Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI KESEHATAN

Dosen pembimbing:
Sariman Pardosi,SKP.,M.Kes
Disusun oleh:
1. Alvira Tria Ramadhani
2. Hesti Mahayu Jayanti
3. Nabila Salsabila

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIV PROMOSI KESEHATAN
TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP SEHAT SAKIT”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh matakuliah Psikologi
kesehatan oleh bapak Sariman Pardosi,SKP.,M.Kes Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama
pelaksanaan hingga penulisan karya tulis ini dapat selesai.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai KONSEP SEHAT SAKIT, khususnya
bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Bengkulu , Juli 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Sehat Dan Sakit....................................................................2

B. Paradigma Sehat Dan Sakit................................................................3

C. Konsep Sehat Sakit Secara Umum Yang Ada Di Masyarakat...........4

D. Faktor Yang Berpengaruh Sehat Sakit……………………………….5

E. Dampak Sakit………………………….……………………………..6

F. Tingkat Pencegahan Sehat Sakit……………………………………..7

G. Riwayat Almiah Penyakit……………………………………………8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................9

B. Saran...................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan
bahasa kita sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit
dikenal di semua kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali
sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita
rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat
misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang
sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak
yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status
gizi lebih. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman dan
pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam masyarakat.

Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan


bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan
bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh
pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang
mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang
dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan
yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.

Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan
harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi
sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja definisi sehat sakit?
2. Bagaimana paradigma sehat sakit?
3. Bagaimana konsep sehat-sakit secara umum yang berada di masyarakat?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi sehat sakit?
5. Apa saja tingkat pencegahan sehat sakit itu?
6. Apa saja dampak sakit

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi sehat sakit
2. Mengetahui bagaimana paradigma sehat sakit
3. Mengetahui konsep sehat sakit secara umum
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi sehat sakit
5. Mengetahui tingkat pencegahan sehat sakit
6. Mengetahui dampak sehat sakit

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sehat Dan Sakit


 Definisi Sehat
 Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/
kondisi seluruh. badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit.
Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992 sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis.
konsep “sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan
dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik
fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas
dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya
belum tentu dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang
sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial
 Konsep sehat secara fisik adalah jika seseorang tersebut memiliki
organ tubuh yang berfungsi secara normal sesuai dengan umur dan
jenis kelamin. Sedangkan konsep sehat secara ekologi adalah sehat
berarti proses penyesuaian individu dengan lingkungannya yang
berjalan terus menerus dan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
lingkungannya.
 Untuk meningkatkan sumber daya alam (SDM)sebagai sebagian dari
upaya mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,salah satu unsur
yang harus mendapat perhatian adalah faktor kesehatan.hal ini
disebabkan beberapa pertimbangan seperti:
a) Kesehatan merupakan unsur vital dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan  masyarakat.
b) Usaha perbaikan tidak akan terlaksana jika kesehatan individu
dan masyarakat tidak terjamin.
Untuk penjagaan kesehatan perlu dilakukan usaha-usaha sebagai
berikut:mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-
zat yang dibutuhkan tubuh,menghirup udara bersih dan
segar,melakukan aktivitas olahraga secara rutin,menjaga diri dari
kemungkinan tertular suatu penyakit, menghindarkan diri dari
kemungkinan cedera dan keracunan serta menghindarkan atau
meminimalisir stres.
 Definisi Sakit
 Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar
dalam penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang
berbeda. Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai
gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya
kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak
dapat dipertahankan. Keadaan sakit terjadi pada saat  seseorang tidak
lagi berada dalam kondisi sehat yang normal. Contohnya pada
penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu beradaptasi dengan
penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam keadaan sakit.
Unsur penting dalam konsep penyakit adalah pengukuran bahwa
penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan
baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan
normal pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan
sejumlah proses fisiologi yang sudah diubah.
 Penyakit sebagian besar dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif
antara kehidupan manusia dengan bahan,kekuatan,atau zat yang tidak
dikehendaki yang datang dari luar tubuhnya.kekuatan,zat,atau bahan
yang masuk dalam tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau
benda mati.akibatnya,bisa secara langsung menimbulkan
gangguan,atau mengeluarkan bahan beracun(toxin)dalam tubuh
manusia,sehingga mengganggu fungsi ataupun bentuk suatu organ.

B. Paradigma Sehat Dan Sakit


 Paradigma Sehat
 Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini
menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor.
 Mengacu kepada paradigma kesehatan,ada beberapa variabel yang
harus diperhitungkan dalam setiap kejadian atau petagonesis
penyakit,yakni variabel iklim,temporal,spasial dan suprasystem
lainnya.variabel ini dengan kata lain juga harus diperhitungkan dalam
setiap upaya manajemen penyakit.
 Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
1.      Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata
tidak efektif
2.      Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata
dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis.
3.      Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik
degeneratif.
4.      Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan
penangan khusus.
5.      Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk.

 Paradigma Sakit
 Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang
mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan
penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah
sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis.
Hal ini menjadikan kesehatan sebagai suatu yang konsumti
Sehingga menempatkan sektor kesehatan dalam arus pinggir
(sidestream) pembangunan (Does Sampoerna, 1998).
Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia ternyata masih
mengusung paradigma sakit. Umumnya, masyarakat baru mengunjungi
dokter ketika sakit melanda. Padahal, memelihara kesehatan wajib
dilakukan dalam keadaan apapun.
 Perpindahan agent penyakit melalui berbagai media seperti
air,udara,pangan,serangga atau langsung kontak dengan tubuh
manusia,memiliki jalur rumit dan memiliki jalur rumit dan memiliki
sifat khas masing-masing agent penyakit.
Untuk tujuan pencegahan,setiap ahli kesehatan masyarakat harus
mampu memberikan gambaran dinamika transmisi tiap penyakit,baik
penyakit menular maupun penyakit tidak menular.kemudian
melakukan mamnejemen pencegahan penyakit tersebut dengan sebaik-
baiknya.
 Berikut ini akan dijelaskan mengenai batasan sakit dan penyakit:
1) Disease adalah gangguan & penyimpangan dari  struktur dan
fungsi organ-organ tubuh.
2) Illness adalah bagaimana seseorang mengartikan dan menerima
arti tentang penyakit yg di deritanya.
3) Sickness adalah perilaku yg muncul dari diri org tersebut sbg
tanggapan pengetiannya thd penyakitnya (illness).
 Sudarti (1987) menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat
beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat
menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami
serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis
dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak
dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak
punya uang). Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit
ke dalam 3 bagian yaitu :
1) Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh
manusia
2) Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan
dingin.
3) Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).
Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke
dua, dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok,
pantangan makan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab
sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain.
Dengan demikian  upaya penanggulangannya tergantung kepada
kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit.
C. Konsep Sehat Sakit Secara Umum Yang Ada Di Masyarakat
Konsep sehat secara umum yang berada di masyarakat adalah bila
seseorangtidak ada gangguan fisik; masih mampu beraktivitas walaupun ada ganggun
fisik masih mampu beraktivitas walaupun ada ganggun psikis; melakukan
aktivitasdengan anggota fisik yang tidak lengkap.Konsep sakit secara umum yang
berada di masyarakat adalah bila seseorangtidak mampu melaksanakan aktivitas
sehari-hari; bila fisik terasa tidak nyamandan benar-benar sakit; bila psikis merasa ada
gangguan; bila terdapatketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingga tidak
mampumengendalikan aktivitas.

D. Faktor Yang Berpengaruh Sehat Dan Sakit


Kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit.
Dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan  Parsons  memandang ada empat aspek
dari peran sakit :
a) Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka (selama sakit).
b) Klien dibebaskan dari fuyngsi tugas dan sosial
c) Klien diharuskan untuk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin
d) Klien dan keluarga harus mencari bantuan orang yang berkompeten
Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-
sakit, yaitu :
1) Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
2) Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia,
adat istiadat.
3) Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras  dll.
4) Faktor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
5) Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
6) Faktor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.         
7) Faktor yang menmpengaruhi tingkah laku sehat
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang
rentang tersebut.Rentang sehat sakit :
 Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan
seseorang
 Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual
 Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kematian pada titik lain.
Rentang sehat sakit menurut model “ Holistik Health “
 Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh,
merasa dirinya tidak sehat, dan merasa timbulnya berbagai gejala
adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
1) Secara fisik : nyeri, panas tinggi
2) Kognitif : interpretasi terhadap gejala
3) Respon emosi terhadap ketakutan atau kecemasan
 Tahap asumsi terhadap peran sakit ( sick rock ) penerimaan terhadap
sakit, individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman.
Individu mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain
mengobati sendiri, mengikuti naseht teman atau keluarga.
Akhir tahap ini dapat di tentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa
lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rencana pengobatan di penuhi atau di pengaruhi oleh
pengetahuan dn pengalaman.
 Tahap kontak pelayanan kesehatan individu yang sakit meminta nasehat
dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
Ada 3 tipe informasi
1) Validasi sakit
2) Penjelasan gejala yang tidak di mengerti
3) Keyakinan bahwa mereka baik
 Tahap ketergantungan jika profesi kesehatan memvalidasi( menetapkan)
bahwa seseorang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan
untuk memperoleh bantuan.
 Tahap penyembuhan pasien, pda tahap ini pasien belajar untuk
melepaskan peran sakit.
E. Dampak Sakit
Dampak sakit terhadap seseorang adalah:
1. Terhadap Perilaku individu sakit
Ketika seseorang sakit maka Setiap orang memiliki reaksi yang
berbeda-beda tergantung pada masa singkat dan tidak mengancam
kehidupannya akan menimbulkan
sedikit perubahan perilaku dalam fungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang 
lbuyang mengalami sakit gigi, akan merasakan nyeri yang hebat dan
mengalami penurunan kesabaran dan mungkin akan Iebih memilih
menyendiri.Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam
kehidupannyadapat menimbulkan perubahan perilaku yang lebih luas, seperti
penolakan,marah, dan menarik diri. 
2. Terhadap Emosi individu sakit
Respon seseorang terhadap penyakit yang dideritanya
dapatmenimbulkan perubahan emosi. Penyakit dengan jangka waktu yang
singkatdan tidak mengancam kehidupannya akan menimbulkan sedikit
perubahanemosi pada klien dan keluarga. Misalnya seorang Ayah yang
mengalamiradang sendi mempunyai dampak bersifat emosional dan
mungkinmempunyai keterkaitan dengan rasa takut dan perasaan menderita
fisik maupun mental yang Iebih kuat daripada rasa sakit yang dialami.
Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya dapat meni
mbulkan perubahan emosi dan perilaku yang lebih luas.
3. Terhadap Peran Dinamika Keluarga
Peran seseorang dalam keluarga bervariasi, sepertipencari
nafkah, pengambil keputusan, seorang profesional, atau sebagai orang tua. Ket
ikamengalami penyakit, peran-peran tersebut dapat mengalami perubahan,
dimana perubahan tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung singkat
atauterlihat secara drastis dan berlangsung lama. Perubahan jangka
pendek, biasanya klien tidak mengalami tahap penyesuaian yang berkepanjang
an,tetapi pada perubahan jangka panjang klien memerlukan proses
penyesuaian yang lama.

4. Terhadap Konsep Diri


Konsep Diri adalah citra subyektif dari diri dan pencampuran yangkompleks
dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar.Konsep diri
terdiri dari 5 komponen yaitu:
a) Citra tubuh (body image)Citra tubuh adalah cara individu melihat dan
berpikir mengenai dirinyasendiri pada waktu sekarang ini. Sering juga
disebut cermin diri. lndividu bertindak sesuai dengan bayangan/gambar
yang muncul di dalam cermin.
b) Peran diri (role)Peran adalah Serangkaian pola perilaku yang
diharapkan di berbagaiIingkungan sosial yang berhubungan dengan
fungsi individu di berbagaikelompok sosial.
c) ldentitas diri (identity)ldentitas diri adalah prinsip pengorganisasian
kepribadian
yang bertanggung jawab terhadap kesinambungan, kesatuan, konsisten
si dankeunikan individu.
d) Ideal diri (self ideal)Ideal diri adalah gabungan dari semua kualitas
serta ciri kepribadianorang yang sangat dikagumi atau merupakan
gambaran dari sosok yangsangat diinginkan untuk menjadi sepertinya. 
e) Harga diri (self esteem)Harga diri adalah komponen yang bersifat
emosional dan paling penting

F. Tingkat Pencegahan Sehat Sakit


Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk
penyakit di kenal tiga tahap pencegahan :
 Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan
perlindungan khusus (specific protection).
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita
sakit,    upaya yang dilakukan ialah:
1) Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan     tubuh terhadap masalah kesehatan.
2) Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya
melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk
mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk
menanggulangi stress dan lain-lain.
 Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability
limitation) Pencegahan tersier: rehabilitasi.
Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit.
Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), tujuan   utama dari tindakan ini ialah:
1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan
penyakit menular.
2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit,
menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya
komplikasi dan cacat.
3) Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat
yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit
menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat
yang lebih buruk lagi
 Pencegahan tersier             
Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak
menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi
optimal secara fisik, mental dan sosial.
Dampak dirawat    
 Efek dari hospitalisasi dapat mengganggu      :
1) Privacy seseorang
2) Autonomy
Keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya
kontrol dari luar
3) Gaya hidup
Adanya peraturan/ketentuan yang berlaku di RS
4) Peran
5) Ekonomi
Perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang
meningkatkan kesehatan yang dapat mengembalikan klien
terhadap aktivitas normal sesegera mungkin.
G. Riwayat Almiah Penyakit

DefinisiRiwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah


deskripsitentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu,
dimulaisejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat p
enyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatuinterv
ensi preventif maupunterapetik Riwayat
alamiah penyakit merupakan salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif.
Riwayat alamiah penyakit perlu dipelajari. Pengetahuan tentang
riwayatalamiah penyakit sama pentingnya dengan kausa penyakit
untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.Dengan mengetahui
perilaku dan karakteristik masing-masing penyakitmaka bisa dikembangkan
intervensi yang tepat untuk mengidentifikasimaupun mengatasi problem
penyakit tersebut. Perkembangan secara alamiahsuatu penyakit (tanpa
intervensi/campur tangan medis) sehingga suatu penyakit berlangsung secara
natural.Proses perjalanan penyakit secara umum dapat dibedakan atas :
1) Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)Terjadi interaksi antara
host bibit penyakit lingkungan , interaksi diluar tubuh manusia.
Penyakit belum ditemukan, daya tahan tubuh hostmasih kuat, sudah
terancam dengan adanya interaksi tersebut.(tahap inikondisi masih
sehat)
 
2) Tahap Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)Bibit penyakit sudah
masuk ke dalam tubuh host, gejala penyakit
belumnampak. Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbeda-
beda.Beberapa jam, hari, minggu, bulan sampai bertahun-
tahun. Tahapinkubasi dimulai dari masuknya bibit penyakit sampai
sesaat sebelumtimbulnya gejala. Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit
berjalan terusterjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh, sehingga
penyakit
makin bertambah hebat dan timbul gejala. Horison Klinik ialah garis y
angmembatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit.
 
3) Tahap Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
a) Dihitung dari munculnya gejala penyakit.
b) Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih ringan), penderita
masihdapat melakukan aktifitas (tidak berobat).
c) PerawatanCukup dengan obat jalan menjadi masalah besar duni
akesehatan (jika tingkat pengetahuan & pendidikan masyaraka

4) Tahap Penyakit Lanjutan


a) Penyakit makin bertambah hebat.
b) Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan.
c) Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan.
5) Tahap Akhir Penyakita.
a) Perjalanan penyakit akan berhenti. 
 
b) Berakhirnya perjalanan penyakit dengan beberapa keadaan
yaitu :1) Sembuh sempurna baik bentuk dan fungsi tubuh
kembali semulaseperti keadaan sebelum sakit;2) Sembuh
dengan
cacatPenderita sembuh kesembuhan tidak sempurna ditemukan 
cacat pada pejamu. Kondisi cacat cacat fisik, fungsional dan
sosial.3) KarierPerjalanan penyakit seolah olah terhenti gejala
penyakit tidaktampak (dalam diri pejamu masih ditemukan
bibit penyakit)suatu saat penyakit dapat timbul kembali (daya
tahan tubuh menurun)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua
kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita
artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan
kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan mempengaruhi
pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang
tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.
Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak
yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam
status gizi lebih. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi
pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam
masyarakat.
B. Saran
Cara yang paling tepat dan mudah untuk kita lakukan guna mendapatkan jaminan
kesehatan pada diri kita masing-masing,semoga makalh ini dapat menjadi wadah
akan pentingnya kesehatan dan sebagai upaya membantu para pembaca untuk
mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terserang penyakit.

Anda mungkin juga menyukai