PENDAHULUAN
A. Latar belakang
abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikirpikir dan
berdiskusi akan keadaan alam, duni, dan lingkungan di sekitar mereka dan
tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
Filsafat adalah jalan keluar dari sesuatu masalah yang tidak dapat
dipecahkan oleh sains, filsafat dapat dipecahkan secara logis, estetika, dan
sehingga semua disiplin ilmu yang lain akan membutukan pijakan filsafat.
Dengan demikian, kajian ilmiah yang terdapat dalam ilmu pengetahuan akan
1
Untuk itu sebagai manusia yang harus mencari kebenaran, perlu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
1. Arti harafiah
ilmiah.
2. Arti luas
3. Arti khusus
tertentu.
pengetahuan sistematis-metodis.
3
Metode demikian bukan hanya merumuskan fragmen-fragmen
Perlu kita ketahui bahwa isi filsafat amatlah luas, luasnya itu pertama
abang pengetahuan tertua. Dan krtiga adalah filsafat tidak ada yang
4
B. Macam-Macam Metode Dalam Filsafat
5
Athena lainnya, Socrates mengajukan pertanyaan mengenai
manusia.
6
pengetahuan yang bersifat umum Dapat disimpulkan metode kritis
a. Plotinos (205-270)
filsafat Yunani.
7
pengalaman langsung dan pribadi akan rahasia Illahi (IV 8, 1).
8
diemanasikan darinya. Akhirnya seluruh kenyataan menjadi
b. Hendri Bergson
suatu tenaga rohani, suatu kecakapan yang dapat melespakan diri dari
Intuisi adalah naluri yang telah mendapatkan kesadaran diri, yang telah
9
kehendak diciptakan untuk memikirkan sasaran serta memperluas sasaran
itu menurut kehendak sendiri tanpa batas. Intuisi adalah suatu bentuk
atau “aku” dengan lebih murni dan untuk mengenal hakikat “seluruh
akal.
dengan yang lain, dipisahkan dari yang lain, dan ditempatkan yang satu di
samping yang satu disamping yang lain serta sesudah yang lain. Artinya,
akal memikirkan kembali unsur-unsur itu dalam ruang dan waktu. Kerja
akal yang demikian itu oleh ergson disebut kerja yang sinematografis.
10
sendiri menemukan keseimbangan bagus antara ekstrem- ekstrem.
Dengan bertitik tolak dari definisi atau prinsip yang jelas dengan
bukan hanya dalam filsafat, melaikan dalam semua ilmu, seperti huku,
kedokteran, ilmu pasti, dan artes. Namun, itu belum cukup. Kalau
suatu filsafat.
11
Metode Geometris melalui analisis mengenai hal-hal kompleks,
dicapai intuisi akan hakikat ‘sederhana’ (ide terang dan berbeda dari
perngertian lainnya.
problem baru. Pendekatan itu telah ditemukan pada Francis Bacon dan
semua disiplin yang dikumpulkan dalam nama ‘ilmu pasti’. Itu mau
(Vleeschauwer,77)
12
5. Metode empiris: Hobbes, Locke, Berkeley, Hume.
kokoh bagi ilmu-ilmu lain; jadi ilmu tentang manusia itu perlu disusun
( ilmiah) yang sangat terbatas. Banyak hal lain yang dengan spontan
Hume menerangkan terjadinya belief itu, tetapi tidak dapat diberi dasar
13
7. Metode Kritis-Transendental: Immanuel Kant, Neo-Skolastik
arahnya yang pasti di dalam ilmu pengetahuan alam, seperti yang telah
14
mahasiswanya: filsafat kesenian, filsafat sejarah, filsafat agama,
gerakan pikiran atau konsep. Asal saja mulai berpikir secara benar, ia
akan dibawa oleh dinamika pikiran itu sendiri dan akan dapat
metode dialektis. Dialektis itu itu diungkap sebagai tiga langkah, yaitu
antitesis-sintesis).
15
1884-1886 ia ikut kualiah pada Franz Brentano, di wina. Kata
yang semurni-murninya.
kurung segala hal yang bukan eidos atau inti sari atau hakikat
16
objek itu akhirnya orang sampai kepada apa yang ada pada
subjek sendiri.
bahasa yang begitu besar: dan bahasa itu begitu jauh dari
Metode ini dapat dinilai cukup netral sebab sama sekali tidak
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengenai kenyataan.
kesimpulan.
18
4. Metode Geometris: Rene Descartes
hakikat-hakikat ‘sederhana’ (ide terang dan berbeda dari yang lain); dari
murni.
positif (eksakta).
19
10. Metode analitika bahasa: Wittgenstein
B. Saran
kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan
langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu kami
terima kasih.
20
DAFTAR PUSAKA
Musnur hery 2017. Studi hermeneutik filosofis. Tadib: Jurnal pendidikan agama
Agama dan pemikiran Islam. Vol. 09. Nomor 01, Juni 2015.Hlm 10-12.
Surajiyo, Ilmu Filsafat suatu pengantar, Jakarta: Penerbit Bumi Askara, 2014.
21