Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FOTOSINTESIS HYDRILLA

Disusun Oleh:
Nama : Ni Ketut Mega Suryaningsih
Nim : 2008531002
Dosen : Dr. Dra. Ni Putu Adriani Astiti,Msi.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang
utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila
kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolism.
Metabolism yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.
Bergantung pada komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler
hingga organisme. Dalam proses metabolism terjadi berbagai reaksi kimia baik
untuk penyususn maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan
tersebut disebut anabolisme, sedangkan proses penguraiannya disebut
katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolism (anabolisme) yang sering kita dengar
adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil,
tepatnya pada jaringan tiang atau palisade dan bunga karang pada mesofil daun.
Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel
yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada
saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu,
yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spectrum
cahaya dari cahaya mejikuhibiniu.
Selain cahaya matahai, proses fotosintesis juga membutuhkan karbondioksida
dan air. Untuk itu dari percobaan ini saya ingin membuktikan bahwa intensitas
cahaya dan suhu dapat mempengaruhi laju fotosintesis suatu tumuhan

II. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap gelembung yang dihasilkan saat
fotosintesis tanaman hydrilla.
III. Dasar Teori

Fotosintesisi berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan
tumbuhan alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energy terpakai
dengan memanfaatkan energy cahaya. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga sebagian besar meghasilkan
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Fotosintesis juga merupakan salah satu
cara asimilasi karbon, karena dalam fotosintesis karbon bebas dari (CO2) diikat
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawan gradient
panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang
secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air
dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk
ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar
pindah ke orbit.
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla Verticillata ke dalam bejana yang berisi air.
Bejala gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa
warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum.

Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 2:1 dan tereksitasi
secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem
II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Tumbuhan bersifat autotrof, autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung, dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Secara singkat
reaksi fotosintesis yang manghasilkan glukosa dapat dituliskan sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 ---cahaya---> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O.

IV. Data Pengamatan

 Alat dan Bahan:


- Gelas kaca 4 buah
- Plastik berwarna biru, hijau dan merah masing-masing 1 buah
- Stopwatch 1 buah
- Air yang jernih
- Tumbuhan air Hydrilla Verticillata.

 Langkah Kerja :
- Sediakan 4 gelas atau botol kaca lalu diisi dengan air dan tumbuhan
Hydrilla
- Selanjutnya benda dibawa ke tempat teduh dan didiamkan selama
kurang lebih 1 menit agar netral.
- Beri perlakuan berbeda pada masing-masing gelas.
- Pada gelas berlabel 1, tidak diberi tutup plastic dan dibiarkan terbuka.
- Pada gelas berlabel 2, diberi tutup plastic berwarna biru.
- Pada gelas berlabel 3, diberi tutup plastic berwarna hijau.
- Pada gelas berlabel 4, diberi tutup plastic berwarna merah.
- Selanjutnya keempat gelas dengan label 1,2,3,4 dibawa ke tempat yang
lebih terang serta memperoleh sinar matahari secara langsung.
- Kemudian, gunakan stopwatch untuk menghitung waktu secara
mundur selama 30 menit.
- Amati gelas kaca apakah terbentuk gelembung pada corong disetiap
gelas yang sudah diberi tutup dengan menggunakan plastic setelah 30
menit.
- Buka plastic pada gelas kaca ketika melakukan pengamatan lalu hitung
gelas yang ditutup plastic warna apa yang menghasilkan gelembung
yang paling banyak.

 Hasil Pengamatan

Labe Perlakuan Waktu Banyak Gambar Pengamatan


l Gelembun
g

1 Tempat 30 +
terang + menit
cahaya
matahari

2 Tempat 30 +++
terang + menit
cahaya
matahari +
plastik biru
3 Tempat 30 ++
terang + menit
cahaya
matahari +
plastik hijau

4 Tempat 30 ++++
terang + menit
cahaya
matahari +
plastik merah

Keterangan :
+ : gelembung yang dihasilkan sangat sedikit
++ : gelembung yang dihasilkan sedikit
+++ : gelembung yang dihasilkan banyak
++++ : gelembung yang dihasilkan sangat banyak

Hasil :
1. Di toples 1 tanpa ditutupi plastik selama 30 menit menghasilkan
gelembung sangat sedikit.
2. Di toples 2 ditutupi dengan plastik warna biru selama 30 menit
menghasilkan gelembung banyak.
3. Di toples 3 ditutupi dengan plastik warna hijau selama 30 menit
menghasilkan gelembung sedikit.
4.  Di toples 4 ditutupi dengan plastik warna merah selama 30 menit
menghasilkan gelembung sangat banyak.

V. Pembahasan

Dari data yang kami dapat, ternyata urutan warna tidak sesuai dengan
urutan mejikuhibiniu.Hal ini wajar terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhi, seperti kurang cermat dalam penghitungan, kondisi
Hydrilla sp, ataupun warna plastik yang tidak sesuai dengan harapan,
misalnya warna hijau yang tidak begitu mirip dengan warna hijau daun.
Namun disamping hal itu, terjawablah rumusan masalah kami.
Pertama, warna cahaya tampak yang paling efektif untuk melakukan
fotosintesis adalah warna merah. Hal ini, menurut kami, dipengaruhi oleh
spektrum cahaya warna merah, yaitu 610 – 700 nm, sesuai PS I yang
optimal menangkap cahaya dengan spektrum 700 nm. Kenapa cahaya yang
lain menghasilkan gelembung tidak sebanyak pada cahaya merah? Hal itu
karena spektrum cahaya yang lain  tidak optimal tertangkap oleh PS I
maupun II. Cahaya hijau dan kuning dengan spektrum 510 – 600 nm tidak
optimal ditangkap oleh PS II yang menangkap cahaya 680 nm. Hal itu
terjadi juga dengan cahaya biru (410 – 500 nm), namun cahaya hijau,
kuning, dan biru lebih baik bila dibandingkan dengan cahaya oranye (nila)
dan ungu (violet), karena spektrum cahaya mereka dibawah 400 nm.
Dan yang kedua, tentu saja warna cahaya tampak berpengaruh pada
fotosintesis, karena setiap cahaya memiliki spektrum yang berbeda. Lalu
ketiga, intensitas cahaya juga sangat berpengaruh, karena jika tak ada
cahaya maka tak terjadi fotosintesis, cahaya adalah faktor utama.

VI. Kesimpulan

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata


dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan
kemudian ke dalam gelas ukur yang berisi air sampai corong terendam air,
apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla
verticillata akan menghasilkan gelembung udara.

VII. Daftar Pustaka

Erlindapuspita, 2016 “Praktikum Fotosintesis Hydrilla”


(https://erlindapuspita.blogspot.com/2016/11/praktikum-fotosintesis-
hydrilla.html?m=1) diakses pada tanggal 15 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai