Anda di halaman 1dari 4

1.

Socrates
Socrates adalah salah seorang filsuf dari Yunani. Ia merupakan salah sat
u pemikir antroposentrisme yang hidup pada masa Yunani Klasik. Pemikiran fil
safat Sokrates bertujuan untuk mengenal manusia dengan memahami alam sem
esta melalui teori. Perhatian utama dalam pemikiran filsafat Sokrates adalah me
ngenai hakikat dari kehidupan manusia. Ia mengubah perhatian filsafat dari fils
afat alam menjadi filsafat manusia. Pendekatan yang digunakannya ialah rasion
alisme. Ia mengkaji seluruh bidang pemikiran selama kajiannya dapat memperg
unakan akal. Sokrates memulai setiap pemikiran filsafat dengan keingintahuan.
Ia kemudian menjadikan rasa ingin tahu ini sebagai awal dari kebijaksanaan. Pa
da masanya, ia menjadi salah satu tokoh Yunani yang tidak lagi mempercayai
mitos.
Socrates merupakan salah satu tokoh yang mulai memperkenalkan istila
h "filsafat" di lembaga pendidikan. Sokrates menggunakan metode filsafat yang
dikenal sebagai metode kebidanan yang menjadi awal pengembangan metode in
duktif secara de facto. Pemikiran Sokrates mempengaruhi muridnya yaitu Plato 
dan kemudian ke Aristoteles yang merupakan murid dari Plato. Pengaruh pemik
iran Sokrates menyebar dari negaranya yaitu Athena hingga ke dunia Barat. Pe
mikirannya yang utama adalah mengenai filsafat moral atau etika.

Sokrates memberikan pengajaran filsafatmelalui pemberian


pengetahuan terhadap sesuatu yang telah dipahami oleh seseorang.
Pengajaran filsafat Sokrates disebut sebagai metode kebidanan. Dia
mengumpamakan proses berfilsafat seperti seorang bidan yang
membantu persalinan seorang wanita untuk melahirkan anaknya. Dalam
berfilsafat, ia melakukan dialog. Perhatian utamanya dalam filsafat ialah
mengenai hal yang dimiliki oleh pribadi manusia. Sokrates mengalihkan
pusat perhatian filsafat dari filsafat alam ke filsafat manusia. Ia
menggunakan metode kritis dalam berfilsafat khususnya mengenai etika.
Sokrates meyakini bahwa banyak pengetahuan dan pendapat dari
manusia yang bersifat semu, tetapi manusia menggunakannya dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan. Ia menganggap bahwa
pengetahuan manusia tentang persoalan hidup bersifat belum jelas dan
hanya menduga-duga. Sokrates kemudian mengkaji dua pengetahuan
yang menjadi persoalan kehidupan, yaitu tentang kebahagiaan dan
kebajikan.

Sokrates memulai kajian filsafat dengan dialog yang mempersyaratkan k


esepakatan terhadap rumusan topik yang diperbincangkan. Pengajuan terhadap
uraian atau contoh nyata dilakukan pada setiap rumusan. Setelah rumusan diteta
pkan, Sokrates mengadakan proses pembantahan yang meliputi kegiatan pemba
ndingan atau pengajuan pertanyaan. Jawaban yang diberikan berbentuk pernyat
aan yang sifatnya bertentangan atau berbeda dengan rumusan dan contoh nyata.
Pertentangan ini kemudian diselesaikan dengan proses induksi yang menguraik
an pernyataan dan memberikan definisi terhadap setiap istilah di dalam pernyat
aan. Pada kasus tertentu, analogi dipergunakan. Kemudian, dari hasil induksi ini
diperoleh pengertian umum yang mencakup seluruh pengetahuan yang berguna
dan menghilangkan pengetahuan yang tidak diperlukan.

Seperti halnya kaum sofis, Socrates mengarahkan perhatiannya k


epada manusia sebagai objek memikiran filsafatnya. Berbeda dengan kau
m Sofis, yang setiap mengajarkan pengetahuannya selalu memungut bay
aran, tetapi Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya.
Maka, ia kemudian oleh kaum Sofis sendiri dituduh memberikan ajaran
barunya, merusak moral para pemuda, dan me nentang kepercayaan nega
ra. Kemudian ia ditangkap dan akhirnya dihukum mati dengan minum ra
cun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Pembelaan Socrates a
tas tuduhan tersebut telah ditulis oleh Plato dalam karangannya: Apologi
a.

Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusi


a secara keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmania dan r
ohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena deng keterkaitan k
edua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

1. Plato (427-347 SM)

Plato diyakini sebagai seorang filsuf yang berperan besar dalam


perkembangan filsafat Yunani Kuno dan filsafat barat secara umum.
Sumbangsih yang besar juga diberikan oleh guru Plato, yakni Sokrates ,
dan murid Plato, yakni Aristoteles. Selain sebagai filsuf, Plato juga
dikenal sebagai salah satu peletak dasar agama-agama
barat dan spiritualitas. Pemikiran Plato dikembangkan
menjadi Neoplatonisme oleh para pemikir seperti Plotinus dan Porphyry.
Neoplantonisme memberi pengaruh besar bagi
perkembangan Kristianitas, terutama memengaruhi pemikiran para Bapa
Gereja seperti Agustinus. Filsuf Alfred North Whitehead bahkan
mengapreasiasi Plato dengan mengatakan, "Karakterisasi umum yang
paling aman dari tradisi filosofis Eropa adalah bahwa tradisi ini terdiri
dari serangkaian catatan kaki untuk Plato". Pemikiran Plato banyak
dipengaruhi oleh Sokrates. Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (dalam bahasa Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi
uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis
'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta
utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah
perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est
mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).

Plato adalah pengikut Socrates yang taat di antara para


pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar Selain dikenal sebagai
ahli pikir juga dikenal sebagai sastrawan yang terkenal. Tulisannya
sangat banyak sehingga keterangan tentang dirinya dapat diperolehnya
secara cukup. Jadi, Plato, dengan ajarannya tentang ide, berhasil
menjembatani pertentangan pendapat antara Herakleltos dan Parmenides.
Plato mengemukakan bahwa ajaran dan pemikiran Herakleitos itu benar,
tetapi hanya berlaku pada dunia pengalaman. Sebaliknya, pendapat
Parmenides juga benar, tetapi hanya berlaku pada dunia ide hanya dapat
dipikirkan oleh akal. Pemikiran tentang tuhan, plato mengemukakan
bahwa terdapat beberapa masalah bagi manusia yang tidak pantas
apabila tidak mengetahuinya. Masalah tersebut yaitu:

a. Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.


b. Tuhan itu mengetahui segalanya sesuatu yang diperbuat oleh manusia.
c. Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negative, tidak ada ayat, tidak
ada anak dan lain-lain.
d. Tuhanlah yang menjadikan ala mini dari tidak mempunyai peraturan me
njadi mempunyai peraturan.
Menurut plato, ada tiga golongan di dalam negara yang ideal yait
u golongan tertinggi (para penjaga dan filsuf), golongan pembantu (praj
urit yang menjaga keamanan negara), dan golongan rakyat biasa (pedag
ang, petani, tukang). Apabila suatu negara telah mempunyai undang-und
ang dasar. Bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah monarki.

Refrensi:

Maksum, Ali (2010). Pengantar Filsafat

Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum (Edisi Revisi)

Wikipedia.org. 20 Februari 2023, Plato diakses pada 18 Maret 2023, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Plato

Wikipedia.org. Januari 2023, Socrates diakses pada 18 Maret 2023, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sokrates

Anda mungkin juga menyukai