volume Cairan keperawatan selama 3x24 jam intake dan output berhubungan kelebihan volume cairan yang akurat dengan diuresis teratasi dengan kriteria: Pasang urin ginjal Terbebas dari edema, efusi, kateter jika anaskara diperlukan Bunyi nafas bersih, tidak Monitor hasil lab yang ada dyspneu/ortopneu sesuai dengan retensi Terbebas dari distensi vena cairan (BUN , Hmt , jugularis, osmolalitas urin ) Memelihara tekanan vena Monitor vital sign sentral, tekanan kapiler Monitor indikasi paru, output jantung dan retensi / kelebihan vital sign DBN cairan (cracles, CVP , Terbebas dari kelelahan, edema, distensi vena kecemasan atau bingung leher, asites) Kaji lokasi dan luas edema Monitor masukan makanan / cairan Monitor status nutrisi Berikan diuretik sesuai interuksi Kolaborasi pemberian obat Monitor berat badan Monitor elektrolit Monitor tanda dan gejala dari odema 3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Posisikan pasien pertukaran gas keperawatan selama 1x30 menit untuk berhubungan gangguan pertukaran gas pasien memaksimalkan dengan edema teratasi dengan kriteria hasi: ventilasi paru Mendemonstrasikan Pasang mayo bila perlu peningkatan ventilasi Lakukan fisioterapi dada dan oksigenasi yang jika perlu adekuat Auskultasi suara nafas, Memelihara kebersihan catat adanya suara paru dan bebas dari tanda- tambahan tanda distress pernafasan Berikan bronkodilator ; Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang Barikan pelembab udara bersih, tidak ada sianosis Atur intake untuk dan dyspneu (mampu cairan mengeluarkan sputum, mengoptimalkan mampu bernafas denganmudah, tidak ada keseimbangan. pursed lips) Monitor respirasi dan Tanda tanda vital status O2 dalam rentang normal Catat pergerakan AGD dalam batas normal dada,amati Status neurologis dalam kesimetrisan, batas normal penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status mental Observasi sianosis khususnya membran mukosa Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction, Inhalasi) Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung 4 Penurunan curah Evaluasi adanya nyeri Setelah dilakukan asuhan jantung dada selama 3x24 jam penurunan berhubungan kardiak output klien teratasi Catat adanya dengan dengan kriteria hasil: disritmia jantung perubahan Tanda Vital dalam Catat adanya tanda konduksi rentang normal (Tekanan dan gejala kontraktilitas darah, nadi, respirasi) penurunan cardiac jantung Dapat mentoleransi putput aktivitas, tidak ada Monitor status kelelahan pernafasan yang Tidak ada edema paru, menandakan gagal perifer, dan tidak ada jantung asites Monitor balance cairan Tidak ada Monitor respon penurunan pasien terhadap efek kesadaran pengobatan AGD dalam batas normal antiaritmia Tidak ada distensi vena Atur periode latihan dan istirahat untuk Leher Warna kulit normal menghindari kelelahan Monitor toleransi aktivitas pasien Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad kanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen Sediakan informasi untuk mengurangi stress Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas jantung 5 Perfusi jaringan Setelah dilakukan asuhan selama Monitor TTV cerebral tidak 3x24 jam ketidakefektifan Monitor AGD, efektif perfusi jaringan cerebral teratasi ukuran pupil, berhubungan dengan kriteria hasil: ketajaman, dengan Tekanan systole dan kesimetrisan dan penurunan PH diastole dalam rentang reaksi Monitor jaringan serebral yang diharapkan adanya diplopia, Tidak ada pandangan kabur, ortostatikhiperten nyeri kepala si Monitor level Komunikasi jelas kebingungan dan orientasi Menunjukkan Monitor konsentrasi dan orientasi tonus otot Pupil seimbang dan reaktif pergerakan Bebas dari aktivitas kejang Monitor tekanan intrkranial dan respon Tidak mengalami nyeri nerologis kepala Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus Monitor status cairan Pertahankan parameter hemodinamik Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada konsisi pasien