Anda di halaman 1dari 20

EPIDEMIOLOGI

SOSIAL
(SOCIAL
EPIDEMIOLOGY)
PENGERTIAN
 Epi = tentang
 Demos = kependudukan
 Logos = ilmu
 Epidemilogi: ilmu yang mempelajarai
frekwensi, dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia
serta faktor-faktor yang mempengaruhi
Social Epidemiology
• Distribution of disease, impairment, and general
status across various social groups within the
same population
• Concerned with finding out under circumstances
diseases occur, and when and where diseases
flourish or die
• Determine the common characteristics of the
people in given population who are more likely to
be stricken by disease or ailment
• Concerned not with the health individual, but with
the health problems of the social group or social
aggregate
Sejarah perkembangan
Epidemiologi
 Sir Percival Pott: penelitian kanker
paru di Inggris ,thn 1775; etiological
chain; kelas bawah orang kulit putih
 Sir John Snow: penelitian wabah

kolera di London thn 1854;8000


orang mati karena kolera; pemetaan
perilaku orang; pompa air Broad
Street ; water –borne disease.
Kontribusi kedua temuan ahli (Pott
& Snow)
Pott:
• Menemukan hubungan antara “soot” dan kanker paru dengan
karakteristik sosial tertentu; strategi penyebaran penyakit.
• Menelusuri etiological chain;memutus rantai kejadian dengan
kebiasaan mandi teratur
Snow :
• Mengembangkan metode epidemiologi yang
sistematis;penelusuran penggunaan air Broad Street s/d
kasus/korban kolera karena minum air
• Sama spt Pott etiological chain bisa diputus dengan strategi
intervensi – menutup pompa air
Manfaat mempelajari epidemiologi
 Membantu pekerjaan administrasi kesehatan:
planning, monev
 Menerangkan penyebab masalah kesehatan:
langkah2 pencegahan & pengobatan
 Menerangkan perkembangan alamiah penyakit:
perjalanan & penyebaran penyakit
 Menilai keadaan masalah kesehatan: hasil dari
keseluruhan langkah2 di atas.
Pengukuran Epidemiologi Sosial
 Incidence: jumlah penderita baru suatu penyakit (kasus
baru)
 Prevalence : jumlah penderita baru dan lama suatu
penyakit
 Ratio: perbandingan frekwensi penyakit berdasarkan
prevalensi dan insidens antara dua wilayah
 Rate : perbandingan kejadian penyakit dibagi jumlah
penduduk yang mungkin terkena kejadian tsb dlm waktu
yang sama, dinyatakan dalam %/permil.
 Specific rate: perhitungan berdasarkan sub-group (age
,sex,occupation,region & disease; )
 Mortality & Morbidity Rates: commonly used are infant
mortality rate & life expectancy rate
 Variabel-variabel dalam epidemiologi sosial: age,sex,
race & socioecomic
Deskripsi pengertian Epidemiologi

Frekwensi masalah: pengukuran incidence


(insidens) & prevalence (prevalensi)
Penyebaran masalah kesehatan:
1. Ciri manusia (person): umur, jenis kelamin, etnik,
agama,status perkawinan, pekerjaan,status sosek
2. Tempat (place):penyebaran masalah kesehatan di
satu wilayah,nasional, regional, international;
penyebaran geografis(letak wilayah,struktur
tanah,curah hujan, lembab,sinar matahari)
3. Waktu (time): penyebaran satu saat, satu kurun
waktu, siklis,sekular ; kecepatan perjalanan
penyakit;lamanya terjangkit suatu penyakit
Penyebaran masalah kesehatan:
menurut ciri-ciri manusia:
a. umur: berkaitan dengan daya tahan
tubuh, ancaman kesehatan,
kebiasaan hidup.
b. Jenis kelamin:wanita dan laki-laki
beda, karena perbedaan: anatomi
dan fisiologi;kebiasaan hidup;tingkat
kesadaran berobat; kriteria
diagnostik;macam pekerjaan
Penyebaran masalah kesehatan:
Ciri-ciri manusia:
c. Golongan etnik: golongan etnik sama
dengan “tribe”(suku bangsa) atau “race”
(ras)- caucasoid (kulit putih), negroid (kulit
hitam) dan mongoloid (kulit kuning/sawo
matang)
d. Agama :kebiasaan2 tertentu misalnya
sunat pada islam dan yahudi, penyakit
kanker penis lebih rendah daripada agama
lain; kebiasaan minum alkohol pada islam
jarang ditemukan kelainan fungsi hati.
Penyebaran masalah kesehatan:
Ciri-ciri manusia
e. Status perkawinan: belum menikah, menikah,cerai
hidup, cerai mati; pengaruh status dibedakan pada
3 hal:
Pola penyakit: penyakit kelamin pada yang belum
menikah.
Resiko terkena penyakit: TBC paru leih besar
pada wanita atau suami yang pasangannya
menderita TBC paru.
Penata laksanaan penanggulangan penyakit:
bujangan yang sakit akan mendapatkan
perawatan yang kurang daripada yang
berkeluarga karena bujangan tidak ditemukan
anggota keluarga yang membantu mengatasi
penyakit yang dideritanya.
Penyebaran masalah kesehatan:
Ciri-ciri manusia
f. Pekerjaan : hubungan yang terjadi disebabkan 3
hal:
Resiko pekerjaan
Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan: tubuh
lemah menghindar dari kerja fisik berat
g. Status sosial ekonomi: penyakit infeksi dan
kelainan gizi diderita sosek bawah, kardiovaskuler
sosek tinggi. Dipengaruhi 2 hal:
Perbedaan kemampuan ekonomis dalam
mencegah dan atau megobati penyakit.
perbedaan sikap hidup dan perilaku.
Penyebaran masalah kesehatan:
menurut Tempat:
a. Keadaan geografis: letak wilayah,struktur tanah,curah hujan, sinar
matahari, angin,kelembaban udara, suhu udara,dll.
b. Keadaan penduduk: jumlah penduduk dan kepadatan penduduk.
c. Keadaan pelayanan kesehatan: menyangkut jumlah, cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan.
Penyebaran menurut tempat dapat dibedakan :
 Satu wilayah (setempat/lokal): kelurahan, kecamatan, desa dan
kota.
 Beberapa wilayah: beberapa kelurahan dll.
 Beberapa negara (regional)
 Penyebaran banyak negara (internasional)
Penyebaran masalah
kesehatan: menurut Waktu:
Penyebaran menurut waktu akan membantu dalam memahami beberapa
hal:
 kecepatan perjalanan penyakit
 Lamanya terjangkitnya suatu penyakit

Penyebaran dapat dibedakan:


 Penyebaran satu saat: point-source epidemic suatu keadaan wabah yang
ditandai:a)omset penyakit yg cepat; b)masa inkubasi yg pendek;
c)peristiwa tunggal; d) muncul pada waktu tertentu. Misalnya keracunan
makanan.
contagious diseases epidemic ditandai sebaliknya,misalnya penyakit
menular.
 Penyebaran siklis: sistim kalender (minggu,bulan,tahun); keadaan cuaca
(hujan dan panas);peristiwa tertentu (musim panen, paceklik)
 Penyebaran sekuler: penyebaran waktu yang cukup lama, misalnya lebih
dari 10 tahun.
Faktor –faktor yang mempengaruhi
timbul atau tidaknya penyakit:

1. Pejamu (Host)
2. Bibit Penyakit (Agent)
3. Lingkungan (Enviroment)
1. Pejamu (Host)
 Keturunan
 Umur
 Jenis kelamin
 Ras
 Agama
 Status perkawinan
 Kebiasaan hidup (life style)
 Mekanisme pertahanan tubuh
 Pekerjaan
 Status sosial ekonomi
2. Bibit Penyakit (Agent):
 Nutrien/zat gizi: zat yang diperlukan tubuh;
karbohidrat,putih telur,lemak,vitamin
 Kimia;ditemukan di alam (gas beracun,debu,logam
berat) atau dihasilkan tubuh (nutrien)
 Fisik : suhu tinggi atau rendah,
kebisingan,kelembaban udara, tekanan udara,radiasi
 Mekanik: fisik tapi ada campur tangan manusia banyak
ditemukan: kecelakaan di jalan raya, pukulan dsb.
 Biologik:micro organisme, non organisme –dari flora
dan fauna: metazoa,protozoa,virus,bakteri,jamur
3. Lingkungan (Enviroment):

 Fisik (lingkungan alamiah): cuaca,


musim,keadaan geografis, struktur geologi.
 Non fisik (lingkungan sosial): interaksi
manusia; sosiobudaya, norma,nilai, adat
istiadat
 Enviromental reservoir:tempat hidup yang
paling sesuai/cocok bagi bibit penyakit yang
ada pada tubuh manusia atau binatang.
Hubungan Host, Agent and
Enviroment
 Hubungan antara host, agent dan
enviroment: sangat kompleks dan
majemuk.
 Dapat dilihat dari gambar pendulum antara
ketiganya, dimana enviroment berada
ditengah pendulum dan sisi kanan host dan
sisi kiri agent
Web of causation
Kemiskinan:
Pendidikan rendah – pengetahuan gizi rendah
Produksi bahan makanan rendah – konsumsi
makanan tidak memadai – pengetahuan gizi
rendah.
Daya beli rendah – konsumsi makanan tdk
memadai – penyakit kurang gizi –daya tahan
tubuh dan penyerapan zat gizi terganggu
Fasilitas kesehatan kurang – kesehatan kurang –
daya tahan tubuh dan penyebaran zat gizi
terganggu.

Anda mungkin juga menyukai