Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ILMU PSIKOLOGI

Nama: Siti Aprilia


Nim :210208080
Kelas : S1 Keperawatan 21A2

TEORI PLATO
1.Tentang plato
Plato adalah seorang filsuf dari Yunani, Plato dilahirkan pada tahun 427 SM dalam
keluarga yang terkemuka dari kalangan politikus di Athena.Ia mendapat pendidikan ilmu politik
yang cukup baik dari seorang politikus yang bernama Pyrilampes. Dan selama delapan tahun ia
juga menjadi murid Sokrates, semula ia ingin menjadi seorang politikus, tetapi setelah kematian
Sokrates ia kehilangan ambisinya untuk menjadi seorang politikus.Pada usia 40 tahun ia pergi ke
Italia untuk mempelajari ajaran mazhab Pythagorean. Sesudah kembali dari Italia dan Sisilia,
Plato mendirikan sebuah sekolah yang dinamakan Akademia. Melalui sekolah ini, Plato
memberikan pendidikan intensif dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat kepada orang-orang
muda yang akan menjadi pemimpin politik.Plato memimpin Akademia selama 40 tahun, hingga
kematian menjemputnya.
2.Teori idea
Pada masa hidupnya dia banyak menghasilkan buah pikirannya, diantaranya tentang
teori idea.Dalam pemikiran Plato berhasil menjembatani pertentangan pendapat antara dua filsuf
besar Yunani yang hidup sebelum Sokrates, yaitu Herakleitos dan Parminides. Herakleitos
berpendapat bahwa segala yang ada itu sedang menjadi dan selalu berubah. Sedangkan
Paraminides berpendapat bahwa segala yang ada adalah tetap, tidak mengenal perubahan.
Plato berusaha mendamaikan dua pendapat yang saling bertentangan dan seakan
membentuk dua kutub yang berlawanan. Plato menerima baik kedua pendapat yang saling
berlawanan itu, karena kedua pendapat tersebut mengandung kebenaran yang keduanya dapat
saling melengkapi.Menurut Plato, realitas terdiri dari dua dunia, yaitu: di dunia yang dapat
disaksikan dengan panca indera dan dunia yang tidak dapat disaksikan dengan panca indera,
tetapi dapat dipikirkan. Realitas dalam dunia yang dilihat dengan panca indera adalah dunia
materi yang banyak mengalami perubahan. Realitas itu bersifat khusus, banyak dan dinamis.
Kekhususan tersebut menyebabkan kita dapat membedakan realitas yang satu dengan yang
lainnya. Sebaliknya pada realitas ini yang kedua adalah realitas sempurna atau ideal. Di sini
realitas bersifat umum, satu dan statis.
Realitas tediri dari idea-idea yang berada dalam pikiran kita. Hal ini tidak berarti bahwa
ide dalam pikiran dan bersifat subyektif semata. Idea ini bersifat obyektif, dalam arti tidak terikat
pada subyek yang berpikir. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, tetapi justru
memimpin pikiran manusia. Dari kesaksian panca indera kita mengetahui bahwa tiap manusia
adalah unik, berbeda satu dengan yang lainnya. Tetapi dengan akal, kita dapat berpikir dan
mengetahui bahwa mereka itu semua adalah sama, dalam arti semua sama manusia, karena tiap
manusia mempunyai ide kemanusiaan.Teori idea Plato menegaskan bahwa ide manusia itu tidak
terungkap secara sempurna pada seorang manusia tertentu, tiap-tiap manusia mengungkapkan
idea kemanusiaannya dengan cara yang berbeda satu dari yang lainnya. Hal inilah yang kita
saksikan melalui panca indera, bahwa tiap-tiap manusia itu berbeda satu sama yang lain. Segala
realitas yang kita saksikan melalui panca indera mengungkapkan idea kediriannya dengan cara
masing-masing dan memimpin pikiran kita untuk dapat mengetahui idea kediriannya secara
umum.Teori Idea Plato bersifat umum dan kekal, tidak mengenal perubahan dan gerak. Suatu
idea harus dapat menunjuk pada tiap obyek realitas yang diwakilinya, tanpa mengenal ruang dan
waktu. Idea manusia harus mampu menunjuk seluruh manusia yang ada.Lebih lanjut lagi, teori
Idea Plato didasarkan pada perbedaan antara realitas (pengetahuan) dan penampakan (opini),
menurut Plato pengetahuan adalah tentang dunia abadi yang supra inderawi, absolut dan abadi.
Sedangkan opini adalah tentang dunia yang tampil pada indera, akan tetapi ada satu segi
yang amat penting yakni teori tentang idea-idea. Teori ini sebagian bersifat logis, sebagian lagi
metafisis. Bagian logisnya berkaitan dengan kata-kata umum. Menurut teori ini, dunia lahir
adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah warna-warni. Semua itu adalah bayangan
dari dunia idea. Sebagai bayangan , hakekatnya adalah tiruan dari yang asli yaitu idea.
Karenanya maka dunia pengalaman ini berubah-ubah dan bermacam-macam, sebab hanyalah
merupakan tiruan yang tidak sempurna dari dunia idea. Keadaan idea sendiri bertingkat-tingkat.
Tingkat idea yang tertinggi adalah idea kebaikan, di bawahnya adalah idea jiwa dunia, yang
menggerakkan dunia. Berikutnya adalah idea keindahan. Semisal, ada banyak binatang
individual yang dengan tegas kata kucing? Jelas sesuatu yang berbeda dengan setiap kucing
partikular yang ada. Seekor binatang adalah kucing, demikianlah tampaknya, karena binatang itu
memiliki ciri-ciri umum yang lazimnya ada pada semua kucing. Bahasa tak berfungsi tanpa kata-
kata umum kucing, dan jelas bahwa kata-kata tersebut bukannya tak bermakna. Tetapi jika kata
kucing berarti sesuatu, arti itu bukanlah kucing ini atau itu, melainkan semacam kekucingan
universal.
Plato menjelaskan bahwa, jika ada sejumlah individu memiliki nama yang sama, tentunya
mereka memiliki satu idea bersama. Sebagai contoh, meskipun terdapat banyak keranjang,
sebetulnya hanya ada satu idea. Sebagaimana bayangan pada cermin hanyalah penampakan dan
tidak real, demikian pula pelbagai ranjang partikular pun tidak real, dan hanya tiruan dari idea,
yang merupakan satu-satunya keranjang yang real dan diciptakan oleh Tuhan. Mengenai ranjang
yang satu ini, yakni yang diciptakan oleh Tuhan, kita bisa memperoleh pengetahuan, tetapi
mengenai pelbagai ranjang yang dibuat tukang kayu, yang bisa kita peroleh hanya opini.Lebih
jauh lagi Plato berpendapat bahwa hakekat atau esensi suatu realitas bukan hanya sebutan, tetapi
memiliki kenyataan, yang lepas daripada sesuatu yang berada secara konkrit, yaitu yang disebut
idea. Menurut Plato idea-idea itu sungguh-sungguh ada yaitu dalam dunia ideal yang dapat
dipikirkan dan diketahui kekal. Dunia ideal ini terdapat banyak idea. Tetapi tiap idea itu adalah
satu, tidak mengenal kejamakan.
TANGGAPAN SAYA:
Dari teori ini saya setuju dengan plato dengan teorinya yang terkenal ini menimbulkan
pengaruh yang sangat besar di Dunia,Ide merupakan kenyataan riil dari manifestasi universal
semua wujud. Alam ide-lah yang sebenarnya dan ide lah yang membimbing budi kita dan yang
menjadi contoh dari semua yang terjadi di dunia empiris ini. Menurut Plato, pengetahuan sejati
manusia tidak didapat melalui pengalaman empiris luarnya. Kosep Ide Plato ini kemudian
diterapkan dalam bidang etika, estetika, dan pengalaman religi manusia. Menurutnya, ide dapat
dihubungkan dengan bentuk-bentuk ideal yang lain, seperti Negara ideal, pemerintahan ideal,
dan sistem pendidikan ideal.  Ide-ide merupakan sistem norma atau standar untuk mengukur
apakah sesuatu itu memiliki nilai atau tidak. Ide-ide itu adalah gambaran paling sempurna dari
segala sesuatu dan menjadi tujuan tertinggi dari segenap moral dan estetika. Melalui gambaran
ideal itu, setiap perilaku moral dan etika dapat ditentukan baik buruknya, dan hasil karya
seniman dapat diberikan penilaianm indah atau jelek. Konsep Ide ini juga dimanfaatkan oleh al
Ghazali dalam menjelaskan teori mistisnya. Ide-ide ini berfungsi untuk mengatasi proses
pengetahuan yang berbelit-belit. Pengetahuan dapat dicapai jika terdapat proses mengetahui yang
tetap. Ide-ide yang dapat dicerap oleh intelek dapat mengatasi sikap skeptik dalam mengetahui
suatu wujud. Dengan kemampuan manusia menghadirkan ide maka dunia ini menjadi
berkembang dan bayangan yang ada pada tataran ide dapat diwujudkan dalam alam nyata. Ide-
ide itu tersusun dalam suatu kesatuan yang membentuk sebuah system dan susunan itu
membentuk sebuah hierarki di mana ide tentang Tuhan menempati posisi yang paling tinggi.
Menurutnya, Ide tertinggi adalah Ide tentang Tuhan, dan Ide tentang Tuhan merupakan tujuan
dan harapan bagi semua wujud yang berada di bawahnya. Keyakinan Plato yang lain bahwa alam
semesta ini memiliki tujuan dan sebagai tujuan akhirnya ialah merealisasikan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai