Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan secara singkat dan mendalam mengenai pandangan filsafat dari sokrates, plato, dan

aristoteles!

 SOKRATES
Filsafat Sokrates adalah suatu reaksi dari suatu kritik terhadap kaum Sofis. Pada saat
itu kaum Sofis digunakan untuk para guru yang berkeliling dari kota ke kota untuk mengajar
tetapi malah disalah gunakan untuk menipu orang lain dengan menggunakan ajaran yang
tidak sah.
Ada berupa ajaran “sebuah kebenaran itu relative telah menggoyahkan teori sains
yang telah mapan, mengucapkan keyakinan agama.” Hal ini membuat bingung sehingga
Skrotes harus meyakinkan Athena bahwa kebenaran tersebut tidak semua relative, ada
kebenaran umum yang dapat dipegang oleh semua orang. Mungkin memang ada beberapa
yang reatif, namun ada juga yang memiliki kebenaran yang merupakan definisi itu sendiri.
Contoh: apakah kursi itu? Orang bisa periksa seluruh kursi, kalau bisa seluruh kursi yang ada
dunia ini. Misalnya kursi hakim terdiri dari tempat duduk dan sandaran, berkaki empat, dari
bahan kayu jati. Kedua, kursi malas, terdiri dari tempat duduk, sandara dan berkaki empat,
terbuat dari besi anti karat begitulah seterusnya. Jadi dapat diambil kesimpulah bahwa
setiap kursi itu selalu ada tempat duduk dan sandaran. Kedua ciri ini terdapat pada semua
kursi. Sedangkan ciri yang lain tidak dimiliki semua kursi. Maka, semua orang akan sepakat
bahwa kursi adalah tempat duduk yang bersandaran.
Sakrotes juga mengatakan bahwa jiwa manusia bukanlah nafasnya semata-mata,
tetapi asa hidup manusia dalam arti yang lebih mendalam. Jiwa itu adalah intisari manusia,
hakikat manusia sebagai pribadi yang bertanggung jawab. Oleh karena jiwa adalah intisari
manusia, maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya, lebih daripada
kebahagiaan tubuhnya atau kebahagiaan yang berasal dari lahir.
Contoh: Kesehatan dan kekayaan. Manusia harus membuat jiwanya menjadi jiwa yang
sebaik mungkin. Jikalau hanya hidup saja, hal tersebut belum ada artinya. Keutamaan di
bidang hidup baik tentu menjadikan orang dapat hidup baik. Jdi baik dan jahat dikaitkan
dengan soal pengetahuan, bukan dengan kemauan manusia.

 PLATO
Ada beberapa ajaran yang diterangkan oleh plato. Ajaran tentang ide-ide. Ide
merupakan inti dasar seluruh filsafat yang diajarkan oleh Plato. Ia beranggapan bahwa ide
merupakan suatu yang objektif, adanya ide terlepas dari subjek yang berfikir. Ide tidak
diciptakan oleh pemikiran individu, tetapi sebaliknya pemikiran itu tergantung dari ide-ide.
Dalam menerangkan ide ini Plato menerangkan dengan teori dua dunianya, yaitu dunia yang
mencakup benda-benda jasmani yang disajikan pancaindera, sifat dari dunia ini tidak tetap
terus berubah, dan tidak ada suatu kesempurnaan. Dunia lainnya adalah dunia ide, dan
dunia idea ini semua serba tetap, sifatnya abadi dan tentunya serba sempurna. Ide
mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani.
Plato menganggap bahwa jiwa meruakan pusat atau inti sari kepribadian manusia,
dan pandangannya ini dipengaruhi oleh sokrates. Plato mengatakan bahwa dengan kita
mengenal sesuatu benda atau apa yang ada di dunia ini sebenarnya hanyalah proses
pengingatan sebab menurutnya setiap manusia sudah mempunyai pengetahuan yang
dibawanya pada waktu berada di dunia idea, dan ketika manusia masuk ke dalam dunia
realitas jasmani pengetahuan yang sudah ada itu hanya tinggal diingatkan saja.
Conoth: tugas seorang guru adalah mengingatkan muridnya tentang pengetahuan yang
sebetulnya sudah lama mereka miliki.
Selanjutnya ajaran Plato tentang etika kurang lebih mengaatakan bahwa manusia
dalam hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik, dan hidup yang baik ini dapat dicapai
dalam polis. Ia tetap memihak pada cita-cita Yunani kuno yaitu hidup sebagai manusia
serentak juga berarti hidup dalam polis, ia menolak bahwa negara hanya berdasarkan nomos
atau adat kebiasaan saja dan bukan physis atau kodrat. Plato tidak pernah ragu dalam
keyakinannya bahwa manusia menurut kodratnya merupakan mahluk sosial, dengan
demikian manusia menurut kdratnya hidup dalam polis atau negara.

 ARISTOTELES
Aristoteles menyampaikan teori yang bertentangan dengan Plato. Ia menyampaikan
bahwa semua benda bergerak menuju satu tujuan dan benda itu harus ada
penggeraknya,yaitu Theos (Tuhan). Teori yang disampaikan oleh Aristoteles ini mengandung
unsur teleologis atau ketuhanan.
Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi
memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode
empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar,
dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua
premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang
filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir.
Dalam ilmu politik, Aristoteles menyampaikan teorinya bahwa sistem pemerintahan
yang ideal merupakan gabungan dari sistem pemerintahan demokrasi dan monarki

Anda mungkin juga menyukai