Anda di halaman 1dari 22

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

DESKRIPTIF

Disusun oleh :
Wahyu Dwi Suzanti
1811226005
Universitas Andalas
Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
2018
Outline
1. Pengertian epidemiologi deskriptif
2. Tujuan epidemiologi deskriptif
3. Ciri-ciri epidemiologi deskriptif
4. Fungsi utama epidemiologi deskriptif
5. Ruang lingkup epidemiologi deskriptif
 Variabel orang
 Variabel tempat
 Variabel waktu
Pengertian Epidemiologi Deskriptif
 Epidemiologi deskriptif merupakan studi epidemiologi yang
berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang distribusi dan frekuensi masalah kesehatan atau
penyakit pada masyarakat. Epidemiologi desktriptif merupakan
langkah awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan dalam
masyarakat serta besarnya masalah kesehatan tersebut dengan
menjelaskan factor Manusia (Who), Waktu (When) dan Tempat
(Where).
 Epidemiologi deskriptif adalah ilmu yang menggambarkan
penyebaran atau distribusi frekuensi penyakit yang terjadi di
masyarakat berdasarkan variabel epidemiologi yang
mempengaruhinya. Variabel epidemiologi tersebut dikelompokkan
menurut orang, tempat dan waktu.
 Studi tentang sebaran (distribusi) dan faktor yang berpengaruh
(determinan) dari frekuensi penyakit pada populasi (manusia).

 Distribusi frekuensi penyakit  ukuran frekuensi penyakit


(insidens dan atau prevalens)

 Distribusi penyakit dan determinannya dapat dilakukan


pendekatan dengan pengelompokan: orang (person), tempat
(place), dan waktu (time).
Epidemilogi deskriptif akan menjawab pertanyaan berikut ini:
What, yaitu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan berapa besarnya masalah
kesehatan masyarakat, maka jawabannya akan menyusun masalah kesehatan.
Who, yaitu siapa yang terkena masalah kesehatan. Tentunya yang terkena masalah
kesehatan masyarakat adalah masyarakat atau sekelompok manusia yang menjadi host
penyakit. Manusia yang akan dibahas adalah karakteristiknya, meliputi jenis kelamin, usia,
paritas, agama, ras, genetika, tingkat, pendidikan, penghasilan, jenis pekerjaan, jumlah
keluarga, dan lain-lain.
 When, yaitu kapan masyarakat terkena masalah kesehatan. Jawabannya adalah
menjelaskan waktu ( time ) dengan karakteristik periode penyakit/gangguan kesehatan
jangka pendek (ukuranya detik, menit, jam, hari, minggu), jangka panjang (bulan, tahun),
perode musiman dll.
Where, yaitu dimana masyarakat terkena masalah kesehatan. Jawabannya adalah
menjelaskan tempat (place) dengan karakteristik tempat tinggal, batas geografis,desa-kota,
batas administratif dll.
Tujuan Epidemiologi Deskriptif
1. Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah
kesehatan sehingga dapat diduga kelompok mana di
masyarakat yang paling banyak terserang
2. Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan pada
berbagai kelompok.
3. Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang
mungkin berhubungan terhadap masalah kesehatan
(menjadi dasar suatu formulasi hipotesis).
Kategori berdasarkan unit pengamatan atau analisis
epidemiologi deskriptif dibagi 2 yaitu:
Populasi : Studi Korelasi Populasi, Rangkaian Berkala
(time series)
 Individu : Laporan Kasus (case report), Rangkaian Kasus
(case series), Studi Potong Lintang (Cross-sectional).
Ciri-ciri Epidemiologi Deskriptif
1. Pemaparan peristiwa dilakukan secara sistematik dan lebih menekankan pada
data faktual daripada penyimpulan/ berhubungan dengan keadaan yang terjadi
saat itu.
2. Fenomena disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi/ tidak ada perlakuan
terhadap variabel dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan
mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.
3. Tidak perlu adanya hipotesis.
4. Menguraikan satu variabel saja. Jika ada beberapa variabel yang diuraikan,
dilakukan satu persatu.
5. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan
penelitian analitik.
6. Hubungan antara variabel diidentifikasi untuk menggambarkan secara
keseluruhan suatu peristiwa yang diteliti, tetapi pengujian mengenai tipe dan
tingkat hubungan bukan merupakan tujuan utama dari satu penelitian deskriptif.
Fungsi Utama Epidemiologi Deskriptif
1. Untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan
2. Untuk menentukan dan menilai program pemberantasan
penyakit yang telah dilaksanakan
3. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitain lebih lanjut
4. Untuk membandingkan frekuensi distribusi morbiditas
atau mortalitas antara wilayah atau satu wilayah dalam
waktu yang berbeda.
Variabel Orang, Tempat, dan Waktu
 Analisis data epidemiologis berdasarkan variable di atas digunakan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang
dihadapi. Dengan demikian, memudahkan untuk mengadakan
penanggulangan, pencegahan atau pengamatan.
 Sebagai contoh, dilaporkan adanya kecenderungan penurunan prevalensi
karsinoma hepatis di Negara-negara maju dalam beberapa dasawarsa
terakhir, tetapi setelah dilakukan penelitian secara saksama ternyata
perubahan tersebut disebabkan kemajuan teknologi untuk mendeteksi
penyakit kanker hepatis hingga ditemukan karsinoma primernya yang
berarti laporan sebelumnya termasuk juga karsinoma sekunder sebagai
metastase. Laporan insidensi dan prevalensi karsinoma hepatis yang
dilakuan berdasarkan karsinoma primernya tampaknya seolah-olah terjadi
penurunan insidensi.
Variabel Orang
1. Umur
 Variable umur merupakan hal yang penting karena semua rate
morbiditas dan rate mortalitas yang dilaporkan hampir selalu
berkaitan dengan umur.
 Contoh : Penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung
koroner, dan karsinoma lebih banyak menyerang orang dewasa
dan lanjut usia, sedangkan penyakit kelamin, AIDS, kecelakaan
lalu lintas, penyalahgunaan obat terlarang banyak terjadi pada
golongan umur produktif yaitu remaja dan dewasa.
2. Jenis Kelamin
 Secara umum, setiap penyakit dapat menyerang manusia, tetapi pada
beberapa penyakit terdapat perbedaan frekuensi antara laki-laki dan
perempuan. Hal ini disebabkan perbedaan pekerjaan, kebiasaan hidup,
genetika atau kondis fisiologis.
Contoh :penyakit yang hanya menyerang perempuan, yaitu penyakit yang
berkaitan dengan organ tubuh perempuan seperti karsinoma uterus,
karsinoma mamae, karsinoma serviks, kista ovarii, dan adneksitis.
Penyakit-penyakit yang lebih banyak menyerang laki-laki daripda
perempuan antara lain : penyakit jantung koroner, infrak miokard,
karsinoma paru-paru, dan hernia inguinalis. Selain itu, terdapat pula
penyakit yang hanya menyerang laki-laki seperti karsinoma penis, orsitis,
hipertrofi prostat, dan karsinoma prostat.
3. Suku bangsa
Pada umumnya penyakit yang berhubungan dengan suku
bangsa berkaitan dengan faktpr genetik atau faktor
lingkungan, misalnya :
 Penyakit sickle cell anemia
 Hemophilia
 Kelainan biokimia seperti glukosa 6 fosfatase
 Karsinoma lambung
Di samping ketiga faktor yang telah diuraikan di atas terdapat
pula faktor-faktor lain yang berkaitan dengan variable”orang”.
yaitu :
1.Sosial ekonomi
2.Budaya/agama
3.Pekerjaan
4.Status marital
5.Golongan darah
6.Infeksi alamiah dan
7.Kepribadian
Variabel Tempat
Keterangan tempat dapat bersifat :
1.keadaaan geografi umpamanya daerah pegunungan, pantai,
serta dataran rendah
2.batas administratif/politik umpamanya batas negara,
provinsi, kabupaten, kecamatan (Noor,2008).
Dalam analisis epidemiologi maka adanya perbedaan keadaan atau
frekuensi penyakit dalam masyarakat berdasarkan tempat dapat timbul
karena berbagai hal tertentu (Noor,2008).
1.Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan letak
geografis,administrasi maupun keadaan urban terhadab rural.
2.Perbedaan tersebut timbul karena unit ruang lingkup di mana
variabel internak akan bertambah pada ruang lingkup yang lebih luas.
3.Perbedaan dan standar diagnosis yang digunakan maupun
perbedaan sistem pelaporan yang berlaku setempat, serta perbedaan
situasi geografis dan demografis pada pembagian administratif di
berbagai tingkatan.
Lingkungan biologis Lingkungan kimiawi Lingkungan sosial
Gambaran tempat sebagai penyebab dan lingkungan fisik Kemajuan kehidupan sosial di suatu
penyakit yang paling mudah lingkungan sosial merupakan faktor
dimengerti adalah ciri iklim dan Sebagai lingkungan kimiawi penentu utama terhadap lingkungan
ekologi yang menentukan jenis flora terdapat dua jenis bahan kimia biologis, kimiawi, fisik, yang
dan fauna yang terdapat di tempat utama yaitu air dan udara. Air menimbulkan pemaparan terhadap
tersebut. Ciri tersebut dapat merupakan faktor yang dapat penduduk. Lingkungan sosial
mempengaruhi pola penyakit dengan mempngaruhi terjadinya penyakit merupakan penentu sifat dan
melalui suhu,kelembaban dan seperti kandungan mineralnya jumlah fauna dan flora yang ada di
kondisi lain yang sesuai untuk ( yodium,fluor,tembaga dan seng). lingkungan tersebut, adanya
hidupnya parasit penyebab penyakit Kekurangan zat yodium dalam air reservoir serta vektor yang
yang hidup di luar tubuh manusia. minum dapat menimbulkan menyebarkan penyakit,  adanya
Contohnya pada kasus penyakit flu penyakit gondok endemis. pencemaran serta jenis dan tingkat
burung, selain cuaca kejadian kasus Lingkungan fisik yang pencemaran fisik dan kimiawi pada
pada hewan atau unggas tersebut berpengaruh terutama pada suhu udara dan air. Dengan demikian,
juga dipengaruhi oleh migrasi udara di ketinggian suatu tempat sifat kehidupan sosial masyarakat
burung-burung liar. Virus H5N1 mempengaruhi tekanan oksigen pada suatu daerah tertentu dapat
dengan patogenitas yang tinggi setempat. mempengaruhi berbagai aspek
(HPAI) dapat bertahan lama pada kehidupan yang berhubungan
lingkungan dengan suhu udara yang dengan status kesehatan dan pola
rendah. penyakit setempat.
Variabel Waktu
 Perubahan berbagai faktor dari waktu ke waktu seperti
perubahan jumlah dan komposisi umur
penduduk,perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik,
biologis dan sosial, perubahan kriteria penyakit dan alat
diagnosis yang semakin canggih dan kemajuan cara
pengobatan maupun berbagai teknologi kedokteran
(Noor,2008).
Perubahan dalam waktu singkat Perubahan yang terjadi secara
Keadaan epidemi dapat bersifat singkat yang periodik
biasanya disebut common source atau point Perubahan secara periodik yang biasanya
epidemic yakni keadaan timbulnya wabah merupakan variasi siklis pada frekuensi penyakit
secara mendadak ynag terfokus pada limit sangat penting dalam analisis epidemiologi.
waktu sesuai masa tunas terpanjang Fluktuasi penyakit menurut musim erat
penyakittersebut, dengan titik awal pada saat hubungannya dengan keadaan musimann flora
penyebab timbul atau mulainya keterpaparan. dan fauna di lingungan sekitar, dan mempunyzi
Hal tersebut biasanya ditemukan pada pengaruh dan efek yang cukup besar pada
gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Hal ini telah banyak diamati
pemaparan organisme biologis atau unsur dan diteliti dalam upaya menerangkan adanya
kimiawi melalui udara, makanan, air atau perubahan secara periodik dari rate berbagai
kontak kulit. penyakit tersebut.seperti halnya pada penyakit
demam berdarah dengue yang berkaitan dengan
populasi nyamuk pada perubahan musim serta
penyakit asma yang mengalami perubahan pada
musim tertentu.
Perubahan secara sekular
Perubahan sekular adalah perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit dalam jangka
waktu lama yang biasanya terjadi setelah sekian tahun ( 5-10 tahun atau lebih)
yang menampakkan perubahan keadaan penyakit kematian yang cukup berarti,
dalam interaksi atantara pejamu/orang, penyebab/agent, dan lingkungan.
Perubahan semacam ini dapat timbul karena berbagai sebab seperti variasi cara
diagnosis karena kemajuan ilmu dan perkembangan alatdiagnosisi,perubahan
sistem pengobatan dan perawatan yang lebih maju sesusi dengan kemajuan
perkembangan ilmu kedokteran, perubahan sifat penyakit (perubahan keganasan)
maupun perubaan kriteria penyakit/klasifikasi penyakit serta perubahan cara
pencatatan dan pelaporan yang lebih lengkap dengan alat yang lebih canggih.
Beberapa kegunaan dari karakteristik waktu antara lain (Noor,2008) :
Dapat digunakan dalam menentukan masa tunas penyakit menular tertentudan
masa penularan rata-rata penyakit tersebut (period of communicability).
Dapat memeberikan gambaran tentang waktu kejadian dan waktu keterpaparan
serta peristiwa yang mempengaruhi tingakat kerentanan khusus suatu penyakit
tertentu, umpamanya kegiatan tonsilektomi yang erat hubungannya dengan
terjadinya wabah polio dalam masyarakat.
Efek dari kelahiran dalam masa yang relatif singkat yang mempengaruhi keadaan
penyakit dalam masyarakat (umpamanya pengaruh imunisasi terhadap perubahan
pola penyakit polio).
DAFTAR PUSTAKA
Lapau, Buchari.2011.Prinsip dan Metode
Epidemiologi.Jakarta : FKUI.
Noor, Nur Nasry.2008.Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Rajab, Wahyudin.2009.Buku Ajar Epidemiologi.Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai