Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Konsep Penyebab Penyakit, Pedoman Penyebab, Model Jaring-Jaring atau

Teori Penyebab Penyakit

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Cindy Aulia Nazwa 2313201010

2. Fauziah Hidayat 2313201013

3. Livia Juliani 2313201022

4. Nisha Fariza 2313201026

5. Refy Eka Putri 2313201031

6. Sarah Amelia 2313201034

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kamiucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Konsep Penyebab Penyakit, Pedoman Penyebab, Model Jaring-Jaring atau Teori
Penyebab Penyakit”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua teman
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
tidak akan maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari teman-teman.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca dan pendengar
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk pembaca.

Padang, 15 Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................3

A. Konsep Penyebab Penyakit .......................................................3


B. Pedoman Penyebab ...................................................................5
C. Model Jaring-Jaring atau Teori Penyebab Penyakit ...............6

BAB III PENUTUP ...............................................................................9

A. Kesimpulan ................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Epidimiologi sebagai suatu ilmu mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu. Perkembangan itu di latar belakangi oleh perubahan dari
berbagai apek terhadap lingkungan hidup yang kemudian berimplikasi
kepada perubahan masalah kesehatan masyarakat antara lain perubahan
pola penyakit. Proses perubahan dan perkembangan secara langsung
mempengaruhi pola pikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke
masa yang kemudian melahirkan teori terjadinya penyakit menular yang
dilandasi oleh kondisi zaman dimana mereka berada pada saat itu.
Penyakit tidak pernah datang tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib
dan bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan
mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh
kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat.
Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari dari pelanggaran terhadap
hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat,
hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan jiwa.
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang
yang dipengaruhinya. Ada beberapa jenis penyakit, yaitu jenis penyakit
menular, penyakit tidak menular, dan penyakit kronis (Wikipedia, 2008).
Perkembangan penyakit tidak menular telah menjadi suatu tantangan
pada abad 21. Di dunia penyakit tidak menular telah menyumbang 3 juta
kematian, pada tahun 2005 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada
penduduk berumur dibawah 70 tahun (WHO Technical Report Series,
2003)

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep penyebab penyakit?
2. Apa saja pedoman penyebab penyakit?
3. Apa saja model jarring-jaring atau teori penyebab penyakit?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep penyebab penyakit.
2. Untuk mengetahui pedoman penyebab penyakit.
3. Untuk mengetahui model jarring-jaring atau teori penyebab penyakit.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PENYEBAB PENYAKIT


1. Definisi Penyebab.
Menurut American Heritag Dictionary, suatu sebab akan
menghasilkan “efek, hasil, atau akibat” atau “seseorang, suatu
peristiwa atau kondisi yang bertanggung jawab untuk sebuah aksi atau
hasil”. Sebab merupakan alasan. Contoh : alasan kecelakaan mobil
yaitu karena kondisi jalan yang licin, alasan tidak mengerjakan tugas
yaitu malas.
Ahli epidemiologi modern (Rothman 1896) membuat defenisi
sebab sebagai “suatu peristiwa, kondisi, atau karakteristik (atau
kombinasi dari faktor-faktor tersebut) yang memainkan peranan yang
penting dalam menghasilkan suatu kejadian penyakit.
Penyebab dari suatu penyakit merupakan sebuah peristiwa (event),
kondisi, karakteristik atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang
memainkan sebuah peranan yang amat penting dalam menghasilkan
penyakit.

Ada beberapa cara penyebab dapat diklasifikasikan :


a. Sufficient cause (cukup) adalah suatu faktor (biasanya gabungan
dari beberapa faktor) yang tidak dapat dihindarkan untuk
menghasilkan penyakit.
b. Component cause merupakan suatu faktor yang berkontribusi
terhadap penyebab penyakit tetapi belum cukup untuk
menyebabkan penyakit.
c. Necessary cause merupakan suatu agent (atau komponen
penyebab) yang dibutuhkan untuk berkembangnya penyakit
(contohnya adalah agent infeksious). Agent ini harus selalu ada jika
penyakit itu terjadi.

2
Adapun ciri-ciri penyebab, yaitu :
a. Sebab mendahului akibat.
b. Jika dosis penyebab ditingkatkan maka meningkatkan penyakit
demikianlah sebaiknya.

2. Definisi Penyakit
Sakit (illness) dapat didefenisikan sebagai kesehatan yang buruk
yang diidentifikasi individu itu sendiri, seringkali berdasarkan gejala
mental atau fisik yang dilaporkan sendiri (subjektif). Atau dengan kata
lain sakit adalah keadaan subjektif dari orang yang merasa tidak sehat.
Penyakit (disease) adalah suatu kondisi adanya penyimpangan atau
gangguan dari struktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem
tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari tanda
dan gejala, baik etiologi, patologi, dan prognosis diketahui maupun
tidak diketahui.
Menurut Last (2000), penyakit merupakan disfungsi, fisiologi, dan
psikologi. Dalam arti lainnya, penyakit yaitu kondisi yang didiagnosis
oleh dokter atau ahli medis.
Dalam bahasa inggris dikenal pula dengan istilah sickness yaitu
keadaan disfungsi sosial. Contoh : gangguan peranan yang dirasakan
individu ketika individu merasa sakit.
Penyakit dapat dikatakan sebagai hasil interaksi antara faktor
penjamu (host) dengan faktor agen (agent). Untuk terjadi perubahan ke
faktor agen melakukan pemaparan terhadap penjamu, dan faktor
penjamu menjadi sakit tergantung pada kerentanannya. Perubahan
status sehat ke sakit berkaitan dengan hasil keterpaparan oleh agen
kerentanan dari penjamu (host/manusia).

3
B. PEDOMAN PENYEBAB
Pedoman tentang penyebab penyakit membantu mengidentifikasi
faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terkena
penyakit. Ini termasuk :
1. Faktor Lingkungan : seperti polusi udara, air yang terkontaminasi,
atau paparan zat beracun yang dapat memicu penyakit seperti
penyakit pernapasan, kanker, atau masalah kulit.
2. Faktor Genetik : beberapa penyakit memiliki komponen genetik
yang kuat, dimana faktor-faktor genetik dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena penyakit tersebut.
3. Gaya Hidup : gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya
aktivitas fisik, diet yang buruk, konsumsi alkohol berlebihan, dan
merokok dapat menjadi penyebab atau faktor risiko untuk banyak
penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
4. Infeksi dan Penularan : infeksi virus, bakteri, parasite, atau jamur
dapat menyebabkan berbagai penyakit menular, termasuk flu,
malaria, HIV/ AIDS, dan penyakit menular seksual.
5. Faktor Psikologis : stress, depresi, dan kecemasan dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu atau
memperburuk beberapa penyakit seperti gangguan kecemasan,
depresi, dan penyakit autoimun.
6. Kondisi Kesehatan yang Ada : kondisi kesehatan yang sudah ada,
seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lainnya seperti
jantung dan stroke.

Pedoman tentang penyebab penyakit penting untuk membantu


individu mengenali faktor-faktor risiko potensial dan mengambil langkah-
langkah pencegahan yang sesuai untuk meminimalkan risiko terkena
penyakit tersebut.

4
C. MODEL JARING-JARING ATAU TEORI TERJADINYA PENYAKIT.
1. Teori Terjadinya Penyakit
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang terjadinya
penyakit diantaranya adalah :
a. Teori Contagion
Teori yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit
kusta di Mesir ini menyatakan bahwa penyakit terjadi akibat
kontak antara satu orang dengan orang lain.
b. Teori Hippocrates
Teori ini mengemukakan bahwa penyakit timbul akibat
pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll). Dalam teori
ini tidak dijelaskan kedudukan manusia dalam interaksi tersebut
dan faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan
penyakit.
c. Teori Humoral
Teori yang berkembang di China ini mengemukakan bahwa
penyakit timbul akibat gangguan dari ketidakseimbangan cairan
dalam tubuh. Tubuh terdiri dari 4 cairan (merah, kuning, putih,
dan hitam), bila terjadi ketidakseimbangan maka akan timbul
penyakit. Jenis penyakit tergantung pada jenis cairan yang
dominan.
d. Teori Miasma
Teori abad pertengahan yang mengemukakan bahwa
penyakit timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami
pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan
lingkungan sekitarnya.
e. Teori Epidemic
Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit
berhubungan dengan cuaca dan faktor geografi.

5
f. Teori Kuman / Jasad Renik
Teori ini berkembang dengan ditemukannya mikroskop
oleh Anthony Van Leuewenhoek pada abad ke 18 muncullah
teori yang mengemukakan bahwa penyakit disebabkan oleh
mikroorganisme.

2. Model Jaring-Jaring
Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan
mengenai timbulnya penyakit, mereka telah membuat model-model
timbulnya penyakit dan atas dasar model-model tersebut dilakukan
eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana kebenaran dari
model-model tersebut. Tiga model dikenal yaitu :
a. Segitiga Epidemiologi (Triad Epidemiologi)
Salah satu model paling sederhana yaitu segitiga
epidemiologi, model tradisional untuk penyakit infeksi/
penyakit menular. Segitiga terdiri dari agent, host (penjamu),
dan lingkungan). Dalam model ini penyakit terjadi ketika
adanya interaksi antara agent, host yang rentan dan lingkungan
yang mendukung penularan agent dari sumber penularan ke
host.
Faktor agent, host, dan lingkungan saling terkait dalam
berbagai cara yang kompleks dalam menghasilkan penyakit.
Penyakit yang berbeda memerlukan keseimbangan dan
interaksi yang berbeda dari ketiga komponen tersebut.

6
Agent adalah penyebab penyakit, bisa bakteri, virus,
parasite, jamur, atau kapang yang merupakan agent yang
ditemukan sebagai penyebab penyakit infeksius.
Sifat-sifat agent biologis yaitu :
1) Patogenesis : kemampuan menimbulkan reaksi pada
penjamu baik subklinis maupun klinis. Proporsi
orang yang terinfeksi berkembang menjadi penyakit
klinis.
2) Virulensi : derajat berat ringannya reaksi yang
ditimbulkan oleh agen biologic. Proporsi orang
dengan penyakit klinis menjadi sakit yang berat atau
mati.
3) Imunogenitas : suatu kemampuan menghasilkan
kekebalan/ imunitas.
4) Infektivitas : kemampuan unsur penyebab/ agent
untuk masuk dan berkembang biak serta
menghasilkan infeksi dalam tubuh penjamu dan
patogenesis.

Penjamu adalah organisme, biasanya manusia atau hewan


yang menjadi tempat persinggahan penyakit. Penjamu
memberikan tempat dan penghidupan kepada suatu pathogen
(mikroorganisme penyebab penyakit) dan dia bisa saja terkena
atau tidak terkena penyakit. Efek yang ditimbulkan organisme
penyebab penyakit terhadap tubuh juga ditentukan oleh tingkat
imunitas, susunan genetic, tingkat pajanan, status kesehatan,
dan kebugaran tubuh penjamu. Penjamu juga dapat berupa
kelompok atau populasi dan karakteristiknya.
Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu yang
mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang
menyebabkan atau memungkinan penularan penyakit. Faktor-

7
faktor lingkungan dapat mencakup aspek biologis, sosial,
budaya, dan aspek fisik lingkungan. Lingkungan dapat berada
didalam atau diluar penjamu (dalam masyarakat), berada di
sekitar tempat hidup organisme dan efek dari lingkungan
terhadap organisme itu.

b. Jaringan Laba-Laba (Web of Causation)


1) Sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang
berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian
proses “sebab” dan “akibat” atau dengan kata lain
penyakit tidak disebabkan oleh single cause tetapi oleh
multiple cause.
2) Timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan
dengan memotong rantai pada berbagai titik.

c. Model Roda
Dalam model roda diperlukan identifikasi dari berbagai
faktor yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit dapat
dicegah atau diberhentikan dengan memotong mata rantai di
berbagai faktor. Tidak terlalu menekankan pentingnya agent.
Disini yang dipentingkan yaitu hubungan antara manusia dan
lingkungan hidupnya.

Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan


bergantung pada penyakit yang bersangkutan.

8
Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat,
model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang
berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu
menekankan pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan
antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan
dari masing -masing lingkungan bergantung pada penyakit
yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2003).
Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dari
yang lainnya pada stress mental, peranan lingkungan fisik lebih
besar dari lainnya pada sunburn, peranan lingkungan biologis
lebih besar dari lainnya pada penyakit yang penularannya
melalui vektor (vektor borne disease) dan peranan inti genetik
lebih besar dari lainnya pada penyakit keturunan.
(Notoatmodjo, 2003). Dengan model-model tersebut diatas
hendaknya ditunjukkan bahwa pengetahuan yang lengkap
mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya penyakit tidaklah
diperuntukkan bagi usaha-usaha pemberantasan yang efektif.
(Notoatmodjo, 2003) Oleh karena banyaknya interaksi-interaksi
ekologis maka seringkali kita dapat mengubah penyebaran
penyakit dengan mengubah aspek-aspek tertentu dari interaksi
manusia dengan lingkungan hidupnya tanpa intervensi langsung
pada penyebab penyakit (Notoatmodjo, 2003).
Model ini menggambarkan hubungan manusia dengan
lingkungannya sebagai roda. Roda tersebut terdiri atas manusia
dengan substansi genetik pada bagian intinya, dan komponen
lingkungan biologi, social, fisik mengelilingi penjamu. Ukuran
komponen roda bersifat relative, tergantung problem spesifik
penyakit yang bersangkutan. Contoh pada penyakit herediter
tentunya proporsi inti genetik relative besar, sedang pada
penyakit campak status imunitas penjamu dan lingkungan
biologik lebih penting daripada faktor genetik. Peranan

9
lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya dalam hal strees
mental, sebaliknya pada penyakit malaria peran lingkungan
biologis lebih besar.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Materi tersebut bertujuan untuk memahami “Konsep Penyebab
Penyakit, Pedoman Penyebab, dan Model Jaring-Jaring atau Teori
Penyebab Penyakit” dan kontribusinya dalam bidang kesehatan. Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang topik
tersebut dan implikasinya bagi para professional kesehatan. Materi ini
mencakup tiga bidang utama : ekologi, biologi, dan psikologi. Ekologi
merupakan ilmu yang menggambarkan perkembangan berbagai aspek
kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Penyakit
adalah keadaan pikiran atau pikiran yang tidak normal menyebabkan
disfungsi atau hilangnya kendali atas seseorang. Pembahasan tersebut juga
membahas konsep “model jaring-jaring atau teori penyebab penyakit”.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang
konsep tersebut, perannya, dan implikasinya bagi para professional
kesehatan.

B. SARAN
Diharapkan para mahasiswa mampu memahami secara mendalam
konsep penyebab sakit termasuk definisi penyebab dan sakit, faktor-faktor
risiko penyakit, serta berbagai model dan teori penyebab sakit seperti
Segitiga Epidemiologi, Jaringan Laba-Laba, dan Model Roda.
Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam menganalisis dan memahami berbagai faktor yang
berkontribusi terhadap terjadinya penyakit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M Nadjib. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta


https://Ims-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=5227 (12 Maret
2024)
http://download.unisla.ac.id/KESEHATAN%20LINGKUNGAN/HYGINE%20PERUSAHAAN/k
onsep-penyebab-penyakit%205.pptx (12 Maret 2024)
https://gustinerz.com/konsep-penyebab-proses-terjadinya-penyakit-melaluisegitiga-
epidemiologi/ (12 Maret 2024)
https://id.scribd.com/document/257531746/TEORI-TERJADINYA-PENYAKIT (12 Maret
2024)
http://eprints.undip.ac.id/37291/1/AGNESIA_NUARIMA_G2A008009
(12 Maret 2024)

12

Anda mungkin juga menyukai