Anda di halaman 1dari 22

EPIDEMIOLOGI

DESKRIPTIF

BY: VIKA TRI ZELHARSANDY, M.KEB


Tujuan Pembelajaran

Mampu menjelaskan dan memahami tentang


epidemiologi deskriptif
Mampu menjelaskan dan memahami ruang lingkup
epidemiologi deskriptif
Point – Point Pembahasan

• Definisi Epidemiologi Deskriptif


• Ruang Lingkup Epidemiologi
Deskriptif
Definisi Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi Deskriptif merupakan epidemiologi


yang hanya mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran suatu masalah kesehatan saja.
Epidemiologi Deskriptif :  menganalisis masalah yang
ada dalam suatu populasi tertentu  serta
 menerangkan  keadaan dan sifat masalah tersebut,
termasuk berbagai faktor yang erat hubungannya
dengan  timbulnya masalah.
Epidemiologi deskriptif dapat pula memberikan
gambaran tentang faktor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit atau  gangguan  kesehatan  pada
suatu populasi tertentu dengan menggunakan analisis
data epidemiologi dan data informasi lain yang
bersumber dari berbagai disiplin
Epidemiologi Deskriptif ini akan menjawab pertanyaan:
Tujuan Epidemiologi Deskriptif

1. Untuk dapat menggambarkan distribusi penyakit


berdasarkan karakteristik populasi;
2. Untuk evaluasi trend masalah kesehatan dan
membandingkan antara daerah;
3. Untuk dapat memperhitungkan besarnya masalah
kesehatan sebagai basis perencanaan dan evaluasi
program;
4. Untuk identifikasi masalah kesehatan yg nantinya
dilanjutkan dengan penelitian analitik untuk uji
hipotesa;
5. menggambarkan pola distribusi penyakit dan
determinan penyakit menurut orang, tempat, dan
waktu
Ciri – Ciri Epidemiologi Deskriptif

1. Bertujuan untuk menggambarkan


2. Tidak terdapat kelompok pembanding
3. Hubungan sebab akibat hanya merupakan suatu perkiraan atau
semacam asumsi
4. Hasil penelitiannya berupa hipotesis (jawaban sementara
terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian)
HASIL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

a. Menyusun perencanaan pelayanan kesehatan


b. Menentukan dan menilai program pemberantasan penyakit yang telah
dilaksanakan
c. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
d. Membandingkan frekuensi dan distribusi morbiditas atau mortalitas antar
wilayah atau satu wilayah dalam waktu yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam Epid Deskriptif

Surveilans epidemiologi
Screening
Studi prevalensi
Penelitian deskriptif
Penyelidikan wabah
Jenis Penelitian Deskriptif

Studi kasus
Survei
Studi perkembang
Studi tindak lanjut
Analisis kecendrungan
Analisis dokumenter
Studi korelasi
Macam – Macam Variabel Epidemiologi Deskriptif

Variabel adalah sesuatu yang dapat diamati dan dapat


dihitung secara statistik.

MANUSIA TEMPAT WAKTU


Variabel Manusia

 Variabel manusia dalam epidemiologi adalah karakteristik indvidu


yang ada hubungannya dengan keterpapanan atau kerentanan
terhadap suatu penyakit
 Setiap orang pasti mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal
sifat keterpaparan maupun derajat risk (resiko) dan reaksi individu
terhadap keterpaparan.
 Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetis bersifat tetap,
seperti jenis kelamin, ras, dan data kelahiran, faktor biologis yaitu yang
berhubungan erat dengan kehidupan biologis, seperti umur, status gizi,
dan kehamilan, dan faktor perilaku, seperti mobilitas, status
perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal dan sebagainya.
Lanjutan…

1. Umur
Umur merupakan variabel yang sangat penting dalam
epidemiologi deskriptif karena sangat mempengaruhi
kemungkinan manusia untuk terpapar, contohnnya
anak-anak sekolah yang terpapar pada penyakit yang
timbul pada masa kanak-kanak, dan orang dewasa
yang terppar penyakit akibat kerja), status imun, serta
kondisi fisik dan mental.
Lanjutan

2. Jenis Kelamin
Penyakit banyak terjadi pada jenis kelamin tertentu, contoh
kanker payudara pada wanita.
3. Kelompok etnik
Kelompok etnik lebih didasarkan pada perbedaan adat,
kebiasaan hidup, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan
hidup, jenis pekerjaan utama, dan lainnya.
4. Agama
Perbedaan makanan yang dinyatakan terlarang oleh agama atau
ritual khusus keagamaan akan menghindarkan mereka dari
penyakit tertentu dan tingkat risiko terhadap penyakit tertentu
Lanjutan

5. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat mempunyai pengaruh terhadap kesakitan (penyakit
menular dan gangguan gizi)
6. Jenis Pekerjaan
Faktor lingkungan, situasi pekerjaan, aktivitas fisik
7. Status Perkawinan
Status perkawinan sangat erta hubungannya dengan tingkat fertilisasi dan
kesehatan reproduksi
8. Pendidikan
Kelompok masyarakat dengan pendidikan yang berpendidikan tinggi cenderung
lebih mengetahui cara-caramencegah penyakit
9. Penghasilan/ status ekonomi
Variabel Tempat

 Tempat dapat bersifat : (1) keadaaan geografi umpamanya daerah pegunungan,


pantai, serta dataran rendah; (2) batas adminitratif/politik: batas negara,
provinsi, kabupaten, kecamatan. Kejadian penyakit maupun gangguan
kesehatan lainnya mempunyai kecenderungan ditemukan pada tempat-tempat
tertentu
 Terbagi menjadi 3 jenis:
1. Lingkungan biologis
2. Lingkungan Kimiawi / Lingkungan Fisik
3. Lingkungan sosial
 Lingkungan biologis

Gambaram tempat sebagai penyebab penyakit yang paling


mudah dimengerti adalah ciri iklim dan ekologi yang
menentukan jenis flora dan fauna yang terdapat di tempat
tersebut yang dapat mempengaruhi pola penyakit dengan
melalui suhu,kelembaban dan kondisi lain yang sesuai
untuk hidupnya parasit penyebab penyakit yang hidup di
luar tubuh manusia.
 Lingkungan Kimiawi dan Lingkungan Fisik

Lingkungan kimiawi terdapat dua jenis bahan kimia utama yaitu air dan udara.
a. Air merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit seperti
kandungan mineralnya ( yodium, fluor, tembaga dan seng). Kekurangan zat
yodium dalam air minum dapat menimbulkan penyakit gondok endemis.
b. Lingkungan fisik yang berpengaruh terutama pada suhu udara di ketinggian
suatu tempat mempengaruhi tekanan oksigen setempat.
Lingkungan sosial
Kemajuan kehidupan sosial di suatu lingkungan sosial
merupakan faktor penentu utama terhadap
lingkungan biologis, kimiawi, fisik, yang
menimbulkan pemaparan terhadap penduduk. Sifat
kehidupan sosial masyarakat pada suatu daerah
tertentu dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan yang berhubungan dengan status
kesehatan dan pola penyakit setempat.
Variabel Waktu

 Perubahan dalam waktu singkat


Timbulnya penyakit secara mendadak dan dalam waktu yang
cepat, contoh: alergi
 Perubahan yang terjadi secara periodik
Timbulnya penyakit ada periodenya, contoh: DBD di musim
hujan
 Perubahan secara sekular
Perubahan sekular adalah perubahan yang terjadi sedikit
demi sedikit dalam jangka waktu lama yang biasanya
terjadi setelah sekian tahun ( 5-10 tahun atau lebih),
contoh: HIV, AIDS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai