DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas Berkat dan Rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah keperawatan jiwa yang berjudul “KONSEP
SEHAT SAKIT DALAM KEPERAWATAN TRANSKULTURAL”. Penyusunan makalah ini
merupakan salah satu syarat dalam mengikuti program SI Keperawatan di Universitas MH.
Thamrin.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, tapi
penulis mendapatkan banyak dukungan , saran, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak,
tidak terlepas dari dukungan tenaga dan dukungan moril. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pengajar dan teman teman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga sara dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
A. Definisi Sehat Sakit...................................................................................................................6
B. Model Sehat Sakit......................................................................................................................7
C. Definisi Keperawatan Transklutrural.........................................................................................9
D. Konsep Utama Keperawatan Transkultural..............................................................................10
E. Paradigma Keperawatan Transkultural....................................................................................11
F. Proses Keperawatan Transkultural...........................................................................................12
G. Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya Masyarakat...................................................................16
BAB 3..................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................18
B. SARAN...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk biopsikososial dan spiritual yang utuh dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
(Pratiwi, 2019). Menurut Leininger (2016) manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada. Kesehatan adalah
keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada
rentang sehat sakit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimakasud dengan kosep sehat-sakit ?
2. Bagaimana persepsi sehat dan sakit yang berkaitan dengan faktor budaya yang
beragam
3. Apa yang dimaksud dengan konsep keperawatan transcultural?
4. Apa yang dimaksud dengan paradigma keperawatan transkultural
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari konsep sehat dan sakit
2. Untuk mengetahui persepsi sehat dan sakit yang berkaitan dengan faktor budaya
yang beragam
3. Untuk mengetahui konsep dari keperawatan transcultural
4. Untun mengetahui paradigma keperawatan transkultural
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Definisi Sakit
Sakit (illness) adalah penilaian tiap-tiap individu terhadap pengalamannya
menderita suatu penyakit. Sakit menimbulkan dimensi fisiologis yang bersifat
subjektif atau perasaan yang terbatas yang lebih dirasakan oleh orang yang
bersangkutan, yang ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan
(unfeeling well), lemah (weakness), pusing (dizziness), kaku dan mati rasa
(numbness). Mungkin saja melalui pemeriksaan secara medis individu terserang
suatu penyakit dan fungsi dari salah satu organ tubuhnya terganggu, namun tidak
merasakan sakit dan tetap menjalankan aktivitas sehari-harinya. Senada dengan
penjelasan tersebut, sakit merupakan suatu keadaan yang kurang menyenangkan
yang dirasakan seseorang serta menghambat aktifitas, baik secara jasmani dan
rohani sehingga seseorang tersebut tidak bisa menjalankan fungsi dan perannya
secara normal dalam masyarakat.
Tolak ukur atau acuan yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit
atau penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai batas normal yang telah
ditetapkan, akan tetapi ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan
acuan (Asmadi, 2008), antara lain :
Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari
fungsi normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi
penyesuaian.
Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi
terhadap kondisi sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam
beraktivitas sehari-hari.
Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang
menyenangkan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan
pada aktivitas sehari-hari, baik jasmani maupun sosial.
Menurut model kontinum sehat sakit, sehat adalah sebuah keadaan yang
bersifat dinamis dan dapat berubah terus-menerus sesuai dengan adaptasi dari
individu terhadap perubahan suatu lingkungan baik internal dan eksternal dan
mampu mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial,
perkembangan dan spiritual yang sehat, sedangkan sakit adalah sebuah proses
perubahan atau penurunan fungsi dari individu bila dibandingkan dengan kondisi
individu sebelumnya, karena sehat dan sakit merupakan bagian yang mempunyai
beberapa tingkat dan kualitas yang bersifat relatif, maka keakuratannya harus
ditentukan sesuai dengan titik tertentu pada skala kontinum sehat sakit.
3. Model agen-penjamu-lingkungan
Model agen-penjamu-lingkungan adalah model yang tingkat sehat sakit dari
individu atau kelompok tersebut ditentukan oleh hubungan antara ketiga variabel
yakni agen, penjamu dan lingkungan secara dinamis.
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi
dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama
yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang
adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandangsebagai
suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan
fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah
katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah
Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang
tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan
dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti
struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan
simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan individu atau
kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut
yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuai dengan
budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah
perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi
budaya dan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 2019).
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah
suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya
terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan
membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya
(Andrew and Boyle, 1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan
dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota
keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang
budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi
keperawatan. (Giger and Davidhizar, 2018). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang
sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu : gangguan
komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial
berhubungan disorientasi sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam pengobatan
berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.
4. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,
mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang
dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya klien.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan Transkultural adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang focus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise
Model” yaitu :
1. Faktor teknologi (technological factors)
2. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (culture value and life ways)
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
6. Faktor ekonomi (economical factors)
7. Faktor pendidikan (educational factors)
B. SARAN
Konsep sehat sakit sangat berkaitan/ relevansi bagi studi kesehatan, karena
banyak masyarakat masih memiliki persepsi yang salah tentang sehat sakit, maka hal
ini merupakan tugas kita sebagai calon tenaga kesehatan agar dapat menjelaskan
konsep sehat sakit yang benar kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman lagi tentang konsep sehat sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew, M. M., & Boyle, J. S 2019. Trancultural Concepts in Nursing Care ( Edisi ke-2).
Philadelphia: J. B. Lippincott Company.tas Diponegoro.
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin. (2019). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC.