Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“NEGARA DAN KONSTITUSI”

Oleh:

Frenita Virgo Simanullang

NIM: 2202056006

Dosen Pengampu: Prof.Dr H. Moh. Bahzar, M.Si

ILMU KOMUNIKASI A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul ”Negara Dan
Konstitusi” ini dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi kelengkapan tugas Pendidikan


Kewarganegaraan, Ilmu Komunikasi A oleh Prof.Dr H.Moh.Bahzar,M.Si. Selain itu
penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca
tentang pentingnya belajar pancasila serta diharapkan dapat meningkatkan kecintaan
kita terhadap bangsa dan Tanah air.

Berkat tugas ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
tugas yang diberikan. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam membuat karya tulis ini, oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan
tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu guna meningkatkan
kualitas tulisan ini kedepannya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menginspirasi para
pembaca sekalian. Atas perhatian nya, sekian terimakasih.

Samarinda, 5 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Konstitusi dan Negara............................................................................3

2.2 Unsur-Unsur Konstitusi dan Negara........................................................................4

2.3 Menelusuri aspek-aspek dalam Konstitusi dan Negara............................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................11


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11

3.2 Saran.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, Negara dan Konstitusi adalah dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan
bahkan setelah abad pertengahan dapat dikatakan bahwa demokrasi tidak mungkin terbentuk
tanpa adanya konstitusi negara karena konstitusi merupakan hukum dasar dari suatu negara.
Negara yang berlandaskan suatu konstitusi disebut Negara Konstitusional jadi negara tersebut
harus menganut gagasan tentang Konstitusionalisme yang merupakan suatu ide, gagasan, atau
sebuah paham. Oleh karena itu, negara dan konstitusi terdiri atas UUD 1945 sebagai
Konstitusi Negara Republik Indonesia dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia.

Keberadaan UUD 1945 di Indonesia tidak boleh diubah namun kini telah terjadi
beberapa perubahan yang  merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga perubahan konstitusi ini perlu adanya
perubahan sistem dan kondisi negara yang otoritarian menuju ke arah sistem yang 
demokratis.

Hal ini sangat menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa karena dapat
terlihat bahwa Indonesia yang demokratis dan pluralistis sesuai dengan nilai yang terdapat
pada Pancasila . Oleh karena itu dari hasil perubahan tersebut, kita bisa menilai apakah
rumusan-rumusan perubahan yang dihasilkan dapat dikatakan lebih baik dan sempurna atau
dalam artian, sampai sejauh mana rumusan perubahan itu telah mencerminkan kehendak
bersama karena konstitusi adalah monumen atas keberhasilan sebuah perubahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Konstitusi dan Negara?
2. Apa saja unsur-unsur dari Konstitusi dan Negara?
3. Apa saja aspek-aspek yang terdapat didalam Konstitusi dan Negara?
4. Bagaimana implementasi nilai Konstitusi dan Negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Konstitusi dan Negara.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dari Konstitusi dan Negara.
3. Untuk mengetahui aspek-aspek dari Konstitusi dan Negara.
4. Untuk mengingatkan kita tentang betapa pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai
Konstitusi dan Negara dalam kehidupan berbangsa bernegara.

1.4 Manfaat Penulisan


Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi seluruh
pembaca yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang luas tentang Konstitusi dan
Negara serta beberapa aspek-aspek dan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
2. Diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang benar dalam mengimplementasi kan
nilai-nilai Konstitusi dan Negara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konstitusi dan Negara

Negara adalah salah satu bentuk organisasi di dalam kehidupan masyarakat yang
mempunyai prinsip harus menjadi anggota dari suatu negara tersebut dan wajib mentaati
peraturan negara. Melalui kehidupan bernegara, pemerintah harus mewujudkan keinginan
masyarakat agar terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar
tidak bertindak seenaknya, maka ada peraturan tentang hukum yang menggambarakan suatu
bentuk tindakan masyarakat dalam tingkatan yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan sebagai bangunan, negara
adalah pilar-pilar atau tembok yang tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat yaitu
sebuah konstitusi Indonesia karena hampir setiap negara mempunyai konstitusi. Sebab
dikatakan bahwa, konstitusi adalah perangkat negara yang peranan nya tidak bisa dipandang
sebelah mata. Secara Historis, pengertian negara berkembang sesuai kondisi masyarakat saat
ini. Berikut ini beberapa pendapat yang didefinisikan para ahli tentang negara, antara lain: 

a. Pendapat Aristoteles (2002), negara merupakan suatu kumpulan ataupun komunitas


keluarga agar tercapainya kesejahteraan hidup yang sempurna.

b. Miriam Budiardjo (2007), negara merupakan daerah teritorial sehingga menuntut


rakyatnya untuk mentaati aturan melalui kekuasaan sah yang diperintahkan oleh pejabat.

Berdasarkan teori terjadinya negara maka negara Indonesia yang di proklamasikan


pada 17 Agustus 1945, dijelaskan secara teoristis bahwa lahirnya negara Indonesia adalah
hasil dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang membentuk
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI bukanlah tujuan akhir dari
perjuangan bangsa Indonesia tetapi merupakan alat untuk melanjutkan perjuangan indonesia
mencapai cita-cita masyarakat yang berlandaskan pancasila.
2.2 Unsur-unsur Konstitusi dan Negara
A. Unsur-unsur Konstitusi

Menurut Savornin Lohman ada 3 unsur dalam konstitusi (Lubis, 1982: 48), yaitu:

1. Konstitusi sebagai wujud perjanjian masyarakat dan konstitusi merupakan hasil dari
kesepakatan seluruh masyarakat agar pemerintahan dapat mengatur dan membina negara.

2. Konstitusi sebagai piagam untuk menjamin hak asasi manusia. Oleh karena itu,
perlindungan dan jaminan hak manusia atau warga negara sekaligus sebagai penentuan batas
hak dan kewajiban manusia serta alat pemerintahannya.

3. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan.

Menurut C.F. Strong, berdasarkan definisi konstitusi yang ditulis Jazim Hamidi (2009 : 88)
ada tiga unsur konstitusi, yaitu :

1. Prinsip-prinsip mengenai berbagai kekuasaan pemerintahan

2. Prinsip-prinsip mengenai hak dan kewajiban warga negara

3. Prinsip-prinsip mengenai hubungan antara warga negara dengan pemerintah.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa unsur-unsur yang ada dalam
konstitusi modern meliputi ketentuan tentang:

1. Struktur organisasi negara dengan lembaga negara di dalamnya.

2. Tugas atau wewenang setiap lembaga negara dan hubungan tata kerja antar lembaga
lainnya.

3. Jaminan hak asasi manusia bagi setiap warga negara.

B. Unsur-unsur Negara

Menurut Oppenheim-Lauterpacht, unsur-unsur negara antara lain:

1. Unsur pembentuk negara (konstitutif) misalnya wilayah atau daerah, rakyat dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif yaitu misalnya adanya pengakuan oleh negara lain.
- Wilayah/Daerah

1. Daratan yaitu wilayah di permukaan bumi dalam batas tertentu dan di dalam tanah di
bawah permukaan bumi, artinya semua kekayaan alam dibumi dalam batas negara adalah hak
sepenuhnya negara sebagai pemilik wilayah. Batas-batas wilayah daratan negara berupa:

• Batas alam, contohnya sungai, danau, pegunungan, lembah

• Batas buatan, contohnya pagar tembok, pagar kawat berduri, parit

• Batas menurut ilmu alam, contohnya garis lintang dan garis bujur peta bumi.

2. Lautan adalah wilayah suatu negara yang disebut sebagai laut teritorial negara dan laut
yang ada di luarnya disebut laut terbuka atau laut bebas. Ada 2 konsep pokok laut, yaitu:

 Res Nullius, menyatakan jika laut tidak ada pemiliknya berarti

dapat dimiliki oleh setiap negara.

 Res Communis, beranggapan bahwa laut adalah milik bersama jadi tidak dapat
dimiliki oleh negara lain. Oleh karena itu, tidak ada ketentuan hukum internasional
yang menyamakan lebar laut teritorial tiap negara karena kebanyakan negara
menentukan sendiri wilayah lautnya.

Pada umumnya ada 3 mil laut (± 5,5 km) seperti Kanada dan Australia namun ada juga yang
batasnya 12 mil laut seperti Chili dan Indonesia dan bahkan ada yang 200 mil laut seperti El
Salvador. Batas laut Indonesia sejauh 12 mil diumumkan pada masyarakat internasional
melalui Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957.

Pada 10 Desember 1982 di Montego Bay (Jamaica), ditandatangani oleh traktat multilateral
yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan lautan.Tentang batas lautan
ditetapkan sebagai berikut:

1. Batas laut territorial yaitu setiap negara berdaulat atas lautan teritorial sampai 12 mil laut
yang diukur dari garis lurus ditarik dari pantai.

2. Batas zona bersebelahan yaitu di luar batas laut teritorial sejauh 12 mil laut atau 24 mil dari
pantai.
3. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) adalah wilayah laut suatu negara yang batasnya 200
mil laut diukur dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai berhak menggali kekayaan
laut dan menangkap nelayan asing yang terlihat menangkap ikan di wilayah ini serta
melakukan kegiatan ekonomi lainnya.

4. Batas landas benua merupakan wilayah lautan yang batasnya lebih dari 200 mil laut maka
negara pantai boleh melakukan eksplorasi ataupun eksploitasi tetapi wajib membagi
keuntungan dengan masyarakat internasional.

-Rakyat

Rakyat merupakan kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu suatu negara dan
memiliki kebudayaan sama seperti kesamaan adat istiadat dan bahasa sedangkan penghuni
negara disebut juga sebagai bangsa yaitu sekelompok manusia yang dipersatukan oleh
kesamaan sejarah dan cita-cita karena bangsa Indonesia memiliki ratusan suku, agama,
bahasa dan adat istiadat yang berbeda.

-Pemerintahan

Pemerintah yang berdaulat dalam arti luas berarti pemerintah merupakan gabungan dari
semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang memerintah di wilayah suatu
negara tetapi dalam arti sempit, pemerintah hanya mencakup lembaga eksekutif.

Kedaulatan merupakan kekuasan yang paling tinggi artinya tidak berada di bawah kekuasaan
lain manapun. Pemerintah yang berdaulat artinya pemerintah memegang kekuasaan tertinggi

di negaranya. Kedaulatan ke dalam artinya kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk


mengatur segala fungsinya sedangkan Kedaulatan ke luar artinya kekuasaan tertinggi untuk
mengatur pemerintahan serta memelihara keutuhan wilayah dan memiliki wewenang
mengatur diri sendiri tanpa pengaruh campur tangan negara asing.
-Pengakuan oleh negara lain

Didasarkan pada hukum internasional yang bersifat deklaratif/evidenter, bukan konstitutif


artinya menjadi tanda bahwa negara baru telah memenuhi persyaratan konstitutif sebagai
anggota baru dalam antarnegara.

Jika dilihat dari pandangan hukum internasional, maka faktor pengakuan itu sangatlah
penting, agar:

• Tidak mengasingkan kumpulan manusia dari hubungan internasional

• Menjamin kelanjutan hubungan intenasional dengan jalan mencegah

kekosongan hukum yang merugikan, baik dari kepentingan individu

maupun antarnegara.

Dalam kedudukannya, keberadaan negara sebagai kenyataan fisik yang disebut sebagai
pengakuan de facto yaitu pengakuan menurut kenyataan bahwa negara telah berdiri dan
menjalankan kekuasaannya dan secara formal kedudukannya menjadi pengakuan de jure
yaitu pengakuan hukum suatu negara telah berdiri dan diakui kedaulatannya berdasarkan
hukum internasional.

2.3 Aspek-aspek dalam Konstitusi dan Negara


A. Aspek-aspek dalam Konstitusi

Menurut Mr. Djokosutono, pentingnya konstitusi dilihat dari 2 aspek, yaitu:

1. Aspek isi yaitu konstitusi memuat dasar struktur yang berisikan berbagai fungsi negara.

2. Aspek bentuk yaitu pihak yang berwewenang menentukan lembaganya untuk menyusun
konstitusi, contohnya raja dengan rakyat, badan konstituante, lembaga diktator dan lainnya.

Jika dilihat dari aspek hukum, dikatakan bahwa:

1. Konstitusi dibuat oleh lembaga ataupun badan pembuat Undang-Undang.

2. Konstitusi dibentuk atas nama rakyat, berasal dari rakyat dan berlakunya kekuatan dijamin
oleh rakyat.
3. Konstitusi memiliki kekuatan jika dijamin oleh lembaga atau badan yang diakui
keabsahannya (sudah pasti).

Jika dilihat dari aspek moral, dikatakan bahwa:

1. Konstitusi bernilai normatif artinya konstitusi bukan hanya berlaku dalam hukum
melainkan suatu kenyataan hidup yang sepenuhnya efektif dan konstitusi dilakukan secara
penuh dan konsekuen.

2. Konstitusi bernilai normal tapi kenyataannya kurang sempurna dalam proses kenyataan
yang berlaku.

3. Konstitusi benilai simpatik artinya konstitusi secara hukum telah berlaku namun
kenyataannya hanya sekedar untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada dan
dipergunakan untuk melaksanakan politik.

B. Aspek-aspek dalam Negara

- Pengertian Negara

Setiap negara pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai dan pasti berbeda dengan negara lain.
Adapun beberapa tujuan negara menurut para ahli, antara lain :

1. Roger H. Soltau, bertujuan agar rakyat dapat mengembangkan daya ciptanya sebebas
mungkin.

2. Aristoteles, bertujuan untuk menyelenggarakan hidup yang lebih baik dari warga
negaranya.

3. Charles E. Miriam, bertujuan untuk mencapai keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan


umum.

4. Plato, bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia, baik individu maupun sebagai
makhluk sosial.

Adapun tujuan negara secara umum antara lain:

1. Untuk memperluas kekuasaan maka rakyat dijadikan sebagai alat bagi kepentingan negara
agar negaranya menjadi besar dan jaya.
2. Untuk menyelenggarakan ketertiban hukum melalui segala kekuasaan dari alat
pemerintahan berdasarkan hukum yang berlaku maka semua orang harus tunduk pada hukum
karena hukum yang berkuasa dalam negara.

3. Untuk mencapai kesejahteraan umum maka negara dipandang sebagai alat yang dibentuk
manusia untuk mencapai tujuan bersama yaitu suatu tatanan masyarakat yang didalamnya ada
kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara itu.

-Pengakuan Dari Negara Baru

Pengakuan dari negara lain menjadi syarat penting untuk berdirinya suatu negara karena
dapat menjelaskan keberadaan suatu negara agar dikenali oleh negara lain. Pengakuan ini
sangat penting karena menyangkut kedudukan sebuah negara di hadapan negara lain.

Terdapat 3 alasan mengapa pengakuan dari negara lain sangat penting, yakni:

1. Menjelaskan keberadaan suatu negara.

2. Menjadi sebuah bukti bahwa negara lain juga mengakui adanya kemerdekaan dan
pemerintahan yang sah dari suatu negara.

3. Untuk menjalin hubungan internasional.

-Kedaulatan Territorial

Kedaulatan territorial sangat penting bagi suatu negara karena kedaulatan dimiliki oleh suatu
negara dalam melaksanakan jurisdiksi eksklusif di wilayahnya sehingga didalam wilayah
inilah negara memiliki wewenang untuk melaksanakan hukum nasionalnya.
-Jurisdiksi Negara

Secara umum yurisdiksi didefinisikan sebagai kewenangan suatu negara yang berdaulat untuk
menerapkan ketentuan hukum, baik orang maupun benda dapat ditundukkan oleh hukum
nasional yang berlaku. Kaitannya dengan kedaulatan negara yaitu yurisdiksi adalah bagian
dari kedaulatan negara karena yurisdiksi menunjuk kewenangan yuridis saja. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa yurisdiksi merupakan bagian dari kedaulatan negara.

-Tanggung Jawab Negara

Tanggung jawab negara merupakan suatu kewajiban negara untuk melakukan perbaikan
ataupun solusi dari setiap kesalahan yang dilakukan, baik individu maupun kelompok agar
selalu mematuhi peraturan hukum yang berlaku berdasarkan hukum internasional.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Negara adalah organisasi yang terbentuk di antara sekelompok manusia yang bersama-
sama menempati wilayah tertentu dengan pengakuan dari pemerintah yang ada di
wilayahnya.

2. Konstitusi adalah peraturan yang mengatur suatu negara, baik tertulis maupun tidak tertulis
yang memuat aturan pokok bagi berdirinya suatu negara.

3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan kesatuan yang sangat erat.

3.2 Saran

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat memberikan manfaat dan pengetahuan
yang luas bagi pembaca sekalian dan apabila ingin memberikan saran ataupun kritik yang
ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada penulis. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan mohon dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar mata kuliah wajib umum “ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ” oleh,


Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. ( 2016 )

https://dieks2010.wordpress.com/2010/08/27/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara-kesatuan-
republik-indonesia/

https://rinastkip.wordpress.com/2012/12/24/makalah-pkn-negara-dan-konstitusi/

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=makalah+negara+dan+konstitusi+&btnG=#d=gs_qabs&t=168067
2860965&u=%23p%3DztNrTipQyUQJ

Anda mungkin juga menyukai