Fotofosforilasi Siklik
Fotosintesis adalah proses anabolisme , membentuk senyawa kompleks Glukosa dari senyawa sederhana
CO2 dan Oksigen yang dilisis dari H2O oleh cahaya yang kemudian H nya diketemukan dg CO2 jadi
Glukosa. OK
Proses ini hanya bisa dilakukan oleh mahkluk hidup autotrop yaitu mahkluk hidup yang mempunyai
khlorofil khususnya pada tumbuhan hijau.
Emang sungguh keren kok mahkluk hidup autotrop itu diberi air dijadikan oksigen , diberi CO2 (abab
meski bau) dijadikan glukosa/ amilum Jika kamu mengeluarkan hasil respirasimu ke daun rambutan
maka segera buah rambutan menjadi besar OK
Karbon dioksida sebagai sisa ekskresi dirubah jadi nasi atau buah buahan dan lainnya. CO dirubah jadi
CHO sehingga memerlukan H+ dari air yang dilisis oleh matahari yang ditangkap klorofil (amazing) .
Hebat memang energi cahaya bisa dirubah jadi energi kimia
Proses fotosintesis memerlukan energi.dari energi matahari berupa Foton atau Cahaya
Energi foton itu digunakan untuk menggerakkan elektron melawan gradient panas di dalam
fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis mampu mereduksi
CO2,
Di dalam fotosistem II H2O akan dilisis dan terjadi fotolisis dengan pelepasan O2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu
elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit
Foton yang digunakan dalam fotosintesis ini dengan panjang gelombang 700 nm dan 680 nm
berupa sinar merah adalah foton yang efektif untuk fotosintesis
.Pada proses phisiologi ini foton tersebut di tangkap oleh seperangkat sistem penerima foton
disebut Fotosistem
Fotofosforilasi Non-Siklik
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang
berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.
Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.
Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II, sementara ion H+ akan digunakan pada
reaksi yang lain dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas.
Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi dan
keluar menuju akseptor elektron primer.
Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat dipulihkan
berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.
Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka melewati
pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di fotosistem I,
tepatnya di P700.
Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk reaksi
sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup besar
dari cahaya matahari.
Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di ujung
rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan H+, yang berasal dari
penguraian air.
Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP+, H+,
dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson, atau reaksi
gelap.
Perhatikan Picture dibawah ini
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai
berikut
Bagian-bagian Kloroplas
Kloroplas adalah organel yang ditemukan pada tumbuhan dengan fungsi sebagai alat fotosintesis. Di
dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil (zat hijau daun).
Kloroplas memiliki dua lapis membran yang di dalamnya berisi cairan stroma dan berisi tumpukan
keping yang disebut grana. Tiap keping penyusun grana disebut tilakoid (gambar 2)
_____________
Konsep Penting
Kloroplas = Organel sel tumbuhan untuk fotosintesis
Klorofil = pigmen atau zat hijau daun pada kloroplas
Stroma = cairan kloroplas
Grana = struktur tumpukan kepingan /cakram
Tilakoid = satu keping / cakram dari grana
Lumen = rongga di dalam tilakoid
Bagian-bagian Klorofil
Jika kita perjelas lagi mengenai tilakoid maka bagian membrannya tersusun atas reseptor cahaya yang
disebut pigmen fotosintesis atau dikenal dengan molekul klorofil. Pigmen klorofil terdiri atas klorofil a
dan b yang memiliki srtukur kepala berupa cincin porfirin (gambar 3). Klorofil efektif menyerap cahaya
merah dan biru (gambar 4).
Peranan klorofil sangat penting dalam reaksi pertama saat fotosintesis. Klorofil berfungsi menyerap foton
(energi matahari) yang kemudian diubah menjadi energi kimiawi. Pada saat molekul klorofil menyerap
foton, maka elektron akan tereksitasi sehingga menjadi energi potensial elektron yang lebih tinggi.
Elektron tersebut berfungsi untuk menghasilkan energi ATP yang digunakan untuk reaksi fotosintesis.
Pigmen selain klorfil yakni karotenoid yang semuanya memiliki kemampuan yang baik untuk
mengabsorpsi panjang gelombang cahaya matahari. Berikut adalah kurva mengenai kemampuan klorofil
a, klorofil b, dan karotenoid dalam menyerap panjang gelombang.
Fotosistem
Setiap membran tilakoid jika diamati, maka terdapat antena penangkap cahaya matahari yang
disebut fotosistem. Apa hubungan antara fotosistem dengan pigmen klorofil? Fotosistem adalah
kumpulan ratusan pigmen fotosintesis seperti klorofil a, klorofil b, dan karotenoid menjadi satu unit
sistem sebagai pengumpul cahaya. Selain pigmen fotosintesis juga terdapat protein dan molekul lain
seperti antena molekul pigmen.
Ketika ada foton, maka akan ditangkap oleh molekul dan protein yang kemudian diteruskan ke pusat
reaksi. Dalam fotosistem terdapat pusat reaksi yang berupa sepasang klorofil a yang berfungsi sebagai
reaksi pertama fotosintesis. Reaksi pertama tersebut menghasilkan energi elektron yang kemudian
terjadi transfer elektron molekul khusus yakni akseptor elektron primer (gambar 5).
Gambar diagram kompleks fotosistem jika diamati dari samping maka akan terlihat seperti pada gambar
6. Kompleks selain fotosistem di bagian membran tilakoid adalah partikel CF1 yang berfungsi untuk
membentuk ATP.
Terdapat dua macam fotosistem dalam membran tilakoid, yakni fotosistem I dan fotosistem II. Berikut
masing-masing penjelasan mengenai kedua fotosistem tersebut:
Fotosistem I (P I) memiliki pusat reaksi yang dikenal dengan P700 karena pigmennya mampu
menyerap panjang gelombang 700 nm (spektrum sangat merah)
Fotosistem II (P II) memiliki pusat reaksi yang dikenal dengan P680 karena pigmennya mampu
menyerap panjang gelombang 680 nm (spektrum merah).
Setelah membaca pada sub-bab mengenai kloroplas, maka untuk mempermudah pemahaman mengenai
materi kloroplas silahkan mempelajari peta konsep di bawah ini:
Reaksi Terang
Reaksi terang adalah bagian awal dari proses fotosintesis yang membutuhkan cahaya matahari. Reaksi
terang disebut juga dengan fotofosforilasi dan terjadi Reaksi Hill (transfer elektron). Hal dibutuhkan
dalam reaksi terang yakni molekul air dan cahaya matahari. Hasil dari reaksi terang yakni berupa energi
ATP dan NADPH2 yang akan digunakan untuk reaksi gelap. Berikut adalah skema siklik dan nonsiklik
mengenai reaksi terang yang disajikan dalam berbagai gambar berikut:
Gambar 7. Mekanisme Fotosintesis
1. Penangkapan energi cahaya oleh kloroplas tepatnya di fotosistem dan kemudian terjadi
fotolisis air (pemecahan molekul air): H2O ➡ 2 e− + ½ O2 + 2 H+
2. Tenaga yang berasal dari cahaya matahari mengaktifkan elektron di klorofil sehingga
elektron bergerak sepanjang rantai oksidasi yang terdapat di membran tilakoid. Proses
pemindahan elektron memompa proton (H+) melewati membran tilakoid.
3. Lintasan elektron berakhir di molekul NAD+ yang kemudian elektron berenergi tinggi
tersebut diubah menjadi NADPH2.
4. Sementara H+ (proton) berpindah dari lumen ke stroma melalui partikel CF1 dan
kemudian terbentuk ATP.
____________
Sumber gambar: Campbell (2017)
Pada pembentukan tenaga ATP dan NADPH di kloroplas, terdapat dua jalur aliran elektron. Jalur-jalur
tersebut adalah jalur siklik dan non siklik. Pada tumbuhan, jalur siklik berlangsung bersama-sama
dengan jalur nonsiklik. Aliran elektron siklik pada reaksi terang ditemukan pada organisme seperti bakteri
fotosintetik, ganggang, dan semua tumbuhan. Perbedaan aliran elektron siklik dan nonsiklik pada reaksi
terang fotosintesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Fotofosforilasi Siklik
Jalur fotofosforilasi siklik adalah proses yang melibatkan hanya satu fotosistem (PI)
dan hanya menghasilkan ATP tanpa NADPH dan O2. Pengertian siklik yakni elektron mengalami
perputaran kembali ke pusat reaksi. Jalur ini disebut siklik karena elektron (e−) bertenaga tinggi yang
meninggalkan klorofil pusat reaksi, kembali ke pusat reaksi tersebut setelah melalui rantai pemindah
elektron.
Gambar 8. Aliran fotofosforilasi siklik.
Mekanisme alur fotofosforilasi siklik yakni ketika foton memberi energi pada Fotosistem I, selanjutnya
terjadi pemindahan elektron bertenaga tinggi dari klorofil pusat reaksi ke penerima elektron primer.
Berikutnya, penerima elektron primer dioksidasi saat memberikan elektron bertenaga tinggi kepada
pembawa-elektron pertama dari rantai pemindah elektron. Elektron dipindahkan dari pembawa elektron
yang satu ke berikutnya oleh reaksi redoks.
Pada setiap reaski di rantai pemindah elektron, tenaga elektron berkurang dan pada akhirnya kembali ke
pusat reaksi sebagai elektron bertenaga lemah. Sebagian energi elektron juga digunakan untuk memompa
proton (H+) ke lumen tilakoid untuk dikonversi menjadi ATP secara kemiosmotik.
Adapun mekanisme rincinya yakni pada saat foton memberikan energinya ke Fotosistem II (P680), maka
terjadi pemecahan air dan terjadi perpindahan elektron dari pusat reaksi menuju ke akseptor elektron
primer. Perjalanan elektron selanjutnya melewati serangkian reaksi di sepanjang kompleks sitokrom.
Selama perjalanan tersebut energi elektron digunakan untuk memompa proton (H+) dari stroma menuju
lumen untuk baku pembuatan ATP secara kemiosmotik.
Selanjutnya perjalanan elektron menuju ke Fotosistem I (P700) yang pada saat ini foton juga
mengaktifkan pigmen fotosintesis untuk eksitasi elektron yang berasal dari Fotosistem II. Elektron yang
berasal dari molekul klorofil di pusat reaksi fotosistem I tersebut kemudian meyalurkan energinya ke
feredoksin (Fd) yang kemudian digunakan untuk membentuk NADPH.
Jalur aliran nonsiklik ini menyebabkan Fotosistem II kehilangan elektronnya karena jalurnya berakhir
untuk membentuk NADH. Elektron pengganti berasal dari donor elektron bertenaga lemah yang berasal
dari hasil fotolis air.
Untuk mempermudah penjelasan silahkan dilihat gambar 7. Proton yang melimpah tersebut berasal dari
fotolisis air pada aliran fotofosforilasi nonsiklik dan juga berasal dari pompa proton yang dilakukan oleh
aliran elektron saat melewati kompleks sitokrom. Kadar proton dalam lumen tersebut mencapai 100 kali
dibandingkan di stroma.
Proton tersebut akan berpindah ke stroma melewati partikel CF1 dan kemudian dengan bantuan enzim
ATP sintase maka terbentuklah ATP yang digunakan untuk reaksi gelap bersama dengan NADPH.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap adalah tahapan reaksi fotosintesis yang tidak bergantung pada cahaya matahari. Reaksi gelap
disebut juga Siklus Calvin-Benson. Hal yang dibutuhkan dalam reaksi gelap
adalah ATP dan NADPH yang berasal dari reaksi terang serta molekul CO2. Tempat terjadinya reaksi
gelap di stroma.
Siklus Calvin memiliki 5 reaksi yang terbagi dalam 3 fase yakni: karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.
Untuk mempermudah penjelasan silahkan melihat skema reaksi gelap pada gambar 10.
Fase 1: Karboksilasi. Siklus ini memasukkan molekul CO2 dengan menautkannya pada gula dengan 5
karbon yang disebut ribulosa bisfosfat (disingkat RuBP). Enzim yang mengkatalis adalah RuBP
karboksilase (rubisko) Produk reaksi ini ialah molekul berkarbon enam (6-C) yang tidak stabil yang
kemudian membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (PG).
Fase 2: Reduksi. Masing-masing molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru yang berasal dari
ATP. sehingga terbentuk 1,3-bisfosfogliserat. Selanjutnya 1,3-bisfosfogliserat mengalami reduksi dengan
cara mendapatkan sumbangan sepasang elektron dari NADPH menjadi 12 molekul Fosfogliseraldehida
(PGAL). PGAL memiliki energi potensial dimana 10 molekul PGAL digunakan untuk reaksi di fase
ketiga (regenasi) dan sisanya digunakan untuk bahan baku glukosa dan karbohidrat yang lain seperti
amilum/pati, sukrosa, dll.
Fase 3: Regenerasi. 10 molekul PGAL disusun menjadi RuBP dengan penambahan fosfat dari ATP yang
digunakan untuk siklus selanjutnya.
RESUME / RINGKASAN FOTOSINTESIS
Gambar diatas merupakan skema fotosintesis yang menjelaskan proses fotosintesis secara
singkat. Selanjutnya silahkan mempelajari tabel berikut untuk mempermudah pemahaman
lebih lanjut.