Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP MASYARAKAT RUMAH SAKIT, ETIOLOGI PENYAKIT,


PRESEPSI SEHAT SAKIT, PERAN DAN PERILAKU PASIEN DAN
RESPON PASIEN TERHADAP SAKIT

Dosen pembimbing

Moh Saifudin,S,Kep,.Ns.,S.Psi.,M.Kes

Nama Kelompok

Adhellia Zalfa Nabila (1902012734) Brainy All Right (1902012772)

Alifia Meliana Ramadhani ( 1902012724) Dhiajeng Widya N. (1902012779)

Apriliana Khoirun Nisa’ (1902012762) Dianna Ika Ernawati (1902012732)

Afita Budya Ningrum ( 1902012769) Dwi Ayunda Laila K. (1902012771)

Ayu Astutika Anggraini (1902012780) Azizah Ayu Puspitasari (1902012745)

Edo Boy Fernanda (1902012733) Egi Satio Subekti (1902012761)

Antun Fitria Pangestuti (1902012759) Dian Febriani ( 1902012749)

Alvia Putri Mukharomatin (1902012750) Endang Sasmitarasa (1902012748)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul “ KONSEP MASYARAKAT RUMAH SAKIT,
ETIOLOGI PENYAKIT, PRESEPSI SEHAT SAKIT, PERAN DAN PERILAKU PASIEN
DAN RESPON PASIEN TERHADAP SAKIT “tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna .Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amiin
Daftar Isi

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II KONSEP SEHAT SAKIT......................................................................................................6
A. Definisi Sehat............................................................................................................................6
B. Definisi Sakit............................................................................................................................6
C. Persepsi Sehat - Sakit Menurut Masyarakat.........................................................................7
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit meliputi :...........................................8
E. Peran dan Perilaku Pasien Sakit............................................................................................9
F. Respon Pasien Terhadap Sakit.............................................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Memang sulit untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan segar, kebanyakan orang
bilang Sehat Itu Mahal, tetapi benarkah tentang fakta itu, tapi menurut pendapat para Ilmu
Kesehatan Dunia (WHO) , memang sehat itu mahal, karena kita harus memakan- makanan
yang penuh dengan gizi, akan kaya protein, zat besi, dan lain-lain. Sementara itu kita harus
membeli makanan itu dengan harga yang cukup mahal, apa lagi harga sayur-mayur, susu,
beras, lauk pauk, dll, mungkin sedang melonjak harganya di pasar-pasar tradisional. Untuk
itu hiduplah dengan jaga kesahatan anda karena itu sangat penting bagi anda dan keluarga
anda. Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa
sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor
atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan
bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika
badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan
pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan
seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak
terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang
mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi
dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedok-teran, dan lain-lain bidang ilmu
pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit
ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang
berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap-tasi dengan
lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sehat dan sakit ?
2. Bagaimana persepsi sehat - sakit menurut masyarakat?
3. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku sakit ?
4. Bagaimana peran dan perilaku pasien sakit ?
5. Bagaimana respon pasien terhadap sakit ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami definisi sehat, sakit dan penyakit di
masyarakat
2. Dapat mengetahui dan memahami persepsi sehat sakit menurut masyarakat
3. Dapat mengetahui dan memahami factor factor yang mempengaruhi perilaku
sakit
4. Dapat mengetahui dan memahami peran dan perilaku pasien sakit
5. Dapat mengetahui dan memahami respon pasien terhadap sakit
BAB II
KONSEP SEHAT SAKIT
A. Definisi Sehat

WHO (2015) menyatakan bahwa "Health is a state of complete physical, mental


and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity".Arti
kesehatan menurut para pakar kesehatan yaitu suatu situasi dan kondisi sejahtera
dimana tubuh manusia, jiwa, serta sosial yang sangat memungkinkan tiap-tiap orang
hidup produktif dengan cara sosial dan juga ekonomis. Sehat mengandung 4
komponen, yaitu :
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
3. Kesejahteraan Sosial
4. Sehat Spiritual
Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dimana setiap individu mempunyai daya
tahan terhadap penyakit, mengalahkan stres dan keletihan atau kelesuan. UU No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa, “kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi” dari UU Kesehatan
No. 36 tahun 2009) yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber perawatan diri yang
menjaminnya suatu tindakan perawatan diri secara adekuat. UU No.23 Tahun 1992
menyatakan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang untuk hidup produktif atau baik dalam ruang lingkup
ekonomi dan sosial. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu perpaduan secara utuh yang
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan sosial dimana didalamnya ada kesehatan
jiwa yang menjadi bagian dari integral kesehatan. Parson (dalam Asmadi, 2008)
menyimpulkan bahwa sehat adalah kemampuan seorang individu untuk menjalankan
tugas dan perannya secara efektif dengan kondisi yang optimal.

B. Definisi Sakit

Sakit (illness) adalah penilaian tiap-tiap individu terhadap pengalamannya


menderita suatu penyakit. Sakit menimbulkan dimensi fisiologis yang bersifat
subjektif atau perasaan yang terbatas yang lebih dirasakan oleh orang yang
bersangkutan, yang ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan (unfeeling
well), lemah (weakness), pusing (dizziness), kaku dan mati rasa (numbness).
Mungkin saja melalui pemeriksaan secara medis individu terserang suatu penyakit
dan fungsi dari salah satu organ tubuhnya terganggu, namun tidak merasakan sakit
dan tetap menjalankan aktivitas sehari-harinya. Senada dengan penjelasan tersebut,
Sarwono mendefenisikan bahwa sakit merupakan suatu keadaan yang kurang
menyenangkan yang dirasakan seseorang serta menghambat aktifitas, baik secara
jasmani dan rohani sehingga seseorang tersebut tidak bisa menjalankan fungsi dan
perannya secara normal dalam masyarakat. Tolak ukur atau acuan yang paling
mudah untuk menentukan kondisi sakit atau penyakit adalah jika terjadi perubahan
dari nilai batas normal yang telah ditetapkan, akan tetapi ada beberapa definisi
mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan antara lain :
1. Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari
fungsi normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi
penyesuaian.
2. Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi
terhadap kondisi sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam
beraktivitas sehari-hari.
3. Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
4. Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang
menyenangkan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada
aktivitas sehari-hari, baik jasmani maupun sosial.
Penyakit memiliki perbedaan dengan rasa sakit. Penyakit bersifat objektif karena
bisa dilihat dari parameter tertentu, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif karena
merupakan keluhan yang dirasakan seseorang, karena memiliki perbedaan maka
implikasinya juga berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu
merasakan sakit, sebaliknya yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit
(Asmadi, 2008).

C. Persepsi Sehat - Sakit Menurut Masyarakat

1. Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif
2. Persepsi masyarakat tentang sehat / sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa
lalu & unsur sosial – budaya
3. Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan
simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individu
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit meliputi :

1. Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami klien akan segera
mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan
sehari-hari. Misal: Tukang Kayu yang menderitas sakit punggung, jika ia
merasa hal tersebut bisa membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia
akan segera mencari bantuan. Akan tetapi persepsi seperti itu dapat pula
mempunyai akibat yang sebaliknya. Bisa saja orang yang takut mengalami sakit
yang serius, akan bereaksi dengan cara menyangkalnya dan tidak mau mencari
bantuan.
b. Asal atau Jenis penyakit pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan
berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka
klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi
yang diberikan.Sedangkan pada penyakit kronik biasany berlangsung lama (>6
bulan) sehingga jelas dapat mengganggu fungsi diseluruh dimensi yang ada.
Jika penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan terapi yang diberikan
hanya menghilangkan sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin tidak akan
termotivasi untuk memenuhi rencana terapi yang ada.
2. Faktor Eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat
Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra
Tubuh dan Perilaku Sakit. Misalnya: orang yang mengalami bibir kering dan
pecah-pecah mungkin akan lebih cepat mencari pertolongan dari pada orang
dengan serak tenggorokan, karena mungkin komentar orang lain terhadap gejala
bibir pecah-pecah yang dialaminya.

b. Kelompok Sosial
Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau
justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.Misalnya: Ada 2 orang
wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B berusia 35 tahun yang berasal dari dua
kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan pada
Payudaranya saat melakukan SADARI. Kemudian mereka mendisukusikannya
dengan temannya masing-masing. Teman Ny. A mungkin akan mendorong
mencari pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak;
sedangkan teman Ny. B mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa
dan tidak perlu diperiksakan ke dokter.

c. Latar Belakang Budaya


Latar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana
menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian perawat
perlu memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.

d. Ekonomi
Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat
tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga ia akan segera
mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan pada kesehatannya.
Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayana Dekatnya jarak klien dengan RS,
klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka
dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.Demikian pula beberapa klien
enggan mencari pelayanan yang kompleks dan besar dan mereka lebih suka
untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak membutuhkan prosedur yang rumit.

e. Dukungan social
Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan
yang bersifat peningkatan kesehatan. Di institusi tersebut dapat dilakukan
berbagai kegiatan, seperti seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan
kesehatan, latihan (aerobik, senam POCO-POCO dll. Juga menyediakan
fasilitas olehraga seperti, kolam renang, lapangan Bola Basket, Lapangan Sepak
Bola, dll.

E. Peran dan Perilaku Pasien Sakit

1. Etiologi Sakit
Dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. Agent (pembawa bibit penyakit)
a. Unsur biologis : mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, parasite, protozoa,
metazoa)
b. Unsur nutrisi (bahan makanan yang tidak memenuhi standart gizi yang di
tentukan)
c. Unsur kimiawi (bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri
(karbonmonoksida, obat obatan, arsen, pestisida))
d. Unsur fisika (panas,benturan)
e. Unsur psikis atau genetik (terkait dengan herediter atau keturunan)
f. Unsur kebiasaan hidup (rokok, alcohol )
g. Unsur fisiologis (kehamilan dan persalinan)
2. Environment (lingkungan)
a. Lingkungan biologis (flora dan fauna)
b. Lingkungan fisik
c. Lingkungan sosial
3. Host (manusia)
a. Umur: usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma, jantung
dan lain-lain daripada yang usia.
b. Jenis kelamin (seks) :penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes
melituscenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya
terjadi padawanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada
laki-laki atau yangcenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, dan
jantung.
c. Ras, suku (etnik) : pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang berbeda
dalamhal kerentanan terhadap suatu penyakit.
d. Genetik (hubungan keluarga: penyakit yang menurun seperti hemofilia,
butawarna, sickle cell anemia)
e. Status kesehatan umum termasuk status gizi
f. Bentuk anatomis tubuh
g. Fungsi fisiologis atau faal tubuh
h. Keadaan imunitas dan respons imunitas
i. Kemampuan interaksi antara host dengan agent
j. Penyakit yang diderita sebelumnya
k. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri
2. Peran pasien terhadap sakit
Peranan pasien terhadap sakit dibagi menjadi 6 yaitu:
a. Sakit sebagai upaya untuk menghindari tekanan
b. Sakit sebagai upaya untuk mendapatkan
c. Sakit sebagai kesempatan untuk istirahat
d. Sakit sebagai alasan kegagalan pribadi
e. Sakit sebagai penghapus dosa
f. Sakit untuk mendapatkan alat ukur
3. Perilaku pasien terhadap sakit
Menurut soekidjonotoatmojo
a. Di diamkan saja (no action), artinya sakit tersebut di diabaikan dan tetap
b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self treatment
atau self medication)
c. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan
kesehatan

F. Respon Pasien Terhadap Sakit

Setiap inidividu memiliki respon sakit yang berbeda - beda meskipun menerima
rangsangan nyeri yang sama. Respon yang bervariasi terhadap stimulis sakit yang identik
bukan disebabkan oleh perbedaan persepsi rasa sakit tetapi disebabkan oleh variasi reaksi
rasa sakit. Respon individu terhadap gejala sakit (Schuman) terdiri atas beberapa tahap
yaitu ; tahap pengenalan gejala, tahap asumsi peranan sakit, tahap kontak dengan
pelayanan kesehatan, tahap ketergantungan si sakit dan tahap penyembuhan atau
rehabilitasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

http://suaraliterasiperawatindonesia.blogspot.com/2013/04/makalah-konsep-sehat-sakit-dan-
penyakit_4.html?m=1

https://id.scribd.com/presentation/397579008/Persepsi-Sehat-Sakit-Respon-Sakit-Etiologi-
Sakit-Peran-Dan-Perilaku-Pasien-Terhadap-Sakit

Anda mungkin juga menyukai