Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KONSEP RENTANG SEHAT SAKIT DAN KONSEP STRES

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Jiwa l

Oleh dosen : Wenny,S.Kep.,Ns.,M.kep

Di Susun Oleh :

Aan Nurfauziah (R.19.01.001)

Aeni Fitriyanti (R.19.01.002)

Allien Ayu Aryanto (R.19.01.004)

Amel Septiyani (R.19.01.005)

Egi Aulia Septianugrah (R.19.01.018)

Eka Yulianti Dewi (R.19.01.019)

Estefaniah Apriyanti (R.19.01.020)

Faisal Aditiya (R.19.01.022)

Keperawatan 4A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU


Jl. Wirapati Telp.(0234)272020 Fax. (0234)2720558

Kecamatan Sindang Kabupaten indramayu

2020
KATA PENGANTAR
                        Puji Syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada Kami semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
KDM mengenai “KONSEP SEHAT SAKIT DAN KONSEP STRESS & ADAPTASI.” Ucapan
terima kasih Kami sampaikan kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada saya
dan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini.saya
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, kelemahan, dan
keterbatasan. oleh karena itu Kami mengharapkan sumbangan pikiran, saran dan kritikan yang
konstruktif demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga dengan makalah
yang sederhana ini dapat memenuhi harapan saya semua dan memberikan manfaat bagi
pembaca, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan.Terimakasih.
                                                               
                                                                       Indramayu,15 Maret 2021

                                                                                   
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
          Sehat  tidak  dapat diartikan  sesuatu  yang  statis,  menetap pada kondisi tertentu,
tetapi  sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang
dinamis.  Kesehatan  sebagai  suatu  spektrum merupakansuatu  kondisi  yang  fleksibel  antarab
adan  dan mental  yang dibedakan  dalam  rentang yang
selalu  berfluktuasi atau  berayun  mendekati  dan  menjauhi  puncak
kebahagiaan hidup  dari  keadaan  sehat  yang  sempurna.  Banyak  yang menjadi  rujukan  men
genai  apa  itu  pengertian sehat  sakit.
            Kata stres telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, stress merupakan salah
satu gejala psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Stres dapat timbul karena adanya
konflik dan frustrasi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa yang dimaksud stres adalah
sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman,
bingung,mudah marah, tekanan darah meningkat, detak jantung lebih cepat, gangguan
pencernaan, dsb. Sebagian besar stres dapat dipicu karena pengaruh eksternal dan ada pula yang
dipengaruhi oleh faktor internal individu tersebut. Stres sebenarnya dapat dicegah dan diatasi
dengan cara-cara tertentu. tapi melihat hal-hal tersebut,tampaknya tidak banyak orang yang
mengetahui tentang stres, bagaimana mencegahnya, mengatasi, ataupun memanfaatkan stres
tersebut sebagai salah satu bagian dari hidup kita. Pemahaman yang baik terhadap stres akan
membantu kita dalam menghadapi stres ketika stres tersebut menyerang kita, melalui
penanganan yang tepat dengan adanya pemahaman yang baik mengenai stres, maka individu
tidak akan terkena dampak negatif dari stres tersebut.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui konsep sehat sakit  v
2.      Mengetahui konsep stress dan adaptasi
C.    Manfaat
            Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan langsung
dalam asuhan keperawatan kepada klien tentang konsep sehat sakit serta stress dan adaptasi.
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep sehat sakit


A.    Defenisi sehat
            Sehat adalah  keadaan fisik , mental dan sosial yang baik, tidak hanya terbebas dari
penyakit , cacat , atau kelemahan .arti sehat secara harfiah adalah sesuatu yang berhubungan
dengan kondisi fisik seseorang . orang dikatakan apabila terbebas dari serangan penyakit .
            Di indonesia kriteria sehat ditetapkan melalui undang-undang nomor 1960 tentang
pokok-pokok kesehatan dan telah diperbaharui dengan pasal 1 ayat (1) yang bunyinya :
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

WHO (2015) menyatakan bahwa "Health is a state of complete physical, mental


and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity".

Arti kesehatan menurut para pakar kesehatan yaitu suatu situasi dan kondisi
sejahtera dimana tubuh manusia, jiwa, serta sosial yang sangat memungkinkan tiap-tiap
orang hidup produktif dengan cara sosial dan juga ekonomis. Sehat mengandung 4
komponen, yaitu :

1. Sehat Jasmani

2. Sehat Mental

3. Kesejahteraan Sosial

4. Sehat Spiritual

Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dimana setiap individu mempunyai daya
tahan terhadap penyakit, mengalahkan stres dan keletihan atau kelesuan. UU No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa, “kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi” (dikutip
dari UU Kesehatan No. 36 tahun 2009) yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber
perawatan diri yang menjaminnya suatu tindakan perawatan diri secara adekuat. UU No.23
Tahun 1992 menyatakan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang untuk hidup produktif atau baik dalam ruang lingkup ekonomi dan
sosial. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu perpaduan secara utuh yang terdiri dari unsur-
unsur fisik, mental, dan sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang menjadi bagian
dari integral kesehatan. Parson (dalam Asmadi, 2008) menyimpulkan bahwa sehat adalah
kemampuan seorang individu untuk menjalankan tugas dan perannya secara efektif dengan
kondisi yang optimal

B.     Definisi sakit

Sakit (illness) adalah penilaian tiap-tiap individu terhadap pengalamannya


menderita suatu penyakit. Sakit menimbulkan dimensi fisiologis yang bersifat subjektif
atau perasaan yang terbatas yang lebih dirasakan oleh orang yang bersangkutan, yang
ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan (unfeeling well), lemah (weakness),
pusing (dizziness), kaku dan mati rasa (numbness). Mungkin saja melalui pemeriksaan
secara medis individu terserang suatu penyakit dan fungsi dari salah satu organ tubuhnya
terganggu, namun tidak merasakan sakit dan tetap menjalankan aktivitas sehari- harinya.
Senada dengan penjelasan tersebut, Sarwono (dalam

Yunindyawati, 2004) mendefenisikan bahwa sakit merupakan suatu keadaan yang


kurang menyenangkan yang dirasakan seseorang serta menghambat aktifitas, baik secara
jasmani dan rohani sehingga seseorang tersebut tidak bisa menjalankan fungsi dan
perannya secara normal dalam masyarakat.

Tolak ukur atau acuan yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit atau
penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai batas normal yang telah ditetapkan, akan
tetapi ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan (Asmadi, 2008),
antara lain :

1. Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari


fungsi normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2. Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi
terhadap kondisi sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam
beraktivitas sehari-hari.
3. Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
4. Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang
menyenangkan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada
aktivitas sehari-hari, baik jasmani maupun sosial.

Penyakit memiliki perbedaan dengan rasa sakit. Penyakit bersifat objektif karena
bisa dilihat dari parameter tertentu, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif karena
merupakan keluhan yang dirasakan seseorang, karena memiliki perbedaan maka
implikasinya juga berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan
sakit, sebaliknya yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit (Asmadi, 2008).   
Dalam pengertian sederhana , sakit adalah deviasi /penyimpangan dari status
sehat .seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun(kronis) , atau gangguan
kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja /kegiatannya terganggu.walaupun seseorang
sakit (istilah sehari-hari) seperti masuk angin, pilek , tetapi bila ia tidak terganggu untuk
melaksanakan kegiatannya , maka ia dianggap tidak sakit.
            Ada tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit sakit , yaitu :
1)      Adanya gejala , seperti naiknya temperatur nyeri
2)      Presepsi bagaimana tentang mereka merasakan: baik,buruk,sakit.
3)      Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja ,sekolah.
C.    Rentang sehat sakit
            Banyak teori para ahli yang menjelaskan terjadinya penyakit , deawasa dikenal 3 proses
sebagai berikut yaitu HOST (penjamu), AGENT (penyebab penyakit) , ENVIRONTMENT
(lingkungan ) . menurut teori ini apabila ada perubahan dari salah satu faktor , maka terjadi
perubahan keseimbangan diantara mereka,berakibat tambah atau berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.
            Hubungan antara penjamu , agent , dan lingkungan .hubungan ketiganya akan
menyebabk an penyakit yang sangat kompleks karena ketiga faktor saling
mempengaruhi .hubungan ketiganya diibaratkan sebagai timbangan . dimana bibit penyakit
dan penjamu berada dimasing-masing ujung tuas sedangkan lingkungan sebagai penumpunya .
a)      Penjamu
            Penjamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang terdapat pada diri
manusia yang dapat mempengaruhi dan timbulnya suatu perjalanan penyakit.
Faktor-faktor yang dapatmenimbulkan penyakit pada penjamu adalah :
1)      Daya tahan tubuh terhadap penyakit
            Daya tahan tubuh seseorang dapat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas , dan
istirahat apabila seseorang hidup secara teratur dengan memelihara hygiene personal dengan
baik serta dapat memenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan aturan kesehatan maka ia  akan
memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
2)      Genetik
            Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari kedua orang tua misalnya
penyakit diabetes melitus , asma bronkiale dan sebagainya.
3)      Umur
            Penyakit dapat menyerang orang pada umur-umur tertentu misalnya penyakit penyakit
morbili dan difteria yang banyak menyerang anak-anak.
4)      Jenis kelamin
            Ada beberapa penyakit tertentu hanya menyerang jenis kelamin tertentu , sebagai contoh
: kanker payudara banyak ditemukan pada wanita , sedangkan kanker prostat diderita oleh pria .
5)      Adat kebiasaan
            Kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut , sebagai contoh :
  Seseorang yang dapat memelihara hygieni personalnya , seperti kulit , gigi , mulut , rambut
akan mu dah terserang penyakit .
  Kebiasaan merokok akan dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru.
  Kebiasaan minum-minuman keras akan dapat menimbulkan penyakit lever.
6)      Ras
            Ada beberapa ras tertentu yang didiuga lebih sering menderita penyakit tertentu ,
penyakit hemofilia banyak ditemukan pada orang dieropa.
7)      Pekerjaan
            Situasi pekerjaan tertentu akan dapat menimbulkan penyakit tertentu , misalnya orang
yang bekerja dipabrik asbes kemungkinan besar akan menderita asbestosis dan para manager
perusahaan sering mengalami stress daripada bawahannya.
b)      Agent
            Agent adalah situasi substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan penyakit.
Golongan yang dapat menimbulkan penyakit adalah :
1)      Biologik
            Yang termasuk golongan biologik yang dapat menimbulkan penyakit adalah
mikroorganisme seperti virus , bakteria , riketsia ,sedangkan yang bukan termasuk golongan
mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah cacing , protozoa , sedangkan yang
termasuk golongan tumbuh-tumbuhan adalah jamur.
2)      Gizi
            Gizi sangat penting artinya bagi kehidupan manusia untuk mempertahankan hidup
manusia memerlukan berbagai unsur gizi yang sangat perlukan diantaranya protein , karbohidrat
, lemak , mineral, dan vitamin.mengenai kebutuha gizi disesuaikan dengan kebutuhan seseorang
dan setiap orang tidak sama kebutuhannya . jika seseorang mengalami kekurangan atau
kelebihan gizi maka akan dapat menimbulkan penyakit
3)      Fisik
            Yang termasuk golongan fisik adalah suhu yang terlalu tinggi atau rendah ,suara yang
terlalu bising ,tekanan udara ,kelembapan udara , radiasi atau trauma mekanis yang dialami
seseorang yang dapat menimbulkan penyakit apabila berada dalam keadaan luar biasa baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya misalnya suhu yang terlalu panas akan dapat menimbulkan
heat stroke.
4)      Kimia
            Ada beberapa zat kimia yang dapat menimbulkan penyakit terhadap seseorang , baik
yang berasal dari luar tubuh dapat berupa logam berat ,bahan-bahan insektisida yang dapat
membunuh serangga dan banyak lainnya. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh adalah hasil
metabolisme yang tak dapat dikeluarkan  tubuh misal ureum yang seharusnya dikeluarkan
melalui urine.
5)      Mekanik
            Golongan mekanis sering dikategorikan kedalam golongan fisik , tetapi sesungguhnya
golongan mekanik lebih bnayak disebabkan oleh karena kelalaian manusia , seperti kecelakaan
lalu lintas ,pukulan , kecelakaan lalu lintas ,kecelakaan dalam pekerjaan dan sebagainya.
c)      Lingkungan
            Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia serta pengaruh-
pengaruh luar yang mempengaruhi  kehidupan dan perkembangan manusia
Lingkungan dibagi 3 macam :
1)      Fisik
            Yang merupakan lingkungan alamiah yang terdapat disekitar manusia seperti:
         Cuaca
         Musim
         Keadaan geografis
         Struktur geologi
2)      Non fisik
            Lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antara manusia , yaitu :
         Keadaan sosial budaya ekonomi
         Norma-norma yang berlaku
         Nilai-nilai yang berlaku
         Adat istiadat
3)      Biologik
            Biologik adalah segala bentuk kehidupan yang berada disekitar manusia seperti binatang
, tumbuh-tumbuhan , juga termasuk mikroorganisme seperti kuman yang dapat menimbulkan
penyakit manusia.

Peranan lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit adalah sebagai reservoir bibit penyakit .
yang dimaksud dengan reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit
penyakit untuk berkembang biak.
Yang menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit , adalah :
1)      Human reservoir adalah bibit penyakit yang hidup dalam tubuh manusia . timbul atau
tidaknya penyakit pada manusia tersebut akan sangat tergantung kepada sifat bibit penyakit
tersebut akan sangat tergantung pula daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit.
2)      Animal reservoir adalah bibit penyakit yang hidup didalam tubuh binatang karena
sesuatu hal dapat pula menyerang manusia.
3)      Antropoda reservoir adalah bibit penyakit yang hidup didalam tubuh binatang yang
termasuk alam golongan antropoda.

D. Model Sehat Sakit

1) Kontinum sehat sakit atau rentang sehat sakit

Sehat dalam suatu rentang adalah tingkat kesejahtera individu pada jangka waktu
tertentu, dimana individu berada dalam kondisi sejahtera yang optimal, dengan
kualitas energi yang paling maksimum, sampai pada kondisi kematian, yang
menandakan habisnya energi individu secara total (Neuman, 1990 dalam
Maulana, 2014).
Menurut model kontinum sehat sakit, sehat adalah sebuah keadaan yang bersifat
dinamis dan dapat berubah terus- menerus sesuai dengan adaptasi dari individu
terhadap perubahan suatu lingkungan baik internal dan eksternal dan mampu
mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan
spiritual yang sehat, sedangkan sakit adalah sebuah proses perubahan atau
penurunan fungsi dari individu bila dibandingkan dengan kondisi individu
sebelumnya,

karena sehat dan sakit merupakan bagian yang mempunyai beberapa tingkat dan
kualitas yang bersifat relatif, maka keakuratannya harus ditentukan sesuai dengan
titik tertentu pada skala kontinum sehat sakit (Maulana, 2014).
2) Model kesejahteraan tingkat tinggi

Model kesejahteraan tingkat tinggi adalah model kesejahteraan yang orientasinya


ialah memaksimalkan potensi sehat yang ada pada setiap individu untuk mampu
mempertahankan rentang keseimbangan dan arah yang memiliki tujuan tertentu
dalam lingkungan. Model ini berusaha untuk memajukan tingkat fungsi ke arah
yang lebih tinggi, dimana individu mampu hidup dengan potensi yang paling
maksimal, dan merupakan suatu proses yang dinamis, bukan suatu keadaan yang
statis dan pasif (Maulana, 2014)
3) Model agen-penjamu-lingkungan

Model agen-penjamu-lingkungan adalah model yang tingkat sehat sakit dari


individu atau kelompok tersebut ditentukan oleh hubungan antara ketiga variabel
yakni agen, penjamu dan lingkungan secara dinamis (Maulana, 2014).
4) Model keyakinan kesehatan

Model ini menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku


yang ditampilkannya. Terdapat 3 komponen dalam model keyakinan kesehatan,
yaitu :

 Komponen pertama adalah persepsi individu tentang dirinya yang rentan


terhadap suatu penyakit. Contohnya, klien atau individu perlu mengenal
adanya penyakit yang diderita melalui riwayat keluarganya. Apabila dalam
keluarga memiliki riwayat diabetes melitus dan dalam empat dekade ada
keluarga yang meninggal karena penyakit tersebut, maka klien memiliki
kemungkinan mengalami penyakit diabetes melitus.
 Komponen kedua adalah presepsi individu terhadap keseriusan penyakit
tertentu. Variabel demografi dan sosiopsikologis merupakan hal utama yang
mempengaruhinya, rasa terancam oleh penyakit dan tanda- tanda untuk
bertindak.
 Komponen ketiga dimana individu berusaha mengambil tindakan preventif,
contohnya mengubah gaya hidup.

Model keyakinan kesehatan sangat membantu perawat dalam memahami tentang


berbagai faktor yang dapat mempengaruhi presepsi, keyakinan, perilaku klien
serta membantu perawat dalam merancang rencana paling efektif sehingga klien
dapat memelihara atau memperoleh kembali status kesehatanya dan mencegah
terjadinya penyakit (Maulana, 2014).

5) Model peningkatan kesejahteraan

Menurut Pender, peningkatan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan tingkat


kesehatan klien. Model peningkatan kesejahteraan adalah model yang
mengidentifikasikan beberapa faktor seperti demografi dan sosial. Faktor dalam
model tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan partisipasi, sehingga terjadi
peningkatkan kesehatan serta mengatur berbagai tanda yang muncul menjadi
sebuah pola yang dapat menjelaskan kemungkinan munculnya partisipasi
individu dalam perilaku peningkatan kesehatan.

E. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan


            Faktor yang mempengaruhi terhadap status kesehatan mempengaruhi secara optimal.
Berikut ini akan ke empat faktor tersebut :
1)      Faktor keturunan
            Faktor ini mengarah pada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul
keluarga,ras , dan jenis golongan darah . beberapa penyakit tertentu disebabkan oleh faktor
keturunan antara lain hemofilia ,hipertensi ,kelainan bawaan , dan albino ,dll.
2)      Faktor pelayanan kesehatan
            Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan .hal ini
berhubungan dengan tersediannya sarana dan prasarana institusi kesehatan antara lain rumah
sakit ,puskesmas , labkes ,balai pengobatan ,serta tersedianya fasilitas pada institusi tersebut
( tenaga kesehatan,obat-obatan ,alat-alat kesehatan) yang kesemuanya tersedia dalam kondisi
baik ,cukup ,dan siap pakai.
3)      Faktor perilaku
            Faktor perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat , perilaku
petugas kesehatan ,dan perilaku para pejabat pengelolah pemerintahan serta perilaku
pelaksanaan bisnis .perilaku individu atau masyarakat yang positif pada kehidupan sehari-hari
mislanya membuang sampah /kotoran secara baik , minum air masak ,saluran limbah terpelihara
,dan mandi setiap hari secara higienis
4)      Faktor lingkungan 
            Faktor lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap status kesehatan .faktor
lingkungan terdiri dari 3 bagian besar yaitu :
         Lingkungan fisik , terdiri dari benda mati yang dapat dilihat , diraba ,dirasakan ,antara
lain bangunan , jalan ,jembatan, kendaraan ,gunung,air , tanah.
         Lingkungan biologis , terdiri dari makhluk hidup yangbergerak , baik yang dapat dilihat
maupun tidak (manusia ,hewan ,kehidupan akuatik,amuba ,virus,plangton). Makhluk hidup
tidak bergerak (tumbuhan ,karang laut ,dll).
         Lingkungan sosial, tidak berbentuk nyata namun ada dalam kehidupan dibumi
ini .melalui lingkungan sosial manusia melakukan interaksi dalam bentuk pengelolaan
hubungan dengan alam dan buatannya melalui pengembangan perangkat nilai,ideologi ,sosial
dan budaya sehingga dapat menentukan arah pembangunan lingkungan yang selaras dan sesuai
dengan daya dukung lingkungan yang sering disebut dengan etika lingkungan.

F. Perkembangan Penyakit
    Perjalanan penyakit pada manusia dapat digolongkan menjadi 5 yaitu :
1.      Pre-paogenesis
         Pada tahap ini ttelah terjadi interaksi anara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi
ini terjadi diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada diluar tubuh manusia dan
belum masuk ke dalam tubuh.Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit
dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit.Keadaan ini disebut
sehat.
2.      Inkubasi
         Tahap inkubasi ini adalah tahap masuknya bibit penyakit kedalam tubuh penjamu, tetapi
gejalah-gejala penyakit belum tampak.Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang
berbeda, ada yang bersifat seperti influenza, penyakit kolera masa inkubasinya 1-2 hari, tetapi
ada juga bersifat menahun seperti kanker paru-paru, AIDS dan sebaginya.
3.      Penyakit dini
         Tahap ini dihitung mulai munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu sudah
jatuh sakit tetapi masih dalam tahap yang ringan.Dan penjamu masih bisa melakukan
aktifitasnya sehari-hari.Apabila pada tahap ini penyakit tidak segera diobati maka penyakit
menjadi semanin parah. Dan keadaan ini sangat berganttung pada daya tahan tubuh manusia itu
sendiri, gizi, istirahat, dan perawatan yang baik di rumah ( self care ).
4.      Penyakit lanjut
         Apabila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati, atau pengobatan tidak
teratur dan tidak memperhatikan hal-hal yang dianjurkan pada tahap dini maka penyakit masuk
pada tahap penyakit lanjut.Pada tahap ini penjamu kelihatan sangat tidak berdaya dan tidak
sanggup lagi menjalankan aktifitas sehari-hari.Dan pada tahap ini penjamu memerlukan
perawatan dan pengobatan intensif.
5.      Akhir penyakit
a.          Sembuh sempurna, artinya : bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi
seperti keadaan sebelumnya. Dengan kata lain penjamu bebas dari  penyakit.
b.          Sembuh tetapi cacat penyakit penjamu berakhir dan bebas dari penyakit, kesembuhan
penjamu tidak sempurna, karena terjadi cacat. Cacat pada penjamu bisa berupa cacat fisik, cacat
mental, maupun cacat sosial dan sangan tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-
organ tubuh penjamu.
c.           Karier, pada karier perjalanan penyakit seolah-olah berhenti karena gejalah-gejalah
penyakit tidak tampak lagi, etapt dalam tubuh penjamu masih terdapat bibi-bibitt penyakit yang
pada suatu saata pabila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kambuh kembali.
Keadaan ini tidak hanya membahakan penjamu sendiri, tetapi dapat berbahaya kepada orang
lain/ masyarakat karena menjadi sumber penuaran penyakit ( human reservoir )
d.         Kronis, pada keadaan ini perjalanan penyakit terhenti, tetapi gejalah-gejalah penyakit
tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat ataupun bertambah ringan. Keadaan ini
penjamu masih berada pada keadaan sakit.
e.          Meninggal apabila keadaan penyakit bertambah parah, dan tidak dapat di obati lagi
sehingga terhenti perjalan penyakit karena penjamu meninggal dunia.  Keadaan ini bukanlah
keadaan yang diinginkan.
2.      Konsep stress dan adaptasi
A.    Defenisi stress dan stressor
             Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang
tidak data dihindari perubahan yang memerlukan penyesuaian, sering dianggap sebagai kejadian
atau perubahan negative yang dapat menimbulkan stress, seperti cidera, sakit, atau kematian
orang yang dicintai
Stres adalah bagian dari kehidupan manusia. Stres dapat menimbulkan penderitaan atau
dapat pula menyertai kegembiraan. Stres adalah pengalaman subjektif yang dapat dievaluasi
secara objektif (Crowin, 2000).
Menurut Sarafino (dalam Smet, 1994) Stres merupakan suatu kondisi disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulka persepsi jarak antara tuntutan-
tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber daya sistem biologis, psikologis dan
sosial dari seseorang. Selanjutnya Hawari (1997) mendefinisikan stres sebagai tanggapan atau
reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban yang bersifat nonspesifik. Stres dapat juga
merupakan faktor pencetus penyebab gangguan atau suatu penyakit.
Selanjutnya menurut Taylor (dalam Raudatussalamah & Fitri, 2012) stres merupakan
kondisi emosi negatif berupa ketegangan yang mempengaruhi munculnya reaksi fisiologis,
psikologis dan perilaku (stress reduction) yang dilakukan manusia untuk menyesuaikan diri
dan lingkungan yang dapat berupa peristiwa atau kejadian yang menekan, mengancam dan
membahayakan (Stresor). Sedangkan Cornelli (dalam Sunaryo, 2004) menyatakan stres
merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam
lingkungan tersebut.

Berdasarkan dari beberapa pengertian stres diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu
tanggapan atau reaksi tubuh yang disebabkan adanya transaksi individu dengan lingkungan
yang dapat menimbulkan emosi negatif berupa ketegangan yang mempengaruhi munculnya
reaksi biologis, psikologis dan perilaku individu
    Stressor merupakan stimulasyang  mengalami  atau  yang  memicu  perubahan  yang 
menimbulkan  stress.
B. Macam-macam stressor
1)         Stressor internal, yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya : demam
kondisi suatu kehamilan atau manopouse atau suatu keadaan atau emosil rasa rendah.
2)     Stressor eksternal, yang berasal dari luar seseorang,  misalnya : perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau     sosial, tekanan dari
pasangan.
C.Gejala- Gejala Stres

Dalam kehidupannya, manusia dituntut untuk selalu menyesuaikan dan membiasakan


diri dengan perubahan teknologi maupun dengan perubahan sosial yang terjadi. Bila manusia
tidak bisa menyeimbangkan perubahan tersebut maka timbul tekanan yang mengancam
manusia dan mengacu pada stres. Stres muncul akibat adanya respon yang berasal dari
lingkungan.
Hal ini yang mengakibatkan seseorang yang mengalami perubahan dalam hidupnya,
gejala stres dapat dilihat dari gejala biologis, psikologis, kognitif dan perilaku yang
dikemukakan oleh Davison, Neale, & Kring (2006) seperti penjelasan berikut:
a. Gejala Biologis

Gejala biologis merupakan bagian dari respon yang mempengaruhi gangguan


psikofisiologis dalam organ tertentu. Salah satu faktor yang mempengaruhi biologis adalah
adanya faktor genetik, penyakit yang pernah diderita sebelumnya, diet dapat menganggu
sistem organ tertentu, adanya efek pada berbagai macam sistem tubuh seperti sistem syaraf
otonom, level hormon dan aktivitas otak yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan
timbulnya stres. Hal tersebut juga berpengaruh pada gejala fisik.
Menurut hardjana (1994) gejala fisik ini seperti sakit kepala, pusing, tidur tidak teratur,
insomnia, sakit punggung, gatal-gatal pada kulit, gangguan pencernaan, tekanan darah
tinggi, berubah selera makan, kelewat berkeringat, lelah, bertambah banyak melakukan
kekeliruan dalam kerja atau hidup.

b. Gejala Psikologis

Gejala psikologis meliputi kondisi emosional yang tidak stabil seperti marah, kecewa dan
karakteristik kepribadian yang membuat seseorang mengalami stres. Davison, Nelson, dan
Agus (dalam Amin & Al-Fandi, 2007) mengelompaokkan gejala psikologis meliputi rasa
khawatir, cemas, gelisah, takut, mudah marah, suka murung, dan tidak mampu
menanggulanginya.
c. Gejala Kognitif dan Perilaku

Gejala kognitif dan perilaku seperti adanya ancaman fisik, pikiran negatif tentang keadaan
fisik, dan pengalaman hidup yang membuat seseorang cemas tentang masa depan dan itu
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Jika hal tersebut terjadi maka perubahan juga
terjadi pada perilaku individu seperti marah, kecewa dan menyesal. Menurut Hardjana
(1994) gejala kognitif itu seperti susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah
lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun berlebihan, kehilangan rasa humor
yang sehat, produktifitas/ prestasi kerja menurun, dalam bekerja banyak melakukan
kekeliruan.
Bila diperhatikan gejala yang telah dijelaskan di atas didominasi oleh keluhan fisik yng
disebabkan gangguan fungsional organ tubuh sebagai akibat stres yang berlebihan sehingga
orang, mengalami kesulitan untuk mengatasinya.
Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa gejala stres
dapat mengakibatkan fungsi tubuh menjadi tidak berjalan dengan lancar dan terstruktur. Hal
ini dikarenakan apa yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga mengalami
ketegangan dalam berfikir.

D.   Konsep adaptasi
      Ketika seseorang mengalami situasi bahaya , maka respon akan  muncul.respon tidak
disadari pada saat tertentu disebut respon koping.perubahan diri suatu keadaan dari respon
akibat stressor disebut adaptasi
      Adaptasi adalah proses perubahan individu sebagai repons terhadap perubahan lingkungan
yang dapat memengaruhi integritas dan kebutuhannya
E.   Penyebab stress
      Menurut Maramis ( 1999 ). Ada empat sumber atau penyebab stress psikologi, yaitu :
1.      Frustasi
            Timbul akbiat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada arah melintang, misalnya
apabila ada perawat pukesmas lulusan SPK bercita-cia ingin menjadi D3 Akper program khusus
puskesmas.Tetapi tidak diizinkan istri/suami, idak punya biaya dan sebgainya.Frustasi ada yang
bersifa intrinsic ( cacat badan kegagalan eksetrinsik ( kecelakaan,  kematian orang yang dicintai,
kegoncangan ekonomi, pengangguran perselingkuhan, dan lain-lain ).
2.      Konflik
            Timbul karena tidak bis memilih antara dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan,
atau tujuan. Bentuknya approach-approach conflict, approach-avoidance conflict.Atau
avoidance-avoidence conflict.
3.      Tekanan
            Timbul sebagai akibat tekanan kehidupan sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam
diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekananan bersal dari luar diri
individu.
4.      Krisis
            Krisis yaiu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stress pada individu, misalnya
kematian orang yang disayang, kecelakaan, dan penyakit yang harus dioperasi.
F. Tahapan stress
      Menurut Dr.Robert J Van Amberg ( 1979 ) sebagaimana dikemukakan oleh Prof.Dadang
Hawari (2001) bahwa tahapan stress sebagai berikut.
a.       Stress pada tahap pertama, yaiu stress yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar
dan berlebihan mampu menyelesaikan perkerjaan tanpa memperhiungkan tenaga yang dimiliki,
dan penglihatan menjadi tajam.
b.      Stress tahap kedua yaitu stress yang disertai keluhan seperti bangun pagi tidak segar atau
letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makantidak dapar rileks,
lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar-debar otot tengkuk dan punggung tegang.
c.       Stress tahap ketiga tahapan stress dengn keluahan seperti defekasi tidak teratur, otot
semanin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali, koordinasi
terganggu dan mau jatuh pingsan.
d.       Stress tahap kelima yaitu tahapan stress yang ditandai dengan kelelahan fisi dan mental,
ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan.
e.       Stress tahap keenam yaitu tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar
keras, sesak napas, badan gemetar, dingin, dan banyak keluar keringat,lovo sera pingsan atau
collaps
1. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Stres

Sedangkan faktor stres menurut penafsiran individu terhadap berat dan ringannya stres menurut
Prokop (dalam Raudatussalamah dan fitri, 2012) adalah:
a. Faktor dari dalam individu

1) Perilaku individu untuk meprediksi stresor sehingga mempengaruhi lamaya


keberlangsungan mengatasi stresor, dan tingkat toleransi frustasi yang dialami. Hal ini
mengiringi kemunculan potensi dan aktualisasi diri individu pada kekurang efektifan
managemen stres yang dilakukannya.
2) Sumber daya pribadi berupa optimalisasi potensi kecerdasan intelektual, artifisial,
emosional, religiusitas, adversity yang mempengaruhi efikasi diri atau keyakinan akan
kemampuan seseorang untuk mengendalikan situasi yang menekan dan keputusasaan
serta karakter pribadi yang tahan banting.
3) Kesakitan fisik dan psikologis yang mengakibatkan perubahan psiko-fisiologis yang
terjadi akibat penyakit atau gangguan kesehatan yang dialami.
4) Tipe kepribadian individu. Individu dengan tipe kepribadian A dan tipe kepribadian B,
sering kali berbeda tingkat stresnya. Semua itu tergantung dengan cara pemecahan
masalahnya dan respon fisiknya saat individu mengatasi konflik psikologis dan
fisiologis.
b. Faktor dari luar individu

1) Peristiwa kehidupan

Peristiwa yang menekan berupa stres mikro yaitu kejadian menekan yang dialami
individu sehari-hari, sehingga individu mengalami frustasi, sakit hati atau tertekan
Lazarus dan Folkman (Raudatussalamh dan Fitri, 2012) berpendapat bahwa peristiwa
kehidupan ini dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan alam, perubahan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik.

2) Dukungan sosial

Dukungan sosial merupakan dukungan yang berasal dari kemampuan mengembangkan


dan memlihara jalinan hubungan sosial dalam bentuk keberadaan dan emosi. Dukungan
sosial berhubungan dengan kejadian nyata untuk membantu memecahkan masalah
seseorang yang berhubungan dengan stres dan penyakit.
3) Hubungan sosial

Proses hubungan sosial yang mempengaruhi kesehatan di bagi menjadi dua kelompok:

a. Proses yang melibatkan perubahan sumber emosional, informasional, atau


instrumental dalam merespon persepsi bantuan yang diberikan oleh orang lain.
b. Proses yang berfokus pada bertambahnya manfaat bagi indifidu dari satu atau lebih
kelompok sosial yang berbeda.
4) Keluarga

Keberadaan keluarga sebagai dukungan yang bersifat nyata dan suportif tetapi
disamping itu, setiap anggota keluarga memliki perilaku, kebutuhan da kepribadian
yang berbeda- beda, tidak jarang dengan perbedaaan-perbedaan itu akan menimbulkan
stres pada sebagian individu.
5) Pekerjaan
Pekerjaan akan mempengaruhi terjadinya stres secara spesifik yaitu stres kerja. Masalah
pekerjaan merupakan sumber stres yang kedua setelah perkawinan seperti pekerjaan
terlalu banyak, PHK, mutasi dan lain sebagainya.
6) Budaya

Budaya mempengaruhi bentuk dan respon stres dan distres yang dialami individu.
Individu dengan budaya yang berbeda dapat merespon stres dengan cara yang berbeda
meskipun stresor yang dialami sama (Helman, dalam Raudatussalamah dan Fitri, 2012)
G. Cara mengatasi stress
1.      Respon fisiologis
      Respon fisiologis terhadap stress dapat diidentifikasikan menjadi dua yaitu local adaptation
syndrome(LAS) yaitu respon lokal tubuh terhadap stressor dan general adaptation syndrome
(GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stressor yang ada.
2.      Respon psikologi
      Respon psikologis terhadap stress dapat berupa depresi , marah, dan kecemasan.kecemasan
adalah respon emosional terhadap penilaian , mislanya cemas mengikuti ujian karena khawatir
nilainya buruk.
H.     Cara mencegah stress
      Manajemen stress merupakan upaya perubahan mengelolah stress dengan baik, berutjuan
mengatasi tress agar tidak sampai ke tahap yang paling berat beberap hal yang dilakukan untuk
mencegah stress.
a.       Mengatur diet dan nutrsis
b.      Istirahat dan tidur
c.       Olahraga yang teartur
d.      Berhenti merokok
e.       Menghindari minuman keras
f.       Mengatur berat badan
g.      Mengatur waktu
h.      Terapi psikofamata
i.        Teraapi somatic
j.        Psikoterapi
k.      Terapi psikoreligius.
I.    Faktor yang mempemgaruhi stress
a.       Lingkungan yang asing ( lingkungan baru )
b.      Kehilangan kemandirian mengelami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang
lain.
c.       Berpisah dengan keluarga atau pasangan
d.      Masalah biaya :
         Kurang informasi
         Ancaman akan penyakit parah yang diderita
         Masalah pengobatan.
H.    Adaptasi terhadap stress
      Tubuh mempunyai mekanisme pertahanan alamiah yang bekerja secara teratur sehingga
tubuh dapat beradaptasi terhadap bermacam-macam faktor internal dan eksetrnal,stress psikis
menimbulkan kecemasan ,rasa tidak tentram ,frustasi ,terancam dan konflik , yang
diekspressikan dalam bentuk kemarahan ,kekhawatiran , bicara cepat,jalan mondar-mandir ,dan
meremas-remas tangan.
I.       Penanganan stress
      Untuk menghadapi seseorang yang mengalami masalah stress, beberapa hal yan perlu
dilakuakan oleh tenaga kesshatan adalah  :
a.       Tenaga kesehatan harus mampu menfasilitasi orang yang sedang mengalami stress
b.      Tenaga kesehatan harus melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip manajemen stress.
c.       Tenaga kesehatan dapa menggunakan strategi pemecahan masalah yang
d.      bertujuan mengurangi stress secara efektif untuk jangka panjang serta dengan
meningkatkan keyakinan diri dan kemampuan dalam mengahadapi memecahkan masalah yang
akan datang.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan multi interpretasi , banyak
faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit.setiap individu pasti pernah mengalami
stres dan manusia juga harus mampu beradaptasi.
B.     Saran
            Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat berfikirlah yang positif ,karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani,rohani,dan sosial yang kurang baik serta diharapkan agar dapat
mengerti tentang konsep stress dan adaptasi serta penanganannya sehingga dapat memberikan
pelayanan terbaik bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
1.   Alimul,Aziz.Kebutuhan Dasar Manusia.2009.Jakarta:Penerbit Salemba Medika
2.   Mayunani,Anik.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidana.2011.Jakarta Timur:
CV. Trans Info Media
3.   Vasra,Elita.Kebutuhan Dasar Manusia Keterampilan Dasar Kebidanan.2016.jakarta
Timur:CV.Trans Info Media
4.   Suara,Mahyar, dkk. Konsep Dasar Keperawatan.2010. Jakatra Timur.CV. Trans
Info Media
5.   Sunaryo, dkk.Psikologi untuk Keperawatan.2004.Jakara.Buku kedokteran EGC.
6.   Sunaryo & Budiman.Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kesehatan
Lingkungan.2010. Buku Kedokteran. EGC
7. Maryani, Lidya; Muliani, Rizki. 2010. Epidemiologi Kesehatan Pendekatan Penelitian.
8. Yogyakarta: Graha Ilmu Prof. Bhisma Murti. Riwayat Alamiah Penyakit.
9. fk.uns.ac.id/static/materi/.pdf http://www.askep.net/pdf/konsep-sehat-sakit-epidemiologi.html

Anda mungkin juga menyukai