Di Susun Oleh :
Keperawatan 4A
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada Kami semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
KDM mengenai “KONSEP SEHAT SAKIT DAN KONSEP STRESS & ADAPTASI.” Ucapan
terima kasih Kami sampaikan kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada saya
dan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini.saya
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, kelemahan, dan
keterbatasan. oleh karena itu Kami mengharapkan sumbangan pikiran, saran dan kritikan yang
konstruktif demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga dengan makalah
yang sederhana ini dapat memenuhi harapan saya semua dan memberikan manfaat bagi
pembaca, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan.Terimakasih.
Indramayu,15 Maret 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu,
tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang
dinamis. Kesehatan sebagai suatu spektrum merupakansuatu kondisi yang fleksibel antarab
adan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang
selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak
kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi rujukan men
genai apa itu pengertian sehat sakit.
Kata stres telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, stress merupakan salah
satu gejala psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Stres dapat timbul karena adanya
konflik dan frustrasi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa yang dimaksud stres adalah
sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman,
bingung,mudah marah, tekanan darah meningkat, detak jantung lebih cepat, gangguan
pencernaan, dsb. Sebagian besar stres dapat dipicu karena pengaruh eksternal dan ada pula yang
dipengaruhi oleh faktor internal individu tersebut. Stres sebenarnya dapat dicegah dan diatasi
dengan cara-cara tertentu. tapi melihat hal-hal tersebut,tampaknya tidak banyak orang yang
mengetahui tentang stres, bagaimana mencegahnya, mengatasi, ataupun memanfaatkan stres
tersebut sebagai salah satu bagian dari hidup kita. Pemahaman yang baik terhadap stres akan
membantu kita dalam menghadapi stres ketika stres tersebut menyerang kita, melalui
penanganan yang tepat dengan adanya pemahaman yang baik mengenai stres, maka individu
tidak akan terkena dampak negatif dari stres tersebut.
B. Tujuan
1. Mengetahui konsep sehat sakit v
2. Mengetahui konsep stress dan adaptasi
C. Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan langsung
dalam asuhan keperawatan kepada klien tentang konsep sehat sakit serta stress dan adaptasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Arti kesehatan menurut para pakar kesehatan yaitu suatu situasi dan kondisi
sejahtera dimana tubuh manusia, jiwa, serta sosial yang sangat memungkinkan tiap-tiap
orang hidup produktif dengan cara sosial dan juga ekonomis. Sehat mengandung 4
komponen, yaitu :
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
3. Kesejahteraan Sosial
4. Sehat Spiritual
Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dimana setiap individu mempunyai daya
tahan terhadap penyakit, mengalahkan stres dan keletihan atau kelesuan. UU No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa, “kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi” (dikutip
dari UU Kesehatan No. 36 tahun 2009) yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber
perawatan diri yang menjaminnya suatu tindakan perawatan diri secara adekuat. UU No.23
Tahun 1992 menyatakan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang untuk hidup produktif atau baik dalam ruang lingkup ekonomi dan
sosial. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu perpaduan secara utuh yang terdiri dari unsur-
unsur fisik, mental, dan sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang menjadi bagian
dari integral kesehatan. Parson (dalam Asmadi, 2008) menyimpulkan bahwa sehat adalah
kemampuan seorang individu untuk menjalankan tugas dan perannya secara efektif dengan
kondisi yang optimal
Tolak ukur atau acuan yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit atau
penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai batas normal yang telah ditetapkan, akan
tetapi ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan (Asmadi, 2008),
antara lain :
Penyakit memiliki perbedaan dengan rasa sakit. Penyakit bersifat objektif karena
bisa dilihat dari parameter tertentu, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif karena
merupakan keluhan yang dirasakan seseorang, karena memiliki perbedaan maka
implikasinya juga berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan
sakit, sebaliknya yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit (Asmadi, 2008).
Dalam pengertian sederhana , sakit adalah deviasi /penyimpangan dari status
sehat .seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun(kronis) , atau gangguan
kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja /kegiatannya terganggu.walaupun seseorang
sakit (istilah sehari-hari) seperti masuk angin, pilek , tetapi bila ia tidak terganggu untuk
melaksanakan kegiatannya , maka ia dianggap tidak sakit.
Ada tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit sakit , yaitu :
1) Adanya gejala , seperti naiknya temperatur nyeri
2) Presepsi bagaimana tentang mereka merasakan: baik,buruk,sakit.
3) Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja ,sekolah.
C. Rentang sehat sakit
Banyak teori para ahli yang menjelaskan terjadinya penyakit , deawasa dikenal 3 proses
sebagai berikut yaitu HOST (penjamu), AGENT (penyebab penyakit) , ENVIRONTMENT
(lingkungan ) . menurut teori ini apabila ada perubahan dari salah satu faktor , maka terjadi
perubahan keseimbangan diantara mereka,berakibat tambah atau berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.
Hubungan antara penjamu , agent , dan lingkungan .hubungan ketiganya akan
menyebabk an penyakit yang sangat kompleks karena ketiga faktor saling
mempengaruhi .hubungan ketiganya diibaratkan sebagai timbangan . dimana bibit penyakit
dan penjamu berada dimasing-masing ujung tuas sedangkan lingkungan sebagai penumpunya .
a) Penjamu
Penjamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang terdapat pada diri
manusia yang dapat mempengaruhi dan timbulnya suatu perjalanan penyakit.
Faktor-faktor yang dapatmenimbulkan penyakit pada penjamu adalah :
1) Daya tahan tubuh terhadap penyakit
Daya tahan tubuh seseorang dapat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas , dan
istirahat apabila seseorang hidup secara teratur dengan memelihara hygiene personal dengan
baik serta dapat memenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan aturan kesehatan maka ia akan
memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
2) Genetik
Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari kedua orang tua misalnya
penyakit diabetes melitus , asma bronkiale dan sebagainya.
3) Umur
Penyakit dapat menyerang orang pada umur-umur tertentu misalnya penyakit penyakit
morbili dan difteria yang banyak menyerang anak-anak.
4) Jenis kelamin
Ada beberapa penyakit tertentu hanya menyerang jenis kelamin tertentu , sebagai contoh
: kanker payudara banyak ditemukan pada wanita , sedangkan kanker prostat diderita oleh pria .
5) Adat kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut , sebagai contoh :
Seseorang yang dapat memelihara hygieni personalnya , seperti kulit , gigi , mulut , rambut
akan mu dah terserang penyakit .
Kebiasaan merokok akan dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru.
Kebiasaan minum-minuman keras akan dapat menimbulkan penyakit lever.
6) Ras
Ada beberapa ras tertentu yang didiuga lebih sering menderita penyakit tertentu ,
penyakit hemofilia banyak ditemukan pada orang dieropa.
7) Pekerjaan
Situasi pekerjaan tertentu akan dapat menimbulkan penyakit tertentu , misalnya orang
yang bekerja dipabrik asbes kemungkinan besar akan menderita asbestosis dan para manager
perusahaan sering mengalami stress daripada bawahannya.
b) Agent
Agent adalah situasi substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan penyakit.
Golongan yang dapat menimbulkan penyakit adalah :
1) Biologik
Yang termasuk golongan biologik yang dapat menimbulkan penyakit adalah
mikroorganisme seperti virus , bakteria , riketsia ,sedangkan yang bukan termasuk golongan
mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah cacing , protozoa , sedangkan yang
termasuk golongan tumbuh-tumbuhan adalah jamur.
2) Gizi
Gizi sangat penting artinya bagi kehidupan manusia untuk mempertahankan hidup
manusia memerlukan berbagai unsur gizi yang sangat perlukan diantaranya protein , karbohidrat
, lemak , mineral, dan vitamin.mengenai kebutuha gizi disesuaikan dengan kebutuhan seseorang
dan setiap orang tidak sama kebutuhannya . jika seseorang mengalami kekurangan atau
kelebihan gizi maka akan dapat menimbulkan penyakit
3) Fisik
Yang termasuk golongan fisik adalah suhu yang terlalu tinggi atau rendah ,suara yang
terlalu bising ,tekanan udara ,kelembapan udara , radiasi atau trauma mekanis yang dialami
seseorang yang dapat menimbulkan penyakit apabila berada dalam keadaan luar biasa baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya misalnya suhu yang terlalu panas akan dapat menimbulkan
heat stroke.
4) Kimia
Ada beberapa zat kimia yang dapat menimbulkan penyakit terhadap seseorang , baik
yang berasal dari luar tubuh dapat berupa logam berat ,bahan-bahan insektisida yang dapat
membunuh serangga dan banyak lainnya. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh adalah hasil
metabolisme yang tak dapat dikeluarkan tubuh misal ureum yang seharusnya dikeluarkan
melalui urine.
5) Mekanik
Golongan mekanis sering dikategorikan kedalam golongan fisik , tetapi sesungguhnya
golongan mekanik lebih bnayak disebabkan oleh karena kelalaian manusia , seperti kecelakaan
lalu lintas ,pukulan , kecelakaan lalu lintas ,kecelakaan dalam pekerjaan dan sebagainya.
c) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia serta pengaruh-
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia
Lingkungan dibagi 3 macam :
1) Fisik
Yang merupakan lingkungan alamiah yang terdapat disekitar manusia seperti:
Cuaca
Musim
Keadaan geografis
Struktur geologi
2) Non fisik
Lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antara manusia , yaitu :
Keadaan sosial budaya ekonomi
Norma-norma yang berlaku
Nilai-nilai yang berlaku
Adat istiadat
3) Biologik
Biologik adalah segala bentuk kehidupan yang berada disekitar manusia seperti binatang
, tumbuh-tumbuhan , juga termasuk mikroorganisme seperti kuman yang dapat menimbulkan
penyakit manusia.
Peranan lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit adalah sebagai reservoir bibit penyakit .
yang dimaksud dengan reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit
penyakit untuk berkembang biak.
Yang menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit , adalah :
1) Human reservoir adalah bibit penyakit yang hidup dalam tubuh manusia . timbul atau
tidaknya penyakit pada manusia tersebut akan sangat tergantung kepada sifat bibit penyakit
tersebut akan sangat tergantung pula daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit.
2) Animal reservoir adalah bibit penyakit yang hidup didalam tubuh binatang karena
sesuatu hal dapat pula menyerang manusia.
3) Antropoda reservoir adalah bibit penyakit yang hidup didalam tubuh binatang yang
termasuk alam golongan antropoda.
Sehat dalam suatu rentang adalah tingkat kesejahtera individu pada jangka waktu
tertentu, dimana individu berada dalam kondisi sejahtera yang optimal, dengan
kualitas energi yang paling maksimum, sampai pada kondisi kematian, yang
menandakan habisnya energi individu secara total (Neuman, 1990 dalam
Maulana, 2014).
Menurut model kontinum sehat sakit, sehat adalah sebuah keadaan yang bersifat
dinamis dan dapat berubah terus- menerus sesuai dengan adaptasi dari individu
terhadap perubahan suatu lingkungan baik internal dan eksternal dan mampu
mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan
spiritual yang sehat, sedangkan sakit adalah sebuah proses perubahan atau
penurunan fungsi dari individu bila dibandingkan dengan kondisi individu
sebelumnya,
karena sehat dan sakit merupakan bagian yang mempunyai beberapa tingkat dan
kualitas yang bersifat relatif, maka keakuratannya harus ditentukan sesuai dengan
titik tertentu pada skala kontinum sehat sakit (Maulana, 2014).
2) Model kesejahteraan tingkat tinggi
F. Perkembangan Penyakit
Perjalanan penyakit pada manusia dapat digolongkan menjadi 5 yaitu :
1. Pre-paogenesis
Pada tahap ini ttelah terjadi interaksi anara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi
ini terjadi diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada diluar tubuh manusia dan
belum masuk ke dalam tubuh.Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit
dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit.Keadaan ini disebut
sehat.
2. Inkubasi
Tahap inkubasi ini adalah tahap masuknya bibit penyakit kedalam tubuh penjamu, tetapi
gejalah-gejala penyakit belum tampak.Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang
berbeda, ada yang bersifat seperti influenza, penyakit kolera masa inkubasinya 1-2 hari, tetapi
ada juga bersifat menahun seperti kanker paru-paru, AIDS dan sebaginya.
3. Penyakit dini
Tahap ini dihitung mulai munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu sudah
jatuh sakit tetapi masih dalam tahap yang ringan.Dan penjamu masih bisa melakukan
aktifitasnya sehari-hari.Apabila pada tahap ini penyakit tidak segera diobati maka penyakit
menjadi semanin parah. Dan keadaan ini sangat berganttung pada daya tahan tubuh manusia itu
sendiri, gizi, istirahat, dan perawatan yang baik di rumah ( self care ).
4. Penyakit lanjut
Apabila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati, atau pengobatan tidak
teratur dan tidak memperhatikan hal-hal yang dianjurkan pada tahap dini maka penyakit masuk
pada tahap penyakit lanjut.Pada tahap ini penjamu kelihatan sangat tidak berdaya dan tidak
sanggup lagi menjalankan aktifitas sehari-hari.Dan pada tahap ini penjamu memerlukan
perawatan dan pengobatan intensif.
5. Akhir penyakit
a. Sembuh sempurna, artinya : bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi
seperti keadaan sebelumnya. Dengan kata lain penjamu bebas dari penyakit.
b. Sembuh tetapi cacat penyakit penjamu berakhir dan bebas dari penyakit, kesembuhan
penjamu tidak sempurna, karena terjadi cacat. Cacat pada penjamu bisa berupa cacat fisik, cacat
mental, maupun cacat sosial dan sangan tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-
organ tubuh penjamu.
c. Karier, pada karier perjalanan penyakit seolah-olah berhenti karena gejalah-gejalah
penyakit tidak tampak lagi, etapt dalam tubuh penjamu masih terdapat bibi-bibitt penyakit yang
pada suatu saata pabila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kambuh kembali.
Keadaan ini tidak hanya membahakan penjamu sendiri, tetapi dapat berbahaya kepada orang
lain/ masyarakat karena menjadi sumber penuaran penyakit ( human reservoir )
d. Kronis, pada keadaan ini perjalanan penyakit terhenti, tetapi gejalah-gejalah penyakit
tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat ataupun bertambah ringan. Keadaan ini
penjamu masih berada pada keadaan sakit.
e. Meninggal apabila keadaan penyakit bertambah parah, dan tidak dapat di obati lagi
sehingga terhenti perjalan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan ini bukanlah
keadaan yang diinginkan.
2. Konsep stress dan adaptasi
A. Defenisi stress dan stressor
Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang
tidak data dihindari perubahan yang memerlukan penyesuaian, sering dianggap sebagai kejadian
atau perubahan negative yang dapat menimbulkan stress, seperti cidera, sakit, atau kematian
orang yang dicintai
Stres adalah bagian dari kehidupan manusia. Stres dapat menimbulkan penderitaan atau
dapat pula menyertai kegembiraan. Stres adalah pengalaman subjektif yang dapat dievaluasi
secara objektif (Crowin, 2000).
Menurut Sarafino (dalam Smet, 1994) Stres merupakan suatu kondisi disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulka persepsi jarak antara tuntutan-
tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber daya sistem biologis, psikologis dan
sosial dari seseorang. Selanjutnya Hawari (1997) mendefinisikan stres sebagai tanggapan atau
reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban yang bersifat nonspesifik. Stres dapat juga
merupakan faktor pencetus penyebab gangguan atau suatu penyakit.
Selanjutnya menurut Taylor (dalam Raudatussalamah & Fitri, 2012) stres merupakan
kondisi emosi negatif berupa ketegangan yang mempengaruhi munculnya reaksi fisiologis,
psikologis dan perilaku (stress reduction) yang dilakukan manusia untuk menyesuaikan diri
dan lingkungan yang dapat berupa peristiwa atau kejadian yang menekan, mengancam dan
membahayakan (Stresor). Sedangkan Cornelli (dalam Sunaryo, 2004) menyatakan stres
merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam
lingkungan tersebut.
Berdasarkan dari beberapa pengertian stres diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu
tanggapan atau reaksi tubuh yang disebabkan adanya transaksi individu dengan lingkungan
yang dapat menimbulkan emosi negatif berupa ketegangan yang mempengaruhi munculnya
reaksi biologis, psikologis dan perilaku individu
Stressor merupakan stimulasyang mengalami atau yang memicu perubahan yang
menimbulkan stress.
B. Macam-macam stressor
1) Stressor internal, yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya : demam
kondisi suatu kehamilan atau manopouse atau suatu keadaan atau emosil rasa rendah.
2) Stressor eksternal, yang berasal dari luar seseorang, misalnya : perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, tekanan dari
pasangan.
C.Gejala- Gejala Stres
b. Gejala Psikologis
Gejala psikologis meliputi kondisi emosional yang tidak stabil seperti marah, kecewa dan
karakteristik kepribadian yang membuat seseorang mengalami stres. Davison, Nelson, dan
Agus (dalam Amin & Al-Fandi, 2007) mengelompaokkan gejala psikologis meliputi rasa
khawatir, cemas, gelisah, takut, mudah marah, suka murung, dan tidak mampu
menanggulanginya.
c. Gejala Kognitif dan Perilaku
Gejala kognitif dan perilaku seperti adanya ancaman fisik, pikiran negatif tentang keadaan
fisik, dan pengalaman hidup yang membuat seseorang cemas tentang masa depan dan itu
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Jika hal tersebut terjadi maka perubahan juga
terjadi pada perilaku individu seperti marah, kecewa dan menyesal. Menurut Hardjana
(1994) gejala kognitif itu seperti susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah
lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun berlebihan, kehilangan rasa humor
yang sehat, produktifitas/ prestasi kerja menurun, dalam bekerja banyak melakukan
kekeliruan.
Bila diperhatikan gejala yang telah dijelaskan di atas didominasi oleh keluhan fisik yng
disebabkan gangguan fungsional organ tubuh sebagai akibat stres yang berlebihan sehingga
orang, mengalami kesulitan untuk mengatasinya.
Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa gejala stres
dapat mengakibatkan fungsi tubuh menjadi tidak berjalan dengan lancar dan terstruktur. Hal
ini dikarenakan apa yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga mengalami
ketegangan dalam berfikir.
D. Konsep adaptasi
Ketika seseorang mengalami situasi bahaya , maka respon akan muncul.respon tidak
disadari pada saat tertentu disebut respon koping.perubahan diri suatu keadaan dari respon
akibat stressor disebut adaptasi
Adaptasi adalah proses perubahan individu sebagai repons terhadap perubahan lingkungan
yang dapat memengaruhi integritas dan kebutuhannya
E. Penyebab stress
Menurut Maramis ( 1999 ). Ada empat sumber atau penyebab stress psikologi, yaitu :
1. Frustasi
Timbul akbiat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada arah melintang, misalnya
apabila ada perawat pukesmas lulusan SPK bercita-cia ingin menjadi D3 Akper program khusus
puskesmas.Tetapi tidak diizinkan istri/suami, idak punya biaya dan sebgainya.Frustasi ada yang
bersifa intrinsic ( cacat badan kegagalan eksetrinsik ( kecelakaan, kematian orang yang dicintai,
kegoncangan ekonomi, pengangguran perselingkuhan, dan lain-lain ).
2. Konflik
Timbul karena tidak bis memilih antara dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan,
atau tujuan. Bentuknya approach-approach conflict, approach-avoidance conflict.Atau
avoidance-avoidence conflict.
3. Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan kehidupan sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam
diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekananan bersal dari luar diri
individu.
4. Krisis
Krisis yaiu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stress pada individu, misalnya
kematian orang yang disayang, kecelakaan, dan penyakit yang harus dioperasi.
F. Tahapan stress
Menurut Dr.Robert J Van Amberg ( 1979 ) sebagaimana dikemukakan oleh Prof.Dadang
Hawari (2001) bahwa tahapan stress sebagai berikut.
a. Stress pada tahap pertama, yaiu stress yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar
dan berlebihan mampu menyelesaikan perkerjaan tanpa memperhiungkan tenaga yang dimiliki,
dan penglihatan menjadi tajam.
b. Stress tahap kedua yaitu stress yang disertai keluhan seperti bangun pagi tidak segar atau
letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makantidak dapar rileks,
lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar-debar otot tengkuk dan punggung tegang.
c. Stress tahap ketiga tahapan stress dengn keluahan seperti defekasi tidak teratur, otot
semanin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali, koordinasi
terganggu dan mau jatuh pingsan.
d. Stress tahap kelima yaitu tahapan stress yang ditandai dengan kelelahan fisi dan mental,
ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan.
e. Stress tahap keenam yaitu tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar
keras, sesak napas, badan gemetar, dingin, dan banyak keluar keringat,lovo sera pingsan atau
collaps
1. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Stres
Sedangkan faktor stres menurut penafsiran individu terhadap berat dan ringannya stres menurut
Prokop (dalam Raudatussalamah dan fitri, 2012) adalah:
a. Faktor dari dalam individu
1) Peristiwa kehidupan
Peristiwa yang menekan berupa stres mikro yaitu kejadian menekan yang dialami
individu sehari-hari, sehingga individu mengalami frustasi, sakit hati atau tertekan
Lazarus dan Folkman (Raudatussalamh dan Fitri, 2012) berpendapat bahwa peristiwa
kehidupan ini dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan alam, perubahan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
2) Dukungan sosial
Proses hubungan sosial yang mempengaruhi kesehatan di bagi menjadi dua kelompok:
Keberadaan keluarga sebagai dukungan yang bersifat nyata dan suportif tetapi
disamping itu, setiap anggota keluarga memliki perilaku, kebutuhan da kepribadian
yang berbeda- beda, tidak jarang dengan perbedaaan-perbedaan itu akan menimbulkan
stres pada sebagian individu.
5) Pekerjaan
Pekerjaan akan mempengaruhi terjadinya stres secara spesifik yaitu stres kerja. Masalah
pekerjaan merupakan sumber stres yang kedua setelah perkawinan seperti pekerjaan
terlalu banyak, PHK, mutasi dan lain sebagainya.
6) Budaya
Budaya mempengaruhi bentuk dan respon stres dan distres yang dialami individu.
Individu dengan budaya yang berbeda dapat merespon stres dengan cara yang berbeda
meskipun stresor yang dialami sama (Helman, dalam Raudatussalamah dan Fitri, 2012)
G. Cara mengatasi stress
1. Respon fisiologis
Respon fisiologis terhadap stress dapat diidentifikasikan menjadi dua yaitu local adaptation
syndrome(LAS) yaitu respon lokal tubuh terhadap stressor dan general adaptation syndrome
(GAS) yaitu reaksi menyeluruh terhadap stressor yang ada.
2. Respon psikologi
Respon psikologis terhadap stress dapat berupa depresi , marah, dan kecemasan.kecemasan
adalah respon emosional terhadap penilaian , mislanya cemas mengikuti ujian karena khawatir
nilainya buruk.
H. Cara mencegah stress
Manajemen stress merupakan upaya perubahan mengelolah stress dengan baik, berutjuan
mengatasi tress agar tidak sampai ke tahap yang paling berat beberap hal yang dilakukan untuk
mencegah stress.
a. Mengatur diet dan nutrsis
b. Istirahat dan tidur
c. Olahraga yang teartur
d. Berhenti merokok
e. Menghindari minuman keras
f. Mengatur berat badan
g. Mengatur waktu
h. Terapi psikofamata
i. Teraapi somatic
j. Psikoterapi
k. Terapi psikoreligius.
I. Faktor yang mempemgaruhi stress
a. Lingkungan yang asing ( lingkungan baru )
b. Kehilangan kemandirian mengelami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang
lain.
c. Berpisah dengan keluarga atau pasangan
d. Masalah biaya :
Kurang informasi
Ancaman akan penyakit parah yang diderita
Masalah pengobatan.
H. Adaptasi terhadap stress
Tubuh mempunyai mekanisme pertahanan alamiah yang bekerja secara teratur sehingga
tubuh dapat beradaptasi terhadap bermacam-macam faktor internal dan eksetrnal,stress psikis
menimbulkan kecemasan ,rasa tidak tentram ,frustasi ,terancam dan konflik , yang
diekspressikan dalam bentuk kemarahan ,kekhawatiran , bicara cepat,jalan mondar-mandir ,dan
meremas-remas tangan.
I. Penanganan stress
Untuk menghadapi seseorang yang mengalami masalah stress, beberapa hal yan perlu
dilakuakan oleh tenaga kesshatan adalah :
a. Tenaga kesehatan harus mampu menfasilitasi orang yang sedang mengalami stress
b. Tenaga kesehatan harus melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip manajemen stress.
c. Tenaga kesehatan dapa menggunakan strategi pemecahan masalah yang
d. bertujuan mengurangi stress secara efektif untuk jangka panjang serta dengan
meningkatkan keyakinan diri dan kemampuan dalam mengahadapi memecahkan masalah yang
akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan multi interpretasi , banyak
faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit.setiap individu pasti pernah mengalami
stres dan manusia juga harus mampu beradaptasi.
B. Saran
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat berfikirlah yang positif ,karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani,rohani,dan sosial yang kurang baik serta diharapkan agar dapat
mengerti tentang konsep stress dan adaptasi serta penanganannya sehingga dapat memberikan
pelayanan terbaik bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alimul,Aziz.Kebutuhan Dasar Manusia.2009.Jakarta:Penerbit Salemba Medika
2. Mayunani,Anik.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidana.2011.Jakarta Timur:
CV. Trans Info Media
3. Vasra,Elita.Kebutuhan Dasar Manusia Keterampilan Dasar Kebidanan.2016.jakarta
Timur:CV.Trans Info Media
4. Suara,Mahyar, dkk. Konsep Dasar Keperawatan.2010. Jakatra Timur.CV. Trans
Info Media
5. Sunaryo, dkk.Psikologi untuk Keperawatan.2004.Jakara.Buku kedokteran EGC.
6. Sunaryo & Budiman.Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kesehatan
Lingkungan.2010. Buku Kedokteran. EGC
7. Maryani, Lidya; Muliani, Rizki. 2010. Epidemiologi Kesehatan Pendekatan Penelitian.
8. Yogyakarta: Graha Ilmu Prof. Bhisma Murti. Riwayat Alamiah Penyakit.
9. fk.uns.ac.id/static/materi/.pdf http://www.askep.net/pdf/konsep-sehat-sakit-epidemiologi.html