DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
Kami mengucapkan banyak puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Makalah Mata
Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan segala daya upaya yang kami miliki, kami maksimalkan kemampuan
penulis untuk menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah
Epidemiologi Penyakit Menular. Kami berharap semoga makalah yang kami buat
ini dapat bermanfaat.
Kami menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi kami
mengucapkan mohon maaf atas kesalahan yang penyusun kami lakukan, kami
juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk
menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah dan gangguan
kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangan.
Menurut teori Omran, transisi epidemiologi sudah berjalan di
Indonesia yang dimulai sejak tahun 1970-an mengikuti transisi demografi
yang terjadi saat itu. Di negara maju, problem penyakit menular yang
sebelumnya merupakan masalah kesehatan sudah teratasi setelah perang
dunia pertama, tetapi di negara miskin dan berkembang sampai sekarang
masih merupakan masalah yang harus mendapat perhatian. Sedangkan
prevalensi penyakit tidak menular yang tinggi di negara maju sekarang
ini sudah dapat diatasi lebih cepat daripada di negara berkembang.
Teori transisi epidemiologi yaitu triple health burden dapat dikatakan
cocok dengan situasi di Indonesia. Pertama, belum terselesaikannya
masalah penyakit menular seperti TB, diare, malaria, immunizable
diseases, penyakit maternal/perinatal. Kedua, sudah muncul masalah
kesehatan yang baru yaitu New Emerging Diseases seperti Avian Flu,
HIV/AIDS, dan penyakit degeneratif diantaranya penyakit sistem sirkulasi,
diabetes, dan kanker. Dan yang ketiga, kondisi di mana sistem
pemeliharaan kesehatan untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis
belum terkelola dengan baik. Salah satu ancaman yang menakutkan
penduduk dunia, terutama di negara miskin adalah penyakit HIV/AIDS
(emerging disease) yang diperkirakan akan menjadi penyebab kematian
utama di negara dengan Gross Domestic Product menengah dan rendah
pada tahun 2015.
Berdasarkan uraian di atas yang melatarbelakangi makalah ini adalah
untuk mengetahui komponen proses penyakit menular pada epidemiologi
penyakit menular.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular?
2. Bagaimana faktor penyebab penyakit menular?
3. Bagaimana interaksi penyebab dengan pejamu?
4. Bagaimana mekanisme pathogenesis?
5. Bagaimana sumber penularan (reservoir)?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor
penyebab penyakit menular, interaksi penyebab dengan pejamu, mekanisme
pathogenesis, serta sumber penularan (reservoir).
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan mahasiswa kesehatan masyarakat dalam bidang epidemiologi
penyakit menular serta memberikan referensi mahasiswa kesehatan
masyarakat agar dapat memberikan sosialisasi dan meng-edukasi masyarakat
untuk dilakukan pencegahan agar tidak terjadi penyakit menular yang
membahayakan masayarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Berbagai sifat yang sering dianggap berasal dari unsur penyebab tetapi
ternyata sesungguhnya bukanlah sifat intrinsik penyebab, melainkan
merupakan sifat yang sangat tergantung/dipengaruhi oleh interaksi antara
pejamu dengan penyebab tersebut. Termasuk dalam hal ini tingkat infektivitas,
pathogenesis, virulensi serta imunogenitis. Kondisi lingkungan, besarnya dosis
dan cara penularan tertentu dapat mengubah sifat-sifat penyebab tersebut.
Pada patogenitas yang sama tetapi berasal dari sumber yang berbeda akan
berbeda pula dalam berbagai sifat tersebut di atas. Faktor pejamu seperti umur,
ras, status gizi, dapat pula secara drastis mengubah kesanggupan penyebab
dalam menimbulkan infeksi, atau menghasilkan penyakit dengan gejala
sedang maupun berat, bahkan dapat meningkatkan kekebalan pejamu maupun
kekebalan masyarakat secara umum.
Infektivitas dapat diartikan sebagai kemampuan unsur penyebab
(agent) untuk masuk dan berkembang biak (menghasilkan infeksi) dalam
tubuh pejamu. Berdasarkan hasil percobaan maka inveksivitas dapat dianggap
sebagai jumlah minimal dari unsur penyebab (mikroorganisme) yang
dibutuhkan untuk menimbulkan infeksi terhadap 50% dari sekelompok
pejamu pada spesies yang sama (LD50).
Pathogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan
gejala klinik yang jelas. Bila pada suatu populasi tertentu dilakukan penelitian
laboratorium selama dan/atau mengikut suatu letusan (kejadian luar biasa)
suatu penyakit tertentu dengan menggunakan cara diagnosis laboratorium
yang tepat, cukup sensitive dan spesifik, maka pathogenesis atau proporsi
infeksi yang muncul dengan gejala klinik jelas dapat ditentukan/dihitung.
Virulensi dapat diartikan sebagai nilai proporsi penderita dengan gejala
klinis jelas. Dalam hal ini maka Case Fatality Rate (CFR) dapat pula
merupakan ukuran virulensi. Virulensi dapat tergantung pada dosis, cara
masuknya faktor penyebab atau cara penularan, serta faktor pejamu sendiri
seperti umur, jenis kelamin, ras dan lainnya.
Imunogenisitas adalah kemampuan menhasilkan kekebalan atau
imunitas. Tergantung pada jenis pathogen penyebab, maka bentuk kekebalan
dapat berupa kekebalan humoral primer, kekebalan seluler atau campuran
keduanya. Imunitas dapat dipengaruhi oleh faktor keadaan pejamu seperti
umur, ras, status gizi, dan juga dapat oleh dosis dan virulensi daripada infeksi
yang terjadi (Noor, 2009).
D. Mekanisme Patogenesis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu:
1. Penyakit menular adalah penyakit yang ditransmisikan dari orang,
hewan, atau sumber benda mati ke orang lain baik secara langsung, dengan
bantuan vektor atau dengan cara lain.
2. Faktor penyebab penyakit menular yaitu faktor lingkungan (environment),
faktor agen penyebab penyakit (agent), dan faktor penjamu (host).
Hubungan ketiga faktor tersebut digambarkan secara sederhana sebagai
timbangan. Bila agen penyebab penyakit dan penjamu berada dalam
keadaan seimbang, seseorang berada dalam keadaan sehat. Perubahan
keseimbangan akan menyebabkan seseorang sehat atau sakit.
3. Interaksi penyebab dengan pejamu termasuk dalam hal ini tingkat
infektifitas, pathogenesis, virulensi serta imunogenitis. Faktor pejamu
seperti umum, ras, status gizi, dapat pula secara drastis mengubah
kesanggupan penyebab dalam menimbulkan infeksi, atau menghasilkan
penyakit dengan gejala sedang maupun berat, bahkan dapat meningkatkan
kekebalan pejamu maupun kekebalan masyarakat secara umum.
4. Mekanisme pathogenesis antara lain, invasi jaringan secara langsung,
produksi toksin, rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang
menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu, inveksi yang menetap (laten),
merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi
toksititas, serta ketidakmampuan membentuk daya tangkal
(immunosuppression).
5. Sumber penularan (reservoir) penyakit menular dapat berupa manusia,
binatang, tumbuhan, serta sumber-sumber lingkungan lainnya melalui
media langsung dari orang ke orang (Permukaan kulit), melalui udara,
melalui media air maupun melalui media vector penyakit.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah dengan adanya makalah
ini, diharapkan berguna bagi para pembaca sehingga dapat menambah
wawasan selain itu kritik dan saran yang bersifat membangun dibutuhkan
untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya.
DAFTRA PUSTAKA