Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA 27

HAKIKAT NILAI PANCASILA SILA 3 DAN 4


DOSEN PENGAMPU : Drs. Hasbi Gama, M.Si

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1.Siti Nur Anisa Basrinuddin (F011211062)
2.Saharia Desinta (F0112110063)
3.Abdul Rajab Adnan (F011211061)
4.Muhammad Agung Kurniawan (F021211052)

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan kesehatan dan memberi kesempatan kepada kami sehingga kami
dapat mengerjakan makalah ini bersama-sama dan mendapatkan pembelajaran penting
sesuai dengan masalah yang kami teliti. Kami bersyukur kepada Tuhan yang
memberikan kami hikmat yang membantu kami mengerjakan makalah ini. Atas berkat
yang diberikan kepada kami, kami terinspirasi untuk membuat sesuatu yang
bermanfaat bagi banyak orang.
Kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Hasbi Gama, M.Si, sebagai dosen
kami yang selama ini telah membimbing dan mengajar kami hal yang baru yang dapat
bermanfaat. Dengan bimbingan dan pengajaran dari Bapak kami dapat mengetahui
cara pembuatan makalah. Dengan mengerjakan tugas ini kami mendapatkan
pembelajaran yang berkesan untuk kami dan menjadi pembelajaran yang berharga
sebagai mahasiswa. Dalam pembuatan makalah kami ini kami dituntut untuk berfikir
kreatif dan bekerja keras untuk menyelesaikannya. Dalam pengerjaan makalah ini
kami belajar untuk saling menghargai satu sama lain, sehingga kami dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Kami berharap Bapak Drs.
Hasbi Gama, M.Si bangga dengan hasil karya kami ini.
Kami bersyukur atas apa yang kami dapatkan melalui pengerjaan makalah ini.
Dengan waktu dan tenaga yang telah kami korbankan dalam pembuatan makalah ini,
kami berharap makalah ini benar-benar bermanfaat bagi banyak orang dan dapat
membuka pikiran banyak orang tentang masalah yang telah kami angkat sebagai karya
tulis kami ini.
Dalam makalah ini kami membahas tentang hakikat nilai pancasila sila tiga dan
empat. Kami berharap makalah ini membuka pikiran banyak orang tentang nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila tiga dan empat.
Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan menikmati karya kami ini,
meskipun masih banyak kekurangan kami dalam makalah ini. Namun, dengan harapan
agar makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kehidupan banyak orang. Kami harap
para pembaca memberikan kami kritik dan saran sehingga kami dapat belajar dan
menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

Makassar, 4 Maret 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI
ii
SAMPUL......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Pancasila............................................................................................2

B. Hakikat Pancasila Sila Ke-3..............................................................................................3

C. Hakikat Pancasila Sila Ke-4..............................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Simpulan...........................................................................................................................6

B. Saran..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam segala
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan
perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam
Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara.
Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang
dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia
hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan
makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang
terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama.
Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di
dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhineka
Tunggal Ika.

Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan
menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya dengan yang lain.
Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang
ada di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian hakikat pancasila


2. Sebutkan apa saja hakikat sila ke-3
3. Sebutkan apa saja hakikat sila ke-3

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian hakikat pancasila


2. Untuk mengetahui apa hakikat sila ke-3
3. Untuk mengetahui apa hakikat sila ke-4

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat Pancasila
Secara etimologis hakikat berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat,
hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat
berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat nama
Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air yang cair
itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai sifat dan
bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala sesuatu berasal dari
air dan akan kembali pada air.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan landasan dalam
penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa, seluruh pelaksanaan
dan penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh
bertentangan. Menurut Damanhuri dkk (2016:183) secara etimologis Pancasila berasal dari
bahasa sansekerta yang di artinya Pancasila berarti lima dan sila berarti batu sendi, alas dan
dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar, sedangkan sila sendiri sering diartikan sebagai
kesesuaian atau peraturan tingkah laku yang baik. Hakikat adalah sesuatu hal yang ada pada
diri seseorang atau sesuatu hal yang harus ada dalam diri sendiri.

Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi warga Indonesia, diterapkan dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV dan dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia yang
terdiri dari 5 sila. Maskipun dalam UUD 1945 tidak secara langsung dijelaskan mengenai
Pancasila, namun Pancasila sudah tertanam sediri dalam jiwa masyarakat Indonesia bahwa
Pancasila merupakan pedoman yang harus ditanamkan dalam diri. Menurut Suraya
(2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila diibaratkan sebagai pondasi,
jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan semakin kokoh suatu negara. Pancasila juga
mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia karena didalamnya terdapat butir-butir yang
apabila diimplementasikan akan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat Pancasila adalah sesuatu
yang terkandung dalam nilai-nilai yang terdapat pada sila Pancasila yang harus dijadikan
sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara. Pancasila menunjukan hakikat atau subtansi
Pancasila yaitu dasar atau kata dasar Tuhan, manusia, rakyat, dan adil. Mendapatkan awalan
serta akhiran ke-an, per-an, ke- tuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Hakikat atau substansi memiliki sifat abstrak, umum, universal, mutlak, tetap, tidak berubah,
terlepas dari situasi, tempat dan waktu. Menurut Notonagoro (dalam susanti, 2013:28) hakikat
atau subtansi dibagai menjadi tiga macam yaitu:

(a) hakikat abstrak, disebut hakikat jenis atau hakikat umum yang memiliki unsur-unsur yang
sama, tetap dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak berubah tersebut karena dari sejak dahulu
sampai sekarang diakui oleh umat manusia

(b) hakikat pribadi yaitu unsuru-unsur yang tetap yang menyebabkan segala sesuatu yang
bersangkutan tetap dalam diri pribadi

(c) hakikat konkrit yaitu sesuatu yang secara nyata dan jelas. Setiap manusia dalam
kenyataannya. Hakikat konkrit ini sebagai pedoman praktis dalam kehidupan berbangsa dan
negara Indonesia yang sesui dengan kenyatan sehari-hari, tempat, keadaan, dan waktu.

2
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara memiliki
lima sila. Pancasila sebagai filsafat menunjukan hakikat atau subtansi yang sifatnya abstrak
(ada dalam pikiran manusia sejak dulu), pribadi (bersangkutan dengan kehidupan pribadi),
dan konkret (direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari), umum atau universal, mutlak, tetap,
tidak berubah-ubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu.

B. Hakikat Sila ke 3

Sila ketiga Persatuan Indonesia mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan
bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya,
sehingga kemudian dapat disatukan melalui sila ini. tujuannya jelas, yakni meski berbeda-
beda tetapi tetap satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika.

Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang


kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai, ras, agama dan golongan. Hal
yang dimaksudkan dari hal tersebut adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga
mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan
kerukunan kepada rakyat Indonesia.

Sila ini juga dimaksudkan untuk memelihara ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Persatuan Indonesia
adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan di masyarakat sangat penuh perbedaan
tetapi  harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan golongan
demi negara Indonesia, meskipun diketahui bahwa dalam masyarakat Indonesia sangat kental
dengan berbagai budaya yang berbeda, namun tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka
Tunggal Ika itu sendiri.

Sila Persatuan Indonesia, di dalamnya terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang
membentuk negara yang berupa suku, ras, kelompok, golongan, maupun kelompok agama.
Oleh karena itu perbedaan adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri
khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya, negara adalah beraneka
ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu
seloka Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi konflik dan
permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu
persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Makna dari nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia ini pun dengan demikian
sangat didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab. Hal tersebut dikarenakan bahwa nasionalisme Indonesia adalah
nasionalisme religious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nasionalisme yang humanitik yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam segala
aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam era globalisasi dewasa ini. Proses demokrasi
tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, kemanusiaan, dan memegang teguh persatuan dan
kesatuan maka bukan tidak mungkin akan membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia
3
seperti halnya telah terbukti pada bangsa lain misalnya negara-negara Balkan atau negara-
negara di Afrika dan lain sebagainya.

C. Hakikat sila ke 4

Setiap sila (dasar/ azas) dalam pancasila memiliki hubungan yang saling mengikat dan
menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar
satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena
itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari
Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara. Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat, pada hakikatnya merupakan suatu nilai. Nilai Pancasila
bersumber dari penjabaran norma-norma dalam masyarakat. Segala sesuatu prilaku
masyarakat berakar pada Pancasila. Pada sila ke-4 inilah semua beraturan baik prilaku, hak,
dan kewajiban berasal. Dengan adanya sila ke-4, maka segala sesuatu mengenai masyarakat
dan rakyat Indonesia diatur dan ditata akar dapat saling bertoleransi dengan baik.
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi
logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi
lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai kemanusiaan yang dail dan beradab, nilai Persatuan
Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Nilai yang terkandung dalam sila ke-4 didasari oleh sila ke-1 yaitu “ketuhanan yang
maha esa”, ke-2 “  kemanusiaan yang adil dan beradab”, dan ke-3 “persatuan indonesia” dan
mendasari serta menjiwai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai filosofis
yang terkandung didalamnya adalah bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah sebagai
sekelompok manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa dalam suatu wilayah negara.
Rakyat merupakan subyek pendukung dalam sebuah negara. Negara adalah dari, oleh dan
untuk rakyat. Oleh karena itu, rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Sehingga
dalam sila kerakyatan terdapat nilai demokrasi yang harus diselenggerakan oleh negara.
Maka nilai-nilai demokrasi yang terdapat dalam pancasila bukan hanya menyangkut kepada
kebebasan individu. Demokrasi yang terdapat pada sila ke-4 adalah mengenai nilai moral
ketuhanan, kesatuan dan nilai persamaan. Oleh karena itu demokrasi yang berdasarkan
kedaulatan rakyat menyimpan kekuasaan ditangan rakyat. Hal ini didasari oleh moral
kebersamaan demi terwujudnya kehidupan berbangsa yang harmonis, bukan persaingan
bebas dan menguassai yang lainya.
 Sila ke-4 merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan
rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia.Disebabkan
mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula,
yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan.

4
Berkat sifat persatuan dan kesatuan dari Pancasila, sila ke-4 mengandung pula sila-sila
lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang
Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” memiliki makna :
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
 Bermusyawarah sampai mencapai katamufakat diliputidengan semangat kekeluargaan.
Sila ke-4 yang mana berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”.Sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan
bahwa Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Dengan  analisis ini
diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis yang
diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu, sila ini
menjadi banyak acuan dari setiap langkah pemerintah dalam menjalankan setiap
tindakannya. Kaitannya dengan arti dan makna sila ke 4 adalah sistem demokrasi itu
sendiri.Maksudnya adalah bagaimana konsep demokrasi yang berarti setiap langkah yang
diambil pemerintah harus ada kaitannya dengan unsur dari, oleh dan untuk rakyat. Disini,
rakyat menjadi unsur utama dalam demokrasi. Itulah yang seharusnya menjadi realita yang
membangun bangsa.
Sila

Selain itu, dikedapankan prinsip bermusyawarah untuk mufakat melalui wakil- wakilnya dan
badan-badan perwakilan dalam memperjuangkan mandat rakyat. Bila dicermati, arti dan
makna Sila ke-4 sebagai berikut:

1. Hakikat sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
2. Pemusyawaratan, yaitu membuat putusan secara bulat, dengan dilakukan secara
bersama melalui jalan kebikjasanaan.
3. Melaksanakan keputusan berdasarkan kejujuran. Keputusan secara bulat sehingga
membawa konsekuensi kejujuran bersama. Nilai identitas adalah permusyawaratan.
4. Terkandung asas kerakyatan, yaitu rasa kecintaan terhadap rakyat, memperjuangkan
cita-cita rakyat, dan memiliki jiwa kerakyatan. Asas musyawarah untuk mufakat, yaitu
yang memperhatikan dan menghargai aspirasi seluruh rakyat melalui forum
permusyawaratan, menghargai perbedaan, mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa
dan negara.

Pernyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan adalah pemimpin yang berakal sehat,
rasional, cerdas, terampil, berhati-nurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya.

Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu mengarah pada pemimpin yang profesional
(hikmat) melalui tatanan dan tuntunan permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya, sila keempat

5
merupakan sistem demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang-orang yang profesional-
berintergritas melalui sistem musyawarah (government by discussion).)

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pancasila yang terdiri atas lima sila pada
hakikatnya merupakan sistem filsafat. Jadi Pandangan hidup bangsa Indonesia atau hakikat
nya terhadap sila ke 3 yaitu walaupun mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda, bangsa
Indonesia yang terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi
sebagai norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup
antara berbagai suku bangsa di Nusantara ini. Dan terhadap sila ke 4 yaitu yang
diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Pandangan hidup kita
berbangsa dan bernegara tersimpul dalam hakikat atau falsafah kita Pancasila. Pancasila
memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang
ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia.

B. Saran
Silahkan dibaca baik-baik materi yang tertera yang diatas semoga kita semuanya dapat
mengambil manfaat dan ilmu dari materi ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai- nilai-
pancasila https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-
penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai