Anda di halaman 1dari 11

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SAKIT

DI SUSUNOLEH:
KARLINA
SAFIRA
HASNITA AL SANNURA
Daftar isi
Kata Pengantar..............................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
C. TUJUAN............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. PENGERTIAN PERSEPSI DAN PENYAKIT................................................................5
B. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT DAN KESEHATANNYA...6
1. Naturalistik.......................................................................................................................6
2. Personalistik.....................................................................................................................7
C. MACAM-MACAM PERSEPSI......................................................................................8
a) Persepsi terhadap lingkungan fisik..................................................................................8
b) Persepsi terhadap manusia.............................................................................................8
D. FAKTOR-FAKTOR PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT............9
1. Psikolog.............................................................................................................................9
2. Famili (keluarga)...............................................................................................................9
3. Kebudayaan.......................................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN................................................................................................................10
B. SARAN............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang Persepsi Masyarakat Tentang Sakit.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan habatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
lagi. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memenuhi tugas hidupnya selaku makhluk sosial, manusia senantiasa
berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu manusia telah dibekali dengan berbagai alat dan
kemampuan yang memungkinkan mereka dapat menjalankan fungsinya. Diantara alat
perlengkapan manusia adalah alat indera.Dengan alat-alat indera tersebut manusia dapat melihat,
mendengar, merasakan, dan menyentuh dunianya sehingga ia dapat menjadi manusia
sepenuhnya. Dalam konteks perilaku, hal itu berarti bahwa alat-alat indera yang dimilikinya telah
menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, berkehendak, dan memiliki persepsi tertentu
mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Pikiran, perasaan, kehendak, dan persepsi itu sekaligus
merupakan aspek-aspek psikologis yang melengkapi kepribadian manusia.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkanguna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi
dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak
bisa ditolak meskipun kadang –kadang bisa dicegah atau dihindari.

Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada
faktor–faktor lain diluar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor social budaya.
Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam
konteks pengertian yang lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan persepsi dan penyakit?
2. Bagaimana persepsi masyarakat dengan penyakit dan kesehatannya?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam persepsi?
4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persepsi masyarakat terhadap penyakit.

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian persepsi dan macam persepsi.
2. Mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi persepsi.
3. Mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat mengenai penyakit
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERSEPSI DAN PENYAKIT

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan
bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.
Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif terhadap
kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-
macam penyakit baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju
peradaban dan kebudayaannya.

Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia,
sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari
keadaan sosial yang normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ
tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan
psikososial individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial ini pada dasarnya
merupakan akibat dari lingkungan hidup atau ekosistem manusia dan adat kebiasaan manusia
atau kebudayaan

Konsep kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan bergantung jenis penyakit. Secara
umum konsepsi ini ditentukan oleh berbagai faktor antara lain parasit, vektor, manusia dan
lingkungannya.

Para ahli antropologi kesehatan yang dari definisinya dapat disebutkan berorientasi ke
ekologi, menaruh perhatian pada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alamnya,
tingkah laku penyakitnya dan cara-cara tingkah laku penyakitnya mempengaruhi evolusi
kebudayaannya melalui proses umpan balik (Foster, Anderson, 1978) .
B. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT DAN KESEHATANNYA

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari


berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social
budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat
yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being, merupakan resultante dari
faktor(3)yaitu:

 Environment atau lingkungan.


 Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
 Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya.
 Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitatif.

Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor
-faktor seperti kelas social,perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang
sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat
menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien.

Persepsi masyarakat terhadap penyakitnya menganut dua konsep yaitu:

1. Naturalistik

Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah
makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas
dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat
tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang
berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang
dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan gairah.

Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan
dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas
sehari-hari seperti halnya orang yang sehat .
2. Personalistik

Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen
aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau
makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung). Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai
pengenalan kusta dan cara perawatannya. Kusta telah dik enal oleh etnik Makasar sejak lama.

Adanya istilah kaddala sikuyu (kusta kepiting) dan kaddala massolong (kusta yang lumer),
merupakan ungkapan yang mendukung bahwa kusta secara endemik telah berada dalam
waktu yang lama di tengah-tengah masyarakat tersebut.

Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :


 Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
 Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
 Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tin dakan yang dilakukan oleh individu
yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan perilaku sehat adalah tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan
bergizi(14).

Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara
medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Sesuai dengan persepsi tentang sakit dan penyakit
maka perilaku sakit dan perilaku sehatpun subyektif sifatnya. Persepsi masyarakat tentang sehat-
sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masalalu di samping unsur sosial budaya.
Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kreter ia medis yang
obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi fisik individu.
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam
masyarakat tersebut. Persepsi kejadian penyakit yang berlainan dengan ilmu kesehatan sampai
saat ini masih ada di masyarakat; dapat turun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
bahkan dapat berkembang luas.
C. MACAM-MACAM PERSEPSI

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan
fisik) dan persepai terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia sering juga disebut persepsi
sosial.

a) Persepsi terhadap lingkungan fisik

Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda., karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain:

•Latar belakang pengalaman


•Latar belakang budaya
•Latar belakang psikologis
•Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
• Kondisi factual alat-alat panca indera di mana informasi yang sampai kepada orang itu adalah
lewat pintu itu.

b) Persepsi terhadap manusia

persepsi terhadap manusia atau persepai sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial
dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Setiap orang memilki gambaran
yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya.
D. FAKTOR-FAKTOR PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT

Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Persepsi Seseoran :


1. Psikolog
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh
keadaan psikologi. Contoh terbenamnya matahari di waktu senja yang indah temaram, akan
dirasakan sebagai baying-bayang yang kelabu bagi seorang yang buta warna.

2. Famili (keluarga)
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orang tua yang telah
mengembangkan suatu cara yang khusus di dsalam memahami dan melihat kenyataan di dunia
ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yan diturunkan kepada anaknya. Contoh orang
tua yang Muhammadiyah akan mempunyai anak-anak yang Muhammadiyah juga.

3. Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu factor kuat
didalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan
didunia ini. Contoh Orang Amerika yang bebas makan daging babi, tidak begitu halnya bagi
masyarakat Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan dan manusia lainnya. Dalam
berkomunikasi, manusia menerima stimulus dari yang lain, sehingga ia dapat memberikan
respon dari stimulus tersebut melalui panca indera yang dimilikinya. Namun dari stimulus-
stimulus yang sama mungkin akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat
indera yang dimiliki manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan memiliki
persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat terjadinya persepsi adalah
penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga peranan alat-alat indera sangat penting.
Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan, kepercayaan bahkan seluruh
peradaban manusia dan lingkungannya berpengaruh terhadap penyakit. Secara fisiologis dan
biologis tubuh manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Manusia mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah, yang sering
membawa serta penyakit baru yang belum di kenal atau perkembangan/perubahan penyakit yang
sudah ada. Kajian mengenai konsekuensi kesehatan perlu memperhatikan konteks budaya dan
sosial masyarakat.

B. SARAN
Sebaiknya dalam masyarakat itu tidak terlalu mengkaitkan budaya dengan penyakit
karena biar bagaimanapun, bila salah satu anggota keluarga atau siapapun itu bila terdapat gejala
penyakit sebaiknya dibawa ke puskesmas atau pelayanan kesehatan yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, H. 2001. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.Aziz, Alimul Hidayat,
A. 1999. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Gaffar, La Ode Jumadi, S.Kp. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional; editor, Yasmin Asih. Jakarta:
EGC.Radiat, Ojo, H. 1984. Sinopsis Dasar-dasar Keperawatan. Jakarta: Depkes RI.Steven, P.J.M. 1999. Ilmu
Keperawatan. Jilid 1 / P.J.M. Stevens, F.Bordui, W.E. van ser Meer, G.I. Almekinders, J. Caris, J.A.G. van der
Weyde; alih bahasa, J.A. Tomasow; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester. Jakarta: EGC.

http://www.scribd.com/doc/8343666/Konsep-Sehat http://www.google.com/konsepsehat-
sakithttp://bloggersetu.blogspot.com/2010/10/info-kesehatan-istilah-kesehatan-sehat.html

Anda mungkin juga menyukai