Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PATOFIOLOGI

SEHAT DAN SAKIT

Dosen pengampu : Dr. Hendratna

Disusun Oleh:

KELOMPOK 02

1. Dwi Suprianto (210208074 / 21A1)

2. Oktawiani Catur Widiasti (210208078 / 21A2)

3. Praditta Deva Maharani (210208079 / 21A2)

4. Siti Aprilia (210208080 / 21A2)

5. Uut Yuliana (210208081 / 21A2)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DUTA BANGSA

SURAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan

hidayahnya, kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sehat Dan

Sakit” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi. Selain

itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pengertian sehat dan sakit bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Hendratna selaku

dosen mata kuliah Patofisiologi. Ucapan terimakasih juga kepada semua pihak

secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Kami sangat

mengaharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun agar dapat

memperbaiki makalah ini. Demikian sedikit pengantar dari kami, semoga

bermanfaat.

Boyolali, 2 Desember 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................... 1

Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN .............................................................................. 3

Pengertian Sehat ...................................................................................... 3

Pengertian Sakit ...................................................................................... 4

Perbedaan Penyakit dan Sakit ................................................................. 5

Manfaat Sakit .......................................................................................... 6

Akut atau Kronis ..................................................................................... 7

Kategori Penyakit .................................................................................... 7

Stress dan Sakit ....................................................................................... 12

Model Sehat dan Sakit ............................................................................ 14

Promosi Kesehatan .................................................................................. 16

Perilaku Sakit .......................................................................................... 19

Dampak Sakit pada Individu dan Keluarga ............................................ 21

Peran Perawat Dalam Individu ............................................................... 22

BAB 3. PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................. 24

2
Saran ........................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada

organisme yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan akibat.

Penyakit adalah suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi

normal yang sehat. Ditandai oleh tanda dan gejala, perubahan secara spesifik

oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi.

Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi

tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.

Kesehatan sebagai suatu spektrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel

antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu

berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup

dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi rujukan mengenai

apa itu pengertian sehat sakit.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sehat dan sakit?

2. Apa perbeaan penyakit dan sakit?

3. Apa manfaat dari sakit?

4. Apa pengertian akut dan kronis?

5. Apa pengertian stress?

4
6. Bagaimaana model sehat dan sakit?

7. Apa itu promosi kesehatan?

8. Bagaimana perilaku orang sakit?

9. Apa dampak sakit dan peran perawat dalam individu?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian sehat dan sakit

2. Mendeskripsikan perbedaan penyakit dan sakit

3. Mendeskripsikan manfaat dari sakit

4. Mendeskripsikan pengertian akut dan kronis

5. Mendeskripsikan pengertian stress

6. Mendeskripsikan model sehat dan sakit

7. Mendeskripsikan promosi kesehatan

8. Mendeskripsikan perilaku orang sakit

9. Mendeskripsikan dampak sakit dan peran perawat dalam individu

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sehat

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial

tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat diartikan sebagai hidup

yang kreatif dan produktif, sehat merupakan bukan suatu keadaan tetapi

merupakan proses dan yang dimaksud dengan proses adalah adapatsi individu

yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya,

(WH0).

Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari fisik,mental dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, sehat

fisik yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit dan memang secara klinis

tidak saki, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal dan tidak ada

gangguan fungsi tubuh, (UU No.23/1992 tentang kesehatan).

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam

berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan,

perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk

mempertahankan stabilitas dan integritas struktual, (Pender).

• Sehat pikiran tercermin dari cara berpikir secara logis (masuk akal)

atau berpikir rutut.

6
• Sehat spiritual tercermin dari cara seseorang dalm mengekpresikan

rasa syukur, pujian, dan seisinya dapat dilihat dari praktek keagamaan

dan kepercayaannya.

• Sehat emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk

mengekspresikan emosinya.

• Sehat sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan

orang lin secaara baik atau mampu berinteraksi dengan baik tanpa

membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan.

B. Pengertian Sakit

Sakit adalah jika seseorang mengalami gangguan kesehatan yang

menyebabkan aktivitas atau kegiatan lainnya terganggu, (UU No. 23,1992).

Sakit adalah suatu keadaan seseorang yang tidak seimbang dari aspek

medis,fisik,mental,sosial,psikologi dan bukan hanya kesakitan tetapi juga

kecacatan, (WHO).

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkanyang

menimpa seseorang sehingga menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari

baik itu dalam aktivitas jasmani,rohani dan sosial, (Perkins).

Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas

termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian

sosialnya, (Pemos).

7
Tahapan Proses Sakit:

1. Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan di

tandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinyaa karena timbul

suatu gejala.

2. Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit

yang dialaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau

gangguan yang dirasakan pada tubuhnya.

3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seseorang mengadakan hubungan dengan pelayanan

kesehatan dengan meminta nasehat dariprofesi kesehatan.

4. Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahap terakhir menuju proses kembalinya

kemampuan untuk beradaptasi, dimana seseorang akan melakukan proses

belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan berperan seperti

sebelum sakit.

C. Perbedaan Penyakit Dan Sakit

Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara

tepat terhadap sistem rangsangan/tekanan sehingga timbul pada gangguan

pada sistem atau fungsi dari tubuh.

Penyakit dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana proses kehidupan

tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.

8
Menurut Azwar, penyakit adalah suatu keadaan di mana terdapat

gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan

yang tidak normal.

Sedangkan, sakit adalah suatu penyimpangan dari status penampilan yang

optimal (peralihan sehat ke sakit). Proses, diawali dengan keadaan

keterpaparan dan penjamu harus dalam keadaan kerentanan tertentu.

Sakit adalah peradangan atau presepsi seseorang bila merasa

kesehatannya terganggu, sakit adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri

yang pasti dirasakan seseorang.

D. Manfaat Sakit

Kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya

sakit dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan.

Peran sakit menurut, Sudibyo Supardi:

1. Sakit sebagai upaya untuk menghindari tekanan. kondisi sakit dapat

menghindarkan konflik atau ketegangan.

2. Sakit sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian. Tanggapan masy

bhworg sakit harus mendapatkan perhatian khusus.

3. Sakit sebagai kesempatan untuk istirahat. Sakit dapat mengurangi

ketegangan dalam pekerjaan.

4. Sakit sebagai alasan kegagalan pribadi. Sakit dapat dijadikan upaya

pembenaran diri dari tanggung jawab sehingga mendapat pemakluman.

5. Sakit sebagai penghapus dosa. Tanggapan bahwa sakit merupakan

hukuman Tuhan dan penghapus dosa.

9
6. Sakit untuk mendapatkan alat tukar. Seseorang yang memiliki asuransi

kesehatan akan memilih peran sakit untuk mendapat klaim asuransinya.

E. Akut atau Kronis

Pemberian istilah akut atau kronis adalah untuk menerangkan

perkembangan suatu penyakit.

Istilah akut berarti perjalanan penyakit cepat dan diikuti resolusi yang

cepat (kurang dari 2 minggu), sedangkan istilah kronis biasanya untuk proses

penyakit yang agak tersembunyi dan berlangsung lama sampai bulanan dan

tahunan.

Kondisi akut mempunyai perjalanan yang cepat, sering tapi tidak selalu

diikuti dengan resolusi yang cepat. Kondisi kronis dapat diikuti proses akut,

tetapi yang sering adalah proses tersembunyi, yang berlangsung sampai

berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Istilah sub-akut biasanya dipakai

untuk menilai proses keradangan.

F. Kategori Penyakit

Penyakit adalah suati kondisi di mana terdapat keadaan tubuh yang

abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai

secara spesifik oleh gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan

morfologi dan fungsi dan sebagainya). Abnormalitas dapat bentuknya atau

fungsinya atau keduanya.

Karakteristik Penyakit:

1. Etiologi (Sebab)

2. Patogenesis (Mekanisme)

10
3. Perubahan patologis dan klinis (Mekanisme)

4. Komplikasi atau cacat (Efek)

5. Prognosis (Keluaran)

6. Epridemiologi (Insiden)

❖ Etiologi

1. Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu sendiri, inisiator

serangkaian peristiwa yang menyebabkan sakitnya penderita.

2. Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi antara host (misal:

genetik) dengan faktor lingkungan.

3. Lingkungan yang menyebabkan terjadinya penyakit disebut patogen.

4. Bakteri yang menyebabkan penyakit adalah bakteri patogen, sedang

bakteri yang tidak menyebabkan penyakit disebut

nonpatogen/komensal.

5. Secara umum agent/penyebab penyakit adalah: Kelainan genetik,

Agent infeksi misal: bakteri, virus, parasit dan jamur; Bahan kimia;

Radiasi, Trauma mekanik (cedera, patah tulang).

6. Pada keadaan di mana penyebab penyakit tidak terlihat jelas, misalnya

primer, tidak diketahui (idiopatik), Esensial; Spontan atau kriptogenik

misalnya hipertensi esensial, pneumothorak spontan, sirhosis

kriptogenik.

11
❖ Potogenesis

Patogeneses penyakit merupakan suatu mekanisme yang

menghasilkan tanda dan gejala klinis maupun patologis (Patologi umum

dan sistematis JCE Underwood).

Termasuk dalam patogenesis penyakit adalah sebagai berikut:

1. Proses radang, yaitu suatu respons terhadap berbagai

mikroorganisme dan berbagai jenis bahan yang merugikan

menyebabkan kerusakan jaringan.

2. Degenerasi adalah kemunduran sel atau jaringan yang respons atau

kegagalan dari penyesuaian terhadap berbagai agent.

3. Karsinogenesis, adalah mekanisme di mana bahan karsinogen yang

menyebabkan terjadinya kanker.

4. Reaksi imun, adalah sesuatu efek reaksi sistem imun tubuh yang

tidak dinginkan.

Periode Laten dan Inkubasi:

Periode Laten dan Inkubasi Periode laten adalah waktu terjadinya

penyakit yang biasanya dinyatakan dalam dua atau tiga dekade.

Inkubasi adalah waktu antara masuknya kuman dan terjadinya sakit,

yang biasanya dinyatakan dalam hari atau minggu. Mikroorganisme

mempunyai periode inkubasi yang khusus untuk setiap agent penyebab.

❖ Kelainan Bentuk dan Fungsi

Kelainan Bentuk:

12
1. Lesi-lesi yang mengisi ruang, menghancurkan, memindahkan atau

menckan jaringan sehat didekatnya (misalnya tumor).

2. Penimbunan yang berlebihan atau materi abnormal dalam organ

(misalnya amiloid).

3. Letak jaringan yang abnormal akibat invasi, metastasis atau

pertumbuhan yang abnormal.

4. Hilangnya jaringan sehat dari permukaan (misalnya ulserasi) atau

dari dalam argan solid (misalnya infark).

5. Obstruksi aliran normal dalam saluran (misalnya asma, oklusi

vaskuler).

6. Ruptur dari ruang viskus (misalnya anuerisma perforasi usus).

Kelainan Fungsi:

1. Sekresi berlebihan dari produksi sel (misalnya mucus hidung pada

influenza, hormone dengan efek yang jauh).

2. Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel (misalnya tidak

adanya insulin dalam DM).

3. Gangguan konduksi saraf.

4. Gangguan kontraktilitas otot.

Manifestasi Penyakit (Tanda dan Gejala):

1. Stadium klinis di mana si penderita masih secara normal walaupun

proses penyakit sudah terjadi.

13
2. Bila proses biologis terganggu, maka penderita mulai secara

subjektif merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan subjektif

ini disebut gejala penyakit.

3. Secara objektif menyangkut penyimpangan yang dapat

diidentifikasikan maka disebut tanda penyakit.

4. Suatu perubahan struktur yang timbul dalam suatu penyakit disebut

lesi.

5. Akibat suatu penyakit disebut sequel.

6. Komplikasi penyakit adalah suatu proses baru atau proses terpisah

yang dapat timbul sekunder, karena beberapa perubahan yang

dihasilkan oleh keadaan aslinya.

❖ Prognosis

Prognosis merupakan perkiraan terhadap apa yang diketahui atau

terhadap perjalanan suatu penyakit, sebagai kemungkinan yang akan

dihadapi oleh penderita.

1. Remisi dan kambuh

Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif

menuju kondisi yang tenang. Bila tanda dan gejala timbul kembali

dikenal dengan kambuh (relapse).

2. Morbiditas dan mortalitas

Kesakitan (morbiditas) dari suatu penyakit ialah jumlah

angka kesakitan pada suatu populasi. Mortalitas suatu penyakit

merupakan suatu kemungkinan di mana kematian merupakan hasil

14
akhir dari suatu penyakit. Mortalitas biasanya diformulasikan

sebagai prosentase seluruh kematian pada suatu populasi

❖ Karakteristik Penyakit Menular

Penyakit menular adalah jenis pemyaki yamg disebabkan oleh

agent penyakit yang spesifik atau racun yang dihasilkannya, yang

ditularkan melalu reservoir atau kontak tidak langsung melalui vektor

kepada orang (Chandra).

Perbedaan antara penyakit menular dan penyakit tidak menular

cukup jelas. Ketika organisme tertular, maka penyakit itu menular, bila

tidak, maka penyakit itu diklasifikasikan sebagai tidak menular.

G. Stress Dan Sakit

Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres adalah keadaan

internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi

penyakit, latihan, dll) atau oleh kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai

potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu

untuk melakukan coping.

Lazarus (1984) menjelaskan bahwa stres juga dapat diartikan sebagai :

1. Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang

menimbulkan stres atau disebut juga dengan stresor.

2. Respon, yaitu stres merupakan suatu respon atau reaksi individu yang

muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres.

Respon yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan

stres. Respon yang muncul dapat secara fisiologis, seperti : jantung

15
berdebar, gemetar dan pusing serta psikologis, seperti : takut, cemas,

sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.

3. Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu

secara aktif dapat mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah

laku, kognisi maupun afeksi.

Penggolongan Stres

Selye (dalam Rice, 1992) menggolongkan stres menjadi dua golongan.

Penggolongan ini didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang

dialaminya:

1. Distress (stres negatif)

Selye menyebutkan distress merupakan stres yang merusak atau

bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagai suatu keadaan

dimana individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir, atau gelisah.

Sehingga individu mengalami keadaaan psikologis yang negatif,

menyakitkan, dan timbul keinginan untuk menghindarinya.

2. Eustress (stres positif)

Selye menyebutkan bahwa eustress bersifat menyenangkan dan

merupakan pengalaman yang memuaskan. Hanson (dalam Rice, 1992)

mengemukakan frase joy of stress untuk mengungkapkan hal-hal yang

bersifat positif yang timbul dari adanya stres. Eustress dapat meningkatkan

kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu.

Eustress juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan

sesuatu, misalnya menciptakan karya seni.

16
Sedangkan, sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional,

intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau

terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.

H. Model Sehat dan Sakit

1. Menurut Perkin’s, sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan

yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam

aktivitas sehari-hari baik jasmani, rohani, maupun social.

2. Menurut Kielman, sakit adalah gangguan fungsi atau adaptasi dari proses

biologi dan psikologi pada seseorang.

3. Menurut Zaidin Ali (1998), sakit adala suatu keadaan yang menganggu

keseimbangan status kesehatan biologis (jasmani) psikologi (mental),

sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,

produktifitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan / sebagian.

Hubungan sehat dan sakit merupakan interaksi 3 komponen yaitu tuan

rumah (manusia, host), agent (penyakit) dan lingkungan (environment). Jika 3

komponen tersebut berada dalam keadaan seimbang maka akan tercapai

equilibrium yaitu seseorang akan sehat karena terjadi interaksi positif.

Sebaliknya jika tidak seimbang antara agent dan lingkungan, maka tuan rumah

(manusia) akan sakit. Konsep tersebut dikenal dengan model ekologi atau the

traditional ecoligical model. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema dibawah.

17
H
A H
A
A
A E A E
A

Gambar 1.1. Kondisi seimbang, equilibrum Gambar 1.2.

Kondisi tidak seimbang

Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau

kelompok ditentukan hubungan dinamis antar host, agent dan enviroment.

Agent : Berbagai faktor internal-eksternal dengan atau tanpanya dapat

menyebabkan penyakit atau sakit. Agent ini dapat berupa biokogis, fisik,

kimia, mekanis atau psikososial. Jadi agent ini berupa yang merugikan

kesehatan (bakteri,stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi yang

baik).

Host/Penjamu : Seseorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap

penyakit/ sakit antara lain: situasi kondisi fisik dan psikososial yang

menyebabkan seseorang beresiko menjadi sakit. Misalnya riwayat keluarga,

gaya hidup dll.

Environment / lingkungan : Seluruh factor yang ada diluar penjamu

a. Lingkungan fisik : iklim, tingkat ekonomi, tempat tinggal,

penerangan dan kebisingan.

b. Lingkungan sosial: Hal-hal yang berhubungan dengan interaksi

sosial mis. Stress, konflik, kesulitan ekonomi dan krisis hidup.

18
Dengan demikian adanya keseimbangan antara mikroorganisme (A) yang

berada pada lingkungan (E), bisa diadaptasi oleh tubuh kita (H), sehingga

tercapailah equilibrum (gambar A).

Sebaliknya banyaknya mikroorganisme (A) pada lingkungan (E) akan

menurunkan daya tahan tubuh (H), sehingga akan jatuh sakit (Gambar B).

Selain model diatas, ada model the environment of health yang

dikemukakan oleh HL Blum. Blum menjelaskan ada 4 faktor penyebab

kondisi sehat sakit yang memiliki peran besar yaitu faktor heriditer,

pelayanan kesehatan, gaya hidup dan faktor lingkungan.

Heriditer

Lingkungan Kesehatan Pelayanan Kesehatan

Gaya Hidup

Gambar 1.3 Model Blum

I. Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

agar masyarakat dapat menolong diri sendiri dari terjadinya sebuah

permasalahan kesehatan.

Berdasarkan Piagam Ottawa (1984), misi promosi kesehatan dapat

dilakukan menggunakan 3 strategi yang dijelaskan sebagai berikut:

19
1. Advokasi (advocate)

Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku

dan faktor biologis dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Kegiatan

advokasi ini tidak hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi

juga dapat dilakukan oleh masyarakat sasaran kepada para pemangku

kebijakan dari berbagai tingkat atau sektor terkait dengan kesehatan.

Tujuan untuk meyakinkan para pemangku kebijakan bahwa program

kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting dan membutuhkan

dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut.

2. Mediasi (mediate)

Promosi kesehatan membutuhkan upaya bersama dari semua

pihak baik dari pemerintah, sektor kesehatan, sektor ekonomi, lembaga

non-profit, industri, dan media. Kemitraan sangat penting sebab tanpa

kemitraan sektor kesehatan tidak akan mampu menangani masalah

kesehatan yang begitu kompleks dan luas. Promosi kesehatan di sini

bertanggung jawab untuk memediasi berbagai kepentingan berbagai

sektor yang terlibat untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Sehingga, strategi dan program promosi kesehatan harus

mempertimbangkan kebutuhan lokal dan memungkinkan berbagai

sektor baik di lingkup regional, nasional maupun international untuk

dapat terlibat di dalamnya.

20
3. Memampukan (enable)

Promosi kesehatan berfokus pada keadilan dan pemerataan

sumber daya kesehatan untuk semua lapisan masyarakat. Hal ini

mencakup memastikan setiap orang di masyarakat memiliki

lingkungan yang kondusif untuk berperilaku sehat, memiliki akses

pada informasi yang dibutuhkan untuk kesehatannya, dan memiliki

keterampilan dalam membuat keputusan yang dapat meningkatkan

status kesehatan mereka. Kegiatan promosi kesehatan harus dapat

memberikan keterampilan-keterampilan kepada masyarakat agar

mereka mampu mandiri di bidang kesehatan baik secara langsung atau

melalui tokoh-tokoh masyarakat. Keterampilan masyarakat di bidang

ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan), pendidikan dan sosial

lainnya juga perlu di kembangkan melalui promosi kesehatan dalam

rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan.

❖ Media Promosi Kesehatan

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk

menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh

komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar

ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya

diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap

kesehatannya.

21
Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media

ini dibagi menjadi tiga, yakni media cetak, media elektronik dan media

papan.

Gambar 1.3. Poster Cegah PTM

J. Perilaku Sakit

Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi cara

seseorang memantau tubuhnya mendefisinisikan dan menginterpretasikan

gejala yang dialami melakukan upaya penyembuhan dan penggunaan sistem

pelayanan kesehatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sakit:

1. Faktor Internal

a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami

seseorang akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut

mengganggu kegitan rutinitas sehari hari.

b. Asal atau jenis penyakit

Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat mungkin menggangu

seluruh aktivitas yang ada, maka seseorang biasanya akan segera

mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.

22
Sedang pada penyakit kronis yang belangsung lama ( >6 bulan)

sehingga jelas dapat menggagu seluruh fungsi aktivitas yang ada.

2. Faktor Eksternal

a. Gejala yang dapat dilihat, yaitu gejala yang terlihat dari suatu penyakit

dapat mempengaruhi citra tubuh dan perilaku sakit.

b. Kelompok social, yaitu kelompok yang akan membantu mengenali

ancaman penyakit atau justru menyangkal potensi terjadinya suatu

penyakit.

c. Kelompok social budaya, yaitu latar belakang budaya dan etika

mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit

dan menjadi sakit.

d. Ekonomi, yaitu tingkat ekonomi seseorang semakin tinggi biasanya

akan lebih tanggap terhadap gejala penyakit yang akan dirasakan,

sehingga seseorang itu akan segera mencari pertolongan ketika merasa

ada gangguan pada kesehatannya.

e. Dukungan sosial yaitu dukungan social ini, meliputi beberapa institusi

atau kelompok yang bersifat peningkatan kesehatan.

f. Kemudahan akses terhadap sistem pelayanan. Dekatnya jarak klien

dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering

mempengaruhi kecepatan dalam memasuki sistem pelayanan

kesehatan.

23
K. Dampak Sakit Pada Individu dan Keluarga

1. Dampak pada individu

Citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup

bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh

aspek kepribadiannya. Termasuk dalam konsep diri, hal ini tidak hanya

bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang dimilikinya tetapi juga

bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri. Perubahan konsep diri

akibat sakit mungkin bersifat kompleks dan kurang bisa terobservasi

dibandingkan perubahan peran. Konsep diri berperan penting dalam

hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain. Seseorang

yang mengalami perubahan konsep diri, karena sakitnya mungkin tidak

mampu lagi memenuhi harapan keluarganya yang akhirnya menimbulkan

ketegangan dan konflik. Akibatnya anggota keluarga akan merubah

interaksi mereka dengan seseorang.

2. Dampak pada keluarga

Proses dimana keluarga melakukan fungsi mengambil keputusan,

memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping

terhadap perubahan dan tantangan hidup. Jika salah satu orang tua sakit

maka kegiatan dan pengambilan keputusan akan tertunda sampai mereka

sembuh. Jika penyakitnya berkepanjangan, seringkali keluarga harus

membuat pola fungsi yang baru sehingga bisa menimbulkan stress

emosional. Misal, anak kecil akan mengalami rasa kehilangan yang besar

jika salah satu orang tuanya tidak mampu memberikan kasih sayang dan

24
rasa aman pada mereka atau, jika anaknya sudah dewasa maka seringkali

ia harus menggantikan peran mereka termasuk sebagai pencari nafkah.

L. Peran Perawat Dalam Individu

Sebagai perawat dituntut harus memiliki pendekatan dengan pasien

agar mendukung dalam proses memberikan pelayanan,maka dalam

melayani pasien terbentuklah suatu hubungan antara perawat dengan

pasiennya. Menurut Henderson, ada tiga tingkatan hubungan

ketergantungan pasien dengan perawat dari yang sangat bergantung hingga

mendapatkan kembali kemandirian pasien.diantaranya, yaitu:

1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai

pengganti (substitute) didalam memenuhi kekurangan pasien akibat

kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang.

2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien

Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase

pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong

atau membantu pasien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya.

3. Perawat sebagi mitra (partner) bagi pasien

Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama

merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda,

setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen

kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana keperawatan yang telah

25
disusun oleh perawat dan pasien tetap harus dijalankan dengan optimal,

sehingga dapat diobservasi untuk membantu rencana pengobatan yang

ditentukan oleh dokter. (ChandraNers, 2012).

26
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

WHO, mendeskripsikan pengertian sehat adalah suatu keadaan yang

sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan.

Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas

termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian

sosialnya, (Pemos).

Perilaku sehat dan perilaku sakit manusia juga sangat penting kita lakukan

supaya kita dapat tetap hidup sehat dan ketika sakit dapat menyikapinya

dengan baik.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan

menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada

kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas di

mengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi

kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima

di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

27
DAFTAR PUSTAKA

Supanjino, S.Kep.Ners, dkk.2017 . Konsep Dasar Keperawatan jilid 1. Pilar

Utama : Surakarta.

Zaenab, dr. Anggraini, MM., dkk. 2018. Ilmu Penunjang Diagnostik jilid 1. Pilar

Utama: Surakarta.

Nasution IK. (2008). Stres pada remaja [Skripsi]. Medan: USU Repository, 15.

Anggreni, D., & Wardini, S. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. How Languages

Are Learned, 12, 27–40.

Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia

Anhar, V. (2018). 9 786024 730406.

Siregar, P. A. (2020). Diktat Dasar Promkes.

joe. (2009). Model Konseptual Keperawatan. Perawattegal.

https://perawattegal.wordpress.com/2009/08/31/model-konseptual-

keperawatan/

28

Anda mungkin juga menyukai