PENDAHULUAN
Filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani. Kalimat ini berasal dari kata
Philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta,
senang, suka, dan kata ideali berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. Dengan
demikian filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada
hikmah dan kebijaksanaan. Tujuan kita mempelajari studi filsafat ini agar dapat
mengetahui dunia filsafat minimal mengetahui cara memecahkan berbagai
problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk problematika dalam bidang
pendidikan. Oleh karena itu bila dihubungkan dengan problematika pendidikan secara
luas, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan kerangka acuan bidang filsafat
pendidikan, guna mewujudkan cita-cita pendidikan yang diharapkan suatu masyarakat
atau bangsa.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah Pengertian filsafat idealism ?
b. Apakah Tipe Filsafat Idelisme ?
c. Apakah Macam macam Idealisme ?
d. Siapakah tokoh-tokoh filsafat idealisme ?
C. Tujuan
a. Mengetahui Apakah Pengertian filsafat idealism ?
b. Mengetahui Apakah Tipe Filsafat Idelisme ?
c. Mengetahui Apakah Macam macam Idealisme ?
d. Mengetahui Siapakah tokoh-tokoh filsafat idealisme ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Idealisme berasal dari kata idea yang berarti sesuatu yang hadir dalam jiwa dan
isme yang berarti paham/ pemikiran. Sehingga, idealisme adalah doktrin yang
mengajarkan bahwa hakekat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
kebergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (roh). Keyakinan ini ada pada Plato.
Pada filsafat modern, pandangan ini mula-mula kelihatan pada George Berkeley (1685-
1753) yang menyatakan bahwa hakekat objek-objek fisik adalah idea-idea.
Idealisme mempunyai nama lain yaitu serba cita yang merupakan salah satu aliran
filsafat tradisional yang paling tua.dan merupakan aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurut Plato, cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia
yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu
angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang
nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta
penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea. Alasan yang terpenting
dari aliran ini ialah manusia menganggap roh atau sukma itu lebih berharga, lebih
tinggi nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. Roh itu dianggap sebagai hakikat
yang sebenarnya, sehingga materi hanyalah badannya, bayangan atau penjelmaannya
saja.1
a. Scheling menanamkan idealism subyektif dan juga obyektif, idealism subjektif bagi
ficher, dan dunia adalah suatu tempat untuk memahami subyek. Sedangkan dari
segi obyektifnya scheling berpendapat bahwa alam adalah sekadar “inteligensi
yang dapat dilihat “ ( visible intelegence).
b. Hegel menerima penggolongan scheling yaitu idealism subjektif dan juga obyektif,
tetapi ia mengemukakan filsafatnya tessis-anti tessis dan hegel juga mendirikan
Idealisme ini menganggap bahwa di samping keutamaan alam rohani dan alam
akhirat (alam cita-cita) juga mengakui bahwa roh dan raga manusia sama-sama turut
mengambil saham dalam proses kenyataan sejarah berdasarkan kehendak bebas yang
dianugerahkan Tuhan kepada manusia.
D. Tokoh-Tokoh Idealisme
a. Plato (427-347 SM)
3
Plato adalah pengikut Socrates yang taat di antara para pengikutnya yang
mempunyai pengaruh besar. Selain dikenal sebagai ahli pikir, Plato juga dikenal
sebagai seorang sastrawan yang terkenal. Tulisannya sangat banyak, sehingga
keterangan tentang dirinya dapat di perolehnya secara cukup.
Ia lahir di Athena ,dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates,
Pythagoras, Heracleitos dan Elia. Akan tetapi, ajarannya yang paling besar
pengaruhnya adalah dari nama Ariston dan ibunya bernama Periktione. Sebagai orang
yang di lahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan, ia mendapatkan pendidikan
yang baik dari seorang bangsawan bernama Pyrilampes .Sejak anak-anak ia telah
mengenal Socrates dan kemudian menjadi gurunya selama 8 tahun.3
Leibniz menemukan sistem biner yang masih digunakan oleh komputer saat ini,
yang mungkin atau mungkin tidak digantikan oleh sesuatu yang lain seperti komputer
kuantum dalam waktu dekat. Leibniz adalah seorang sinofil (orang yang mencintai
budaya Tiongkok), mempelajari pemikiran Tiongkok, setidaknya apa yang tersedia
baginya, dan menemukan sistem binernya yang sebagian diilhami oleh sistem ramalan
Yi Jing, sistem ramalan biner Tiongkok kuno yang mewakili semua kemungkinan.
situasi dengan garis padat dan putus-putus seperti sistem biner Leibniz mewakili semua
angka dengan satu dan nol. Leibniz berkomunikasi dengan misionaris Kristen di Cina,
dan dia, seperti beberapa misionaris, percaya bahwa orang Eropa dapat belajar banyak
dari Konfusianisme yang sejalan dengan Kekristenan. Juga pengagum sempoa Cina,
Leibniz adalah salah satu inovator terpenting kalkulator mekanik, komputer awal yang
menggunakan sistem binernya.4
Seperti Descartes dan Spinoza, Leibniz percaya bahwa Tuhan menciptakan dunia
sebagai alat mekanis yang rasional. Karena itu, Leibniz dengan terkenal berpendapat
bahwa ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan dunia. Karena Tuhan
mahatahu, Tuhan menyadari semua kemungkinan dunia sebelum penciptaan, dan
memilih ini untuk menjadi dunia ciptaan, jadi karena itu pasti yang terbaik. Tentu saja,
banyak orang yang merenungkan masalah kejahatan, masalah teologis yang
diperdebatkan selama berabad-abad tentang bagaimana penderitaan dalam dunia
rasional itu mungkin, akan mempertanyakan pernyataan ini. Seperti Spinoza, Leibniz
mencoba memunculkan pemahaman deduktif murni tentang dunia. Sayangnya ini
berarti dunia sangat berbeda dengan yang kita alami yang tak terbatas, yang abadi, bagi
ahli matematika Leibniz adalah rangkaian titik-titik berbeda yang tak terbatas, bukan
kesatuan yang melampaui semua pembagian seperti bagi Spinoza. Ini adalah partikel
dasar alam semesta, abadi dan tak terpisahkan, seperti atom ("tanpa potongan") dari ahli
4 Asmoro Achmadi, Filssafat Umum. (Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2012), 120.
5
atom India dan Yunani kuno. Berbeda dengan atom India dan Yunani kuno, poin
Leibniz adalah pikiran individu yang dia sebut monad. Pluralitas tak terbatas ini
sepenuhnya terbuat dari pikiran, namun banyak dari mereka yang secara eksklusif
bertentangan dengan pikiran-Tuhan monistik anti-dualis Spinoza. Tampaknya seolah-
olah pikiran mempersepsikan satu sama lain secara tidak sempurna, tetapi pada
kenyataannya mereka tidak berinteraksi. Masing-masing adalah seluruh alam semesta.
Dalam apa yang disebut Leibniz sebagai harmoni yang telah ditetapkan sebelumnya,
setiap monad dipisahkan dari monad pusat, Tuhan, dan ketika monad terbelah dan
menjadi individu, mereka digerakkan sedemikian rupa sehingga mereka semua dapat
berjalan secara mandiri tetapi tampaknya berbagi alam semesta dan berinteraksi.
Ruang, materi, dan gerak adalah fenomena subyektif, bukan nyata secara obyektif.
Perhatikan bagaimana ini mengikuti Descartes sejauh semua dapat diragukan selain
pikiran, dan matematika diberikan sebagai benar berdasarkan sifat kuantitatif yang pada
dasarnya ada.5
Meskipun ada kesamaan dengan Descartes, ini juga mirip dengan Berkeley sang
idealis, yang menganggap realitas adalah mimpi Tuhan, dan kita adalah mimpi di dalam
mimpi, kecuali dalam kasus ini, kita masing-masing memiliki mimpi Tuhan, tetapi
terpisah dari Tuhan dan satu sama lain. , masing-masing secara pribadi memiliki mimpi
yang sama tetapi tidak terkandung dalam satu mimpi pun. Sebaliknya, setiap pemimpi
berasal dari mimpi aslinya, masing-masing disebut salinan individu. Perhatikan bahwa
bagi Spinoza dan Berkeley, ada identitas mendasar dengan Tuhan yang memungkinkan
individu menjadi abadi, sementara di Leibniz, pemisahan lengkap yang mendasarlah
yang memungkinkan individu menjadi abadi, tidak seperti substansi apa pun, yang
merupakan ilusi, tetapi seperti mama Monad asli, dan seperti sifat tak terbatas dari
rangkaian angka yang tak ada habisnya. Ini juga mirip dengan jaring tradisi India Indra,
jaring cermin yang semuanya saling memantulkan, sebuah metafora yang digunakan
Leibniz tanpa mengacu pada India atau Indra.
c. Hegel (1770-1831)
Hegel tokoh terbesar dari filsafat idealis lahir di kota Stuttgart pada tanggal 27
Agustus 1770. Walaupun usianya lebih tua daripada Schelling, Hegel menyusun
karyanya yang terpenting ketika Schelling sudah menjadi filosof terkenal. Mula-mula ia
Dalam filsafat ada beberapa aliran salah satunya adalah aliran idealisme. Plato
adalah generasi awal yang telah membangun prinsip-prinsip filosofi aliran idealis.
George WE Hegel kemudian merumuskan aliran idealisme ini secara komprehensif
ditinjau secara filosofi maupun sejarah.
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa
terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh
panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia
idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea
sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran, yang
mengalami gerak tidak dikategorikan idea.7
Menurut hegel yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam
alam, dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Hakikat roh adalah ide atau
pikiran. Pernyataan Hegel yang terkenal adalah semuanya yang real bersifat rasional
dan semuanya yang rasional bersifat real. Maksudnya adalah bahwa luasnya rasio sama
dengan luasnya realitas.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
9
Atang Abdul Hakim,Filsafat Umum. ( Bandung: Pustaka Setia, 2008)
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2. (Yogyakarta: Kanisius, 1980)
Asmoro Achmadi, Filssafat Umum. (Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2012)
10