Anda di halaman 1dari 55

ILMU KESEHATAN

MASYARAKAT
IBU WIDYA NENGSIH, S. ST, M. Kes
MATERI

7 PILAR ILMU UPAYA


7
KESEHATAN PENDEKATAN
U
MASYARAKAT KESEHATAN
MASYARAKAT

EPIDEMIOLOGI
STATISTIK KESEHATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN KERJA
PT 4-5
PILAR ILMU
KESEHATAN
MASYARAKAT
PILAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Pendidikan kesehahtan
dan ilmun perilaku
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

kesehatan Masyarakat merupakan sebuah ilmu


Multidisipliner. Artinya Ilmu kesehatan Masyarakat
itu terdiri dari banyak disiplin-disiplin ilmu lain yang
menyangganya Sebagai dasar yang diantaranya
adalah Biologi, kimia, fisika, antropologi, sosiologi,
ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu lain.
EPIDEMIOLOGI Tujuan dari ilmu epidemiologi menurut
Lilienfeld dalam Timmreck (2004)
• Menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit)
Menurut WHO, epidemiologi adalah satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi,
ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau
dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya kematian melalui analisis terhadap data medis dan
yang berhubungan dengan kesehatan yang epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi
menimpa sekelompok masyarakat dan sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau
menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku.
• Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang
masalahmasalah tersebut. konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan
pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang
Berdasarkan definisi-definisi dari berlaku. .
para ahli, dapat disimpulkan bahwa epidemiologi • Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah
mempelajari distribusi dan determinan kejadian pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan
penyakit dan kondisi kesehatan lainnya. populasi yang berisiko dan untuk pengembangan langkah-
langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang
diperlukan; yang semuanya itu akan digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah, kegiatan, dan
program intervensi.
METODE
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi deskriptif mempelajari frekuensi


dan distribusi penyakit atau masalah kesehatan
pada masyarakat berdasarkan variabel orang,
tempat dan waktu. Variabel tersebut digunakan
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) yang dihadapi. Dengan
demikian memudahkan penanggulangan,
pencegahan dan atau pengamatan.
LANJUTAN....
● Variabel orang
Variabel orang tak terhingga banyaknya. Di sini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, dan golongan etnik.
a. Umur : variabel yang penting karena semua angka kesakitan dan angka kematian yang dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan
umur. Berdasarkan angka kesakitan, pada hakikatnya semua penyakit dapat menyerang pada semua golongan umur. Meskipun
demikian, ada penyakit-penyakit tertentuyang menyerang golongan umur tertentu. Penyakit-penyakit generative, seperti jantung,
diabetes, hipertensi banyak menyerang kelompok umur dewasa dan lanjut usia, penyakit kelamin, seperti gonore dan AIDS, banyak
menyerang kelompok usia produktif, yaitu remaja dan dewasa, sedangkan penyakit infeksi, seperti diare dan infeksi saluran
pernapasan bagian atas (ISPA) lebih banyak mengenai anak berumur 1—5 tahun.
b. Jenis kelamin, Secara umum penyakit dapat menyerang semua jenis kelamin, tetapi pada beberapa penyakit tertentu terdapat
perbedaan frekuensi antara laki-laki dan perempuan.
c. Golongan etnik Pengelompokan penyakit berdasarkan golongan etnik sulit dilakukan sehingga dalam pengelompokannya sering
terjadi kontroversi. Penyakit yang berhubungan dengan golongan etnik umumnya berkaitan dengan faktor genetis dan lingkungan,
seperti penyakit osteoporosis banyak terjadi pada orang Cina, penyakit herediter seperti sickle cell anemia banyak terjadi pada orang
negro. Penyakit kanker lambung banyak terjadi pada orang Jepang
LANJUTAN....
● Variabel tempat
Pola penyakit dapat ditentukan oleh faktor tempat atau distribusi geografis, misalnya pola penyakit di daerah perkotaan akan
berbeda dengan daerah pedesaan, demikian pula terjadinya perbedaan pola penyakit daerah pantai dan daerah pegunungan,
bahkan pola penyakit dapat berbeda antar negara atau antar benua misalnya penyakitpenyakit tertentu hanya terdapat di benua
Asia. Demikian pula penyakit di negara tropis akan berbeda dengan penyakit di daerah subtropis dan daerah dingin. Variabel
waktu.

● Variabel waktu
Pada penelitian deskriptif variabel ini memegang peran penting karena suatu survei yang dilakukan pada waktu dan musim yang
berbeda dapat menghasilkan pola penyakit yang berbeda.
METODE
EPIDEMIOLOG
Epidemiologi Analitik
Pada studi epidemiologi deskriptif, diperoleh
distribusi penyakit berdasarkan orang, tempat,
dan waktu sebagai berikut.
• Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
menyebabkan terjadinya penyakit diare.
• Kebiasaan mengomsumsi gula berlebih
menyebabkan terjadinya penyakit diabetes
melitus.
• Kebiasaan makan makanan yang mengandung
zat pewarna makanan dapat menyebabkan
terjadinya kanker hati.
LANJUTAN....
Epidemiologi analitik dapat dibagi atas berikutnya.
● Case control
Jika variabel akibat diambil terlebih dahulu (terkena penyakit), kemudian variabel penyebab dilihat ke belakang. Lalu
dibandingkan dengan orang yang tidak terkena penyakit.
Contoh: ada hipotesis penyebab utama penyakit diabetes adalah kurangnya mengomsumsi makanan berserat. Untuk menguji
hipotesis tersebut, diambil kelompok orang yang menderita diabetes dan ditanyakan kebiasaan makannya. Demikian pula pada
kelompok orang yang sehat ditanyakan kebiasaan makannya
● Kohort studies
Jika variabel penyebab diambil terdahulu lalu akibat dilihat ke depan. Contoh ada hipotesis yang mengatakan salah satu penyebab
diabetes melitus adalah kurang mengomsumsi makanan berserat.
Pada penelitian ini diambil sekelompok orang yang tidak biasa mengomsumsi makanan berserat, kemudian diambil kelompok
yang mempunyai ciri-ciri yang sama, tetapi biasa mengomsumsi makanan berserat. Kelompok kedua ini disebut kelompok
kontrol. Setelah beberapa saat yang ditentukan kedua kelompok ini dibandingkan. Apakah ada perbedaan penderita diabetes pada
orang yang tidak mengomsumsi makanan berserat dengan orang yang suka mengomsumsi makanan berserat
METODE
EPIDEMIOLOG
Epidemiologi Eksperimental

Studi ini dilakukan dengan mengadakan


percobaan/perlakuan terhadap kelompok uji dan
dibandingkan dengan kelompok kontrol (tidak
diberikan perlakuan). Misalnya untuk menguji
keampuhan jamu dalam menurunkan berat
badan, pada sekelompok orang yang mengalami
kelebihan berat badan (kelompok uji) diberikan
jamu dan pada sekelompok lain orang yang
mengalami kelebihan berat badan (kelompok
kontrol) hanya diberikan plasebo, setelah
beberapa bulan kemudian bandingkan
penurunan berat badan pada kedua kelompok
tersebut
KONSEP SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAD EPIDEMIOLOGI)
Triad epidemiologi adalah suatu model yang menggambarkan penyakit menular
menyebar disebabkan adanya interaksi antara faktor penyebab penyakit atau “agen”, manusia
sebagai “penjamu” atau “host” dan lingkungan sebagai faktor pendukung. Ketiga faktor ini saling
terkait dan bersinergi satu sama lain.
1. Rantai Penularan, Penyakit menular terjadi karena adanya proses interaksi antara agen,
penjamu, dan lingkungan. Tujuan utama epidemiologi penyakit menular adalah memperjelas
proses infeksi dengan tujuan mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
langkahlangkah pengendalian penyakit dengan tepat.
2. Faktor Agen, Agen adalah faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati yang
terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang.
3. Faktor Penjamu, Penjamu atau host adalah keadaan manusia sedemikian rupa sehingga
menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit (Budiarto dan Anggraeni, 2003). Faktor
penjamu dapat diibaratkan sebagai tanah dan agen sebagai benih, yaitu tumbuhnya benih
tergantung dari kondisi tanahnya yang dianalogikan timbulnya penyakit tergantung dari
kondisi penjamu.
4. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi status
kesehatan, terdiri atas lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomi. Faktor ini disebut
dengan faktor ekstrinsik. Lingkungan memegang peran dalam penyebaran penyakit menular.
Faktor fisik, seperti suhu, cuaca, polusi udara, sanitasi umum, dan kualitas air, merupakan
faktor yang memengaruhi semua tahap dalam rantai infeksi
STATISTIK KESEHATAN
Statistika Adalah ilmu pengetahuan tentang
pengembagan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan,
penyajian, analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalhan
dalam pengambilan kepuatusan dapat diperhitungkan secara
numeric.
Dalam Statistika Kesehatan data yang dibutuhkan
lebih banyak menjurus pada perencanaan, pelaksanaan & penilaian
program kesehatan, yang termasuk di dalamnya : Morbiditas
(frekuensi dan penyebab kesakitan), Statistik Rumah sakit (jumlah
pasien, lama perawatan, dll), Statistik Pelayanan (imunisasi,
kesehatan gigi, KB, dll).
LANJUTAN...
Fungsi Statistik Dalam Bidang ruang Lingkup kajian Statistik
Kesehatan
● ● Statistic Deskriptif, yaitu suatu statistic yang metode
Memeberikan gambaran/keterangan tentang masalah
kesehatan dan prosedur yang dipakai terbatas pada :

● Penentuan prioritas masalah yang perlu Pengumpulan data, Pengolahan data, Penyajian data

ditanggulangi dan Analisa data yang tanpa perlu adanya peramalan

● Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan atau pembuktian statistic


● Statistik Inferensial, yaitu statistic yang metode dan
bidang kesehatan
● Dapat membandingkan tingkat kesehatan masyarakat prosedur yang dipakai sama seperti pada statistic

● Menilai dan menganalisa hasil usaha kesehatan deskriptif namun disertai pengambilan kesimpulan

● Dapat menentukan kebutuhan dalam bidang denganpembuktian secara statistic terhadap hasil dari

kesehatan yang sudah atau belum dipenuhi sampel atau populasi

● Dapat mencari hubungan sebab dan akibat


● Dokumentasi data kesehatan masyarakat
LANJUTAN...
Tujuan Statistik Manfaat Statistik
● Sebagai bahan perencanaan dalam bidang
● Menyederhanakan data,sehingga data tersebut dapat kesehatanmasyarakat.
● Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah
menghasilkan informasi. kesehatan.
● Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat. ● Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan.
● Membantu para pengelola dan pelaksana program
● Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi kesehatan,khususnyadalam mengambil keputusan.
melalui penelitian. ● Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat.
● Sebagai perbandingan tingkat kesehatan masyarakat
● Membantu seseorang di dalam pengembangan daya dengan melihat data yang telah ada.
kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan ● Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang
kesehatan.
dengan menggunakan cara-cara kuantitatif. ● Sebagai bahan pengawasan,ringkasan data yang
berbentuk angka.
● Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan.
● Memberikan gamabaran tentang suatu objek secara
lengkap dan ringkas.
LANJUTAN...
Sumber Data Statistik Kesehatan di ● Food Balance Sheets, Dipergunakan untuk mengetahui
Indonesia pola konsumsi pangan penduduk, kebutuhan konsumsi
Sensus Penduduk, Dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, pangan per kapita, distribusi pangan untuk keperluan
dipergunakan untuk keperluan monitoring dan evaluasi ekspor, impor, industri, dan domestik.
terhadap kemajuan program kesehatan, perumahan, ● National Household Health Survey, Dipergunakan untuk
pendidikan, dan lain-lain. mengetahui data dan informasi mengenai status kesehatan
Intercensal Population Survey, Survei dilakukan setiap masyarakat meliputi angka kematian, kesakitan, fertilitas,
sepuluh tahun sekali diantara dua sensus penduduk, kehamilan, fasilitas kesehatan, status gizi anak serta
dipergunakan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, wanita hamil, lingkungan hidup dan lain-lain.
angka kelahiran, angka kematian, mobilitas penduduk, serta ● Epidemic and Communicable Disease Report,
keadaan sosio-ekonomi penduduk. Dipergunakan untuk mengetahui beberapa penyakit
National Socio-Economy Survey, Dipergunakan untuk menular yang bersifat epidemik, dan sewaktu-waktu dapat
melihat data-data kegiatan sosio-ekonomi penduduk seperti menimbulkan wabah penyakit di masyarakat.
status kesehatan, angka fertilitas, angka kriminalitas,
perumahan, dan lingkungan hidup.
LANJUTAN...
aplikasi statistik dalam bidang Ukuran-Ukuran Statistik
kesehatan Kesehatan
● Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event ● Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan
yang terjadi dalam masyarakat.
● dalam analisis statistik, khususnya statistik kesehatan. Rat
Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui
masalah kesehatan yang terdapat dalam berbagai kelompok adalah suatu jumlah kejadian dihubungkan dengan
masyarakat. populasi yang bersangkutan.
● Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu
Jumlah kejadian (Kasus)
tempat dengan tempat lain atau status kesehatan masyarakat
sekarang dengan masa lampau. Rate (Purate) =__________________________ X 1000
● Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang
akan datang.
● Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari
suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang
sedang di jalankan.
● Keperluan etimasi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan serta menentukan secara pasti target
pencapaian tujuan.
KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan sehat menurut WHO adalah “keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial yang tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan”.
Pengertian kesehatan lingkungan menurut World Health Organisation (WHO) adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia”.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang lingkup
kesehatan lingkungan sebagai berikut:
1. penyehatan air dan udara,
2. pengamanan limbah padat/sampah,
3. pengamanan limbah cair,
4. pengamanan limbah gas,
5. pengamanan radiasi,
6. pengamanan kebisingan,
7. pengamanan vektor penyakit,
8. penyehatan dan pengamanan lainnya, misalnya pascabencana.
LANJUTAN....
KESEHATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN

Perumahan merupakan kelompok rumah yang


berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan • Pemilihan Lokasi, perlu mempertimbangkan beberapa
hunian dan sarana pembinaan keluarga yang dilengkapi aspek sebagai berikut: Aspek teknis pelaksanaan, .
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Aspek tata guna tanah, Aspek kesehatan, Aspek
Pemukiman merupakan bagian dari politik ekonomis
lingkungan hidup baik kawasan perkotaan maupun pedesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau • Rumah sehat, syarat rumah sehat: Penetapan Luas
lingkungan hunian yang mendukung perikehidupan. Untuk Rumah, Jumlah, dan Ukuran Ruang, Konstruksi
menciptakan satuan lingkungan pemukiman diperlukan
kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran Khusus Bangunan
dengan penataan lahan dan ruang, prasarana dan sarana
lingkungan yang memenuhi kesehatan
LANJUTAN....
PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA

Kotoran manusia adalah semua benda yang atau zat syarat jamban sehat menurut WSP (2009) sebagai berikut.
yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus 1. Tidak mencemari sumber/badan air.
dikeluarkan dari tubuh. Zat-zat yang harus 2. Mencegah terjadinya kontak antara manusia dengan
dikeluarkan dari dalam tubuh berbentuk tinja (feces), tinja.
air seni (urine), dan CO2 (Notoatmodjo, 2007). 3. Mencegah tinja dihinggapi oleh serangga dan vektor
Dalam topik ini kita hanya akan membahas tempat lain.
pembuangan kotoran manusia berupa tinja yang 4. Mencegah timbulnya bau.
disebut dengan jamban atau kakus. 5. Konstruksi dudukan jamban dibuat dengan baik, aman
digunakan, dan mudah dibersihkan.
LANJUTAN...
AIR Syarat Air Minum yang
Sehat
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari Agar air minum tidak menyebabkan penyakit ketika
makhluk hidup di dunia. Tidak Air bukan hanya penting dikomsumsi, air harus memenuhi persyaratan kualitas air
bagi manusia, tetapi juga merupakan bagian yang penting yang sesuai dengan hal berikut.
bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan. Tidak a. Syarat-syarat fisik
mungkin tanpa air ada kehidupan di dunia ini karena Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau, dan tidak
semua makhluk hidup untuk bertahan hidup sangat berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan
memerlukan air. suhu udara atau kurang lebih 25°C, dan apabila terjadi
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks, antara lain perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25°C ±
untuk: 3°C.
1. Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, b. Syarat-syarat kimia
mandi, cuci dan pekerjaan lainnya, Air bersih harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah
2. Keperluan umum, misalnya untuk tempat rekreasi, taman, tertentu pula. Kelebihan atau kekurangan zat kimia dalam air
kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, dan akan menyebabkan gangguan fisiologi pada tubuh manusia.
lain-lainnya. c. Syarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis
3. Keperluan industri, misalnya untuk bangunan pembangkit Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan
tenaga listrik dan pabrik. parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan
4. Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E.coli
dan lain-lain. atau Fecal coli dalam air
SAMPAH
Sampah (waste) memiliki banyak pengertian dalam JENIS-JENIS SAMPAH
batasan ilmu pengetahuan. Namun, pada
● Human erecta: Human erecta adalah istilah bagi bahan
prinsipnya, pengertian sampah adalah suatu bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai
yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil hasil pencernaan. Tinja (faeces) dan air seni (urine)
aktivitas manusia maupun alam yang belum ● Sewage: air limbah buangan rumah tangga maupun
pabrik termasuk dalam sewage.
memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa ● Refuse: refuse diartikan sebagai bahan sisa proses
berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga.
dan gas. ● Industrial Waste: industrial waste ini umumnya
dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan-
bahan buangan dari sisa-sisa proses industri.
LANJUTAN...
HUBUNGAN SAMPAH PADAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengelolaan sampah mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan lingkungan.
1. Pengaruh yang positif.
2. Pengaruh negatif.
3. Pengaruh negatif dari pengelolaan sampah ini tampak pada 4 aspek sebagai berikut.
● Aspek kesehatan
 Sampah dapat memberikan tempat tinggal bagi vektor penyakit, seperti serangga, tikus, cacing, dan jamur.
 Dari vektor tersebut di atas dapat menimbulkan penyakit sebagai berikut.
- Insect borne disease lalat: diare, kolera, tipus, nyamuk: DHF (dengue haemorrhagic fever).
- - Prodent borne disease Pes, murine, tipus.
- - Vektor jamur Penyakit kulit dan kandidiasis.
- - Vektor cacing Taenia, hookworm, cacing gelang, dan cacing kremi.
● Aspek lingkungan
 Estetika lingkungan.
 Penurunan kualitas udara.
 Pembuangan sampah ke badan air akan menyebabkan pencemaran air.
● Aspek sosial masyarakat
 Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat mencerminkan status keadaan sosial masyarakat.
 Keadaan lingkungan yang kurang saniter dan estetika akan menurunkan hasrat turis untuk berkunjung.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Kesehatan lingkungan adalah suatu disiplin ilmu serta seni dalam memperoleh suatu keseimbangan antara lingkungan dan juga
manusia, Kesling ini juga merupakan ilmu dan seni dalam mengelola lingkungan dengan tujuan bisa menciptakan kondisi lingkungan
yang sehat, bersih, nyaman dan sehat. Sedangkan ilmu kesehatan lingkungan ini ialah sebuah ilmu yang mempelajari sebuah hubungan
dari kelompok masyarakat/penduduk dengan berbagai jenis perubahan yang terjadi dilingkungan yang mereka tempati. ruang
lingkupnya menurut WHO (World Health Organization), yakni antara lain sebagai berikut:
● Penyediaan sumber Air Minum.
● Pengelolaan air buangan dan juga pengendalian pencemaran.
● Pembuangan sampah padat.
● Pengendalian vektor. (Pengendalian vektor merupakan segala usaha yang dilakukan dalam mengurangi atau juga menurunkan
populasi vektor dengan tujuan untuk mencegah atau pemberantas penyakit yang ditularkan vektor ataupun gangguan yang
diakibatkan oleh vektor.)
● Pencegahan atau juga pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia. (maksu dari Ekskreta ini ialah semua zat yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.)
● Higiene makanan, termasuk higiene susu.
● Pengendalian pencemaran udara.
● Pengendalian radiasi.
● Kesehatan kerja
● Pengendalian kebisingan.
● Perumahan dan jugapemukiman.
● Aspek kesling dan juga transportasi udara.
● Perencanaan daerah dan jugaperkotaan.
● Pencegahan kecelakaan.
● Rekreasi umum dan juga pariwisata.
● Tindakan – tindakan sanitasi yang berkaitan dengan suatu keadaan epidemic atau wabah, bencana alam dan juga perpindahan
penduduk.
● Tindakan pencegahan yang diperlukan dalam menjamin lingkungan.
Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) 23 tahun 1992, sasaran pelaksanaan kebugaran lingkungan tersebut
antara lain ialah sebagai berikut:
● Tempat Umum, misal hotel, terminal, pasar, pertokoan, serta juga tempat usaha yang sejenis
● Lingkungan pemukiman, layaknya rumah tinggal, asrama atau yang sejenis
● Lingkungan kerja, layaknya perkantoran, kawasan industri atau yang sejenis
● Angkutan lazim : kendaraan darat, laut serta rawa yang digunakan secara umum
● Lingkungan lainnya : andaikan yang berwujud spesifik layaknya lingkungan yang berada
didalam sebuah kondisi darurat, bencana pemindahan masyarakat dengan secara besar-
besaraan, reaktor atau tempat yang berwujud khusus.
Tujuan Kesehatan lingkungan
• Untuk lakukan kolerasi, ini ialah meminimalisir terjadinya bahaya yang berasal
dari lingkungan pada kebugaran serta juga kesejahteraan hidup tiap-tiap
manusia.
• Untuk melakukan pencegahan bersama dengan cara mengefisienkan
pengaturan berbagai sumber lingkungan dalam menambah kebugaran serta
juga kesejahteraan hidup manusia dan juga tentu
• untuk dapat mencegah bahaya dari penyakit
ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT
administrasi kesehatan adalah upaya mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang lain.
Menurut Social Socience Encylopedia adalah suatu
proses untuk mencapai tujuan yang dapat dilaksanakan
dan di awasi.
Administrasi kebijakan kesehatan adalah administrasi
yang diterapkan pada upaya kesehatan demi terciptanya
suatu keadaan yang sehat.
Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan Masyarakat
● Kegiatan Administrasi, kegiatan utama yang dilakukan pada administrasi tidak lain adalah melaksanakan fungsi
administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi
pengawasan
● Objek dan Subjek Administrasi, objek clan sgbjek administrasi kesehatan adalah sistem kesehatan.
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi :
1. Kebijakan kesehatan (health policy), Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
program – program kesehatan.
2. Hukum Kesehatan (health law), Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di bidang
kesehatan meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law, informed consent, dan sebagainya.
3. Ekonomi kesehatan (health economic), Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan,
asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
4. Manajemen tenaga kesehatan (health man power), Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan sebagainya.
5. Administrasi rumah sakit (hospital administration), Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan
sebagainya.
Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan Masyarakat

● Dapat dikefola sumber, tata cara dan kesanggupan secara


efektif dan efisien
● Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan
sesuai
● Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan
sebaik baiknya
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
Gizi kesehatan masyarakat merupakan penerapan ilmu
pengetahuan dalam memecahkan permasalahan kesehatan yang berhubungan
dengan gizi. Pengetahuan tentang gizi semakin berkembang sehingga diketahui
gizi pengaruhnya terhadap perkembangan otak, perilaku, kemampuan dan
produktivitas dalam bekerja, daya tahan terhadap timbulnya penyakit infeksi,
dan peranannya dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
degeneratif seperti jantung, diabetes melitus dan kanker. Selain itu ditemukan
pula pengaruh stres, faktor lingkungan, dan obat-obatan terhadap status gizi.
LANJUTAN....
GIZI DAN FUNGSINYA
Fungsi makanan bagi kehidupan manusia sebagai berikut.
Makanan didefinisikan sebagai 1. Pemberi energi, Zat-zat pemberi energi yang disebut juga
bahan selain obat yang sebagai bahan pembakar dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan hidup sehari hari adalah karbohidrat, lemak dan
mengandung zat-zat gizi dan atau protein. Ketiga zat tersebut merupakan zat yang paling
unsur/ikatan kimia yang dapat banyak dalam bahan pangan.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, Pembentukan
diubah menjadi zat gizi oleh tubuh sel-sel baru memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak
yang berguna bila dimasukkan ke dibutuhkan zat–zat berupa protein, mineral dan air. Sehingga
ketiga zat ini disebut juga sebagai zat pembangun.
dalam tubuh 3. Mengatur proses tubuh,Keseimbangan air dalam sel diatur
Zat-zat gizi yang diperlukan untuk oleh protein, selain itu protein bertindak sebagai buffer dalam
upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibody
menjaga dan meningkatkan sebagai penangkal organisme dan bahan bahan asing yang
kesehatan dikelompokkan menjadi merugikan tubuh. Pengatur prosesproses oksidasi, fungsi
normal saraf, dan otot serta proses lain dalam tubuh
5 macam, yaitu karbohidrat, lemak, dilakukanoleh mineral dan vitamin.
protein, vitamin, dan mineral.
KARBOHIDRAT LEMAK PROTEIN
Protein merupakan bagian dari semua sel
sumber utama lemak adalah minyak hidup dan merupakan bagian terbesar
karbohidrat dibedakan menjadi tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, tubuh sesudah air. Seperlima bagian
Karbohidrat sederhana dan kelapa tubuh adalah protein. Sumber utama
karbohidrat kompleks. sawit, jagung dan sebagainya), protein adalah hewani (telur, susu,
Karbohidrat sederhana terdiri atas mentega, daging, kacang-kacangan, daging, unggas, ikan dan kerang), nabati
monosakarida, disakarida, gula biji-bijian, dan sebagainya. Fungsi (kacang kedelai dan hasilnya seperti tahu
alkohol dan oligosakarida. lemak dalam tubuh antara lain dan tempe, serta kacang-kacangan yang
Sedangkan karbohidrat kompleks sebagai berikut: lain). Fungsi protein
terdiri dari polisakarida dan pati.. • Sumber energi paling besar dalam tubuh antara lain sebagai berikut:
Fungsi karbohidrat antara lain: • Sumber asam lemak esensial. • Pertumbuhan dan pemeliharaan.
• sumber energi, • Alat angkut vitamin larut dalam • Pembentukan ikatan-ikatan esensial
• pemberi rasa manis pada lemak tubuh.
makanan, • Menghemat protein • Mengatur kesetimbangan air
• menghemat protein, • Memberi rasa kenyang dan • Memelihara netralitas tubuh.
• mengatur metabolisme lemak, kelezatan. • Bembentukan antibody.
• membantu pengeluaran feses. • Sebagai pelumas. • Mengangkut zat-zat gizi.
• Memelihara suhu tubuh. • Sumber energi
• Melindungi organ tubuh.

LANJUTAN...
LANJUTAN...
• Folat (asam folat), berperan dalam pembentukan sel darah

VITAMIN
merah dan sel darah
• putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.
• Vitamin B12 (kobalamin), berperan dalam metabolisme
semua sel, terutama selsel saluran cerna, sumsum tulang dan
Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang jaringan syaraf.
dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, vitamin tidak • Vitamin C, mempunyai banyak fungsi dalam tubuh berperan
dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari sebagai sintesis kolagen, absorbsi dan metabolisme besi,
luar dalam hal ini didapat dari makanan yang dikonsumsi. absorpsi kalsium, mencegah infeksi dan mencegah kanker
Vitamin dibedakan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut serta penyakit jantung.
dalam air (Vitamin B dan C) serta tidak larut dalam air • Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh,
tapi larut dalam lemak (A, D, E, dan K). Fungsi dari seperti penglihatan, diferensiasi sel,kekebalan, pertumbuhan
masing-masing vitamin sebagai berikut: dan perkembangan, reproduksi dan pencegahan kanker serta
• Vitamin B1 (tiamin) berperan utama dalam metabolisme penyakit jantung.
karbohidrat selain itu • Vitamin D, membantu dan memelihara tulang bersama
• juga berperan dalam metabolisme lemak, protein dan dengan vitamin A dan C. Fungsi khusus vitamin D dalam hal
asam nukleat. membantu proses pengerasan tulang dengan cara mengatur
• Vitamin B2 (riboflavin) berperan dalam proses oksidasi agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk
dalam sel dan berfungsi diendapkan dalam proses pengerasan tulang.
• dalam pemindahan rangsangan sinar ke saraf mata. • Vitamin E, berperan sebagai antioksidan yang larut dalam
• Vitamin B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan lemak, mencegah pendarahan dan keguguran pada wanita
sel-sel darah dan hamil.
• pertumbuhan dan pekerjaan urat syaraf.
MINERAL

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Mineral digolongkan dalam mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehari (contoh: kalium, kalsium, fosfor, magnesium Natrium dan Khlor).
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kurang dari
100 mg sehari (contoh besi, iodium, dan seng).
Penilaian Status Gizi
Klinis
Penilaian status gizi secara
klinis adalah metode yang sangat
langsung penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-
Antropometri perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat
Antropometri artinya ukuran dilihat pada jaringan epitel (supervicial
tubuh manusia. Ditinjau dari sudut epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut
pandang gizi, maka antropometri gizi dan mukosa oral atau pada organ-organ yang
berhubungan dengan berbagai macam dekat dengan permukaan tubuh seperti
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi kelenjar tiroid.
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat Penggunaan metode ini umumnya
gizi. untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical
Antropometri secara umum surveys). Survei ini dirancang untuk
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis
asupan protein dan energi. umum dari kekurangan salah satu atau lebih
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola zat gizi. Di samping itu digunakan untuk
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan mengetahui tingkat status gizi seseorang
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu
dalam tubuh tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat
penyakit.
Penilaian Status Gizi
Biofisik
Penilaian status gizi secara
langsung biofisik adalah metode

Biokimia penentuan status gizi dengan melihat


kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang melihat perubahan struktur dari jaringan.
dilakukan pada berbagai macam jaringan
Umumnya dapat digunaakan
tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine, tinja dan juga dalam situasi tertentu seperti kejadian buta
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
senja epidemik (epidemic of night blindnes).
otot.
Metode ini digunakan untuk Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
suata peringatan bahwa kemungkinan akan
gelap.
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah
lagi. Banyak gejala klinis yang kurang
spesifik, maka penentuan kimia faali dapat
lebih banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik.
Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi secara
Statistik Vital
tidak langsung
Survei Konsumsi Makanan statistik vital adalah dengan
menganalisis dan beberapa statistik
Survei konsumsi makanan
kesehatan seperti angka kematian
adalah metode penentuan status gizi secara
berdasarkan umur, angka kesakitan dan
tidak langsung dengan melihat jumlah dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data
jenis zat gizi yang dikonsumsi.
lainnya yang berhubungan.
Pengumpulan data konsumsi
Penggunaannya
makanan dapat memberikan gambaran
dipertimbangkan sebagai bagian dari
tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
indikator tidak langsung pengukuran status
masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini
gizi masyarakat.
dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
Faktor Ekologi
ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan

lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan

ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui

penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program

intervensi gizi.
KESEHATAN KERJA
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan
/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja
/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan
setinggitingginya, baik fisik, mental maupun sosial, dengan usaha-
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit / gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum
Kebijakan Upaya Kesehatan Kerja
• Promosi K3 dilaksanakan secara optimal
• Peningkatan koordinasi pelaksanaan UKK
• UKK dilaksanakan secara paripurna, pada Tingkat Nasional, Propinsi,
berjenjang dan terpadu. Kabupaten/Kota, Kecamatan &
• Pelayanan kesehatan kerja merupakan Kelurahan/Desa.
kegiatan integral dari pelayanan kesehatan • Memberdayakan Puskesmas sebagai jejaring
pada kesehatan tingkat primer maupun pelayanan yang efektif dibidang kesehatan
rujukan. kerja pada masyarakat pekerja utamanya di
• Pelayanan kesehatan kerja diperkuat dengan sektor informal.
sistem informasi, surveilans & standar • Pengembangan wadah partisipatif kalangan
pelayanan sesuai dengan peraturan undang- pekerja informal (Pos UKK) sebagai mitra
undang dan IPTEK. kerja PKM dalam rangka membudayakan
• Peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
paripurna
Strategi Upaya Kesehatan
Kerja
Pembinaan Program Pembinaan Institusi

• Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh • Pengembangan jaringan yankesja yg


lapisan masyarakat pekerja formal & informal meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan,
melalui sistem yankes yang sudah berjalan & Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan
potensi pranata sosial yang sudah ada. Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit
• Peningkatan mutu pelayanan dengan • Pengembangan jaringan kerjasama &
standardisasi, akreditasi & SIM (Sistem penunjang yankesja, baik lintas program
Informasi Manajemen) maupun lintas sektor
• Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan • Pelembagaan K3 di tempat kerja yang
Advokasi, Bina Suasana, dan Pemberdayaan merupakan wahana utama penerapan
& Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha program K3
& keluarganya serta masyarakat • Memperjelas peran manajemen & serikat
sekelilingnya. pekerja dalam program K3.
• Pengembangan program Upaya Kesehatan
Kerja melalui Kabupaten/Kota Sehat
Peningkatan Profesionalisme
● Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat,
Propinsi dan Kabupaten/Kota.
● Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3
petugas kesehatan melalui Diklat.
● Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama
dengan ikatan profesi terkait.
Ruang Lingkup Kegiatan
Syarat pengadaan pelayanan
Pelayanan Kesehatan Kerja
kesehatan kerja

● UU NO.36 tahun 2009 tentang Kesehatan ● Pemeriksaan dan seleksi calon pekerja &

● Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang pekerja

upaya pelayanan swasta di bidang medik. ● Pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif,

● Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 kuratif & rehabilitatif)

tentang Pelayanan Kesehatan kerja dimana ● Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja

Pelayanan Kesehatan kerja diadakan ● Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja &

tergantung pada jumlah tenaga kerja & lingkungan kerja

tingkat bahayanya ● Pembentukan & pembinaan partisipasi


masyarakat pekerja dalam pelayanan
kesehatan kerja
Jenis Program Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja Pelayanan Kesehatan Kerja
Promotif Preventif

● Pendidikan dan penyuluhan tentang ● Pemeriksaan kesehatan (awal, berkala,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khusus)
● Pemeliharaan berat badan yang ideal ● Imunisasi
● Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan ● Identifikasi & pengukuran potensi risiko
makanan yang sehat & aman, Higiene ● Pengendalian bahaya (Fisik, Kimia,
Kantin. Biologi, Psikologi, Ergonomi)
● Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat ● Surveilans Penyakit Akibat Kerja (PAK),
(Hygiene & sanitasi) Penyakit Akibat Hubungan Kerja
● Kegiatan fisik : Olah raga, kebugaran (PAHK), Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
● Konseling berhenti merokok /napza & penyakit lainnya.
● Koordinasi Lintas Sektor ● Monitoring Lingkungan Kerja
● Advokasi
Jenis Program Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja Pelayanan Kesehatan Kerja
Kuratif Rehabilitatif
● Pertolongan pertama pada kasus
● Rehabilitasi medik
emergency.
● Pemeriksaan fisik dan penunjang ● Latihan dan pendidikan pekerja
● Melakukan rujukan untuk dapat menggunakan
● Pelayanan diberikan pada pekerja yang
kemampuannya yang masih ada
sudah mengalami gangguan kesehatan.
● Pelayanan diberikan meliputi secara maksimal.
pengobatan terhadap penyakit umum ● Penempatan kembali pekerja yang
maupun penyakit akibat kerja.
cacat secara selektif sesuai
● Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dengan terapi kasual/utama & terapi kemampuannya.
simtomatis
PT 6-7
UPAYA
PENDEKATAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam transisi kesehatan berupa
transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi dan transisi perilaku. Transisi kesehatan ini pada
dasarnya telah menciptakan beban ganda (double burden) masalah kesehatan.
● Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup yang meningkatkan
proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi dan BALITA tetap menggantung.
● Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular yang belum pupus
ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat dengan drastis.
● Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih.
● Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku tradisional menjadi modern yang
cenderung membawa resiko.
Paradigma sehat merupakan suatu strategi baru pembangunan kesehatan yang memandang masalah kesehatan sebagai suatu
variable kontinyu, direncanakan dalam suatu system desentralisasi, dengan kegiatan pelayanan yang senantiasa bersifat promotif
untuk mengentaskan kesehatan masyarakat, oleh tenaga kesehatan profesional bersama masyarakat yang partisipatif.
Selain itu, dalam paradigma sehat ini pengukuran derajat kesehatan masyarakat tidak semata-mata dilihat dari penurunan
kesakitan/kematian (dengan memakai indikator negatif), tetapi lebih ditekankan pada pencapaian hasil peningkatan pada angka
kesehatan (indikator Positif). Nilai indikator positif ini diperoleh sebagai dampak dari upaya kesehatan promotif yang telah
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan professional dan didukung besarnya penempatan biaya upaya promotif yang sesuai.
Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat dititik beratkan pada :
1. Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah
raga, fitness dan vitamin.
2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.
3. Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk
(melalui perubahan perilaku).
4. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan medis.
UPAYA PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.

Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan,


perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan
perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas
pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu
dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia

Upaya pendekatan kesehatan masyarakat dengan melakukan pencegahan dan


promosi kesehatan kepada masyarakat.
UKM upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat
UKM Esensial
● Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana Bentuk-bentuk kegiatan dari upaya kesehatan ini adalah penyuluhan KB,
kunjungan rumah pada ibu pasca salin dengan risiko, pelaksanaan SDIDTK pada anak pra sekolah.
● Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. Beberapa contoh kegiatan dalam upaya kesehatan ini adalah penanganan dan pendampingan
pada balita gizi buruk, penyuluhan ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu Balita di setiap
pedukuhan.
● Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan kegiatan
pemantauan dan pendampingan pasien TB, penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus demam berdarah, campak, diare atau
penyakit lain yang memungkinkan terjadinya penularan.
● Upaya Penyehatan Lingkungan. Kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai kegiatan, beberapa diantaranya adalah
pemantauan penggunaan air bersih, deklarasi stop BAB sembarangan, pemantauan jentik secara berkala, pengelolaan sampah yang
terstandar, dan pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah maupun instansi.
● Upaya Promosi Kesehatan. Promosi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci dari upaya peningkatan kesehatan
masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri dari 10 indikator, yaitu : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan di Posyandu, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan sabun,
penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik
setiap hari, dan tidak merokok. Kegiatan lain dari upaya promosi kesehatan adalah pembinaan dan pendampingan posyandu. Di
Puskesmas Mlati II, terdapat posyandu balita dan posyandu lansi di setiap pedukuhan.
● Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. Untuk pasien atau masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah, Puskesmas
Mlati II menyediakan pelayanan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan yang sesuai dengan permasalahan pasien. Upaya
kesehatan ini juga bertujuan untuk menjangkau pasien yang kesulitan mengakses layanan dalam gedung.
UKM Pengembangan
● Upaya Kesehatan Lansia, Pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan lanjut
usia yang bermutu dan berkesinambungan di puskesmas. Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran para lanjut usia untuk membina kesehatannya secara mandiri, meningkatkan kemampuan dan peran serta
keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan
kesehatan lanjut usia.

● Upaya Kesehatan Remaja, Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan yang unik dimana terjadi masa peralihan
dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan yang penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti dengan
munculnya berbagai permasalahan, seperti pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di usia remaja, penggunaan
NAPZA, ataupun kenakalan remaja lainnya. Untuk mendampingi remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendampingan terhadap remaja, Puskesmas Mlati II menyediakan pelayanan kesehatan remaja. Bentuk
pelayanan kesehatan remaja ini diwujudkan dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

● Upaya Kesehatan Jiwa, Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan bersama karena menimbulkan beban
psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun keluarga. Namun permasalahan ini relatif belum mendapat
penanganan yang maksimal oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa dirasa perlu diinisiasi untuk
membantu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Upaya yang dilakukan antara lain upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada pasien gangguan jiwa,
keluarga dan masyarakat
UKM Pengembangan
● Upaya Kesehatan Indera, Kesehatan indera merupakan aspek penting untuk menunjang individu menjalankan peran dan
tanggung jawabnya secara optimal..

● Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan
sekolah. UKS menjalankan fungsinya berpedoman pada Trias UKS, yaitu :
a. Pelayanan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah pemeriksaan siswa sakit dan screening kesehatan untuk siswa kelas 1
b. Pendidikan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kesehatan kepada siswa
c. Penyehatan lingkungan, bentuk kegiatannya adalah pengelolaan sampah dan upaya kesehatang lingkungan.

● Upaya Kesehatan Olahraga, Saat ini , perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada pengendalian penyakit menular tetapi
juga pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar
disebabkan oleh faktor gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan memiliki
kebiasaan berolahraga secara rutin.
TERIMA
KASIH
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
NAMA: RAHMA DILLAH FITRI
NIM: 2015302036
KELAS: REGULER 2 SEMESTER 3
PRODI: D4 KEBIDANAN
MATA KULIAH: ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
DOSEN: IBU WIDYA NENGSIH, S. ST, M.
Kes

Anda mungkin juga menyukai