Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

“KONSEP KEPERAWATAN JIWA”

Disusun Oleh :
Kelompok 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
PRODI PENDIDIKAN NERS
TAHUN 2021/2022
MAKALAH KEPERAWATAN JIWA
“KONSEP KEPERAWATAN JIWA”

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Indah Nurfadilla P07220219096
Lettisia Anggra Ayunda Sari P07220219099
Miranda Alzena Sabella P07220219102
Rohmah Utami Saputri P07220219115
Said Ahmad Farid Rahman P07220219117

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
PRODI PENDIDIKAN NERS
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat


rahmat dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik beserta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik dikemudian hari. Walaupun
demikian, kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat
memberikan sedikit gambaran mengenai konsep keperawatan jiwa dalam
mata kuliah keperawatan jiwa.

Samarinda, 10 Agustus 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................... i
Daftar isi................................................................................ ii
Daftar Tabel............................................................................ iii
Bab I........................................................................................ 1
Pendahuluan............................................................................ 1
A. Latar belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2
C. Tujuan................................................................................ 2
BAB II...................................................................................... 3
A. Pengertian Kesehatan Jiwa................................................. 3
B. Kriteria Sehat Jiwa............................................................. 3
C. Rentang Sehat Jiwa............................................................ 5
BAB III..................................................................................... 7
Penutup..................................................................................... 7
A. Kesimpulan......................................................................... 7
B. Saran.................................................................................... 7
Daftar Pustaka............................................................................ 8

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 ................................................................................... 6

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan jiwa menurut undang – undang Kesehatan Jiwa Tahun
2014 merupakan suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikaan kontribusi untuk
komunitasnya. Menurut Riyadi dan Purwanto (2013), kesehatan jiwa suatu
kondisi perasaan sejahtera secara subyektif, suatu penilaian diri tentang
perasaan mencakup aspek konsep diri, kebugaran dan kemampuan
pengendalian diri.
Menurut Australia Health Minister, Mentsl Health Nursing Prative,
dalam Yosep dalam Herman (2011), Kesehatan jiwa kemampuan individu
dalam kelompok dan lingkungannya untuk berinteraksi dengan yang lain
dengan cara untuk mengapai kesejahteraan, perkembangan yang optimal,
dengan menggunakan kemampuan mental nya ( kognisi, afeksi, relasi )
memiliki prestasi individu serta kelompok nya konsisten dengan hukum
yang berlaku.

Menurut Keliat, dkk dalam Prabowo (2014), kesehatan jiwa suatu


kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan
produktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya. Mampu menghadapi stress kehidupan
dengan wajar, mampu bekerja 2 dengan produktif dan memenuhi
kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang da pada dirinya dan merasa nyaman
dengan orang lain.

(Riset Kesehatan Dasar, 2013). Center for Mental Health Services


(CMHS) secara resmi mengakui keperawatan jiwa salah satu dari lima inti
disiplin kesehatan jiwa. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu
psikososial, biofisik, teori kepribadian dan perilaku manusia untuk
mendapatkan kerangka berpikir teoritis yang mendasari praktek
keperawatan (Suart dalam Prabowo, 2014). Dimasa lalu gangguan jiwa di
pandang sebagai kerasukan setan atau hukuman karena pelanggaran sosial,
agama atau norma sosial. Oleh sebab itu penderitadianiaya, dihukum,
dijauhi atau diejek masyarakat. Saat ini pandangan tentang gangguan jiwa
berubah .
American Psychiatric Association menjelaskan bahwa gangguan jiwa
sebagai sindrom atau pola psikologis pola 3 perilaku yang penting secara

1
2

klinis, yang terjadi pada individu dan sindrom itu di hubungkan dengan
ada nya distres (misal nya gejala nyeri, menyakitkan) atau disabilitas
(ketidakmampuan pada salah satu atau beberapa fungsi penting) atau
disertai peningkatan resiko secara bermagna untuk mati, sakit,
ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan (Notosoedirjo, Latipun dalam
Prabowo, 2014 ).

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan jiwa
2. Apa saja kriteria sehat jiwa
3. Apa yang dimaksud dengan rentang sehat jiwa

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan kesehatan
jiwa
2. Mahasiswa mengetahui apa saja kriteria sehat jiwa
3. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan rentang sehat jiwa
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kesehatan jiwa


Kesehatan jiwa bagi manusia berarti terwujudnya keharmonisan
fungsi jiwa dan sanggup menghadapi problem, merasa bahagia dan
mampu diri. Orang yang sehat jiwa berarti mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan. Manusia terdiri dari bio, psiko, sosial, dan spiritual yang
saling berinteraksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi.
Sehat (health) adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun
dapat kita rasakan dan diamati keadaannya. Orang ‘gemuk’ dianggap sehat
dan orang yang mempunyai keluhan dianggap tidak sehat. Faktor
subjektifitas dan kultural mempengaruhi pemahaman dan pengertian orang
terhadap konsep sehat. World Health Organization (WHO) merumuskan
sehat dalam arti kata yang luas, yaitu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun social, tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat.
Menurut UU RI no. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, yang
dimaksud dengan “Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu
dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya” (Kemenkes RI, 2014).

B. Kriteria sehat jiwa


Ada berbagai pendapat tentang jiwa yang sehat, yaitu karena tidak
sakit, tidak jatuh sakit akibat stressor, sesuai dengan kapasitasnya dan
selaras dengan lingkungan, dan mampu tumbuh berkembang secara positif
(Notosoedirjo dan Latipun, 2005).

4
5

1. Sehat jiwa karena tidak mengalami gangguan jiwa


Kalangan klinisi klasik menekankan bahwa orang yang sehat jiwa
adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa, dan terbebas dari
gangguan jiwa. Orang yang mengalami neurosa atau psikosa dianggap
tidak sehat jiwa. Vaillant, 1976 dalam Notosoedirjo, 2005 menyatakan
bahwa sehat jiwa itu “ as the presence of successful adjustment or the
absence of psychopatology (dysfunction in psychological, emotional,
behavioral, and social spheres)”. Pengertian diatas bersifat dikotomis,
bahwa orang itu dalam keadaan sehat jika tidak ada sedikitpun
gangguan psikis, dan sakit jika ada gangguan. Dengan kata lain, sehat
dan sakit itu bersifat nominal.
2. Sehat jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor
Clausen memberi batasan yang berbeda dengan klinisi klasik.
Orang yang sehat jiwa adalah orang yang dapat menahan diri untuk
tidak jatuh akibat stressor. Meskipun mengalami tekanan, orang tetap
sehat. Pengertian ini menekankan pada kemampuan individual
merespon lingkungannya. Setiap orang mempunyai kerentanan
(susceptibility) yang berbeda terhadap stressor karena factor genetic,
proses belajar, dan budaya. Selain itu terdapat perbedaan intensitas
stressor yang diterima seseorang, sehingga sangat sulit menilai apakah
dia tahan terhadap stressor atau tidak.
3. Sehat jiwa jika sejalan dengan kapasitasnya dan selaras dengan
lingkungan
Michael dan Kirk Patrick memandang bahwa individu yang sehat
jiwa jika terbebas dari gejala psikiatris dan berfungsi optimal dalam
lingkungan sosialnya. Seseorang yang sehat jiwanya jika sesuai
dengan kapsitas diri sendiri, dan dapat hidup selaras dengan
lingkungannya.
4. Sehat jiwa karena tumbuh dan berkembang secara positif
Frank LK mengemukakan pengertian kesehatan jiwa lebih
komprehensif. Orang yang sehat jiwa mampu tumbuh, berkembang
6

dan matang dalam hidupnya, menerima tanggungjawab, menemukan


penyesuaian dalam berpartisipasi memelihara aturan social dan
tindakan dalam budayanya.
Seseorang yang sehat mental menurut WHO mempunyai ciri
sebagai berikut:
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
2. Memperoleh kepuasan dari usahanya
3. Merasa lebih puas memberi daripada menerima
4. Saling tolong menolong dan saling memuaskan
5. Menerima kekecewaan untuk pelajaran yang akan datang
6. Mengarahkan rasa bermusuhan pada penyelesaian yang kreatif
dan konstruktif
7. Mempunyai kasih sayang.

C. Rentang sehat jiwa


Rentang sehat jiwa merupakan suatu range/ rangkaian kondisi
kejiwaan seseorang yang dimulai dari kondisi sehat secara jiwa, kemudian
sedang dalam masalah yang berpengaruh terhadap kejiwaan, sampai
dengan gangguan jiwa ( University of Michigan, 2017 ). Perubahan
kondisi kejiwaan seseorang dari sehat menjadi sakit atau sebaliknya,
dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan
masalah yang dihadapinya. Secara psikologis, masalah tersebut dapat
berupa ansietas dan kehilangan. Ketika seseorang dapat melalui setiap
tahap dalam proses kehilangan maka dia akan dapat kembali ke dalam
kondisi jiwa yang sehat. Apabila tidak maka respon akan berlanjut kepada
respon maladaptif dan berujung kepada gangguan jiwa. Begitu pula
dengan kecemasan. Apabila seseorang berhasil beradaptasi dengan
masalah yang dihadapi maka dia akan dapat menekan kecemasan pada
level yang paling rendah sehingga akan dapat terhindar dari masalah
gangguan jiwa. Akan tetapi, apabila tidak maka ansietas akan berlanjut ke
7

level yang lebih tinggi dan berujung pada kepanikan yang ditandai dengan
adanya psikosis/ gangguan jiwa ( Townsend, 2010 )
Sehat jiwa Masalah psikososial Gangguan jiwa
1. Berpikiran logis 1. Pikiran kadang 1. Waham
2. Persepsi akurat menyimpang 2. Berhalusinasi
3. Pengendalian emosi baik 2. Ilusi 3. Ketidakmampuan
4. Berprilaku seperti manusia normal 3. Reaksi emosional mengendalikan emosi
lainnya 4. Prilaku kadang tidak 4. berprilaku tidak seperti
5. Hubungan sosial sangat baik sesuai manusia normal
5. Menarik diri 5. isolasi sosial

Tabel rentang sehat jiwa


8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan jiwa bagi manusia berarti terwujudnya keharmonisan
fungsi jiwa dan sanggup menghadapi problem, merasa bahagia dan
mampu diri. Orang yang sehat jiwa berarti mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan. Manusia terdiri dari bio, psiko, sosial, dan spiritual yang
saling berinteraksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi.
Ada berbagai pendapat tentang jiwa yang sehat, yaitu karena tidak
sakit, tidak jatuh sakit akibat stressor, sesuai dengan kapasitasnya dan
selaras dengan lingkungan, dan mampu tumbuh berkembang secara positif
Rentang sehat jiwa merupakan suatu range/ rangkaian kondisi
kejiwaan seseorang yang dimulai dari kondisi sehat secara jiwa, kemudian
sedang dalam masalah yang berpengaruh terhadap kejiwaan, sampai
dengan gangguan jiwa
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Townsend, M. C. (2010). Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of Care


in Evidence – Based Practice. Sixth Edition. Philadelphia: F. A. Davis
Company.
University of Michigan. (2017). The Mental Health – Mental Illness Continuum
http://eprints.ums.ac.id/33897/4/04.%20BAB%20I.pdf
http://rsjiwajambi.com/wp-
content/uploads/2019/09/buku ajar keperawatan jiwa teori-dan-aplikasi-praktik-
klinik-1.pdf
http://repository.unimus.ac.id/862/3/BAB/20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai