Disusun oleh :
1. Azizatul Umamah ( S19265 )
2. Dan Rawido Setya Pran Utama ( S19269 )
3. Dandi Indrawan ( S19271 )
4. Hanafi Febrianingrum ( S19279 )
5. Hanif Umareta ( S19280 )
6. Ika Lutfia C ( S19282 )
7. Jatmiatun ( S19284 )
8. Nailul Muna ( S19293 )
9. Pratiwi ( S19296 )
10. Tiara Bella Karoline ( S19308 )
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Komunitas
II tentang “Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Masalah Kesehatan : Penyakit
Infeksi/Menular” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar karena kemampuan kami sangat
terbatas. Maka makalah ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk itu kami
harapkan para pembaca bersedia memberi saran dan pendapat untuk makalah ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah
ini, kami atas nama penyusun menyampaikan Terimakasih yang tak terhingga. Semoga
Tuhan yang Maha Pemurah memberkati kita, sehingga upaya kecil ini besar manfaatnya
bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Dunia.
Penyebabnya munculnya penyakit baru (new emerging disease) dan munculnya
kembali penyakit menular yang lama (re-emerging disease) membuat Indonesia
menanggung beban berlebih dalam penanggulangan penyakit (triple burden
disease) (Kemenkes, 2013). Kondisi ini semakin buruk dengan kondisi
lingkungan yang tidak sehat menyebabkan beberapa penyakit infeksi akut yang
berbahaya menyerang manusia seperti penyakit yang bersumber pada binatang
seperti leptospirosis (Widarso dan Wilfried, 2008).
Menurut Depkes RI Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari genus leptospira yang
patogen, dan bergerak aktif yang menyerang hewan dan manusia. Penyakit
zoonosis merupakan penyakit yang secara alami dapat dipindahkan dari hewan
verterbrata ke manusia atau sebaliknya (Depkes RI, 2005). Angka kejadian
leptospirosis di dunia sangat rendah dikarenakan terlambatnya penanganan medis
dan diagnosis oleh tenaga kesehatan (WHO, 2010).
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
organisme patogen hidup seperti bakteri,virus, jamur, protozoa cacing ke dalam
tubuh. Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh agen biologi (seperti virus bakteri atau parasit ), bukan faktor
fisik seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan (sumampouw, 2017).
Mikroba patogen yang hidup dan berkembang biak pada suatu reservoir
akan mencari reservoir baru begitu seterusnya. mekanisme transmisi mikroba
patogen ke pejamu yang rentan melalui dua cara yaitu transmisi langsung dan
tidak langsung.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep dasar Keperawatan Komunitas dengan masalah Kesehatan : Penyakit
Infeksi/menular
2. Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah Kesehatan : Penyakit
Infeksi/menular
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah
kesehatan : penyakit menular/Infeksi
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui Konsep dasar Keperawatan Komunitas dengan
masalah Kesehatan : Penyakit Infeksi/menular
b) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah
Kesehatan : Penyakit Infeksi/menular
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Definisi penyakit menular
Pengertian penyakit menular pengendalian suatu tindakan aktivitas yang
bertujuan untuk mengurangi atau menekan terjadinya suatu penyakit. Penyakit
menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh
agen biologi (seperti virus, bakteria, atau parasit), bukan disebakan oleh faktor
fisik seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan.
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
organisme patogen hidup seperti bakteri,virus, jamur, protozoa cacing ke
dalam tubuh (Wilson,2015).Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan
oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis. Penyakit infeksi ini dapat
ditularkan dari seseorang ke orang lain.terjadinya suatu penyakit pada
populasi dari pada yang lain karena adanya pengaruh dari faktor risiko.
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh agen biologi (seperti virus bakteri atau parasit), bukan faktor
fisik seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan. (sumampouw, 2017).
Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasite, atau jamur dan dapat
berpindah ke orang lain yang sehat.
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari
orang yang satu ke orang lain, baik secara langsung maupun melalui
perantara). Penyakit menular adalah adalah penyakit yang disebabkan oleh
transmisi infectious agent / produk toksinnya dari seseorang/ reservoir ke
orang lain/ suspectable host.( Irwan, 2019).
2. Pendekatan epidemiologi penyakit menular
Pendekatan epidemiologi untuk penyakit menular epidemiologi triangle
segitiga epidemiologi model tradisional epidemiologi atau segitiga
epidemiologi yang dikemukakan oleh John Gordon dan lari 1950 yang
menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi
oleh 3 faktor utama host (penjamu) agent (agent) dan environment
(lingkungan).
Environment
Agent Host
Pejamu/Host adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit. Bibit penyakit/ agent
adalah suatu perjalanan penyakit. Bibit penyakit/agent adalah suatu subsitansi
tertentu yang keberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat
menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Environment (lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada disekitar
manusia yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia (Rajab,
2009). John Gordon berpendapat bahwa :
a) Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan
host (manusia).
b) Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent
dan host (baik individu/kelompok).
c) Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi
tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami daru lingkungan
(lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis)
1) Agent Penyakit
Agen penyakit adalah makhluk hidup atau mati yang memegang
peranan penting di dalam epidemiologi yang merupakan penyebab
penyakit dapat dikelompokkan menjadi :
a) Golongan virus, misalnya influenza dan cacar
b) Golongan riketsia, misalnya tifus
c) Golongan bakteri, misalnya disentri
d) Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, dan sebagiannya
e) Golongan jamur, misalnya panu
f) Golongan cacing, misalnya cacing perut seperti ascaris, cacing
kremi, cacing pita, cacing tambang, dan sebagainya (Budiarto,
2003)
Klasifikasi agen penyakit agen penyakit dibagi menjadi lima kelompok
yaitu:
a) Agen biologis, contohnya virus, bakteri, fungi
b) Agen kimia, dapat bersifat endogenous, seperti asidosis, diabetes
dan uremia atau bersifat eksogenus seperti zat kimia, alergen, debu
c) Agen nutrisi, contoh protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral,
air
d) Agen mekanik, contoh gesekan, benturan atau pukulan yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh penjamu
e) Agen fisika, contoh panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan,
kebisingan (Chandra 2009)
2) Host/Pejamu
Semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu perjalanan penyakit (Rajab, 2009)
Faktor intrinsik pada host
a) Genetik, misalnya penyakit herediter seperti hemofilia
b) Umur, misalnya pada usia lanjut beresiko terkena penyakit jantung
c) jenis kelamin, misalnya penyakit hipertensi cenderung menyerang
pria dan penyakit kelenjar gondok cenderung menyerang wanita
d) keadaan fisiologi, misalnya kehamilan dan persalinan memiliki
risiko penyakit anemia
e) kekebalan, misalnya manusia yang tidak mempunyai kekebalan
tubuh yang baik akan mudah terserang penyakit
f) penyakit yang diderita sebelumnya misalnya rhumatoid arthritis
yang mudah kambuh
g) sifat-sifat manusia misalnya hygiene perorangan yang buruk akan
menyebabkan mudah terserang penyakit (Budiarto, 2003)
3. Aktivitas hidup
sehari-hari
efektif
memenuhi
tujuan
kesehatan
meningkat
4. Implementasi Keperawatan
Hari / Level Implementasi Respon
Jam / Pencegahan
Tanggal
Senin, Primer Mengidentifikasi masalah S : Masyarakat
27 Juni kesehatan dan mengatakan terdapat
2022 prioritasnya warga yang menderita
08.30 HIV
O : Masyarakat
menjawab semua
pertanyaan yang
diajukan
O : Masyarakat tampak
antusias dalam rencana
kerja yang akan
dilakukan
O : Masyarakat tampak
aktif dalam berdiskusi
O : Pasien tampak
kooperatif
O : Pasien tampak
memperhatikan
O: Masyarakat tampak
kooperatif
O : Masyarakat tampak
memperhatikan saat
penjelasan
O : Masyarakat tampak
kooperatif
O : Pasien tampak
menjawab semua
pertanyakan yang
diajukan
Selasa, Sekunder Mengidentifikasi perilaku S : Pasien mengatakan
28 Juni keluarga yang keluarga selalu
2022 mempengaruhi pasien mendukung
10.15
O : Pasien tampak
menjawab semua
pertanyakan yang
diajukan
O : Pasien tampak
kooperatif
O : Pasien tampak
kooperatif
5. Evaluasi Keperawatan
Level Hari / Tgl / Evaluasi
Pencegahan Jam
Primer Senin, 27 S: Masyarakat mengatakan akan mengikuti
Juni 2022 rencana kerja yang dibuat
09.10
O: Masyarakat tampak kooperatif selama
progam kerja dilakukan
P: Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme
untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi/ struktur dari bagian organisasi atau system dari tubuh
(Gold Medical Dictionary). Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasite, atau jamur dan
dapat berpindah ke orang lain yang sehat. Penyakit menular adalah adalah
penyakit yang disebabkan oleh transmisi infectious agent / produk toksinnya
dari seseorang/ reservoir ke orang lain/ suspectable host.(Irwan, 2019).
Berdasarkan manifestasi klinik maka karakteristik penyakit menular terdiri
dari:
1. Spectrum penyakit menular
2. Infeksi terselubung (tanpa gejala klinis)
3. Sumber penularan
Penyakit menular juga mempunyai beberapa sifat- sifat dalam
penularannya meliputi :
1. Waktu generasi (Generation Time)
2. Kekebalan kelompok (Herd Immunity)
3. Angka serangan
Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah
mekanisme penularan (mode of transmition) yakni berbagai mekanisme di mana
unsur penyebab penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang
potensial. Pencegahan Penyakit Infeksi / Menular terdiri dari :
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
Asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan pada populasi :
penyakit infeksi/ menular juga meliputi tahap pengkajian sampai tahap evaluasi.
B. Saran
Kelompok menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ayunisri, Dea. Dkk. 2020. “Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Masalah Kesehatan
Populasi : Penyakit Infeksi/ Menular”. Padang. Online. Diakses pada tanggal 23
Juni 2022.
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
Dan Indikator Diagnostik. Edisi I. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
Dan Tindakan Keperawatan. Edisi I. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi I. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Infodatin Situasi Umum HIV/AIDS dan Tes HIV, Pusdatin, Kementerian Kesehatan,
2019
MAKALAH
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS DALAM PENYAKIT
KRONIK
Disusun oleh :
1. Azizatul Umamah ( S19265 )
2. Dan Rawido Setya Pran Utama ( S19269 )
3. Dandi Indrawan ( S19271 )
4. Hanafi Febrianingrum ( S19279 )
5. Hanif Umareta ( S19280 )
6. Ika Lutfia C ( S19282 )
7. Jatmiatun ( S19284 )
8. Nailul Muna ( S19293 )
9. Pratiwi ( S19296 )
10. Tiara Bella Karoline ( S19308 )
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima kritik serta saran yang membangun
guna menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya kami selaku penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap
mahluk hidup dan meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan.
Namun sering kali harapan dan dambaan tersebut tidak tercapai. Dalam
masyarakat kita, umur harapan hidup semakin bertambah dan kematian
semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit kronis seperti penyakit
diabetes militus, penyakit cordpulmonaldeases, penyakit arthritis.
Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses
pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya berlanjut maka
suatu saat akan dicapai stadium terminal yang ditandai dengan oleh
kelemahan umum, penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian.
Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya
mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan
berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan
psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit
tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya
dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang
dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan
paliatif atau palliative care.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Diagnpsa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang dapat ditimbulkan dari proses pengkajian klien
dengan penyakit kronis adalah (Purwaningsih dan kartina, 2009) :
a. Respon pengingkaran yang tidak kuat berhubungan dengan kehilangan dan
perubahan
b. Kecemasan yang meningkat berhubungan dengan
ketidakmampuan mengekspresikan perasaan
c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan dampak penyakit yang dialami
d. Defisit perawatan diri personal Hygine berhubungan dengan ketidakmampuan
dan ketidak pedulian karena stress
e. Isolasi sosial berhubungan dengan gangguan kondisi kesehatan
f. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan persepsi kurang di hargai
1. Diagnosa keperawatan
a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099)
2. Prioritas masalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit
berlangsung lama sampai bertahun-tahun, bertambah berat, menetap dan
sering kambuh. Respon klien dalam kondisi kroni sansgat tergantung
kondisi fisik, psikologis, social yang dialami, sehingga dampak yang
ditimbulkan pada tiap individu juga berbeda.
Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan
oleh pasien kronis. Orang yang telah lama hidup sendiri, menderita
penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi
peredaan terhadap penderitaan. Atau sebagian beranggapan bahwa
kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang akan
mempersatukannya dengan orang- orang yang dicintai.
Sedangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan,
dikuncilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan
sepanjang hidup.
Seseorang yang menghadapi kematian/kondisi terminal, dia akan
menjalani hidup, merespon terhadap berbagai kejadian dan orang
disekitarnya sampai kematian itu terjadi. Perhatian utama pasien dengan
penyakit kronis sering bukan pada kematian itu sendiri tetapi lebih pada
kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh, pengalaman nyeri yang
menyakitkan atau tekanan psikologis yang diakibatkan ketakutan akan
perpisahan, kehilangan orang yang dicintai.
Jadi tugas perawat untuk dapat lebih memahami dan memberi
perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Perawat juga harus mampu
memberikan asuhan keperawatan yang baik pada klien yang mengalami
penyakit kronis.
B. Saran
1. Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi
kronis, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi
klien sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan
akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai.
2. Ketika merawat klien dengan penyakit kronis, tanggung jawab
perawat harus mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan
social yang unik
DAFTAR PUSTAKA
http://thinkgoodone.blogspot.com/2012/09/askep-pada-klien-penyakit-
kronis.html?m=1
https://id.scribd.com/document/395987714/agregat-kronik
https://id.scribd.com/doc/314847698/Asuhan-Keperawatan-komunitas-pada-
penyakit-kronik