Pengertian Sakit
Menurut Pemons (1972) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu
sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan
penyesuaian sosialnya. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari
organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
Indikator Sehat
Kesehatan Kesehatan
Emosional Fisik
Kesehatan Kesehatan
Sosial Spiritual
Indikator Sehat
Kesehatan Sehat fisik adalah seorang individu tidak merasakan sakit dan secara klinis
Fisik tidak mengalami sakit, semua fungsi organ tubuh tidak mengalami gangguan
(Notoatmodjo, 2007).
Menurut Pieper dan Uden (2006), kesehatan mental adalah suatu keadaan
dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri,
memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima Kesehatan
kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah Mental
dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki
kebahagiaandalam hidupnya.
Indikator Sehat
Kesehatan spiritual merupakan suatu kemampuan bersifat alami atau bawaan.
Kesehatan Merupakan hal yang alamiah seperti halnya kemampuan kita untuk tertawa dan
Spiritual menangis. Pada diri kita sebagai manusia, yang paling mendasar kebutuhan
fisik seperti: makan dan tempat tinggal, dan kebutuhan emosional atau
psikologi.
Menurut M. Ali dan M Asrori (2008. 62-63) Emosi termasuk ke dalam ranah
afektif. Emosi banyak berpengaruh pada fungsi-fungsi psikis lainnya, seperti Kesehatan
pengamatan, tanggapan, pemikiran, dan kehendak. Individu akan mampu Emosional
melakukan pengamatan yang baik jika disertai dengan emosi yang baik pula.
Indikator Sehat
Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang
Kesehatan lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain
Sosial tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial,
ekonomi, politik.
Kontinum sehat sakit atau rentang sehat sakit Neuman (1990) “sehat dalam suatu rentang adalah
tingkat sejahtera klien padawaktu tertentu, yang terdapat dalam rentang dari kondisi sejahtera yang
optimal,dengnenergy yang paling maksimum, sampai kondisi kematian, yangmenandakan habisnya
energy total”Menurut model kontinum sehat sakit, sehat adalah sebuah keadaan yangdinamis yang
berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individuterhadap perubahan lingkungan internal
dan eksternal untuk mempertahankankeadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan
spiritual yang sehat.
Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn)
Model kesejahteraan tingkat tinggi adalah model kesejahteraan yang orientasinya ialah
memaksimalkan potensi sehat yang ada pada setiap individu untuk mampu
mempertahankan rentang keseimbangan dan arah yang memiliki tujuan tertentu dalam
lingkungan. Model ini berusaha untuk memajukan tingkat fungsi ke arah yang lebih tinggi,
dimana individu mampu hidup dengan potensi yang paling maksimal, dan merupakan suatu
proses yang dinamis, bukan suatu keadaan yang statis dan pasif.
Model Agen – Penjamu – Lingkungan (Level At All)
Model ini adalah tingkat sehat sakit dari individu atau kelompok tersebut ditentukan
oleh hubungan antara ketiga variabel, yakni :
1. Infetifitas
2. Patogenitas
3. Virulensi
4. Antigenisiti
a. Penjamu
Sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu. Faktor pejamu
antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang
beresiko menjadi sakit. Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup.
b. Lingkungan
lingkungan merupakan faktor ekstrinsik yang cukup penting dalam menentukan terjadinya proses
interaksi antara pejamu dengan unsur penyebab dalam proses terjadinya penyakit.
Model Keyakinan Kesehatan
Model ini menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkannya,
sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang
diberikan.
1. Komponen pertama adalah Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit.
2. Komponen kedua adalah presepsi individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.
3. Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil.
Model Peningkatan Kesejahteraan
Konsep masyarakat tentang sakit yaitu dimana dirasakan oleh seseorang yang
sudah tidak dapat bangkit dari tempat tidur dan tidak dapat menjalankan
pekerjaannya sehari-hari (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:181). Pelayanan kesehatan
didirikan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Namun
kenyataannya masyarakat baru mau mencari pengobatan (pelayanan kesehatan)
setelah benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa. (Soekidjo Notoatmodjo,
2003:181). Dalam realisasinya terdapat masyarakat yang memiliki persepsi keliru
menyebabkan kurang dimanfaatkannya sarana – sarana kesehatan yang telah
ada.
THANK YOU