MAKALAH
Di susun Oleh :
INNI ZAHRANAFIISA MARZUQI
TINOKO ABELA
PUTRI PUSPITA DEWI
Kelompok 6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayat-nya kami telah menyelesaikan makalah
Pnumonia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara ...............................................................................4
B. Pengertian Konstitusi...........................................................................5
C. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Indonesia...............................5
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia........................................................9
E. Unsur-unsur Konstitusi .......................................................................9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................11
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai
dengan ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar
penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar.
Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negara
konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dan
cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut
gagasan tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan
suatu ide, gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan
konstitusi pada bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD
1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem
ketatanegaraan Indonesia.
1
norma ini lebih sulit. Konstitusi dalam arti material terdiri atas peraturan-
peraturan yang mengatur pembentukan norma-norma hukum yang bersifat
umum, terutama pembentukan undang-undang.
UUD 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara Indonesia dalam
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan mempertegas
kedudukan Undang-Undang Dasar sebagai sebuah Hukum Dasar. Namun
dalam perjalanan proses penyelenggaraan negara, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengalami empat
perubahan pertama, yaitu perubahan pertama pada tahun 1999, perubahan
kedua pada tahun 2000, perubahan ketiga pada tahun 2001, dan perubahan
keempat pada tahun 2002. Perubahan yang terjadi merupakan hasil dari
pergolakan politik pada masanya. Perubahan konstitusi tidak hanya
bergantung pada norma perubahan, tetapi lebih ditentukan oleh kelompok elite
politik yang memegang suara mayoritas di lembaga yang mempunyai
kewenangan melakukan perubahan konstitusi.
2
ekonomi dan sekaligus konstitusi sosial yang mencerminkan cita-cita kolektif
bangsa, baik di bidang politik dan ekonomi maupun sosial-budaya, dengan
tetap memelihara tingkat abstraksi perumusannya sebagai hukum dasar
(rechtsidee). Menurut tradisi Amerika Serikat, perubahan dilakukan terhadap
materi tertentu dengan menetapkan naskah Amandemen yang terpisah dari
naskah asli UUD, sedangkan menurut tradisi Eropa perubahan dilakukan
langsung dalam teks UUD. Jika perubahan menyangkut materi tertentu,
tentulah naskah UUD yang asli itu tidak banyak mengalami perubahan. Akan
tetapi, jika materi yang diubah berbilang banyaknya dan apalagi isinya sangat
mendasar, biasanya naskah UUD itu disebut dengan nama baru sama sekali.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konstitusi. ?
2. Apa pengertian Negara.?
3. Apa fungsi UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia.?
4. Bagaimana sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai Konstitusi?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian konstitusi.
2. Untuk mengetahui pengertian Negara.
3. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik
Indonesia.
4. Untuk mengetahui sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai Konstitusi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat
negara merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup
pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang
disebutnya sebagai negara polis. Yang pada saat itu asih dipahami negara
masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara masih dalam suatu wilayah
yang kecil. Dalam pengertian itu negara disebut sebagai negara hukum, yang
didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut dalam
permusyawaratan (ecclesia). Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan
merupakan syarat mutlak bagi terselenggarannya negara yang baik, demi
terwujudnya cita-cita seluruh warganya.
4
B. Pengertian Konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara
adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak
mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-
prinsip yang menajdi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus
bentukan negara, kontitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik
dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi
nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum
termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk
pada pinjaman hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat
diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan
negara.
5
1. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di
Indonesia telah berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat
priode, yaitu sebagai berikut:
6
Sidang PPKI mengenai pengesahan undang-undang dasar inin belangsung
sngat singgat yaitu kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan
dan keinginan untuk segera membentuk konstitusi Negara maka penetepan
UUD 1945 berjalan dengan lancar.
Perubahan yang dilakukan hanyalah hal-hal yang kecil saja, bukan masalah
yang mendasar. Hal ini karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan
hokum dasar yang dihasilkan oleh BPUPKI. Beberapa perubahan tersebut
antara lain:
Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang
terdiri atas dua bagaian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau
pasal-pasalnya. Adapun bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu
naskah yang dibuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15
Februari 1946
7
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang penting dalam konstitusi
negara indonesi. Pembukaa UUD 1945 berisi empat alinie sebagai pernyataan
luhur bangsa indonesia. Selain berisi pernyataan, ia juga berisi cita-cita dan
keinginan bangsa indonesia, dalam bernegara yaitu mencapai masyarakat
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Setiap alenia pembukaan UUD
1945 memiliki makna dan cita-cita tersendiri sebagai satu kesatuan.
Alenia pertama berbunyi “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Alenia ketiga berbunyi “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaaannya”.
Alenia keempat sebagai berikut “kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia
dan seluruh tumpah dara indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu UUD
1945negara indonesia, yang terbentuk dalam susunan negara republik
indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan
yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh ikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia”.
8
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut.
1. Bentuk Negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintahan adalah republik.
3. Sistem pemerintahan adalah presidensial.
4. Sistem politi adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat.
a. Bentuk Negara Kesatuan
Undang-undang dasar 1945 menetapkan bahwa bentuk susunan Negara
Indonesia adalah kesatuan bukan serikat atau federal. Dasar penetapan ini
tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “ Negara
Indnesia ailah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
b. Bentuk Pemerintahan Republik
UUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintah Indonesia adalah
republic bukan monarki atau kerajaan. Yang tertuang dalam pasal 1 ayat
(1) UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara
Kesaruan, yang berbentuk republik”.
E. Unsur-unsur Konstitusi
Di dalam sebuah negara, pastilah terdapat konstitusi karena konstitusi adalah
hal paling fundamental yang mengatur jalan nya sebuah pemerintahan. Selain
itu konstitusi juga mengatur tugas atau pembagian wewenang/kekuasaan
diantara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Indonesia memiliki konstitusi yaitu
Undang Undang Dasar tahun 1945, maka undang undang 1945 inilah yang
menjadi landasan atau acuan dalam menjalankan kegiatan pemerintahan.
Selain itu undang undang 1945 ini adalah sumber hukum tertinggi dari negara
Indonesia. Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya berfungsi
membatasi kekuasaan pemerintah, akan tetapi juga menggambarkan struktur
pemerintahan suatu negara. Menurut Savornin Lohman ada 3 (tiga) unsur
yang terdapat dalam konstitusi yaitu:
a. Konstitusi sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial),
sehingga menurut pengertian ini, konstitusikonstitusi yang ada merupakan
9
hasil atau konklusi dari persepakatan masyarakat untuk membina negara
dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia, berarti
perlindungan dan jaminan atas hak-hak manusia dan warga negara yang
sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban baik warganya
maupun alat-alat pemerintahannya.
c. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan
pemerintahan. Pendapat lain dikemukakan oleh Sri Sumantri, yang
menyatakan bahwa materi muatan konstitusi dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
1) Pengaturan tentang perlindungan hak asasi manusia dan warga negara,
2) Pengaturan tentang susunan ketatanegaraan suatu negara yang
mendasar.
3) Pembatasan dan pembagian tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
mendasar.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat
negara merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup
pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang
disebutnya sebagai negara polis. Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa
latin : constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan
hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,
melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali
disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal
18 Agustus 1945. Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara,
UUD 1945 menempati tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris:
amendtmendt) artinya perubahan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam
menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
dapat lebih dipertanggung jawabkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa, Bandung:
PT Refika Aditama, 2015.
12