Anda di halaman 1dari 18

PSIKOSOSIAL

PERAN DAN PERILAKU PASIEN

Disusun Oleh :
1. Lia Oktarina
2. M Bahrun Imadudin
3. Mia Pebriani
4. Monica Holi Sakila
5. Mutiara Agel Sepriani
6. Nabila Umi Kalsum

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran dan Perilaku Pasien”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Psikososial di Jurusan
Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.

Makalah ini merupakan latihan dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk


membiasakan menyusun makalah yang baik dan benar. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Bandar Lampung, Agustus 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Sakit................................................................................................... 4
B. Pengertian Pasien................................................................................................. 5
C. Pengertian Peranan Sakit....................................................................................6
D. Pencegahan Sakit................................................................................................. 7
E. Peranan Sakit.......................................................................................................8
F. Kewajiban Pasien Terhadap Penyakitnya.......................................................10

BAB III KASUS


A. Kasus 1..................................................................................................................12
B. Kasus 2..................................................................................................................12
C. Kasus 3..................................................................................................................13
D. Kasus 4..................................................................................................................13

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam
keadaan sehat maupun sakit (Wijono, 1999). Pasien mempunyai 3 hak asasi dasar
yaitu: mendapatkan pelayanan kesehatan (the right to health care), atas keputusan
pada dirinya sendiri (the right to self-determination) dan hak untuk mendapatkan
informasi (the right to information) (Indradi, 2006). Sangat perlu adanya
komunikasi efektif untuk memberikan informasi yang seharusnya menjadi hak
pasien antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan sejak pasien masuk dalam
perawatan sampai pasien pulang. Informasi yang dibutuhkan meliputi informasi
medis dan non medis, dimana informasi medis meliputi rencana pemeriksaan, tata
cara tindakan, dan hasil pemeriksaan.. Informasi non medis adalah: biaya yang
harus dikeluarkan pasien, dokter yang bertanggung jawab, jadwal, fasilitas, dan
prosedur medis yang akan dilalui pasien (KKI, 2006).
Sudarwanto (2000) menyatakan ketika seseorang merasa dirinya tidak mampu
lagi menjalankan perannya sebagai makhluk sosial baik secara fisik, mental, dan
sosial, maka ia dikatakan mulai menjalankan peran sakit. Ia menunjukkan
perilaku yang khas sesuai dengan tingkat pendidikan, pengalaman maupun
lingkungan budayanya (Bachtiar, 2004). Lawrence Green (1980) seperti dikutip
Notoatmojo (2003) menyatakan, terdapat 3 faktor yang mendasari perilaku pasien
yaitu presdiposing, enabling, dan reinforcing. Faktor predisposing meliputi
pengetahuan dan sikap pasien yang merupakan kognitif domain yang mendasari
terbentuknya perilaku baru. Hal lain dari faktor ini adalah tradisi, kepercayaan,
sistem nilai, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi. Faktor enabling
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan, berupa

1
peraturan prosedur tetap dan kesempatan pemberian informasi. Mulai dari meja
kounter informasi dan dokter atau tenaga kesehatan yang bertugas. Faktor
reinforcing yang merupakan bukti intern dalam penelitian meliputi dukungan dari
tenaga kesehatan keluarga dan rekan serta sikap pasien dengan berusaha mencari
informasi tersebut.
Perilaku manusia merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
manusia, baik dilihat secara tidak langsung maupun langsung oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2010). Pentingnya peranan sakit pada penderita (orang
sakit) membawa dampak yang positif bila dilakukan dengan baik, apabila perilaku
tersebut tidak dilakukan dengan baik maka akan membawa dampak negatif
berupa tidak dipatuhinya semua ketentuan-ketentuan pengobatan sesuai dengan
aturan pengobatan berdasarkan penyakitnya sehingga obat tidak dimakan
sebagaimana mestinya yang berujung pada menjadi lebih parahnya penyakit yang
berpotensi menimbulkan komplikasi lebih lanjut, ketidaksembuhan sehingga
menyebabkan kematian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sakit?
2. Apa pengertian pasien?
3. Apa pengertian peranan sakit?
4. Bagaimana pencegahan sakit?
5. Bagaimana peranan sakit?
6. Apa kewajiban pasien terhadap penyakitnya?

2
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sakit
2. Mengetahui pengertian pasien
3. Mengetahui pengertian peranan sakit
4. Mengetahui pencegahan sakit
5. Mengetahui peranan sakit
6. Mengetahui kewajiban pasien terhadap penyakitnya

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sakit
Berikut beberapa konsep sakit maupun definisi dari sakit itu sendiri :
1. Sakit adalah suatu gangguan kesehatan yang menyebabkan aktivitas kerja
(kegiatan) terganggu.
2. Definisi Sakit Menurut UU No. 23 (1992) adalah jika seseorang menderita
penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan
aktivitas kerja atau kegiatan lainnya terganggu.
3. Kriteria sakit menurut Bauman, 1985 terdiri dari 3 bagian penting yaitu :
adanya gejala, persepsi tentang keadaan yang dirasakan, kemampuan dalam
aktivitas sehari-hari.

Beberapa definisi sakit antara lain:


1. Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
maupun rohani maupun sosial.
2. Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada
seseorang.
3. Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem
biologis dan kondisi penyesuaian.

4
4. Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana
fungsinya terganggu atau menyimpang.
5. Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
produktivitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan maupun
sebagian.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sakit adalah keadaan


individu yang tidak menyenangkan yang menyebabkan terganggunya aktivitas
atau kegiatan karena adanya perubahan fungsi tubuh manusia.

B. Pengertian Pasien
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya
menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti
pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan (Prabowo dalam Wilhamda,
2011).

5
C. Pengertian Peranan Sakit
Pada prinsipnya peranan sakit adalah suatu tindakan atau upaya-upaya yang
dilakukan penderita (orang sakit) untuk memperoleh pengobatan sampai dengan
kesembuhan. Menurut Kasl dan Cobb dalam Niven (2002), mengemukakan
perilaku peran sakit (sick role behavior) adalah aktivitas untuk mendapatkan
kesejahteraan oleh individu yang sakit, sedangkan menurut Becker (1979, dalam
Kholid 2014), perilaku peran sakit merupakan salah satu klasifikasi perilaku
kesehatan yang mana orang sakit (pasien) mempunyai peran, mencakup hak-hak
orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation) serta hak dan
kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun oranglain
(terutama keluarganya). Sedangkan menurut Muzaham (1998, dalam Syafar
2011) perilaku peran sakit (sick role behavior) yaitu merupakan perilaku yang
berhubungan dengan penderita berobat sesuai dengan aturan yang sesuai dengan
penyakit yang dideritanya.
Pentingnya peranan sakit pada penderita (orang sakit) membawa dampak yang
positif bila dilakukan dengan baik, apabila perilaku tersebut tidak dilakukan
dengan baik maka akan membawa dampak negatif berupa tidak dipatuhinya
semua ketentuan-ketentuan pengobatan sesuai dengan aturan pengobatan
berdasarkan penyakitnya sehingga obat tidak dimakan sebagaimana mestinya
yang berujung pada menjadi lebih parahnya penyakit yang berpotensi
menimbulkan komplikasi lebih lanjut, ketidaksembuhan sehingga menyebabkan
kematian.

6
D. Pencegahan Sakit
Pencegahan penyakit adalah langkah-langkah yang dilakukan mencegah
terjadinya gangguan kesehatan pada makhluk hidup. Dilansir dari situs
Nature.com, pencegahan penyakit atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal
sebagai disease prevention adalah langkah atau cara yang bisa ditempuh untuk
mencegah terjadinya penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan untuk
menyembuhkan dan mengobati berbagai gejala yang mungkin muncul.
Pencegahan penyakit dibagi menjadi tiga jenis, yakni pencegahan primer,
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan ini bertujuan untuk menghindari atau meminimalisir
perkembangan penyakit atau kecacatan yang mungkin diidap atau terjadi pada
individu. Contoh pencegahan primer adalah menghentikan kebiasaan merokok,
menurunkan kolestrol, meminum obat penurun tekanan darah dan rajin
berolahraga. Selain itu bisa mengonsumsi makanan bergizi sesuai dengan
kebutuhan atau mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin penyakit yang
mungkin diderita. Hal ini dilakukan agar penyakit tidak semakin parah atau
terjadinya komplikasi. Selain itu, pencegahan sekunder juga dilakukan untuk
meminimalisir terjadinya komplikasi dan kecacatan sebelum penyakit semakin
parah. Contoh pencegahan sekunder adalah melakukan pemeriksaan secara
mandiri atau ke dokter untuk individu yang mempunyai gejala penyakit kronis.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi berbagai dampak negatif yang
mungkin terjadi dari suatu penyakit. Pencegahan ini juga dilakukan untuk
meminimalisir komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit.
Contoh pencegahan tersier adalah rajin mengonsumsi obat yang diberikan dokter.
Pencegahan penyakit dilakukan untuk mencegah segala kemungkinan buruk yang

7
mungkin terjadi. Hentikan kebiasaan buruk agar terhindar dari berbagai penyakit
mematikan.

E. Peranan Sakit
Peran adalah satu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, dan sikap yang
di harapkan oleh masyarakat pada kondisi tertentu. Seseorang dapat
mengalami sakit yang menyebabkan dirinya tidak dapat melakukan
kegiatan sosial, dalam kondisi ini seseorang tersebut dikatakan sedang
melakukan peran sakit. Sebagian orang memanfaatkan peran sakit untuk
mengurangi konflik antara kebutuhan pribadi dan tuntutan peran sosial,
contoh orang sakit akan diberi makan yang enak tanpa harus bekerja.
Peran sakit dikatakan sebagai bentuk penyimpangan terhadap ketegangan
dalam sistem sosial yang dapat di terima masyarakat.
Empat peran sakit menurut Talcott Parsons, antara lain sebagai berikut:
1. Orang sakit dibebaskan dari peran, sosial normatif, pembebasan ini
sebenarnya relatif, tergantung pada sifat dan tingkat keparahan
keadaan sakit tersebut
2. Orang sakit tidak bertanggung jawab atas keadaannya, keadaan sakit
seseorang dianggap di luar kendali,
3. Orang sakit harus berusaha untuk sembuh, orang sakit harus mencari
pengobatan dan bekerjasama dengannya tenaga kesehatan selama
proses penyembuhan.
4. Mencari pertolongan dan menuruti nasehat petugas yg kompeten.

8
Enam peran sakit menurut Sudibyo Supardi, antara lain sebagai
berikut:
1. Sakit sebagai upaya untuk menghindari tekanan, kondisi sakit dapat
menghindarkan konflik atau ketegangan,
2. Sakit sebagai upaya untuk mendapakan perhatian anggapan
masyarakat bahwa sakit harus mendapatkan perhatian khusus,
3. Sakit sebagai kesempatan untuk istirahat sakit dapat mengurangi
ketegangan dalam pekerjaan,
4. Sakit sebagai alasan kegagalan, pribadi sakit dapat dijadikan
pembenaran diri dari tanggung jawab sehingga mendapat
pemakluman,
5. Sakit sebagai penghapus dosa anggapan bahwa sakit merupakan
hukuman tuhan dan penghapus dosa,
6. Sakit untuk mendapatkan alat tukar seseorang yang memiliki
asuransi kesehatan akan memilih dirawat lebih lama

Perilaku peran sakit (the sick role behavior) adalah segala aktivitas individu
yang sedang menderita sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilaku ini
disamping berpengaruh terhadap kesehatan/kesakitannya sendiri, juga
berpengaruh terhadap orang lain, terutama pada anak yang belum mempunyai
kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatan.
Klasifikasi perilaku kesehatan (Becker, 1979) :
1. Perilaku kesehatan (health behavior)
2. Perilaku sakit (illness behavior)
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
Peranan orang sakit (the sick role behavior) dan orang yang sakit adalah dua
hal yang berbeda. Berpenyakit adalah suatu kondisi patologis yang objektif,
sedangkan sakit adalah evaluasi atau persepsi individu terhadap konsep sehat-
sakit. Dua orang atau lebih secara patologis menderita suatu jenis penyaking

9
tertentu yang sama, bsa jadi orang yang satu akan merasa lebih sakit dari yang
lain bahkan orang yang satu lagi tidak merasa sakit. Hal ini karena evaluasi atau
persepsi orang yang berbeda.
Orang yang berpenyakit belum tentu akan mengakibatkan berubahnya
peranan orang tersebut dalam masyarakat. Sedangkan orang yang sakit akan
menyebabkan perubahan peranannya didalam masyarakat dan lingkungan
keluarga dan memasuki posisi baru. Posisi baru ini menurut peranan yang baru
pula. Peranan baru dari orang sakit (pasien) harus mendapatkan suatu pengakuan
dan dukungan dari anggota keluarga, masyarakat yang sehat dan secara wajar.

F. Kewajiban Pasien Terhadap Penyakitnya


Orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama
orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya.
Memperoleh kesembuhan bukanlah hak pasien, tetapi kewajiban pasien hal ini
karena individu diberi kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan. Secara alamiah
manusia itu sehat, adapun menjadi jatuh sakit sebenarnya kesalahan manusia
sendiri. Oleh karena itu bila individu jatuh sakit maka ia berkewajiban untuk
mengembalikan posisinya ke keadaan sehat.
Kewajiban pasien terhadap penyakitnya antara lain :
1. Mengakui bahwa peranan sakit itu tidak menyenangkan dan merasa
berkewajiban untuk sembuh
2. Mencari bantuan teknis yang kompeten dan bekerja sama dalam
penyembuhan

10
Menurut Permenkes RI nomor 69 tahun 2014 tentang kewajiban rumah sakit
dan kewajiban pasien, kewajiban pasien adalah :
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib rumah sakit
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatannya
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang
merawat
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa

11
BAB III
KASUS

A. Kasus 1
Ny. A (37 tahun) datang kerumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada
kepala yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Ny. A mengatakan nyeri muncul
tiba-tiba dan membaik ketika beristirahat namun nyeri kepala yang dirasakan
mengganggu aktivitas dan membuat Ny. A sulit tidur. Nyeri yang dirasakan
seperti tertekan benda berat dan tidak menyebar. Ny. A kesulitan beraktivitas
karena nyeri kepala semakin terasa saat melakukan kegiatan.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Ny. A sedang dalam kondisi sakit.
Sakit adalah keadaan individu yang tidak menyenangkan yang menyebabkan
terganggunya aktivitas atau kegiatan karena adanya perubahan fungsi tubuh
manusia.
B. Kasus 2
Tn. P (35 tahun) mengatakan keluarganya memiliki riwayat penyakit
hipertensi. Tn. P mengatakan sudah mulai menghentikan kebiasaan merokok dan
rajin berolahraga untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyakit hipertensi.
Tn. P juga memperbaiki pola makannya dan mengonsumsi makanan bergizi untuk
mejaga berat badan ideal sehingga tidak mengalami obesitas yang meningkatkan
resiko penyakit hipertensi.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Tn. P melakukan upaya
pencegahan sakit primer. Pencegahan ini bertujuan untuk menghindari atau
meminimalisir perkembangan penyakit atau kecacatan yang mungkin diidap atau
terjadi pada individu.

12
C. Kasus 3
Ny. I (60 tahun) mengeluh sakit tenggorokan dan memilih untuk
beristirahatsehari ditempat tidur dengan berharap bahwa keluarganya akan
membawakan makanan dan memperhatikannya. Keluarga Ny. I akhirnya
menghubungi dokter dan dokter datang memberikan beberapa instruksi.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Ny. I telah menunjukkan
peranan sakit. Salah satu peran sakit menurut Sudibyo Supardi adalah
sakit sebagai upaya untuk mendapakan perhatian anggapan
masyarakat bahwa sakit harus mendapatkan perhatian khusus.
D. Kasus 4
Tn. K (28 tahun) mengeluh merasa nyeri pada kepala yang dirasakan sejak 3
hari yang lalu. Tn. K kesulitan beraktivitas karena nyeri kepala semakin terasa
saat melakukan kegiatan. Tn. K berinisiatif untuk pergi ke rumah sakit dan
mencari pengobatan dengan bertemu dokter. Tn. K mengatakan akan mengikuti
semua saran dan instruksi dokter untuk menyembuhkan sakit yang dirasakannya.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Tn. K telah memenuhi kewajiban
terhadap penyakitnya dengan mencari bantuan teknis yang kompeten dan bekerja
sama dalam penyembuhan.

13
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Perilaku manusia merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
manusia, baik dilihat secara tidak langsung maupun langsung oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2010). Sakit adalah keadaan individu yang tidak
menyenangkan yang menyebabkan terganggunya aktivitas atau kegiatan karena
adanya perubahan fungsi tubuh manusia. Pasien adalah orang yang memiliki
kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya,
menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan.
Pencegahan sakit terdiri dari 3 yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder,
dan pencegahan tersier. Peranan sakit adalah segala aktivitas individu yang
sedang menderita sakit untuk memperoleh kesembuhan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Becker, M.H. (1979). Psychosocial aspects of health related behavior, dalam


H.E., Freeman dan S.levine (eds.,) Handbook of medical sociology. New
Jersey : Pretince Hall Englewood Cliffs.

Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan, edisi 2. Buku Kedokteran. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

15

Anda mungkin juga menyukai