Anda di halaman 1dari 12

METODE PEMBELAJARAN

KONSEP PENYEBAB DAN TERJADINYA PENYAKIT, KLASIFIKASI PENYAKIT

Dosen Pengampu : Retno Dewi Prisusanti., SST., MPH


Untuk Memenuhi UTS Mata Kuliah Epidemiologi

Disusun Oleh :

Dyah Citra Resmi (2B/195055)

PROGRAM STUDY D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS DR .SOEPRAOEN

KESDAM V/BRAWIJAYA MALANG


TAHUN AJARAN 2020/202 1
KONSEP PENYEBAB DAN TERJADINYA PENYAKIT, KLASIFIKASI PENYAKIT

A. Konsep Penyebab dan Terjadinya Penyakit


 Pengertian Konsep Penyebab Penyakit
Suatu peristiwa, kondisi, karakteristik/kombinasi dari faktor-faktor
tersebut yang memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit “penyebab
itu harus mendahului akibat” (misal: penyakit).
Timbulnya penyakit pada manusia pada awalnya dikemukakan oleh teori
single causation of disease, bahwa timbulnya penyakit disebabkan hanya oleh satu
penyebab. Namun, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kemudian diyakini
bahwa penyebab penyakit tidak hanya disebabkan oleh satu penyebab tunggal,
tetapi hasil dari interaksi antara beberapa penyebab (multiple causation of
disease).
a. Konsep sehat
Sehat menurut WHO pada 1948, adalah keadaan baik yang lengkap secara
fisik, mental, sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau
kelainan maupun cacat.
b. Konsep sakit
Sakit dapat diartikan sebagai suatu penyimpangan dari status penampilan
yang optimal. Sedangkan, penyakit merupakan suatu proses gangguan
fisiologis, serta gangguan psikologis atau mental maupun suatu gangguan
tingkah laku (behavior).
 Teori Penyebab Penyakit
a. Teori Contagion
Teori yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit kusta di Mesir
ini menyatakan bahwa penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan
orang lain.
b.  Teori Hippocrates
Teori ini mengemukakan bahwa penyakit timbul akibat pengaruh
lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll). Dalam teori ini tidak dijelaskan
kedudukan manusia dalam interaksi tersebut dan faktor lingkungan bagaimana
yang dapat menimbulkan penyakit.
c.   Teori Humoral
Teori yang berkembang di China ini mengemukakan bahwa penyakit
timbul akibat gangguan dari ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Tubuh
terdiri dari 4 cairan (merah, kuning, putih, dan hitam) bila terjadi
ketidakseimbangan maka akan timbul penyakit. Jenis penyakit tergantung
pada jenis cairan yang dominan.
d. Teori Miasma
Teori abad pertengahan yang mengemukakan bahwa penyakit timbul
akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
e.    Teori Epidemic
Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit berhubungan
dengan cuaca dan faktor geografi.
f. Teori Kuman / Jasad Renik
Dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony Van Leuewenhoek
pada abad ke 18 muncullah teori yang mengemukakan bahwa penyakit
disebabkan oleh mikroorganisme.
g. Teori Ekologi Lingkungan
Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam
lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit
 Kausa  
a. Kausa Mutlak : suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit.
b. Kausa Esensial: suatu penyebab yang harus ada untuk memungkinkan
terjadinya suatu penyakit.
c. Kausa Sufisien: suatu penyebab yang umumnya terdiri dari beberapa
penyebab, yang secara bersama-sama saling mempengaruhi untuk terjadinya
penyakit.
 Konsep Terjadinya Penyakit
1. Segitiga epidemiologi (the epidemiologic triangle)
Bahwa timbulnya penyakit karena interaksi ketiga faktor yaitu:
induk semang (host), lingkungan, dan agent. Ketiga faktor ini akan
berinteraksi kemudian memengaruhi status kesehatan individu dan
masyarakat. Proses interaksi antara host, lingkungan, dan agent dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Model segitiga epidemiologi

Menurut model ini perubahan salah satu faktor akan


mengubah keseimbangan di antara mereka, yang mengakibatkan
bertambah atau berkurangnya penyakit.
Dalam konsep ini faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Agen penyakit (faktor etiologi)
a. Zat nutrisi: ekses (kolesterol) / defisiensi (protein)
b. Agen kimiawi: zat toksik (CO) / alergen (obat)
c. Agen fisik (radiasi, trauma)
d. Agen infeksius:
- parasit (skistosomiasis)
- protozoa (amuba)
- bakteri (tuberkulosis)
- - jamur (kandidiasis)
- riketsia (tifus)
- virus (poliomielitis)
e. Agen psikis: trauma psikologis
2) Faktor pejamu (faktor intrinsik): mempengaruhi pajanan, kerentanan,
respons terhadap agen.
a. Genetik (buta warna)
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Ras
e. Status fisiologis (kehamilan)
f. Status imunologis (hipersensitivitas)
g. Penyakit lain yang sudah ada sebelumnya
h. Perilaku manusia (diet)
3) Faktor lingkungan (faktor ekstrinsik): mempengaruhi keberadaan agen,
pajanan, atau kerentanan terhadap agen
a. Lingkungan fisik (iklim)
b. Lingkungan biologis:
- Populasi manusia (kepadatan penduduk)
- Flora (sumber makanan)
- Fauna (vektor artropoda)
c. Lingkungan sosial-ekonomi:
- Pekerjaan (pajanan terhadap zat kimia)
- Urbanisasi dan perkembangan ekonomi (kehidupan perkotaan,
atmosfer, crowding)
- Bencana dan musibah (banjir)
d. Modus komunikasi: fenomena dalam lingkungan yang
mempertemukan pejamu dengan agen, seperti vektor, media, dan
reservoir.
- Vektor adalah organisme hidup yang berperan pada penyakit
menular, seperti nyamuk dan arthropoda lainnya.
- Media (vehicle) adalah benda mati yang berperan pada penyakit
menular, seperti air minum yang mengandung mikroba, kain lap
yang kotor, dan sebagainya.
- Reservoir adalah lokasi yang berperan sebagai sumber penyakit
secara berkelanjutan, seperti menara air (sumber penularan infeksi
legionella), tanah sebagai sumber penyebaran tetanus, dan
sebagainya.
2. Jaring-jaring sebab akibat (web of causation)
Model ini menyatakan bahwa penyebab penyakit tidak hanya
oleh satu sebab, melainkan oleh serangkaian proses sebab- akibat.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk menghentikan penyakit adalah
dengan memotong mata rantai dari berbagai faktor.

Gambar 2.2 Model jaring-jaring sebab-akibat

3. Roda (the wheel)


Teori penyebab penyakit model roda menekankan efek yang
kuat interaksi antara lingkungan baik lingkungan sosial, fisik, dan
biologis dengan inti genetik manusia yang mana faktor host dikelilingi
oleh lingkungan. Contoh pada penyakit herediter tentunya proporsi inti
genetik relatif besar, sedang penyakit campak status imunitas pejamu,
dan biologik lebih penting daripada faktor genetik. Peranan lingkungan
sosial lebih besar dari yang lainnya dalam hal stres mental, sebaliknya
pada penyakit malaria peran lingkungan biologis lebih besar.
Gambar 2.3 Model roda epidemiologi

Penjelasan Roda (the wheel) :

 Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya dalam hal
stress mental
 Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lainnya dalam hal
sunburn
 Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainnya dalam hal
penyakit lewat vektor (malaria)
 Peranan inti genetik lebih besar dari yang lainnya dalam hal penyakit
keturunan
B. KLASIFIKASI PENYAKIT

Dalam klasifikasinya, ICD memasukkan 17 kelompok utama penyakit dengan


berdasar pada penyebab penyakit, sifat penyakit dan lokasi penyakit, sebagai berikut :

1. Penyakit infeksi dan parasit


2. Neoplasma
3. Penyakit endoktrin, nutrisi dan metabolik serta gangguan imunitas
4. Penyakit darah dan organ pembentuk darah
5. Gangguan mental
6. Penyakit sistem saraf dan alat indera
7. Penyakit sistem peredaran darah
8. Penyakit sistem pernafasan
9. Penyakit sistem pencernaan
10. Penyakit sistem kencing dan kelamin
11. Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
12. Penyakit kulit dan jaringan bawah kulit
13. Penyakit sistem otot rangka dan jaringan bawah kulit
14. Kelainan bawaan
15. Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal
16. Gejala, tanda, dan keadaan yang tidak jelas
17. Cedera dan keracunan
Klasifikasi Penyakit Menurut Rentang Keseriusan, Efek, Durasi, Keparahan,
dan Keluasan.

Klasifikasi Kronis Akut (Infeksius)


Durasi Jangka Panjang, begitu terkena akan Jangka pendek/singkat
diderita sampai meninggal.
Agents atau Faktor Lingkungan, perilaku/gaya hidup, zat Patogen
Penyebab kimia, substansi, atau hal lain yang
tidak diketahui.
Pengobatan Gejala dan nyeri diobati; perawatan Antibiotik atau zat kimia
minimal. ditujukan langsung pada
patogen
Sasaran Perawatan Menghambat perkembangan penyakit; Perawatan total
mengendalikan, memelihara,
rehabilitasi
Durasi Perawatan Jangka Panjang, Mulai awal sampai Jangka pendek, sampai
meninggal. sembuh

Klasifikasi Sumber Penyakit

Klasifikasi Contoh Sumber


Agents Fisik Panas atau dingin yang berlebihan, sengatan listrik, radiasi,
cedera
Alergi Asma, reaksi anafilaktik, lesi

Herediter Penyakit bawaan keluarga seperti alkoholisme, struktur genetic


atau kromosom yang menyebabkan kecacatan, penyakit, atau
kelainan pada turunannya, sindrom.
Latrogenik Infeksi nosokomial, penyakit atau cedera akibat perawatan atau
tindakan yang diberikan dalam fasilitas perawatan kesehatan
Idiopatik Penyakit yang penyebab atau asalnya tidak diketahui atau kasus
kesakitan akibat hal yang spontan
Infeksius Bakteri, virus, parasite

Metabolik Disfungsi organ dalam tubuh menyebabkan hipotiroidisme,


hipertiroidisme, gondok eksopatik

Klasifikasi Contoh Sumber


Nutrisional Defisiensi vitamin, protein dan nutrisi lain
Psikologis Ketidakseimbangan biokimia dalam otak seperti pada
schizophrenia; Hilang atau rusaknya jaringan otak seperti pada
Alzheimer
Radang Sengatan, Tanaman beracun, luka, tertusuk/tergores benda
mati, artritis, serum sickness, reaksi alergi
Traumatik Luka, patah tulang, gegar otak, cedera mekanik
Tumor Faktor lingkungan/perilaku yang merangsang pertumbuhan
tumor
Vascular Merokok, stress, pola makan, kurang olah raga, dan perilaku
yang berkontribusi pada kejadian penyakit jantung dan
kardiovaskular
Zat kimia Obat-obatan, asam, basa, logam berat, racun, beberapa enzim

DAFTAR PUSTAKA

Heru subaris dkk,2004, manajemen epidemiologi, Media presindo,Yogyakarta.Hal.12-13


Johan, G. Modern Infectious Disease. Oxford University Press

Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka
Cipta Vaughan, Morrow, 1993

Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta

Ustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta

EVALUASI/SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan unsur terjadinya penyakit?


Jawab :
1) Unsur penyebab (Agent).Suatu unsur, organisme hidup atau kuman infektif
yang dapat menyebabkan suatu penyakit.
2) Unsur penjamu (Host).Manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi
tempat proses alamiah perkembangan penyakit.
3) Unsur lingkungan (Environment).Semua faktor luar dari individu yaitu
Lingkungan biologis, Lingkungan fisik,dan Lingkungan sosial.
2.

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa…

a. Peningkatan kesanggupan agen penyakit


b. Pergeseran lingkungan yg memungkinkan penyebaran penyakit.
c. Peningkatan kepekaan host terhadap penyakit.
d. Perubahan lingkungan yg meningkatkankerentanan host.
3. Jelaskan perbedaan antara resistensi dan imunitas dalam karakteristik host?
Jawab :
a) Resistensi adalah kemampuan host untuk bertahan terhadap suatu infeksi.
b) Imunitas adalah kesanggupan host untuk mengembangkan suatu
responimunologis, dapat secara alamiah maupun diperoleh sehingga kebal
terhadap suatu penyakit.
4. Sebutkan dan jelaskan karakteristik agent!
Jawab :
 infektifitas : kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan host untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan/
host
 patogenesis : kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik
khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada host yang diserang.
 virulensi : kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan host untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan/
host
 toksisitas : kesanggupan organisme yang memproduksi reaksi kimia yang
toksik oleh substansi kimia yang dibuatnya.
 Antigenicitas :kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis
dalam host.
5. Sick Building Syndrome (SBS) digunakan untuk menggambarkan situasi di mana
penghuni dari sebuah bangunan mengalami kesehatan akut atau ketidaknyamanan
terkait dengan waktu yang dihabiskan di dalam gedung. Konsep lingkungan manakah
yang memicu terjadinya Sick Building Syndrome?
a. Altered environment
b. Unaltered environment
c. Built environment
d. Unnatural environment
e. Social environment

Anda mungkin juga menyukai