TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dunn (1976) yang dikutip dari Anne (2007) sistem medis adalah
pola-pola dari pranata sosial dan tradisi-tradisi yang menyangkut perilaku yang
disengaja untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus
tersebut belum tentu menghasilkan kesehatan yang baik. Sistem medis juga
merupakan suatu kompleks luar dari pengetahuan, kepercayaan, teknik, peran, norma-
norma, nilai-nilai, ideology, sikap, adat istiadat, upacara-upacara dan lain-lain. Secara
singkat sistem medis mencakup semua kepercayaan dalam usaha untuk meningkatkan
anggota kelompok yang mendukung sistem tersebut. Mekanisme sistem medis terdiri
dalam mengenai ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan dan teknik-teknik
penyembuhan terhadap penyakit. Selain itu adanya konsep sehat dan sakit pada
masyarakat juga akan memengaruhi terhadap kesehatan. Konsep sehat sakit adalah
rasakan dan diamati keadaannya. Misalnya, orang tidak dapat memiliki keluhan-
keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagai satu acuan untuk
memahami konsep sehat, WHO merumuskan dalam cangkupan yang sangat luas
yaitu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan/ cacat. Sehat bukan sekedar terbebas dari
penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakitpun belum tentu dikatakan sehat.
Semestinya dia dalam keadaan yang sempurna baik fisik, mental atau sosial.
Pengertian ini merupakan suatu keadaan ideal dari sisi biologis, psikologis
dan sosial. Konsep sakit terkait dengan tiga konsep, dalam Bahasa Inggris yaitu
disease, illness dan sickness. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang
keyakinan orang atau masyarakat terhadapnya. Illness adalah konsep psikologis yang
ketidaksehatannya atau keadaan tubuh yang dirasa tidak enak. Sebagai pengalaman
sebagai orang yang sedang mengalami kesakitan (illness atau disease). Dalam
(Solita, 2007).
maka setiap masyarakat memiliki pengertian sendiri tentang sakit sesuai dengan
pengalaman dan kebudayaannya. Peran sakit hanya dapat dilakukan dan diakui oleh
Karena itu, suatu kesakitan yang dirasakan secara dan diakui oleh individu atau
masyarakat tidak selalu dirasaskan secara sama oleh individu atau masyarakat yang
lainnya. Menurut Sudarma (2008) relatifitas pengertian masyarakat tentang sehat dan
3. Memberi kewenangan orang yang dapat menetapan kondisi sehat atau sakit
Akibat dari perbedaan pemahaman tidak mudah menilai seseorang yang sehat
sendiri. Karena dalm memberikan penilaian tentang sehat dan sakit perlu
masyarakat.
3. Keadaan yang bersifat kontinum karena posisinya berada pada dua titik ekstrem
yang berlawanan, yaitu titik sehat pada satu sisi dan titik sakit pada sisi lain.
Adalah suatu cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam merawat orang yang
antara sejumlah orang yang terdiri dari penyembuh dan orang yang menderita sakit.
Bentuk perawatan kesehatan dalam sistem medis tradisional dapat dilihat umpamanya
dalam berbagai bentuk upacara ritual, iringan music tradisional, tari-tarian, nyanyian,
kesurupan, penggunaan mantra dan jimat, atau penyembuhan yang dilakukan dengan
memijit atau mengurut bagian tubuh, memberikan berbagai jenis ramuan obat-obatan
alami lainnya.
Di dalam sistem medis juga dikenal sistem medis tradisional dan sistem medis
Pengobatan alternatif ini biasanya cenderung bersifat non-barat, akan tetapi banyak
masing. Jika penderita lebih percaya kepada sistem medis tradisional, maka itulah
yang lebih efektif untuk kesembuhannya, selain itu penggunaan peralatan kesehatan
dan ilmu pengetahun yang memadai juga menjadi faktor penting dalam mencari
kesembuhan.
Penyakit dalam padangan budaya adalah pengakuan sosial bahwa sesorang itu
tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan bahwa harus dilakukan
sesuatu terhadap situasi tewrsebut. Semua sistem medis memiki segi-segi pencegahan
2.1.2. Ethnomedicine
berkaitan dengan interpretasi budaya kesehatan, penyakit dan juga alamat proses
spiritualitas dan lingkungan alam dan telah menjadi sumber penyembuhan bagi
obat primitif atau obat tradisional) memiliki dua kategori etiologi penyakit universal -
alam dan non-alam (supernatural). Dengan demikian, penyakit ini diduga berasal dari
kekuatan alam atau kondisi seperti dingin, panas dan mungkin oleh
luas yang berasal dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan
untuk menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi ,baik dari
Selain itu pada masyarakat terdapat dua konsep etiologi/ penyebab sakit yang
dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin
intervensi suatu agent aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu,
roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang
tenung).
Secara garis besar, sangat sulit membedakan antara penyakit medis dan
nonmedis karena penderita merasakan sama sakitnya sehingga tidak bisa dibedakan.
Biasanya setelah proses pengobatan baru akan diketahui apakah seorang pasien
menderita penyakit medis atau nonmedis. Apabila pasien menderita penyakit medis
tentu saja akan cepat sembuh dengan pengobatan medis karena ilmu pengetahuan dan
medis tidak juga bisa sembuh karena tidak bisa didiagnosis secara tepat. Kadang-
kadang diagnosisnya berubah-ubah secara medis tidak mendapatkan hasil maka harus
dicurigai bahwa kasus tersebut tergolong panyakit nonmedis, karena pada dasarnya
gangguan utama penyakit nonmedis adalah pada jiwa manusia, bukan pada fisiknya/
Penyakit nonmedis yang biasanya diderita oleh masyarakat terbagi atas 2 jenis
Penderita pada kelompok 1 tidak merasakan sakit pada fisiknya, dia hanya
merasa gelisah, tertekan, stres, bingung, takut, merasa tidak bertenaga, marah, kesal,
sedih dan putus asa tanpa sebab yang jelas. Kadang-kadang merasakan aneh, pikiran
dan perasaan yang bukan-bukan, bahkan ada yang mendengar bisikan di teling, di
kepala, dan di dada dan ada pula yang disertai mimpi buruk, timbul dorong-dorongan
bahkan ada yang merasakan ketakutan dan terancam oleh sesuatu yang tidak jelas
atau hal-hal yang tidak masuk akal, tidak bisa tidur, nafsu makan turun. Gangguan-
gangguan ini pada mulanya tidak begitu kuat dan jarang terjadi, tapi lama kelamaan
akan bertambah parah sampai keadaan yang tidak bisa lagi ditanggung oleh si
penderita.
kelompok 1 tetapi ada juga yang tidak melewati tahap tersebut, langsung saja fisiknya
sakit baik dengan ada tanda-tanda sebelumnya maupun tanpa tanda-tanda yang
sifatnya tiba-tiba.
Banyak di antara pihak yang salah dalam mengambil kesimpulan atau dugaan
terhadap penyakit yang diderita seseorang, tanpa penelitian serta pengetahuan dan
pemahaman yang benar tentang penyakit nonmedis. Tentunya hal ini akan merugikan
dan memperparah kondisi kesehatan penderitanya. Salah satu hal yang sangat
pengetahuan yang cukup tentang berbagai macam penyebab penyakit nonmedis dan
nonmedis sangat hebat, namun tanpa pengetahuan yang mendalam tentang berbagai
penyakit nonmedis yang menyangkut persoalan dengan aspek yang sangat luas pada
1. Faktor internal
baik yang disengaja maupun tidak sengaja, diketahui maupun tidak diketahui, sadar
maupun tidak sadar, menyebabkan terjadinya konflik atau disintegrasi atara jiwa
sekunder yang satu dengan jiwa sekunder yang lain atau bahkan antara jiwa sekunder
pemerintah datang berobat dengan keluhan mulutnya selalu bau dan bertahun-tahun
diobati dengan obat apapun tidak pernah sembuh. Setelah ditanyakan oleh pengobat/
penyembuh apakah dia sering menasehati orang, dan ternyata memang benar dia
melanggar apa yang dinasehatinya kepada orang lain, dan akhirnya iapun
nasehat tentang larangan untuk korupsi. Dari contoh tersebut maka sebenarnya
persoalan utama munculnya faktor internal ini adalah akibat pengembangan khalifah
dalam tiap diri manusia yang tidak konsisten. Sehingga hal ini menjadi kategori kasus
Faktor eksternal ini adalah penyebab yang berasal dari luar diri penderitanya.
Sebenarnya terdapat banyak hal lain yang masuk dalam kategori faktor eksternal akan
tetapi jarang diketahui. Ada juga orang yang diganggu jin atau setan karena berbagai
sebab. Contoh yang banyak dijumpai pada masyarakat seperti santet, guna-guna,
teluh, tenung. Antara ke empat contoh tersebut juga memiliki perbedaan antara yang
a. Santet, merupakan metode penyerangan jarak jauh, serangan ini dapat diketahui
dari tubuh korban yang normal tanpa gejala yang tidak terlalu tampak. Rasa sakit
yang ditimbulkan oleh serangan ini umumnya lokal (pada bagian tertentu saja)
serta bisa datang pada saat-saat tertentu saja dan bila diperiksa oleh tenaga
kesehatan misalnya dengan dironsen maka tidak ada terlihat apa-apa. Jenis bahan
yang dipergunakan spesifik umumnya barang mati (tidak bernyawa) seperti kain,
jerami (batang padi yang dibentuk menjadi boneka), jarum, silet, beling (pecahan
b. Teluh, metode ini merupakan kebalikan dari metode santet dan sangat identik
yang selalu membawa unsur yang bernyawa seperti binatang. Cara kerjanya yaitu
dengan mengubah suatu bentuk/ zat tertentu menggunakan ilmu khusus. Ciri
serangannya dapat dilihat secara kasat mata (orang awam juga bisa melihat).
Gejalanya seperti terlihat cahaya/ api yang terbang dan masuk ke rumah korban,
malam hari terdengar suara benda yang biasanya sering digunakan pasir yang
seperti dilempar ke atap rumah korban, tiba-tiba di rumah ada lintah atau bau
c. Tenung, merupakan ilmu pengembangan dari santet dan teluh yang prinsip
menggunakan barang dan benda mati. Cara pengirimannya sama seperti teluh,
namun kelebihannya ilmu ini bisa menyusup ke dalam tanah. Gejala dan
serangan ini dapat dilihat seperti saat korban makan tiba-tiba dimakanannya
terselip paku, kawat, silet, jarum dan sebagainya. Gejala dari terkenapun tidak
jauh beda seperti teluh namun saat dikeluarkan dalam tubuh terdapat jarum, silet,
makanan, minuman, dan pakaian. Misalnya ada seseorang yang terlalu suka
korban. Saat dimakan oleh korban, maka pengaruhnya akan merasuk dan
mengunci pertahanan tubuh yang berakibat korban akan berbalik suka kepada
seseorang tersebut.
rumit, apalagi bila variabel yang terlibat di dalamnya sangat banyak. Faktor
kombinasi ini bisa terjadi apabila seseorang mempunyai jimat, benda pusaka yang
atau menundukkan orang lain. Ketika yang bersangkutan ingin mencelakai orang lain
dengan benda bertuahnya, namun orang tersebut juga mempunyai ilmu pertahanan
yang lebih kuat maka benda yang bertuah tersebut akan berbalik mencelakai si
pemiliknya. Sehingga bila sudah seperti ini maka akan sangat sulit disembuhkan.
Penyakit nonmedis yang disebabkan oleh kombinasi antara faktor internal dan faktor
eksternal ini merupakan kasus yang sangat sulit untuk didiagnosis dan disembuhkan
kecuali oleh orang yang sangat ahli dan mempunyai kemampuan yang sangat baik.
yang sering disebut kekuatan ghaib sebagai penyebab penyakit, karena kecuali
sebab fisik terdapat sejumlah makhluk atau kekuatan ghaib yang dipercayai dapat
Kekuatan ghaib yang dimaksud bisa bersumber dari jin, roh halus dan setan. Jin
terbagi atas dua macam yaitu jin Islam dan jin kafir yang keduanya juga dapat
memengaruhi hidup manusia. Selain jin juga ada setan yang berasal dari roh manusia
yang mati sebelum ajalnya. Misalnya wanita yang mati hamil dan kemudian rohnya
juga akan mengganggu wanita hamil lainnya. Sedangkan roh halus adalah roh
manusia yang baik seperti roh orangtua, nenek dan lainnya yang masuk ke dalam
melupakan dirinya, misalnya sudah lama tidak dibacakan doa-doa dan sebagainya.
Orang yang dimasuki dikenal juga dengan kerasukan roh halus biasanya akan
termasuk kategori penyakit nonmedis atau bukan yaitu dengan mengetahui beberapa
yang diderita oleh seseorang yaitu dengan mengetahui gejala penyakit, riwayat
dan aspek psikologis penderita, keluarga, dan keturunan penderita serta rumah tempat
tinggal.
2. Mendalami gejala.
seorang pasien biasanya dari gejala yang muncul pada diri penderita. Segala bentuk
gejala penyakit sudah tersusun dan dapat diketahui dari buku panduan kedokteran.
Tetapi untuk penyakit nonmedis tidak selamanya bisa diterapkan cara seperti itu.
Misalnya untuk suatu gejala yang timbul pada si penderita, penyebabnya bisa dari
banyak ragam kemungkinan. Bisa diakibatkan dari faktor internal, faktor eksternal,
bahkan kombinasi kedua faktor ini. Sejumlah gejala penyakit nonmedis yang biasa
- Gejala awal penderita yaitu tidak merasa nyaman oleh sebab yang tidak jelas.
Seperti tidak bisa tidur pulas, nafsu makan menurun, tidak tenang, mendengar
bisikan di kepala, telinga, hidung, dan dada, seing mimpi buruk dan sebagainya.
- Merasakan dingin di seluruh tubuh atau sebagian tubuh meskipun udara tidak
dalam temperatur yang dingin, merasa kepala seperti ada yang menekan atau
menusuk dari atas, atau beberapa bagian tubuh yang terasa seperti tertusuk jarum
atau sebagainya.
tidak tampak pada perubahan wajah yang masih terlihat seperti orang yang tidak
sakit.
- Rasa sakit pada bagian anggota tubuh yang terasa berpindah-pindah bahkan
kesurupan juga termasuk kepada penyakit nonmedis, serta diagnosis dokter tidak
tetap atau berubah-ubah terhadap kasus tersebut serta pengobatan medis tidak
memberikan kesembuhan.
Gejala-gejala lain baik yang ditemukan oleh pengobat/ penyembuh pada saat
yang dipaparkan oleh penderita sendiri perlu didalami dengan membandingkan dan
keluarganya. Menganalisis secara tepat akan memberikan kesimpulan yang tepat pula
Cara ini tidak bisa dilakukan oleh orang awam, melainkan hanya bisa
dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu dan keterampilan namun juga memiliki
resioko yang cukup besar. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan seperti
informasi yang detail tentang penyakit yang dideritanya serta cara-cara lainnya.
Apabila semua variabel penyebab penyakit telah berhasil ditangani secara baik dan
dianggap sebagai penyakit nonmedis seperti adanya kesambet/ teguran, palasik, racun
santau, begu ganjang, penyakit yang diakibatkan oleh santet, guna-guna, teluh
sejenis sihir racun yang diberi kepada seseorang yang ingin diracun dengan cara
melalui angin dengan perantaraan jin dan setan. Seseorang yang kena santau akan
selalu merasakan rasa sakit disekujur tubuhnya yang akan tersiksa secara perlahan-
lahan hingga. Korban akan menderita berpanjangan yang berakhir dengan kematian,
tekak leher dan membuat batuk yang berkepanjangan lalu terus masuk hingga
berhenti dan berada diusus besar. kemudian oleh usus besar diserap masuk dan
berjalan dalam peredaran darah lalu berhenti pada setiap sendi hingga akibatnya
tubuh akan merasa ngilu dan sakit. Terus bergerak hingga keujung-ujung kuku tangan
akibatnya seluruh kuku akan membiru dan menghitam ini menandakan tingkat sakit
akibat racun sudah mulai parah, tangan sudah mulai kebas dan kesemutan. Bahan-
bahan racun ini juga akan membawa kuman dan virus penyakit yang jika masuk
kedalam organ tertentu ditubuh akan membuat kerusakan pada jaringan sel organ
Racun santau dari benda-benda yang membuat gatal jika menempel dikulit
akan membuat kulit akan menjadi luka, gatal, memerah bahkan menimbulkan borok,
jika masuk kedalam saluran pernapasan akan membuat batuk kering yang sangat
parah hingga susah mengambil nafas. Racun santau dari benda-benda tajam biasanya
akan langsung dibawa dna dikontrol oleh jin dan akan dimasukkan kedalam salah
satu bagian tubuh seperti perut, dada dll hingga akan membuat kerusakan sel pada
Jika tidak cepat diobati dan dikeluarkan racunnya dapat dipastikan orang yang
terkena racun santau ini akan cepat mengalami kematian sebab seluruh organ dan
bagian sel tubuhnya sudah rusak oleh benda-benda tajam, racun dan bibit penyakit
keluar debu-debu kecil seperti serbuk atau kaca. Batuknya terjadi pada masa-masa
2. Pusing kepala, badan lemah dan lemas, sulit untuk makan dan minum.
3. Ngilu atau sakit pada salah satu atau seluruh bagian tubuh, sakit tulang belakang
pada waktu maghrib dan malam jumaat,kadangkala sakit menjadi lebih terasa
ketika hampir solat jumat, sakit dan sesak nafas terutama pada waktu maghrib,
4. Keluar darah istihadah yang berpanjangan bagi kaum wanita, sulit tidur, badan
gatal, kulit memerah dan mudah luka dan bernanah, badan terasa panas, timbul
lebam-lebam pada tubuh, timbul Kanker atau tumor, bulu-bulu pada tubuh
berguguran/ terlepas.
5. Tanda semasa tidur misalnya mimpi jatuh dari tempat tinggi, mimpi melihat
benda-benda racun seperti miang buluh, ulat bulu, racun ular, mimpi bermain
dengan benda tajam seperti pisau dan sembilu, mimpi melihat kecil, mimpi
- Kesambet/ teguran
Dalam pandangan masyarakat Buton sakit yang bersifat tidak nyata jauh lebih
berbahaya daripada sakit yang nyata, terutama ditinjau dari kemampuan untuk
mengobatinya. Sakit yang tidak nyata dan dipercayai sepenuhnya oleh masyarakat
Buton yaitu sakit kemasukan roh jahat (guna-guna) sakit ingatan (amagila) dan sakit
yang sering menimpa anak-anak seperti dalam bahasa daerah disebut lebuta. Penyakit
atau melanggar pantangan tertentu, dan cara pengobatannya harus ditangani oleh
ahlinya. Sakit yang dalam bahasa Buton disebut dengan amapii, panaki yang berarti
orang tersebut harus istirahat dari aktivitas. Kepada mereka yang sakitnya ringan dan
sebelum sakit). Sakit ringan menurut batasan amapii adalah masuk angin, batuk, sakit
kepala, sakit gigi, sakit perut, demam, gatal-gatal dan sariawan. Kepercayaan tentang
makhluk gaib yang jahat menimbulkan banyak istilah penyakit yang bersifat tidak
nyata. Dalam lingkungan masyarakat Buton sakit yang tidak jelas namanya dan tidak
perbuatan yang melanggar sesuatu kebiasaan (adat) atau akibat perbuatan manusia
dianggap sebagai hal yang biasa di masyarakat. Memang ada masyarakat yang pernah
mencoba sekurang-kurangnya satu kali dan ada yang belum pernah sama sekali, akan
tetapi sudah mendapat informasi dari orang lain. Kepopuleran pengobatan tertentu
1. Ekonomi
Menurut Ablas (2002) yang dikutip dalam Walcott (2004) menyebutkan bila
keuangan menjadi hal yang penting sekali untuk seseorang dalam rangka memilih
jenis pengobatan, pilihan jenis alternatif adalah pilihan yang termurah. Memang sifat
murah adalah sifat yang berpengaruh khususnya untuk masyarakat dari tingkatan
ekonomi yang agak rendah. Satu alasan mengapa pengobatan tradisional relatif
murah, sering dikatakan sebagai alasan alami. Ada banyak pengobatan tradisional
bisa lebih mudah di dapat dimana saja. Oleh karena itu harganya harganya lebih
murah dari pada obat kimia yang hanya bisa didapat dari apotek.
kuat dan mempengaruhi kebudayaan Jawa. Kesehatan dari pendapat mistik terdiri
atas sifat jasmani dan sifat yang selain jasmani, yaitu rohani. Orang Jawa percaya
Pola-pikir kesehatan dipengaruhi rohani, jasmani dan mental, adalah pola-pikir yang
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia
Selain itu adanya persepsi mengenai suatu penyakit pada masyarakat menjadi suatu
hal yang sangat penting. Persepsi tentang penyakit itu sendiri ditentukan oleh budaya,
hal ini dikarenakan oleh penyakit merupakan suatu pengakuan sosial bahwa
seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar (Setiadi, 2009).
sehubungan dengan penyakit dilihat dari sisi sosial budaya. Disebutkan bahwa
penyakit kutukan, termakan racun atau kena guna-guna oleh perbuatan orang lain
dikucilkan dan disingkirkan dari pergaulan masyarakat, sehingga penderita tidak mau
Konsep kesehatan tidak saja berorientasi pada aspek klinis saja, tetapi lebih
berorientasi pada ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya dengan kesehatan dan
derajat kesehatan. Salah satu cabang antropologi dan sosiologi yang membahas
dimensi-dimensi pada berbagai aspek dalam hidup seperti pada aspek kesehatan,
contohnya persepsi sakit bagi orang desa berbeda dengan persepsi sakit orang kota.
Oleh karena itu perbedaan persepsi ini dapat mengembangkan perbedaan perilaku
Bila berbicara tentang sistem budaya, berarti mewujudkan perilaku sebagai suatu
tindakan yang kongkrit dan dapat dilihat, yang diwujudkan dalam sistem sosial di
lingkungan warganya. Berbicara tentang konsep perilaku, hal ini berarti merupakan
sosialnya, berkaitan dengan terapi, pencegahan penyakit (fisik, psikis, dan sosial)
peningkatan status kesehatan seperti tingkat pendidikan yang optimal sosial ekonomi
yang tinggi, lingkungan hidup yang baik . Di Negara berkembang terjadi sebaliknya,
masalah yang kita hadapi adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan
yang cukup tinggi serta penyebaran yang tidak merata. Tingkat pengetahuan dan
pendidikan yang rendah terutama pada golongan wanita, kebiasaan yang negatif yang
berlaku di masyarakat serta adat istiadat dan kepercayaan yang kurangnya peran serta
a. Kesehatan Ibu, disebabkan oleh tingkat pendidikan wanita yang rendah, kurangnya
pengetahuan tentang cara pemilihan jenis/ bahan makanan, cara pengolahan dan
cara penyajian serta budaya pantangan terhadap makan makanan tertentu yang
b. Kesehatan Anak, kesehatan pada anak berkaitan erat dengan faktor sosial budaya
dimasyarakat seperti halnya tingkat pendidikan yang rendah pada wanita, sosek,
disebabkan karena relasi interpersonal yang dirasa masih ada batas. Petugas
Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan, kepercayaan bahkan
berubah, yang sering membawa serta penyakit baru yang belum dikenal atau
kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya, akan tetapi
bila konsep sehat sakit ini tidak dijadikan sebagai suatu hal yang mendasar pada
kesehatan maka akan sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap terwujudnya
dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai
kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit termasuk juga dalam hal pemilihan
pelayanan kesehatan yang akan digunakan oleh masyarakat. Semua itu akan
3. Geografi
Jamu, obat dari tumbuh-tumbuhan dijual disamping jalan dan seperti tadi disebut bisa
pengobatnya bisa menyembuhkan dari tempat yang jauh dari orang pasien. Kalau
kemudian berikut bahwa jarak fisik tidak mambatasi penyembuhan dari mana-mana.
Barangkali alasan itu menjadi alasan lain yang mendorong masyarakat yang tidak
Dikarenakan orang-orang ini masih bergantung pada daerah pedalaman alami dan hal
spiritual seperti diturunkan orang tuannya dari masa dahulu. Tidak ada pengaruh
modern atau fasilitas modern yang tersedia yang seperti di daerah pekotaan, karena
Menurut Timmermans (2001) yang dikutip dari Walcott (2004) ada bareneka-
macam jenis pengobatan tradisional yang bisa dibedakan lewat hal cara-caranya.
Perbedaan ini dijelaskan sebagai terapi yang berdasarkan cara-cara seperti terapi
spiritual yang terkait hal gaib atau terapi dengan tusukan jarum. Jenis terapi yang
kedua berdasarkan obat-obatan seperti jamu dan pengobatan herbal. Pembagian ini
sering dikenal sebagai jenis pengobatan yang berdasarkan mantra-mantra dan jenis
pengobatan lain yang berdasarkan alat-alat. Pembagian ini juga digaris bahawi salah
satu responden dukun. Dia membedakan pengobatan yang cara dan pendidikannya
bisa ditulis seperti pengobatan Cina dengan pengobatan yang cara dan
khususnya pengobatan yang pakai cara-cara. Ini tergantung pada faktor keahlian
dan apakah pengobatan ini bisa ditulis atau tidaknya. Pada umumnya pengobatan
Walaupun pada pihak yang lain pengobatan alternatif yang dipengaruhi supranatural
atau metafisik tidak bisa dipelajari dari buku-buku. Pelajaran atau pendidikan
pengobatan yang terkait hal ghaib hanya bisa dilatih oleh orang yang mempunyai
keahlian khusus untuk menjadi dukun. Keahlian ini tidak terdapat melalui pendidikan
formal tetapi lewat keturunun saja atau bakat dari Tuhan (Walcott, 2004).
bahwa sering pada berbagai daerah seorang yang ahli pengobatan tradisional biasanya
dengan dunia spiritual dan mistik. Pada umumnya seorang dukun memiliki
Para dukun bisa memakai pengaruh dari luar dunia manusia untuk membantu
orang yang sakit dan untuk alasan selain ini. Tidak semua ahli pengobatan yang
terkait hal ghaib menganggap sendirinya sebagi dukun. Misalnya, menurut seorang
dukun tenaga dalam, dia bukan dukun karena tidak memakai mantra-mantra atau alat-
yang tidak luar. Ada banyak jenis pengobatan lain baik tradisional maupun modern
yang penggunaannya terlibat dengan penyakit luar, karena itu pengobatan tradisional
yang terkait hal ghaib lebih kenal untuk penggunaan yang terlibat dengan penyakit
Menurut Sianipar (1989) dengan kata lain pengobatan tradisional yang terkait
hal ghaib khusus untuk mengobati korban sakit jiwa, atau sifat lain yang tergantung
pada dunia ghaib untuk menjadi sembuh. Di masyarakat Jawa jiwa selalu
berhubungan dengan raga atau fisik. Istilah-istilah ini juga dikenal sebagai batin dan
lahir. Yang mana dipakai tergantung pada jenis pengobatan supranatural yang
Menurut Mulder (1998) yang dikutip pada Walcott (2004), pada sisi yang lain
lahir atau raga termasuk kekuatan-kekuatan dari luar dirinya seperti perlilaku
seseorang. Begitu bahwa jiwa dan raga atau batin dan lahir selalu merupakan satu
kesatuan. Dalam masyarakat Jawa seseorang yang sakit jiwa berarti seseorang yang
tidak bisa mengontrol atau menyeimbangan lahir dan batinnya. Kemudian berikut
bahwa seseorang yang tidak bisa melindungi keseimbangan ini, tubuhnya terlalu peka
dan terbuka terhadap pengaruh yang kurang baik. Biasanya pengaruh-pengaruh ini
bersumber jin, gangguan roh atau mahkluk lain dari dunia supranatural. Istilah lahir
bersama istilah batin tidak khusus untuk bidang pengobatan yang terkait hal ghaib
tetapi penting sekali dalam kehidupan sehari-hari seorang yang berbudaya Jawa.
semua jenis pengobatan yang terkait hal ghaib. Memang dasar-dasar pola fikir orang
Jawa sangat berbau kepercayaan ini juga. Kepercayaan mistik termasuk sebagian
dari identitas orang Jawa karena sudah diusahkan sejak zaman dahulu, nenek moyang
(Soewandi, 2009).
Kepercayaan Mistik bisa ketahui sejak abad dua belas pada waktu agama
Hindu dan agama Budha paling berpengaruh. Kepercayaan mistik masih hidup
selama proses Islamisasi pada akhir abad tiga belas tetapi bentuknya berubah untuk
menyesuaikan dengan agama ini yang baru. Menurut Mulder (1998) yang dikutip
pada Walcott (2004) pada akhir abad sembilan belas kepercayaan ini mulai dianggap
dengan sengaja sebagai simbang budaya Indonesia. Kecenderungan ini bisa dilihat
sebagai bagian dari budaya Jawa. Sifat spiritualisme dinilai penting sekali dari pada
materialisme sifat yang diasosiasikan dengan seorang Belanda. Pada saat ini, ada
semangat dan masih hidup dengan kuat sampai masa ini (Soewandi, 2009).
dalam kehidupan dan seluruh masyarakat. Bila tidak ada keseimbangan, maka tidak
ada rukun dan ini bisa terlihat lewat pengaruh jahat dari dunia ghaib. Situasi ini
yang ideal adalah situasi yang bersiembang. Masih ada hal jahat, masih ada hal
baik dan hubungan di antara dunia supranatural dan dunia manusia saling
berhubungan. Manusia yang pokok dalam proses ini bisa menentukan apakah situasi
bisa hidup atau tidak lewat perilakunya. Akan tetapi manusia harus mengakui bahwa
ada yang lebih kuasa dari pada manusia dalam dunia itu alias Tuhan atau Allah.
Manusia harus memilihara perilakunya dan tindakan supaya setuju dengan rukun.
Seperti sudah disebut, seseorang bisa mendapat kontrol dirinya kalau mendapatkan
keseimbangan batin dan lahirnya. Kemudian tidak ada kekacauan dalam masyarakat
maka tidak ada alasan untuk kekacauan di dunia lain. Pada pihak yang lain, kalau
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
(Notoatmodjo, 2003).
Meskipun perilaku adalah dalam bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons
sangat bergantung pada karakteristik atau faktor faktor lain dari orang yang
social, budaya, ekonomi, politik, dsb. Salah satu contohnya adalah media
perilaku seseorang.
totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau
resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Dengan
sangat luas.
manusia itu ke dalam tiga domain yaitu kognitif (cognitive), efektif (affective), dan
1. Pengetahuan (knowladge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
secara benar.
c. Aplikasi (application)
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
d. Analisa (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
e. Sintetis (synthetis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (evaluation)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu yang berasal dari pengalaman atau dari
orang yang dekat dengan kita. Sikap juga dapat merupakan suatu pengetahuan, tetapi
a. Menerima (receiving).
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan (objek).
b. Menanggapi (responding).
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan
3. Tindakan
Suatu rangsangan akan direspon oleh seseorang sesuai dengan arti rangsangan
tersebut bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi inilah yang disebut
logis,sikap dapat dicerminkan dalam suatu bentuk tindakan namun tidak pula dapat
akan diambil.
bersama yang saling berkaitan dan berkesinambungan antara satu kelompok dengan
kelompok lain, antara individu dengan individu lain. dalam menjalankan rutinitas
apakah ketika mareka berada dalam lingkungan keluarga atau dalam lingkungan
masyarakat itu sendiri, setiap tahap aktifitas sehari-hari hendaknya tidak terlepas
pengertian yang lebih mendalam adalah suatu penglihatan atau gambaran terhadap
sesuatu yang dilakukan seseorang atau kelompok. Menurut Thoha (1998) persepsi
dan penciuman. Persepsi merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi. Yang
dimaksud dengan kognitif diatas adalah proses atau kegiatan mental yang dasar
seperti berfikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental seperti sikap,
menentukan perilaku.
tidak dapat ditafsirkan yang timbul dari stimulus, persepsi itu lahir karena adanya
sekelompok manusia yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu dan
memberikan pemahaman atau tanggapan terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi
adanya keterkaitan dengan faktor faktor dari individu itu sendiri. Faktor ini terdiri
yang dipersepsikan oleh individu. Faktor situasi dipengaruhi oleh waktu, keadaan saat
menerima suatu perlakuan, lokasi dan keadaan lingkungan. Variable yang ikut
menentukan persepsi individu yang paling penting adalah faktor demografi (disebut
juga dengan karaktristik individu) seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, kepribadian, latar belakang social ekonomi, budaya, lingkungan fisik, dan
2. Respon terpimpin, dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.
tindakan tersebut.
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan, atau reaksi manusia baik bersifat
behavior).
behavior).
memengaruhi, yakni :
dengan lingkungan.
kesehatan.
dengan kesehatan.
sebagainya.
bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia dan
dorongan itu merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam
Dalam kaitannya dengan perilaku kesehatan atau lebih spesifik lagi yaitu
derajat kesehatan, perilaku manusia merupakan salah satu faktor utama dalam
terwujudnya derajat kesehatan individu secara prima. Sementara itu Kasl dan Cobb,
1966 dalam Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa biasanya orang terlibat dengan
2. Untuk mendapatkan diagnosis penyakit dan tindakan yang diperlukan jika ada
3. Untuk mengobati penyakit, jika penyakit tertentu telah dipastikan, agar sembuh
dan sehat atau agar penyakit tidak bertambah parah (peran sakit sick role
behaviour).
1. Ekonomi
2. Sosiodemografi
3. Psikologi sosial
4. Sosial budaya
5. Organisasional
kesehatan individu. Lebih jauh dari itu, pelayanan kesehatan lebih menekankan pada
pandangan teori serta tipe perilaku, namun menggunakan variabel-variabel yang sama
yaitu :
Model Suchman
Merupakan suatu model yang membahas tentang pola sosial dari perilaku
sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan, dan melakukan perawatan
medis. Pendekatan yang digunakan berkisar pada adanya 4 unsur yang merupakan
Jadi pasien.
a. Adanya rasa sakit, kurang enak badan atau sesuatu yang tidak biasa dialami.
Pada saat orang mengira bahwa dirinya sakit, maka orang tersebut akan
Sementara itu pihak keluarga dan teman-teman dimintai nasehat. Sistem ini ini
seseorang untuk berperan sakit, sedangkan upaya untuk mendiskusikan gejala itu
dan tanggung jawab sosial tertentu. Pada tahap menjadi pasien, disaat seseorang
tergantung pada pihak pemberi perawatan medis, maka orang sakit itu berada dalam
suatu tindakan yang ditentukan oleh dokter. Meskipun orang itu tidak ingin
menyerahkan semua keputusan pada dokter, namun situasi ini dianggap perlu
terhadap diri, persepsi dan tindakan pengambilan keputusan tertentu yang berkaitan
selama ini. Bila berbagai aktivitas dan peran sosialnya dapat dilakukan kembali
dengan baik, maka kualitas dan derajat kesehatannya sudah membaik dan dapat
dikatakan sebagai sehat. Sementara bila tambah memburuk, bisa jadi individu
Model yang diperkenalkan oleh Hochbaum, Kasl dan Cobb, Rosenstock ini
dinamakan dengan model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model / HBM) yaitu
orang tidak akan mencari pertolongan medis atau pencegahan penyakit bila mereka
kesehatan, bila mereka memandang keadaan tidak cukup berbahaya, bila tidak yakin
terhadap keberhasilan suatu intervensi medis, bila mereka melihat adanya beberapa
Dengan kata lain, model ini berdasarkan penyelidikan pada sejumlah alasan
mengapa masyarakat menerima perilaku yang disarankan sedangkan yang lain tidak.
Terdapat 4 keyakinan utama yang diidentifikasi delama model HBM ini yaitu
sebagai berikut :
Modifikasi utama yang dilakukan oleh Kasl dan Cobb (1966), menyangkut
perilaku tertentu yang dijalankan seseorang pada saat mengalami suatu gejala
penyakit, seperti rasa sakit dan kurang enak badan, tekanan psikologis, tingkat
toleransi terhadap rasa sakit, kurang daya dan tenaga, serta keadaan sosiodemografik,
dipengaruhi secara langsung oleh persepsi individu mengenai ancaman penyakit dan
juga, rasa sakit dan kurang enak badan yang berkaitan dengan gejala penyakit dapat
Dalam model HBM ini dapat dipahami bahwa perbedaan faktor demografis,
berfungsi sebagai penyebab langsung dari suatu tindakan. Pada dasarnya model ini
orang itu terhadap bahaya penyakit tertentu, dan persepsi mereka terhadap
manfaat dari suatu tindakan dalam mengurangi tingkat bahaya dan keparahan).
3. Suatu kunci untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat harus ada baik
Model Fabrega
Dalam model ini yang dikemukakan oleh Fabrega (1973) menekankan pada
diharapkan seseorang pada saat kejadian penyakit (sakit merupakan sesuatu yang
keputusan tentang pengobatan medis) sehingga model ini mempunyai aplikasi lintas-
budaya.
langkah yang dilalui seseorang dalam rangka pengenalan dan respons terhadap
3. Pengurangan variasi dalam proses dan peristiwa medis melalui struktur yang
yakni seberapa jauh setiap rencana pengobatan akan dapat mengurangi keluhan
selisih kerugian dan keuntungan dari setiap tindakan yang akan dilakukan.
orang untuk memilih rencana pengobatan. Dalam proses pemilihan tindakan yang
Agar model dalam perilaku sakit tersebut dapat diterapkan, terdapat 3 asumsi
model tersebut tidak dapat diterapkan pada orang-orang yang mengharapkan atau
menolak jenis penyakit itu, jadi tidak ada motivasi untuk melakukan tindakan
guna penyembuhan.
2. Kejadian penyakit harus mempunyai ciri-ciri tersendiri yang tidak dapat diatasi
dengan tindakan yang biasa dilakukan. Dengan kata lain, tidak ada suatu kepastian
3. Orang harus membuat keputusan berdasarkan evaluasi optimal dari suatu tindakan
pengobatan. Dengan kata lain, keputusan tidak didasarkan atas alasan yang tidak
kerangka perilaku dalam mempelajari pengaruh sosial dan budaya dalam proses
Model Mechanic
cara orang melihat, menilai, serta bertindak terhadap suatu gejala penyakit. Model ini
medis dengan menekankan pentingnya penelitian terhadap segala sesuatu yang terjadi
Model Andersen
pekerjaan, suku bangsa) serta kepercayaan dan sikap terhadap perawatan medis,
dokter, dan penyakit (termasuk stres serta kecemasan yang ada kaitannya dengan
kesehatan).
langsung terhadap pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, akan tetapi sebagai faktor
dapat terwujud dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai suatu kebutuhan.
masyarakat, yang akan bernilai baik positif maupun negatif di suatu daerah atau
wilayah tertentu. Implikasinya dalam kesehatan adalah penyakit atau sakit adalah
suatu daerah negatif sedangkan sehat adalah daerah positif. Apabila seseorang
bertindak untuk melawan atau mengatasi penyakit, ada 4 variabel yang terlibat di
dalamnya yaitu :
Suatu tindakan akan ditunjukkan individu bila dirinya atau keluarganya sudah
menunjukkan persepsi yang sama mengenai status gejala yang dirasakannya dan dia
suatu penyakit.
persepsi akan manfaat yang didapat dari usaha tersebut sehingga individu mau untuk
Tindakan individu akan lebih dirasakan tepat adanya bila dia mendapat
dukungan lain dari sisi eksternal, misalnya informasi dari media massa, keluarga,
pesan dan nasehat orang lain, dan sebagainya. Seiring dengan hal ini Kurt Lewin
berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara
antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri seseorang sehingga ada tiga
a. Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat, hal ini terjadi bila ada stimulus yang
b. Kekuatan-kekuatan penahan menurun, hal ini terjadi bila ada penurunan dari
data dari WHO, bahwa terdapat 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap
negara berkembang, selain itu diperkirakan ditemukan 8 juta kasus baru penyakit TB
paru setiap tahunnya (Alsagaff, 2005). Di Indonesia penyakit ini adalah penyumbang
pasien ketiga terbesar di dunia, setelah India dan Cina serta penyebab kematian
nomor tiga pada semua kelompok usia setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit
saluran pernafasan lainnya, dan nomor 1 (satu) dari seluruh penyakit infeksi (Alfian,
2005).
Tuberkulosis. Miko bakteria adalah kuman/ bakteri aerob, berbentuk batang, yang
tidak membentuk spora. Sebagian besar kuman/ bakteri tuberkulosis menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Tuberkulosis paru merupakan salah
tuberkulosis akan berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau produktivitas
kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga yang bertempat tinggal
serumah, dan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit tuberkulosis jaringan pang
paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %). Cara penularan melalui ludah atau
dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru. Pada waktu batuk butir-
butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
(SPS) Basil Tahan Asam (BTA) hasilnya positif. Berikut adalah cara untuk
ludah).
3. Jika hasilnya positif ada kuman berarti orang tersebut menderita penyakit TBC.
6. Sewaktu (Hari II) : sehabis bangn tidur keesokan harinya, keluarkan dahak,
tampung dalam pot (wadah) yang diberi petugas, tutup rapat, bawa ke rumah sakit.
7. Sewaktu (Hari II) : penderita akan diminta dahak lagi di rumah sakit.
Penyakit TB paru ditandai dengan gejala yang khas yaitu batuk yang
sebenarnya batuk bukan penyakit tapi suatu gejala yang merupakan refleks dari tubuh
untuk mengeluarkan seseuatu yang ada di dalam saluran napas. Sesuatu tersebut bisa
tubuh, bila terlampau sering maka tentunya akan mengganggu pernapasan. Batuk
(Indiarti, 2007).
Secara umum jenis batuk yang banyak dijumpai yaitu : batuk berdahak dan
batuk tidak berdahak. Selain itu ada juga batuk yang dapat terjadi akibat infeksi
2007).
Batuk akibat infeksi saluran napas dan alergi yang terdiri atas infeksi saluran
napas atas dan saluran napas bawah. Batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran
napas atas seringkali lebih ringan misalnya batuk karena flu, amandel, atau radang
tenggorokan. Sementara batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran napas bawah
seringkali lebih berat seperti pada penderita pneumonia. Adapun batuk yang
2. Batuk kronis
Adalah batuk yang berlangsung selama atau lebih dari 14 hari dan atau
berulang. Batuk ini disebut juga dengan batuk berulang, yang apabila batuk
batuk pada bulan Maret, April dan Mei secara berturut-turut dan sebaliknya batuk
dapat pula hanya sekali misalnya pada bulan Maret saja, tetapi berlangsung selama 14
hari atau lebih. Batuk kronis berulang ini harus dicurigai sebab seringkali merupakan
gejala adanya suatu penyakit serta membutuhkan penanganan yang khusus oleh
dokter. Batuk ini bisa menjadi suatu gejala dari penyakit TB paru dan asma.
3. Batuk akut
Batuk akut seringkali lebih ringan, misalnya karena flu, radang tenggorokan
atau tersedak. Namun ada penyakit yang ditandai oleh batuk akut misalnya
pneumonia. Pneumonia adalah suatu radang atau infeksi paru-paru yang seringkali
merah dan seperti bengkak. Jika darahnya diperiksa, maka sel darah putihnya
Batuk yang berat bunyinya seringkali terjadi terjadi 6-10 kali, kemudian
terdengar bunyi melengking, dokter menyebutnya dengan batuk rejan atau pertusis,
dan orang awam lebih mengenal dengan batuk 100 hari. Dikatakan demikian karena
batuknya memang dalam waktu lama, namun dengan perawatan biasa batuk baru
akan sembuh pada 7-8 minggu atau sampai 3 bulan, sehingga pola makan akan
Batuk rejan seringkali diawali dengan pilek biasa dan batuknya lebih sering
terjadi di malam hari. Setelah berlangsung 2 minggu batuk bertambah parah, suara
menjadi serak dan sulit bernapas. Serangan batuk yang demikian dapat menyebabkan
penderitanya muntah serta keluar darah dari mulut, hidung dan terlihat perdarahan
pada bagian putih mata. Serangan batuk dapat timbul dengan tiba-tiba, kadang jika
terjadi pertukaran suhu. Pada akhir minggu ke empat bahkan lebih batuk mulai reda
dan bisa sembuh, namun batuk rejan ini bersifat menular kepada orang lain.
Kerangka pikir di atas ini merupakan gambaran penyakit kena aji (racun)
yang ada di masyarakat Lipat Kajang Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh
(pengalaman sakit sebelumnya). Penyakit kena aji (racun) juga dilihat secara
menyeluruh mulai dari definisi penyakit itu sendiri, asal usul penyakit, penyebab
Dari gambaran penyakit kena aji (racun) nantinya akan berkaitan juga dengan