Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FOTOSINTESIS HYDRILLA

Disusun oleh:

Nama : Ilarosa Mawanti

NIM : 2008531028

Dosen: Dr. Dra. Ni Putu Adriani Astiti, M.Si.

BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
I. Tujuan
1. Membuktikan adanya oksigen sebagai hasil fotosintesis.
2. Mengetahui pengaruh cahaya (warna cahaya terhadap aktivitas fotosintesis).
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
II. Dasar Teori
Tumbuhan hijau merupakan organisme yang dapat menghasilkan suatu energi
dengan menangkap energi matahari yang digunakan untuk sintesis molekul-molekul
organik kaya energi dari senyawa anorganik H2O dan CO2. Hal ini menyebabkan
tumbuhan hijau memiliki sifat autotrof sehingga hewan dan manusia hidupnya
bergantung pada organisme autotrof. Selanjutnya tumbuhan hijau dalam menghasilkan
suatu energi bergantung pada proses fotosintesis. Fotosintesis berasal dari
kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis
adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik
yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap
energi cahaya matahari pada organel sitoplasma tertentu disebut kloroplas (Kimball,
2002: 179). Reaksi keseluruhan dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
CO2 + H2O + Energi Cahaya (CH2O) + O2 (A.R.Loveless,1991:281)
Menurut Dwidjoseputro, fotosintesis merupakan suatu sifat fisiologi yang
hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan yaitu suatu kemampuan menggunakan zat karbon
dari udara uantuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh
tanaman dimana peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya.
(D.Dwidjoseputro,1989:6) sehingga dapat dikatakan bahwa fotosintesis atau asimilasi
zat karbon merupakan proses dimana zatzat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
dirubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya atau sinar.
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil
yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan
bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain
di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning,
merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau
merah (Wirahadikusumah,1985:100). Klorofil sangat berperan bagi kelangsungan proses
fotosintesis karena klorofil mampu menangkap cahaya matahari yang merupakan radiasi
elektromaknetik pada spektrum kasat mata. Proses fotosintesis dapat berlangsung secara
cepat maupun lambat.
Pada tahun 1730 Jan Ingenhousz orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis. Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke
dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan
diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut.
Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah
oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen (Kimball, 1993).
Proses fotosintesis yang berlangsung secara cepat disebabkan oleh adanya
beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu cahaya, konsentrasi
karbondioksida, persediaan air, kandungan klorofil, penimbunan hasil fotosintesis, suhu,
resistensi daun terhadap difusi gas bebas dan faktor protoplasma. Cahaya matahari
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam laju fotosintesis. Cahaya
matahari berasal dari cahaya putih yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen
warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk setiap warna yang
berbeda. Komponen-komponen warna tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila dan ungu. Menurut Loveless (1991), cahaya matahari memiliki sifat polikromatik
bila dibiaskan akan menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya
monokromatik inilah yang ditangkap oleh klorofil dan digunakan dalam proses
fotosintesis.
 Klasifikasi Tumbuhan Hydrilla
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Nama Umum
English : Water thyme
Indonesia: Ganggang
Jawa : Ganggeng

III. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Minggu, 13 Desember 2020
Waktu  : 13.00 WIB
Tempat  : Jalan Stasiun Kesamben rt 02/rw. 06, Kec. Kesamben, Kab. Blitar
IV. Alat dan Bahan

Alat :
1. Gelas plastik sebanyak 4 buah
2. Plastik berwarna biru, hijau dan merah masing-masing sebanyak satu buah
3. Spidol
4. Stopwatch atau timer di handphone
Bahan :
1. Tanaman hydrilla
2. Air dengan total 800 ml
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Jika alat dan bahan sudah siap isi masing-masing gelas dengan air sebanyak 200ml
3. Kemudian masukkan tanaman hydrilla sama banyak ke masing-masing gelas.

4. Letakkan hydrilla di tempat teduh dan diamkan kurang lebih selama satu menit agar
mendapatkan oksigen terlebih dulu dan beri label atau nomor menggunakan spidol
pada masing-masing gelas.
5. Tutuplah seluruh permukaan gelas menggunakan plastik.
6. Berilah perlakuan berbeda pada setiap gelas dengan:
 Label (1) untuk gelas yang dibiarkan terbuka.
 Label (2) untuk gelas yang ditutup menggunakan plastik berwarna biru.
 Label (3) untuk gelas yang ditutup menggunakan plastik berwarna hijau.
 Label (4) untuk gelas yang ditutup menggunkan plastik berwarna merah.

7. Letakkan keempat gelas yang berisi hydrilla dan sudah ditutup oleh plastik ke tempat
yang terang dan mendapat sinar matahari secara langsung.

8. Hitunglah mundur hydrilla yang dijemur menggunakan stopwatch atau timer di


handphone selama 30 menit.
9. Setelah 30 menit dijemur kemudian bukalah plastik pada semua gelas dan amati hasil
gelembung yang diperoleh.
VI. Data Pengamatan

(Gelas 1) (Gelas 2) (Gelas 3) (Gelas 4)

Banyak
No Perlakuan Waktu
Gelembung
Tempat terang +
1 30 menit +
gelas terbuka
2 Tempat terang + 30 menit +++
ditutup plastik
biru
Tempat terang +
3 30 menit ++
ditutup plastik
hijau
4 Tempat terang + 30 menit ++++
ditutup plastik
merah
Keterangan:

+4 = gelembung yang dihasilkan sangat banyak.

+3 = gelembung yang dihasilkan banyak.

+2 = gelembung yang dihasilkan sedikit.

+1 = gelembung yang dihasilkan sangat sedikit.


VII. Hasil Pengamatan
Hasil data pengamatan tanaman hydrilla didalam gelas yang dijemur di tempat
yang terang selama 30 menit didapatkan untuk gelas yang terbuka gelembung oksigen
yang didapatkan paling sedikit, karena oksigen tersebut langsung keluar. Kemudian
pada gelas kedua yang ditutup oleh plastik berwarna biru diperoleh gelembung yang
dihasilkan banyak. Pada gelas ketiga yang ditutup oleh plastik berwarna hijau
diperoleh gelembung yang dihasilkan sedikit. Dan pada gelas keempat yang ditutupi
plastik berwarna merah mendapat data gelembung yang dihasilkan sangat banyak.
VIII. Pembahasan
Dari data tersebut bahwa spektum cahaya mempengaruhi proses fotosintesis.
Spektrum warna yang efektif dalam proses fotosintesis (menghasilkan banyak
gelembung O2) yaitu warna merah. Dari semua radiasi Dari semua radiasi matahari
yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan
untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang klorofil a (700 nm) dan klorofil b
(680 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (620–750 nm), biru dan hijau
(450–570 nm).
Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis.
Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya dibagian merah dan biru spektrum
tersebut mengakibatkan terbentuk banyak gelembung kecil yang frekuensinya cepat.
Didalam kloroplas terkandung beberapa jenis pigmen, yaitu karotenoid. Krolofil a
berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a mampu menyerap terutama cahaya
merah dan biru. Klorofil b,menyerap terutama cahaya biru dan oranye Karotenoid,
adalah pigmen kuning oranye yang menyerap cahaya biru-hijau. Sehingga dalam
reaksi terang panjang gelombang yang dibutuhkan adalah cahaya merah, dan cahaya
biru. Kedua spektrum cahaya ini, mempengaruhi jumlah gelembung O2 yang
dihasilkan. Dari data diatas dapat diketahui bahwa cahaya yang paling sedikit diserap
adalah cahaya hijau. Sedangkan pada saat ditutup dengan plastik warna merah
gelembung yang dihasilkan cukup banyak.Hal ini disebabkan proses fotosintesis
terjadi lebih cepat dan lebih terbantu oleh sinar matahari karena telah ditransmisikan
dalam gelombang warna merah.
IX. Kesimpulan
Hasil percobaan proses fotosintesis tanaman hydrilla verticillata dengan menggunakan
penutup plastik berbeda warna pada ketiga gelas serta satu gelas tanpa penutup maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Ada pengaruh pemberian spektrum cahaya warna merah, hijau dan biru terhadap
laju fotosintesis tanaman air Hydrilla Verticillata.
b. Terdapat perbedaan jumlah O2 yang terkumpul setiap pemberian spektrum
cahaya pada tanaman air Hydrilla Verticillata pada masing-masing perlakuan.
c. Berdasarkan data hasil penelitian ini diketahui bahwa spektrum cahaya warna
merah lebih berperan aktif dalam menigkatkan laju fotosintesis tanaman air
Hydrilla Verticillata.
d. Berdasarkan hasil percobaan dapat ditentukan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan oksigen, berbentuk gelembung-gelembung pada sisi gelas.
e. Faktor lain mempengaruhi laju fotosintesis yaitu intensitas cahaya serta suhu.
Semakin banyak intensitas cahaya maka dapat mempercepat proses fotosintesis,
namun jika terlalu tinggi dapat merusak klorofil. Sedangkan suhu yang semakin
tinggi juga akan mempercepat proses fotosintesis dan sebaliknya jika suhu
rendah maka dapat menghambat proses fotosintesis.
Daftar Pustaka

Anonymus. 2014. Laporan Praktikum Biologi Ingenhousz Pada Hydrilla. Blogspot.


http://organisasion.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-biologi-
ingenhoust.html (diakses 13 Desember 2020)
Dwidjoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 
Kimball, John, W. 1998. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 
Wirahadikusumah, Muhammad. 1985. Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan Lipid.
Bandung: ITB Bandung.

Anda mungkin juga menyukai