Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1 EPIDEMOLOGI

KELAS F

FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

NURUL FAUZIAH (J1A120341)


SANDIKA TRI AZZAHRA (J1A120358)
NURUL IZZAH (J1A120342 )
NOLA EMILIA (J1A120333)
NILA SARI (J1A120331)
NURNAJIMI (J1A120340)
YUYUN YUSMITA (J1A120385)
SUARLIN (J1A120365)
KONSEP KEJADIAN
MASALAH KESEHATAN
KONSEP KEJADIAN
MASALAH KESEHATAN
MELIPUTI :
01 Konsep Sehat-Sakit
.

Perkembangan Teori terjadinya penyakit


02 menurut para ahli
.

03 Konsep Timbulnya Penyakit


.

04 Konsep inferensi dalam EPIDEMIOLOGI


A. PENGERTIAN SEHAT

DEFINISI: SEHAT = UU no. 23/1992


: keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial
ekonomi
DEFINISI: SEHAT = WHO
: suatu keadaan sejahtera sempurna
fisik, mental dan sosial; tidak terbatas
pada bebas penyakit dan kelemahan
saja.
PENYAKIT ADALAH KEADAAN YANG
BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKAN
SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN
YANG BERSIFAT SUBJEKTIF

DEFINISI PENYAKIT:
(Gold medical dictionary)=Penyakit adalah
kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat
terhadap rangsangan atau tekanan sehingga
timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari
bagian, organ atau sistem.
(Van Dale’s Groot W.N.T)=Penyakit adalah
suatu keadaan pada mana proses kehidupan
tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.
(Arrest Hof te amsterdam)=Penyakit bukan
hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari
luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan
terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam
dari tubuh.
1. Keterpaparan & Kerentanan
Peralihan suatu keadaan sehat --sakit melalui
proses yang didahului dgn keterpaparan (exposure)
yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu
(kerentanan).

Keterpaparan
Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu
berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan
unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang
dapat mendorong proses terjadinya penyakit.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan derajat
keterpaparan antara lain :
Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur
penyebab antara lain :
-Lingkungan dimana unsur penyebab berada
--Sifat dan unsur penyebab
--Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi
dalam hubungannya dengan unsur penyebab serta
hubungannya dengan sifat dan bentuk keterpaparan
seperti sifat patologik karakteristik dari pejamu terhadap
penyebab serta sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara
pejamu dengan penyebab..

Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat


keterpaparan antara lain:
Sifat keterpaparan Sifat lingkungan dimana proses
.
keterpaparan terjadi Tempat dan keadaan konsentrasi dari
unsur penyebab
Kerentanan adalah keadaan dimana pejamu(MANUSIA)
mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi/berinteraksi
dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan
. timbulnya penyakit.
peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam hasil
akhir suatu proses kejadian penyakit
(penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).
Perkembangan Teori
Terjadinya Penyakit
Pengertian tentang penyakit banyak macamnya. Beberapa
diantaranya adalah :
penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau
tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur
dari bagian, organ atau sistem tubuh
(Gold Medical Dictionary).
Definisi lain juga mengemukakan bahwa penyakit adalah
bukan hanya kelainan yang dapat dilihat dari luar saja akan
tetapi juga keadaan yang terganggu dari keteraturan fungsi-
fungsi dalam tubuh. Dari batasan tersebut diatas dapatlah
disimpulkan bahwa penyakit tidak lain adalah suatu keadaan
dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh
sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal.
Ternyata banyak teori yang mempunyai pandangan berbeda sesuai dengan lingkup
pengetahuan saat itu. Secara ringkas diungkapkan berikut ini :
1. Penyakit dapat timbul karena adanya gangguan makhluk halus.

2. Teori Hipocrates menyatakan bahwa penyakit dapat timbul karena adanya


pengaruh lingkungan terutama air, udara, tanah, cuaca dan lain-lain. Dalam hal ini
tidak dijelaskan kedudukan manusia dengan lingkungan.

3. Teori Humoral: dikatakan bahwa penyakit dapat timbul karena adanya


gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh (putih, kuning, hitam dan merah).

4. Teori Miasma: penyakit timbul karena adanya sisa-sisa dari makhluk hidup
yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan.

5. Teori Jasad Renik (Teori Germ) terutama didapatkan microskop dan


dilengkapi dengan teori immunitas.

6. Teori Nutrisi dan Resistensi sebagai hasil dari berbagai pengamatan


epidemiologis.

7. Teori Ekologi Lingkungan: bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab


dalam lingkungan tertentu yang dapat menimbulkan penyakit.
Konsep terjadinya penyakit sering pula
disebut dengan istilah teori atau model

KONSEP terjadinya penyakit.


Suatu penyakit dapat timbul oleh karena
adanya faktor penyebab. Pengertian penyebab

DASAR dalam epidemiologi berkembang dari rantai


sebab akibat ke suatu proses kejadian
penyakit, yakni interaksi antara manusia/induk

TIMBULNYA semang (Host), penyebab (Agent), dan


lingkungan (Environment).

PENYAKIT
Faktor Penentu Penyakit :

EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE biasa digunakan utk


menganalisis terjadinya penyakit infeksi.
Segitiga ini terdiri dari SUMBER PENYAKIT (AGENT),
PENJAMU (HOST), & LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)

Pada kondisi normal/sehat, ketiga komponen tsb berimbang.


Perubahan pd satu (atau lebih) komponen dpt menaikkan atau
menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi.
Contoh kasus
Pada kasus Covid-19
-AGEN INFEKSIUS-nya adalah virus corona dan Penjamunya
adalah Manusia
sedangkan karakteristik AGEN (SARS-CoV-2) belum detail diketahui
Apabila kemampuan AGEN menginfeksi meningkat, (khususnya terkait kemampuan virus bermutasi, obat anti-virus, &
atau kekebalan tubuh PENJAMU(manusia) rendah, vaksin)
atau sanitasi LINGKUNGAN buruk, maka risiko -Karakteristik PENJAMU (Manusia) yg dpt mempengaruhi
terjadinya penyakit infeksi akan meningkat. pajanan, kerentanan, & respons thd agen (SARS-CoV-2) a.l adlh: usia
. (lansia), status fisiologis (higienitas yg kurang baik), status imunologis
(penurunan sistem kekebalan tubuh), penyakit lain yang sudah ada
sebelumnya (DM, hipertensi, penyakit kardiovaskular, pneumonia), &
perilaku manusia (kurang olah raga, merokok, diet tdk sehat)

- Karakteristik LINGKUNGAN (FAKTOR EKSTRINSIK) yg


mempengaruhi keberadaan agen & kerentanan thd agen a.l adlh:
lingkungan fisik (sanitasi lingkungan buruk), kepadatan penduduk,
modus komunikasi (fenomena dlm lingkungan yg mempertemukan
penjamu dg agen)
KONSEP INFERENSI DALAM
EPIDEMIOLOGI
Inferensi dalam epidemiologi artinya pengambilan kesimpulan  (keputusan) dalam ilmu
epidemiologi, dalam pengertian pengambilan kesimpulan (keputusan) yang dilakukan secara
induktif dan deduktif, walaupun kedua cara ini tidak memiliki aturan yang sama namun dalam ilmu 
epidemiologi memungkinkan untuk pengambilan kesimpulan dalam satu aturan yang sama dari
kedua metode tersebut.

INFERENSIAL KAUSAL (Kesimpulan penyebab)


KAUSALITAS DETERMINISTIK Banyak perkiraan suatu
sebab menjadi sangat dekat berhubungan dengan
suatu efek , seperti sebab yang harus ada (necessary
causes) dan sebab yang cukup (sufficient causes)
Teori Multikausalitas dan Jaring kausal
Sebab ditunjukkan oleh postulat (kriteria)
. Hill
(1)Kekuatan asosiasi yang lebih kuat, kurang mungkin berhubungan secara
kebetulan atau suatu variabel perancu (confounding)

(2)Konsistensi Asosiasi yang diamati Mempunyai asosiasi yang diamati


oleh orang yang berbeda, tempat, persoalan dan waktu yang berbeda
(mirip dengan replikasi eksperimen laboratorium)

(3)Spesifisitas Jika suatu asosiasi terbatas pada orang, tempat dan tipe
penyakit tertentu (spesifik), dan jika tidak ada asosiasi antara ekposur dan
model lain kematian, kemudian hubungan itu mendukung kausasi

(4)Temporalitas Eksposur yang menjadi perhatian harus mendahului


outcome (penyakit) menurut periode waktu yang konsisten dengan berbagai
usulan mekanisme BIOLOGI
Lanjutan….
(5)Gradien biologik Adalah suatu gradien risiko
berhubungan dengan derajat eksposur (hubungan
dosis-respons)

(6)Plausibilitas biologik Diketahui atau ada


mekanisme yang dipostulasikan menurut ekposur
yang mungkin beralasan setelah risiko
perkembangan penyakit.
.
(7)Koherens Data yang diamati tidak harus konflik
dengan fakta yang diketahui tentang riwayat alamiah
dan biologi penyakitEksperimenDukungan yang paling
kuat untuk mendukung penyebab mungkin dapat
diperoleh melalui ekperimen yang dikontrol (percobaan
klinis, studi intervensi, percobaan hewan).

(9)Analogi Pada beberapa kasus, adalah wajar menilai


hubungan sebab – akibat menurut analogi. “Dengan efek
talidomid dan rubella sebelum kita, adalah wajar bersikap
menerima tetapi pembuktian yang mirip dengan obat atau LOREM IPSUM
virus yang menyebabkan penyakit pada kehamilan.
DOLOR SIT AMET
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai