ENVIRONMENT AGENT
Faktor Faktor
Intrinsik Ekstrinsik
Infeksi, trauma
mekanis,
Umur, jenus
bahan kimia
kelamin,
beracun,
kelainan
radiasi, suhu
penyakit
yang ekstrim,
sebelumnya
gizi, stres
psikologis
Unsur Penyebab Dikelompokkan Dalam
Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies,
pediculosis, dll.
Kelompok cacing/helminth baik cacing darah
maupun cacing perut.
Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba,
dll.
Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
Virus sebagai kelompok penyebab yang paling
sederhana
KLASIFIKAI PENYAKIT
Klasifikasi penyakit merupakan suatu upaya untuk
menggolongkan penyakit berdasarkan hasil-hasil dari
pemeriksaan; keluhan, gejala, tes, dan pembuatan
kriteria diagnosis.
Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen
penyebab, patologi penyakit, organ yang terserang, cara
pengobatan, cara penularan, cara masuk atau keluarnya
penyakit dan faktor keterpaparan atau kepekaannya.
• International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem
(ICD) dari WHO, adalah sistem klasifikasi yang diakui secara international. ICD
digunakan untuk menerjemahkan diagnosa penyakit dan masalah kesehatan
dari kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan memudahkan penyimpanan,
mendapatkan data kembali dan analisa data.
• Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization) bertujuan untuk
menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cedera, gejala, dan faktor yang
mempengaruhi kesehatan. Sejak tahun 1993 WHO mengharuskan negara
anggotanya termasuk Indonesia menggunakan klasifikasi penyakit revisi-10
(ICD-10, International Statistical Classification of Disease and Related Health
Problem of Tenth Revision
a. Menurut Gemala Hatta (2008:131) yang dimaksud
dengan Internasional Statistic Classification Of Disease
And Related Health Problems Tenth Revision (ICD-10)
adalah “ system klasifikasi yang komprehensif dan diakui
secara internasional”.
b. ICD-10 memuat klasifikasi diagnostik penyakit dengan standar
internasional yang disusun berdasarkan sistem kategori dan dikelompokan
dalam suatu penyakit menurut kriteria yang telah ditetapkan.
c. Tujuan ICD menurut, Wuryanto, (2004:3) ialah untuk menyeragamkan
pencatatan dan pengumpulan data penyakit dan masalah terkait
kesehatan agar tercipta informasi statistik morbiditas dan mortalitas yang
relevan, akurat, tepat waktu, berhasil guna dan berdaya guna untuk local,
nasional dan internasional.
Penerapan pengkodean system ICD Menurut Hatta (2008:134),
digunakan untuk :
• Mengindeks pencatatan penyakit
• Menerjemahkan diagnosis dari kata menjadi kode tertentu
• Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data
• Dasar pelaporan nasiaonal morbiditas dan mortalitas
• Tabulasi data pelayanan kesehatan dan evaluasi
• Untuk penelitian epidemiologi dan klinis
• Analisis pembayaran kesehatan
Contoh kode
penyakit
berdasarkan
ICD X
Beberapa bentuk klasifikasi penyakit yang sering dipakai:
Penyakit infeksi/menular/communicable disease
1. Airborne disease (penyakit menular melalui udara)
2.Penyakit menular melalui tanah
3.Waterborne disease (penyakit menular melalui air)
4.Foodborne disease (penyakit menular melalui
makanan/minuman)
5.Penyakit menular melalui kelamin
6.Vectorborne disease (penyakit menular melalui vektor)
7.Penyakit menular melalui cairan tubuh
8.Penyakit menular melalui kulit
Penyakit non infeksi/tidak menular/non communicable disease
1.Penyakit jantung
2.Penyakit kanker
3.Penyakit metabolik
4.Penyakit pada tulang
5.Penyakit pada sistem syaraf
6.Penyakit hormonal
PATOGENESIS
Yang berasal dari bahasa Yunani = pathos (penyakit) dan
genesis (penciptaan). Patogenesis merupakan
keseluruhan proses perkembangan penyakit atau patogen,
termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang
menuju kepada terjadinya patogen tersebut dan
serangkaian perubahan struktur dan fungsi setiap
komponen yang terlibat di dalamnya,
seperti sel, jaringan, tubuh, organ, oleh stimulasi faktor-
faktor eksternal seperti faktor mikrobial, kimiawi dan fisis.
Termasuk dalam patogenesis penyakit
• Proses radang : suatu respon terhadap berbagai
mikroorganisme dan berbagai jenis bahan yang
merugikan menyebabkan kerusakan jaringan.
• Degenerasi : kemunduran sel atau jaringan yang
merupakan respon atau kegagalan dari penyesuaian
terhadap berbagai agen.
• Karsinogenesis : mekanisme dimana bahan karsinogen
menyebabkan terjadinya kanker.
• Reaksi imun : suatu efek/reaksi system imun tubuh yang
tidak diinginkan.
Lanjutan... Periode laten dan inkubasi
Lingkup karsinogenesis, waktu terjadinya penyakit
dikenal sebagai periode laten yang biasanya dinyatakan
dalam dua atau tiga dekade.
Dalam lingkup penyakit infeksi (karena mikroorganisme),
waktu antara masuknya kuman dan terjadinya sakit
disebut periode/waktu inkubasi, yang biasanya
dinyatakan dalam hari atau minggu. Mikroorganisme
mempunyai periode inkubasi yang khusus untuk setiap
agen penyebab.
Manifestasi bentuk dan fungsi
Kelainan bentuk
Lesi-lesi yang mengisi ruang, menghancurkan, memindahkan
atau menekan jaringan sehat didekatnya (misal tumor.
Penimbunan yang berlebihan atau materi abnormal dalam organ
(misal amiloid).
Letak jaringan yang abnormal akibat invasi, metastasis atau
pertumbuhan yang abnormal.
Hilangnya jaringan sehat dari permukaan (misal ulserasi) atau
dari dalam organ solid (misal infark).
Obstruksi aliran normal dalam saluran (misal asma, oklusi
vaskuler).
Ruptur dari ruang viskus (misal anuerisma, perforasi usus)
Lanjutn....Manifestasi bentuk dan fungsi
Kelainan fungsi:
Sekresi berlebihan dari produksi sel (misal mucus
hidung pada influenza, hormone dengan efek yang
jauh).
Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel (misal
tidak adanya insulin dalam DM).
Gangguan konduksi saraf.
Gangguan kontraktilitas struktur otot
Manifestasi Penyakit
Stadium klinis dimana si penderita masih berfungsi secara normal
walaupun proses penyakit sudah ditemukan.
Bila proses biologis terganggu, maka penderita mulai secara
subyektif merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan subyektif
ini disebut gejala penyakit.
Secara obyektif menyangkut penyimpangan yang dapat
diidentifikasikan maka disebut tanda penyakit.
Suatu perubahan struktur yang timbul dalam suatu penyakit
disebut Lesi.
Akibat suatu penyakit disebut Sequel.
Komplikasi penyakit adalah suatu proses batu atau proses terpisah
yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang
dihasilkan oleh keadaan aslinya.
PROGNOSIS
• Prognosis merupakan perkiraan terhadap apa yang diketahui atau terhadap
perjalanan suatu penyakit, sebagai kemungkinan yang akan dihadapi oleh
penderita.
• Remisi dan kambuh
Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif menuju kondisi
yang tenang. Bila tanda dan gejala timbul kembali dikenal dengan kambuh
(relapse).
• Morbiditas dan mortalitas
Kesakitan (morbiditas) dari suatu penyakit ialah jumlah semua pengaruh
penyakit pada penderita. Mortalitas suatu penyakit merupakan suatu
kemungkinan dimana kematian merupakan hasil akhir dari suatu
penyakit. Mortalitas biasanya diformulasikan sebagai prosentase seluruh
penderita pada suatu penyakit.
Pengendalian, Pencegahan, dan Pengobatan
Penyakit
Penanggulangan penyakit harus memahami situasi
penyakit didaerah. Tindakan yang dilakukan terdapat
beberapa metode yang dipilih tergantung a) luas distribusi
penyakit, b) keberadaan induk semang antara, dan
c)kejadian penyakit tersebut.
Pencegahan untuk penyakit menular:
a) Pengunaan ‘agen biologi’: vaksinasib).
b) ‘bahan kimia’ : desinfektan untuk dipping)
c) ‘Isolasi ternak’ terserang dan pengawasan lalu lintas
untuk mencegah agar tidak menular ke yang sehat,
tindakan karantina.
d) Pengobatan : antibiotika , tradisional/jamu
SISTEM PEMBERIAN NAMA PENYAKIT
1. Primer dan sekunder
– Primer mempunyai arti bahwa penyakit tanpa diketahui secara
jelas penyebabnya/idiopatik/esensial/kriptogenik. Sekunder
mempunYai arti bahwa penyakit meupakan komplikasi atau
manifestasi beberapa lesi.
– Digunakan untuk mengetahui atau membedakan antara
permulaan dengan stadium lanjut penyakit
SISTEM PEMBERIAN NAMA PENYAKIT
2. Akut dan kronis
Kondisi akut mempunyai perjalanan yan cepat, sering tapi tidak selalu diikuti
dengan resolusi yang cepat. Kondisi kronis dapat diikuti proses akut, tetapi
yang sering adalah proses tersembunyi, yang berlangsung sampai berbulan-
bulan bahkan bertahun-tahun
3. Jinak dan ganas
Jinak dan ganas merupakan terminology yang digunakan untuk klasifikasi
penyakit tertentu sesuai hasil keluarannya.
4. Tambahan awalan
Tambahan awalan yang sering digunakan :
• Ana-, tidak ada (anafilaksis)
• Dis-, kelainan/penyimpangan (displasia)
• Hiper-, kelebihan diatas normal (hipertiroid)
• Hipo-, kekurangan dibawah normal (hipotiroid)
• Meta-, perubahan dari suatu bentuk yang lain (metaplasia)
SISTEM PEMBERIAN NAMA PENYAKIT
5. Tambahan akhiran
• -itis, proses radang (apendiksitis)
• -oma, tumor (karsinoma)
• -osis, keadaan atau kondisi, yang tidak selalu patologis (osteoartosis)
• -oid, kemiripan pada sesuatu (penyakit rheumatoid)
• -penia, tidak adanya (trombositopenia)
• -sitosis, naiknya jumlah sel, biasanya dalam darah (leukositosis)
• -ektasis, dilatasi (bronckhiektasi)
• -plasia, kelainan pertumbuhan (hyperplasia)
• -opati, bentuk abnormal yang kehilangan karakteristiknya (limfadenopati)
6. Nama eponimosa
Merupakan pemberian nama yang berkaitan dengan seseorang atau tempat.
7. Sindroma
Merupakan kumpulan tanda dan gejala atau kombinasi suatu lesi
8. Sistem koding angka
System yang digunakan secara luas ialah ICD, SNOP dan SNOMED
THANK YOU