat dari
ejen yang tak hidup, misalnya ukuran partikel merupakan
substansi yang larut atau tidak
b) Viabilitas dan resistensi. Kepekaan mikroorganisme
terhadap panas, dingin, kelembaban, matahari dan lain-lain
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
c) Sifat-sifat yang berhubungan dengan manusia.
Beberapa faktor: sifat yang penting dalam menimbulkan
penyakit yaitu:
 Infektivitas atau derajat penularan kemampuan untuk
menginfeksi dan menyesuaikan diri terhadap pejamu
 Patogenitas kemampuan untuk menimbulkan reaksi
jaringan pejamu baik lokal atau umum klinis atau
subklinis
 Virulensa: merupakan derajat berat ringannya reaksi
yang ditimbulkan oleh agen

7
 Antigenisitas: kemampuan untuk merangsang pejamu
membuat mekanisme penolakan atau pertahanan
terhadap alergen yang bersangkutan.
d) Reservoir dan sumber infeksi
e) Cara penularan
2) Agen Kimia
Pestisida, "food-additive", obat-obatan, limbah industri, selain
itu juga meliputi zat-zat yang diproduksi oleh tubuh sebagai
akibat dari suatu penyakit, misalnya pada diabetik asidosis,
uremia.
Perlu diperhatikan cara transmisi dari agen kimia tersebut
sehingga dapat menimbulkan gangguan yaitu:
a. Inhalasi, terdiri dari zat kimia yang berupa gas misalnya
karbon monoksida, debu mineral misalnya asbestos
partikel di udara misalnya zat allergen.
b. Ditelan misalnya minuman keras atau alkohol, obat-
obatan, kontaminasi makanan seperti keracunan logam
berat dan lain-lain.
c. Melalui kulit, misalnya keracunan kosmetik, tumbuh-
tumbuhan atau binatang.
3) Agen nutrisi
Karbohidrat lemak protein vitamin mineral dan
air.Kekurangan atau kelebihan zat zat tersebut dapat
mengganggu keseimbangan yang mengakibatkan timbulnya
penyakit.
4) Agen mekanik
Friksi yang kronik dan lain-lain kekuatan mekanik yang dapat
mengakibatkan misalnya dislokasi atau patah tulang dan
lain-lain
5) Agen fisik

8
Radiasi ionisasi, suhu udara, kelembaban, intensitas suara,
getaran, panas, cahaya terang dan lain-lain.
3. Lingkungan
Faktor lingkungan dapat diklasifikasikan dalam tiga komponen:
lingkungan fisik, biologis dan sosial ekonomi.
1. Lingkungan fisik, meliputi: kondisi udara, musim, cuaca, dan
kondisi geografis serta geologinya.
 Kondisi udara, musim, cuaca dapat mempengaruhi
kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu.
Contoh:
o Faktor ketinggian dari permukaan laut "altitude"
berpengaruh terhadap mereka yang mengidap
penyakit jantung.
o Kelembaban udara yang sangat rendah dapat
mempengaruhi selaput lendir hidung dan telinga
sehingga lebih rentan terhadap infeksi seperti
influenza.
o Dapat mempengaruhi kebiasaan hidup seseorang
sehingga memudahkan terjadinya suatu penyakit
misalnya di daerah dengan keadaan udara yang
panas dan lembabmenyebabkan seseorang
memakai baju setipis dan sesedikit mungkin di
mana kebiasaan tersebut merupakan faktor dari
suatu penyakit.
 Kondisi geografi dan geologi juga dapat mempengaruhi
kesehatan secara langsung maupun tak langsung. faktor
ini berkaitan dengan topografi, sifat tanah, distribusi dan
luas tanah serta air yang terkandung dan lain-lain.
Contoh:
o Lokasi geografi menentukan macam tumbuh-
tumbuhan yang ada di suatu tempat titik hal ini

9
dapat mempengaruhi ada tidaknya defisiensi
vitamin, misalnya tingginya kasus scrobut pada
daerah-daerah di mana buah-buahan dan sayur-
sayuran tidak selalu tersedia.
o Lokasi geologi juga menentukan adanya jenis-
jenis binatang yang dapat menjadi vektor atau
reservoir dari suatu penyakit, misalnya lalat
Tsetse dan penyakit tidur di Afrika.
o Struktur geologi juga mempengaruhi macam
tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
ketersediaan air dan lain-lain di mana hal tersebut
dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
2. Lingkungan biologis
Dapat berperan sebagai berikut:
o Hewan atau tumbuh-tumbuhan dapat berfungsi sebagai
agen, reservoir, maupun vektor dari suatu penyakit.
o Mikro organisme saprofit mempunyai pengaruh positif
terhadap kesehatan melalui penyuburan tanah dan lain-
lain.
o Tumbuh-tumbuhan dapat merupakan sumber nutrien,
tetapi mungkin pula menjadi tempat bermukim binatang
yang merupakan vektor suatu penyakit atau merupakan
sumber allergen.
3. Lingkungan sosial-ekonomi
a. Faktor yang timbul dari lingkungan sosial di luar faktor
ekonomi sangat mempengaruhi status kesehatan fisik
dan mental secara individu maupun kelompok, faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
o Kepadatan penduduk, sangat mempengaruhi
ketersediaan makanan, kemudahan penyebaran
penyakit penyakit menular.

10
o Kehidupan sosial, seperti adanya perkumpulan
perkumpulan olahraga, fasilitas rekreasi.
o Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan,
latar belakang etnis, macam pekerjaan dan lain-
lain dapat meningkatkan gangguan mental,
termasuk juga tingkat kejahatan.
o Nilai-nilai sosial yang berlaku misalnya mengenai
besar kecilnya keluarga, aturan-aturan agama
dan lain-lain.
b. Faktor-faktor yang berkaitan dengan ekonomi setempat
misalnya:
o Kemiskinan, hal ini hampir selalu berkaitan
dengan malnutrisi, fasilitas sanitasi yang tidak
memadai yang secara keseluruhan menunjang
penyebaran penyakit menular.
o Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas
kesehatan oleh masyarakat, berhubungan
dengan ada tidaknya atau baik tidaknya sistem
asuransi kesehatan.
o Adanya pusat-pusat pelatihan dan penyediaan
kerja untuk para penyandang cacat fisik, tingginya
angka pengangguran.
o Perang dapat menyebabkan kemiskinan,
perpindahan penduduk yang secara keseluruhan
menyebabkan tingginya penyakit menular.
o Bencana alam, misalnya banjir, gempa bumi atau
tsunami memberi dampak yang hampir sama
dengan perang.

INTERAKSI ANTARA AGENT, HOST DAN LINGKUNGAN

1. Interaksi agent-lingkungan:

11
Adalah keadaan dimana agen dipengaruhi secara langsung oleh
lingkungan tanpa menghiraukan karakteristik dari host biasanya pada
periode prepatogenesis yang seringkali dilanjutkan sampai tahap
patogenesa. Keadaan tersebut misalnya: ketahanan dari suatu bakteri
terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin
dan lain-lain.
2. Interaksi host-lingkungan:
Adalah keadaan dimana host dipengaruhi secara langsung oleh
lingkungan tanpa menghiraukan faktor agen biasanya juga pada tahap
patogenesa dan patogenesa. Keadaan ini misalnya: biasanya
penyimpanan makanan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan lain-lain.
3. Interaksi host-agent
Adalah keadaan dimana suatu agen telah berada dalam host bermukim
dengan baik, berkembang biak dan mungkin telah menstimulasi respon
dari host dengan timbulnya tanda-tanda dan gejala klinis seperti
demam, perubahan jaringan, dan lain-lain.berikut produksi zat
kekebalan atau mekanisme pertahanan lainnya. Interaksi ini dapat
berakhir dengan kesembuhan, gangguan sementara, kematian atau
hilangnya tanda-tanda dan gejala klinis tanpa eliminasi dari agen "
menjadi carrier"
4. Interaksi agent host lingkungan
Adalah keadaan dimana agen, host dan lingkungan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan menginisiasi timbulnya
suatu proses penyakit, terjadi baik pada tahap pre-patogenesa maupun
patogenesa. Misalnya terjadi kontaminasi feses dari penderita tifus
melalui sumber air dan lain-lain

B. Klasifikasi Penyakit
Klasifikasi Penyakit Menurut ICD (International Classification of
Diseases= Klasifikasi International Penyakit)

12
1. Penyakit Infeksi & Parasit
2. Neoplasma
3. Penyakit Endokrin, Nutrisi & Metabolik, & Gangguan
Imunitas
4. Penyakit Darah & Organ Pembentuk Darah
5. Gangguan Mental
6. Penyakit Sistem Saraf & Alat Indra
7. Penyakit Sistem Peredaran Darah
8. Penyakit Sistem Pernapasan
9. Penyakit Sistem Pencernaan
10. Penyakit Sistem Kencing & Kelamin
11. Komplikasi Kehamilan, Persalin” & Nipas Penyk. 
12. Kulit & Jaringan Bawah Kulit Penyk. 
13. Sistem Otot Rangka & Jrg. Ikat 
14. Kelainan Bawaan 
15. Keadaan Ttt yg berasal dr ms Perinatal Gejala, Tanda &
Keadaan tdk Jelas 
16. Cedera & Keracunan

C. Tingkat Pencegahan Penyakit


Contoh Upaya Pencegahan
1. Premordial
o Memberikan kondisi pada masyarakat yg memungkinkan
penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan,
gaya hidup & faktor risiko lainnya. 
o Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra 
o Mis. Rokok
2. Health Promotion

13
o Kebersihan pribadi / lingkungan
o Makanan bergizi
o Peningkatan kesehatan
o Tindakan sehat
o Kondisi kerja yang baik
o Harmonisasi keluarga
o Rekreasi
3. Specyfic Protection
o Imunisasi
o Kebersihan Perorangan & lingkungan
o Perlindungan bahaya bahan-2 dalam pekerjaan
o Pencegahan Lakalantas
o Pembedaan bahan-bahan khusus
4. Early Diagnosis & Promt Treatment
o Usaha Case Finding ; mencari kasus sedi- ni mungkin
o Screening
o Survay selective
o Pengobatan teratur
o General chek Up
5. Disability Limitation
o Pengobatan yang tepat
o Mencegah terjadinya komplikasi
o Penyediaan fasilitas-fasilitas
6. Rehabilitation
o Penyediaan sarana latihan bagi yg cacat
o Penyuluhan memberi semangat bagi pengguna fasilitas.

14
15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model tradisional epidemiologi oleh John Gorden dari suatu penyakit
tiga komponen, yaitu “Agent”, Pejamu atau “Host” dan Ligkungan.
Agent dari suatu penyakit meliputi agent biologis dan non biologis
(misalnya: agen fisik, agen kimia dll)
1. Host (tuan tumah atau pejamu) Adalah manusia atau mahluk hidup
lainnya, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah
perkembangan penyakit, dapat meliputi usia, jenis kelamin, ras,
sosial ekonomi, status perkawinan, penyakit terdahulu, cara hidup,
hederitas, nutrisi, imunitas.
2. Agen penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup
maupun tak hidup yang kehadirannya atau ketidakhadirannya, bila
diikuti dengan kontak yang efektif dengan manusia yang rentan
dalam keadaan yang memungkinkan akan terjadi stimuli untuk
menginiasi dan memudahkan terjadinya suatu proses penyakit,
agent tersebut dapat diklasifikasikan sebagai agen biologis, kimia,
nutrisi, mekanik dan agen fisik.
3. Faktor lingkungan dapat diklasifikasikan dalam tiga komponen:
lingkungan fisik, biologis dan sosial ekonomi.

B. Saran
1. Untuk Institusi
Agar dijadikan referensi, sehingga mahasiswa dapat
mengetahui perubahan dan perkembangan pola penyakit
2. Untuk Mahasiswa.
Agar mahasiswa mampu memahami hubungan agent, host
dan lingkungan dalam pendekatan epidemiologi, dan memahami
klasifiksi penyakit seta menerapkan tingkat pencegahan penyakit

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal.


84-105

Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.

Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi


Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59

Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Atfabeta. Bandung.

Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian


Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33

Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa


Kebidanan, EGC. Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai