BUDAYA
Dipublikasi pada November 22, 2015 oleh aeeey
Penyakit, dengan rasa sakit dan penderitaannya, merupakan kondisi manusia yang
dapat diramalkan dan merupakan gejala biologis maupun kebudayaan yang bersifat
universal. Dalam ketiadaan keterampilan untuk menyembuhkan,maka menghindar atau
meninggalkan adalah penyakit adaptif,yang merupakan sejenis obat preventif, dimana
“karantina” primitive mengurangi bahaya terkenanya individu-individu yang sehat oleh
kuman-kuman dan virus yang menular.
Karena berbeda halnya dengan kehidupan hewan,pada manusia penyakit
mengancam secara besar-besaran, tidak hanya pada keamanan biologis si penderita dan
sesamanya melainkan juga pada kehidupan sosial dan ekonomi kelompok yang
bersangkutan. Dalam usaha untuk melindungi diri dari berbagai ancaman,manusia
kadangkala mengikuti pola hewan mamalia,yang menjauhkan diri atau lari dari si sakit.
Aktivitas-aktivitas dalam semua masyarakat manusia adalah jauh lebih besar
daripada aktivitas hewan yang berkelompok,karena terorganisir berdasarkan umur,seks
dan spesialisasi keahlian yang kita namakan “peranan”. Peranan yang dasar dalam
masyarakat sederhana termasuk peranan sebagai orangtua, suami, istri, anak, koki,
pembantu rumah tangga, spesialis keagamaan dan lain sebagainya.
Semua sistem penyebab penyakit sebagian besar bersifat rasional dan logis,dalam
arti bahwa teknik-teknik penyembuhan merupakan fungsi dari atau berasal dari suatu
susunan ide konseptual yang khusus tentang sebab-sebab penyakit. Suatu sistem
perawatan kesehatan adalah suatu pranata sosial yang melibatkan interaksi antara
sejumlah orang,sedikitnya pasien dan penyembuh.
Evolusi manusia juga berbarengan dengan perilaku adaptif yang semakin berkembang, ditambah
dengan semakin berkembangnya sistem pengobatan dan obat-obatan. Dibandingkan dengan hewan,
manusia lebih peduli untuk menolong orang yang sakit berdasarkan logika dan rasa kasih sayang.
Perilaku adaptif juga dilakukan oleh orang yang sakit tersebut, karena sejauh itu si sakit tidak bisa
memenuhi kewajibannya yang normal terhadap orang lain. Selain sanksi sakit, iya juga menerima sanksi
sosial dalam hidupnya dimasyarakat, entah ia akan dibantu ataupun dikucilkan karena membahayakan
kesehatan warga yang lain.
Kita memandang setiap sistem medis yang menckup kepercayaan adalah upaya untuk
meningkatkan kesehatan, tindakan dan perilaku untuk terus mendukung sistem tersebut. Baik itu sistem
yang berdasar pada teori penyakit atapun sistem perawatan kesehatan. Teori penyakit ini muncul
berkenaan dengan sistem yang digunakan oleh dokter, seperti ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit serta
pengobatan dan teknik penyembuhannya. Sedangkan sistem perawatan kesehatan memperhatikan
cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk merawat orang sakit berdasarkan pengetahuan
sebelumnya (pengalam sebelumnya) serta memanfaatkan pengetahuan yang ada. Ini berhubungan
dengan perilaku adaoptasi sosial udaya bahwamereka selalu beradaptasi dalam cara pengobatan yang
telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur sebelumnya, aspek sosial-budaya pun sangat
berpengaruh di dalamnya.
Sistem medis tidak akan lepas dari kebudayaan yang dipercayai oleh masyarakat. Seringkali
penyakin dihubungkan dengan hal gaib dan religi dalam masyarakat tersebut. Teknik penyembuhannya
mengandalkan dukun dan ritual-ritual kepercayaan budaya tersebut. Walaupun jika dipikir dalam kondisi
saat ini, hal tersebut tidaklah masuk akal, tetapi kenapa ada saja keberhasilan yang didapat, entah itu
memang benar-benar ada ritual seperti itu atau ada sesuatu yang belum kita ketahui. Yang jelas apapun
itu pengobatannya pasti semua orang ingin sembuh dari penyakit yang sedang dideritanya. Contohnya
perbedaan dus sitem medis di Meksiko dan Amerika Serikat. Di Meksiko orang dikatan sehat jika dalam
hidupnya keseimbangan terdapat dalam semua aspek kehidupannya, ekonomi, jasmani, rohani,
kekuasaan, keadilan, dsb. Seangkan dalam masyarakat Amerika atau negara-negara barat, kebudayaan
yang tampak berupa pengambilan keputusan terhadap si sakit, bagaimana tindakan dan respon keluarga
dalam menghadapi harus dibagaimanakan si sakit tersebut.
Budaya diidentikan dengan kebiasaan yang terus ada dan terulang, begitupun penyakit yang ada
dalam masyarakat. Karena sudah terbiasa dengan penyakit tersebut maka masyarakat menanggapinya
hal tersebut bukanlah penyakit. Seperti yang saya rasakan sendiri di dalam keluarga, ketika salah satu
anggota keluarga terserang flu dan menyebar ke anggota keluarga yang lain, itu adalah hal yang
dianggap biasa, padahal flu adalah penyakit. Dianggap penyakit dan diberikan pengobatan ketika si flu
ini sudah disertai dengan demam, itupun tidak pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan, hanya
melakukan pencegahan sederhana yaitu dikompres. Yang dikhawatirkan adalah peran anggota keluarga
yang berkurang ketika flu menyerang. Misalnya sebagai anak yang kegiatannya sekolah menjadi
terganggu dan tidak dapat melakukan aktivitas atau perannya secara wajar.
Semua sistem medis mempunyai segi pencegahan ataupun pengobatan, baik tradisional maupun
modern. Tradisional dalam penyembuhannya lebih melihat pada apa yang telah dialami sebelumnya
(pengalaman kebiasaan) sedangkan modern lebih mengedepankan logika, kenapa bisa sakit dan
bagaimana cara menyembuhkannya. Setiap masyarakat memiliki kepercayaan yang beragam dengan
diiringi perkembangan jaman. Ada yang masih bertahan dengan sistem tradisionalnya, ada yang mulai
beralih ke sistem modern dan bahkan ada yang sudah menggunakan sistem modern. Contohnya dalam
hal kebersihan yang merupakan sebagain dari aspek kesehatan yang dibicarakan. Dilingkungan tempat
tinggal saya, bahwa seorang perempuan yang sedang haid tidak boleh membuang sembarang bekas
haidnya tersebut. Ada kepercayaan, jika dibuang sembarangan, bekas darahnya itu akan dijilati oleh
mahluk halus yang dapat menyebabkan sakit pada si perempuan tersebut, maka dari itu bekas haid
tersebut harus dibersihkan sebersih mungkin dan kalau bisa dikubur dalam-dalam. Jika kita pikir secara
logis, hal tersebut masuk akal untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak menimbulkan penyakit
karena darah yang keluar adalah darah kotor.
Fungsi dari sistem medispun sangat beragam, mulai dari dapat berpikir rasional bagi pengobaan,
menjelaskan mengapa bisa sakit, memberikan sanksi sosial dan mengingat perbuatan salah yang telah
dilakukan dimsa lalu, pelaksanaan konservasi. Dalam sebuah masyarakat terdapat kepercayaan bahwa
jika berburu terlalu banyak akan menimbulkan malapetaka bagi kelompok pemburu tersebut serta jika
hewan yang sudah terluka dan tidak tertangkap akan menimbulkan penyakit. Hal tersebut saya pikir
benar, karena hewan tidak mempunyai kepedulian besar antar sesamanya seperti
manusia. Hewan yang terluka perlahan akan ditinggalkan oleh kawanannya dan
akan mati membusuk ataupun menular ke hewan lainnya.
Intinya yang saya dapat dari bab ini membahas dan menjelaskan tentang
penyakit disease dan illness yang cakupannya sangat luas ketika diurai lebih
rinci. Budaya tidak akan lepas dari hal tersebut dan inilah yang dipelajari oleh
seorang antropolog. Isu kesehatan dan kaitannya dengan nilai, norma dan konsep
sosial budaya masyarakat. Karena semua yang dilakukan oleh orang berkaitan
dengan kesehatan selalu berhubungan dengan sosial budaya masyarakat yang
mempengaruhinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa penanganan penyakit disease
dan illnes kental dengan kebiasaan masyarakat dan masih ada sampai sekarang.
Itu adalah hak kita untuk menilai dan bagaimana kita menyikapinya. Namun
sesekali jangan membandingkan sebuah kebudayaan dengan kebudayaan yang
kita miliki. Kita harus menilai teknik pengobatan disease maupun illness dari sisi
budaya mereka. Bahkan yang saya lihat sekarang banyak orang beralih ke
pengobatan tradisional bahkan menggunakan keduanya. Hal tersebut adalah
upaya dari ingin sembuhnya si sakit agar sehat kembali. Memang banyak yang
hilang dari prosesnya dan harus siap menannggung apapun resikonya. Namun
demi sebuah kata sehat, apapun akan dilakukan oleh semua orang.
(http://antropologiunpad15.blogspot.com/2017/04/sistem-medis-sebagai-
strategi-adptasi.html)
untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusustersebut
belum tentu menghasilkan kesehatan sesuai dengan yangdiharapkan.2.
Saunders (154: p.7) menambahkan bahwa sistem medis sebagai suatukompleks
luar dari pengetahuan, kepercayaan, teknik, peran, norma-norma,nilai-nilai,
ideologi, sikap, adat-istiadat, upacara-upacara, dan lain-lain.Karena keharusan,
manusia mau tidak mau senantiasa menaruh perhatianterhadap masalah-masalah
kesehatan serta usaha untuk mempertahankankelangsungan hidup dan sejauh batas
pengetahuannya mencari penyelesaianmasalah-masalah penyakit (Rubin; 1960).3.
Secara umum, sistem medis adalah segala kepercayaan dalam usaha
untukmeningkatkan kesehatan dan tindakan pengetahuan ilmiah
maupunketerampilan anggota-anggota kelompok yang mendukung sistem tersebut.
Sistem Medis sebagai Strategi Adaptasi Sosial Budaya
Strategi adaptasi ini dilakukan karen a ketiadaan keterampilan untukmenyembuhka
n penyakit sehingga memilih jalan dengan melakukan preventifdengan
menjauhkan diri atau lari dari si sakit dalam usaha untuk melindungi diridari
ancaman infeksi penyakit.Jane Goodall mendeskripsikan, ketika epidemi
poliomyletis
menyerang kelompokkera simpanse yang sedang di pelajari di Tanzania. Dalam
ketiadaan keterampilanuntuk menyembuhkan maka menghidar atau meninggalkan
adalah perilakuadaptasi yang merupakan sejenis obat preventif. Di barat, sejak
zaman masehihingga zaman modern kini, penderita-penderita kusta dikutuk untuk
hidup di luardinding-dinding kota dan wajib memberi tahu semua yang mendekati
mereka
dengan teriakan “
kotor! kotor!”.
Di bagian dunia yang lain, orang kubu yang berdiam di Hutan-
Hutan Sumatra, bila terancam oleh epidemi, mereka melarikandiri lebih jauh ke
dalam hutan dengan meninggalkan para penderita (Sigerist1951:148).Hal ini secara
tidak langsung memunculkan artian menjatuhkan hukuman matisosial kepada
penderita sebelum mereka mati secara fisik. Di sini tampak
bahwa penyakit tidak lagi berupa fenomena biologis semata, tetapi juga mempunya
idimensi sosial dan budaya
(https://www.scribd.com/document/364577710/Sistim-Medis-Dikaitkan-Dengan-Perkembangan-Sosial-
Budaya)