Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIOLOGI PENYAKIT PERSEPSI SEHAT DAN SAKIT


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikososial & Budaya dalam keperawatan.

Disusun Oleh :
1) Agus Bahtiar
2) Ahmad Syuhada
3) Al Hafiedz Wiratama
4) Amelia
5) Anisa Amalia

Kelompok 1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TRANSFER
UNIVERSITAS FALETEHAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas ijin dan ridhonya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dengan judul “Etiologi Penyakit Persepsi Sehat dan Sakit” Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari
segi bahasa maupun materi yang jauh dari sempurna. Mengenai kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat di harapkan penulis demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Serang,Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................
C. Sistematika Penulisan ..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
A. Etiologi Penyakit .................................................................................
B. Pengertian penyakit .......................................................................
C. Klasifikasi penyakit ........................................................................
D. Etiologi ...........................................................................................
E. Persepsi Sehat sakit ..............................................................................
F. Perilaku sehat .................................................................................
G. Perilaku sakit ..................................................................................
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional


diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang
sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa
ditolak meskipun kadang- kadang bisa dicegah atau dihindari.

B. Tujuan
1. Diharapkan dapat mengetahui tentang Etiologi penyakit
2. Diharapkan dapat mengetahui tentang persepsi sehat sakit
C. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Etiologi Penyakit
B. Persepsi Sehat dan sakit

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB II PEMBAHASAN

A. Etiologi Penyakit
1. Pengertian Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi di mana terdapat keadaan tubuh yang
abnormal, yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
Setiap nama penyakit yang terpisah ditandai secara spesifik oleh
seperangkat gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan
morfologi dan fungsi). Berbagai penyakit mempunyai gambaran umum
yang sama sehingga mereka dikelompokkan bersama-sama pada system
(Notoatmodjo, 2007).
2. Klasifikasi penyakit.
Penyakit merupakan manifestasi klinis melalui tanda-tanda dan gejala
yang berhubungan dengan abnormalitas yang mendasarinya.
Karakteristik Penyakit
3. Etiologi
Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu sendiri yang
merupakan inisiator serangkaian peristiwa yang menyebabkan sakitnya
penderita. Atau, etiologi adalah suatu gambaran mengenai penyebab
penyakit yang meliputi identifikasi factor-faktor yang menimbulkan
penyakit tertentu. Agen penyebab penyakit secara umum adalah :
a. Kelainan genetic
b. Agen infeksi; bakteri, virus, parasit, jamur
c. Bahan kimia
d. Radiasi
e. Trauma mekanik

Beberapa penyakit dapat disebabkan oleh campuran beberapa factor,


misalnya factor genetic dan agen infeksi. Penyakit seperti ini dikenal
sebagai penyakit yang mempunyai sebab multifactor.
Kadang penyebab penyakit tidak diketahui, tapi penyakit tersebut
diketahui lebih sering berjangkit pada manusia yang mempunyai bentuk
tubuh tertentu, pekerjaan, kebiasaan atau tempat tinggal, yang
kesemuanya dikenal dengan factor resiko. Factor-faktor ini mungkin
memberikan arahan pada penyebab yang tidak teridentifikasi. Contoh
etiologi, TBC disebabkan oleh basil tuberculosis dengan factor
penyebab lain adalah usia, status gizi, pekerjaan.

B. Persepsi Sehat-Sakit
1. Perilaku Sehat
Kesehatan adalah suatu konsep yang telah sering digunakan namun sukar
untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya
mendefenisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit. Meskipun demikian,
kebanyakan sumber ilmiah setuju bahwa defenisi kesehatan apapun harus
mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan
sosiokultural (Sari, 2008).

Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit sifatnya tidaklah
selalu objektif. Bahkan lebih banyak unsur subjektivitasnya dalam
menentukan kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang sehat-
sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, di
samping unsur sosial budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha
sedapat mungkin menerapkan kriteria medis yang objektif berdasarkan
simptom yang nampak guna mendiagnosa kondisi fisik seorang individu.
Perbedaan persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan inilah yang
sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan.
Namun pengertian sehat yang sering digunakan adalah definisi sehat
menurut WHO yakni sehat adalah Keadaan sejahtera fisik, mental, dan
spiritual tidak hanya bebas sakit, cacat dan kelemahan tetapi juga harus
berproduktifitas (Sarwono, 2005).
Menurut Elwes dan Sinmett (1994) gagasan orang tentang “sehat” dan
“sakit” sangatlah bervariasi. Gagasan ini dibentuk oleh pengalaman,
pengetahuan, nilai dan harapan-harapan, di samping juga pandangan
mereka tentang apa yang akan mereka lakukan dalam kehidupan sehari-
hari dan kebugaran yang mereka perlukan untuk menjalankan peran
mereka (Sari, 2008). Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan
fenomena yang dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam
penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan
penyakit. Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep
penyebab sakit, yaitu personalistik dan naturalistik. Personalistik adalah
suatu sistem dimana penyakit disebabkan oleh intervensi dari suatu agen
yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau
dewa), makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, leluhur, atau roh
jahat) maupun manusia (tukang sihir atau tukang tenung) (Anderson,
2009). Berlawanan dengan personalistik, naturalistik menjelaskan
tentang penyakit dalam istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi, di sini
agen yang aktif tidak menjalankan peranannya. Dalam sistem ini keadaan
sehat sesuai dengan model keseimbangan : apabila unsur- unsur dasar
dalam tubuh ”humor”, yin dan yang, serta dosha dalam Ayurveda berada
dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu, maka
tercapailah kondisi sehat. Apabila keseimbangan ini terganggu dari luar
maupun dalam oleh kekuatan-kekuatan alam seperti panas, dingin, atau
kadang-kadang emosi yang kuat, maka terjadilah penyakit (Anderson,
2009). Menurut Jordan dan Sudarti yang dikutip Sarwono (2005),
mengatakan bahwa persepsi masyarakat tentang sehat-sakit dipengaruhi
oleh unsur pengalaman masa lalu, di samping unsur sosial budaya

Pada penelitian penggunaan pelayanan kesehatan di propinsi Kalimantan


Timur dan Nusa Tenggara Barat pada tahun 1990, hasil diskusi
kelompok di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa anak dinyatakan
sakit jika menangis terus, badan berkeringat, tidak mau makan, tidak
mau tidur, rewel, kurus kering. Bagi orang dewasa, seseorang dinyatakan
sakit kalau sudah tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, tidak enak
badan, panas-dingin, pusing, lemas, kurang darah, batuk-batuk, mual,
diare. Sedangkan hasil diskusi kelompok di Nusa Tenggara Barat
menunjukkan bahwa anak sakit dilihat dari keadaan fisik tubuh dan
tingkah lakunya yaitu jika menunjukkan gejala misalnya panas, batuk
pilek, mencret, muntah-muntah, gatal, luka, gigi bengkak, badan kuning,
kaki dan badan bengkak(Syafrina, 2007).

Menurut Sudarti dalam Sarwono (2005) menggambarkan secara


deskriptif persepsi masyarakat beberapa daerah di Indonesia mengenai
sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan
individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa
tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel,
sering menangis dan tidak ada nafsu makan. Orang dewasa dianggap
sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau
"kantong kering" (tidak punya uang). Selanjutnya masyarakat
menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :

1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh


manusia.

2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.

3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.). Untuk mengobati


sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat
digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan
makan, dan bantuan tenaga kesehatan.

Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun,


kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya
tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit.
Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada
kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit (Syafrina, 2007).
2. Perilaku Sakit

Secara ilmiah penyakit (desease) diartikan sebagai gangguan fungsi


fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan
dari lingkungan. Jadi penyakit itu bersifat objektif. Sebaliknya, sakit
(illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu
penyakit.

Menurut Von Mering, studi yang benar mengenai makhluk manusia yang
sakit berpendapat bahwa setiap individu hidup dengan gejala-gejala
maupun konsekuensi penyakit, dalam aspek-aspek fisik, mental, medikal
dan sosialnya. Dalam usahanya untuk meringankan penyakitnya, si sakit
terlibat dalam serangkaian proses pemecahan masalah yang bersifat
internal maupun eksternal baik spesifik maupun non spesifik (Anderson,
2009). Tingkah laku sakit, yakni istilah yang paling umum, didefinisikan
sebagai“cara-cara dimana gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi, dan
diperankan oleh seorang individu yang mengalami sakit, kurang nyaman,
atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang baik” (Anderson,
2009).

Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa adanya peranan sakit. Misalnya
seorang dewasa yang bangun dari tidurnya dengan leher sakit
menjalankan peranan sakit, ia harus memutuskan, apakah ia akan minum
aspirin dan mengharapkan kesembuhan, atau memanggil dokter. Namun
hal ini bukanlah tingkah laku sakit, hanya apabila penyakit itu telah
didefenisikan secara cukup serius sehingga menyebabkan seseorang
tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh peranan normalnya, yang
berarti mengurangi dan memberikan tuntutan tambahan atas tingkah laku
peranan orang-orang di sekelilingnya, maka barulah dikatakan bahwa
seseorang itu melakukan peranan sakit. Sebagaimana dikatakan Jaco,
ketika tingkah laku yang berhubungan dengan penyakit disusun dalam
suatu peranan sosial, maka peranan sakit menjadi suatu cara yang berarti
untuk bereaksi dan untuk mengatasi eksistensi dan bahaya-bahaya
potensial penyakit oleh suatu masyarakat (Anderson, 2009).

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan


oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Dalam
hal ini bila seseorang sakit maka ia akan mengalami beberapa tahapan
yang dimulai dari timbulnya gejala-gejala yang menunjukkan suatu
kondisi sakit hingga si sakit mencari pengobatan. Sedangkan perilaku
sehat adalah segala tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatannya termasuk pencegahan penyakit,
perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan
makanan bergizi. Perilaku sehat ini dipertunjukkan oleh individu-
individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu
mereka betul-betul sehat (Sarwono, 2005). Menurut Mechanic yang
dijabarkan oleh Sarwono (2005), menjelaskan bahwa terjadi proses
dalam diri individu sebelum dia menentukan untuk mencari upaya
pengobatan.

Banyak faktor yang menyebabkan orang bereaksi terhadap penyakit,


antara lain :

a. Dikenalinya atau dirasakannnya gejala-gejala atau tanda-tanda ang


menyimpang dari keadaan biasa

b. Banyaknya gejala yang dianggap serius dan diperkirakan


menimbulkan bahaya.

c. Dampak gejala itu terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan


kerja, dan dalam kegiatan sosial lainnya.

d. Frekuensi dari gejala dan tanda-tanda yang tampak dan


persistensinya.

e. Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu atau kemungkinan
individu untuk diserang penyakit itu.
f. Informasi, pengetahuan, dan asumsi budaya tentang penyakit itu.

g. Perbedaan interperetasi terhadap gejala yang dikenalnya.

h. Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku untuk mengatasi


gejala sakit tersebut.

i. Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai Sarana tersebut,


tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak
sosial (rasa malu, takut, dan sebagainya).
BAB III KESIMPULAN

Sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan
manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor lingkungan,
ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana
seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang
dari luar atau dari dalam dirinya. Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan
seseorang dalam batas rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi:
Perkembangan, Nutrisi, Sosial dan Kultural, Pengalaman masa lalu, Harapan seseorang
tentang dirinya, Keturunan, Lingkungan, Pelayanan Pemenuhan nutrisi sesuai dengan
tumbuh kembang harus dipenuhi secara tepat untuk menjaga kondisi tubuh tetap baik
sehingga kesehatan dari setiap individu dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono., 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Anderson, S. dan Wilson, L.M., 2009, Fisiologi Proses-Proses Penyakit, diterjemahkan


oleh Peter Anugerah, Edisi keempat, 1146, EGC, Jakarta. Sari, 2008. Dasar-Dasar
Perilaku. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan.

Syafrina, 2007. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu
dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai