Disusun oleh:
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang konsep atau teori dasar -
dasar epidemiologi diantaranya : Konsep Sehat - Sakit, Pengertian Host,
Agent, Environment dan interaksinya, Teori HL Blum, Teori Finer serta
Teori - Teori Penyebab sakit
C. Manfaat
Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada pembaca agar mengetahui dan lebih mendalami mengenai konsep
dasar terjadinya penyakit. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan kajian
lebih lanjut.
BAB II
ISI
A. Konsep Sehat-Sakit
1) Konsep Sehat
Kemajuan teknologi pengobatan dan penemuan berbagai obat
cenderung mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatannya dengan
mengandalkan obat-obatan, sehingga gaya hidup “sehat” dilupakan dan
baru setelah Perang Dunia Kedua istilah “sehat” mendapat perhatian dan
terus berkembang hingga saat ini. Hal ini menghasilkan berbagai konsep
“sehat” yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda, misalnya.
a. Konsep “sehat” dilihat dari segi fisik dan mental individu.
2) Konsep Sakit
Setelah konsep “sehat”, istilah “sakit” harus dibicarakan karena
kedua konsep tersebut meskipun berkaitan, namun tidak memiliki batasan
yang jelas dalam keadaan tertentu. Meskipun 'sakit' umumnya lebih mudah
untuk didefinisikan, dalam beberapa kasus sama sulitnya dengan
mendefinisikan batas-batas “sehat”, oleh karena itu “sakit” belum dibatasi.
Seperti konsep "sehat", "sakit" adalah proses yang dinamis dan
relatif. Proses dinamis ini dibandingkan dengan "pendulum" jam yang
berayun berulang kali tanpa henti. Sama untuk sehat, sehat hari ini,
mungkin besok sakit, lalu sehat lagi dan seterusnya sampai mati. Nyeri
adalah proses yang relatif dan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Seseorang (A) yang memiliki kelainan pada pola EKG tetapi tidak
memiliki keluhan selama hidupnya dan tidak memerlukan pengobatan
tanpa membatasi aktivitas sehari-harinya, sebaliknya (B) yang memiliki
pola EKG yang sama dengan A tetapi menimbulkan gejala dan
memerlukan pengobatan.
2. Dua orang terkena infeksi yang sama, yang satu mungkin sakit dan
timbul gejala serta memerlukan pengobatan, tetapi yang lain tidak sakit
1. Host (Pejamu)
2. Agent
3. Lingkungan (Environment)
Interaksi
C. Teori HL Blum
Status kesehatan suatu kelompok penduduk dipengaruhi oleh
interaksi kompleks antara manusia dan lingkungannya. Status kesehatan
dapat dianggap sebagai hasil akhir dari interaksi antara sistem lingkungan
eksternal dan sistem biologis internal dalam tubuh. Meskipun penyakit
tidak disebabkan hanya oleh faktor lingkungan saja, lingkungan
memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan masyarakat. Teori
H.L. Blum (1974) mendukung pandangan ini bahwa faktor-faktor
lingkungan berperan dalam menentukan tingkat kesehatan baik pada
tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan (Pitriani dan
Herawanto, 2019).
Teori Hendrik L. Blum menjelaskan bahwa kesehatan sebagai
kesehatan individu dan juga kesehatan masyarakat sebagai suatu interaksi
serasi dari beberapa faktor yaitu: lingkungan (sosial, ekonomi, politik,
budaya), faktor gaya hidup (life style), faktor pelayanan kesehatan dan
faktor genetik (keturunan) (Rachmawati dkk, 2023).
1) Lingkungan (Environment)
Dari gambar di atas, terlihat bahwa lingkungan adalah
faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kesehatan. Faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan pertama adalah lingkungan.
Lingkungan mencakup lingkungan fisik, baik yang berasal dari
alam seperti lingkungan alamiah, maupun yang dibuat oleh
manusia seperti permasalahan sampah.
D. Teori FINER
Merujuk pada teori FINER, apabila suatu masalah dapat diangkat
menjadi masalah penelitian, maka dalam memilih masalah penelitian
dapat mengacu pada kriteria FINER yakni: Feasible, Interesting, Novel,
Ethics, dan Relevant. Apabila dikaitkan dengan penelitian terhadap konsep
dasar terjadinya penyakit, teori FINER dapat dijabarkan secara rinci
sebagai berikut:
1. Feasible:
a. Tersedia subjek penelitian, sebagai contoh penelitian
tentang munculnya wabah penyakit yang menular, maka
harus ada kasus pasien yang merupakan penyintas dari
penyakit yang bersedia sebagai responden dalam penelitian
tanpa paksaan.
b. Tersedia dana, sebagai contoh penelitian tentang vaksinasi
wabah penyakit. Maka peneliti harus siap dengan dana
yang besar untuk biaya penelitian tersebut hingga akhir
penelitian.
c. Tersedia waktu, alat dan keahlian Pelaksanaan penelitian
harus direncanakan dengan matang, jangan sampai putus di
tengah jalan, oleh karena itu peneliti benar-benar harus
menyisihkan waktu dan mempersiapkan alat penelitian
dengan tepat serta harus mampu menjalaninya dengan baik
sesuai keahliannya (Indarwati, 2019).
2. Interesting
Sebuah masalah yang menjadi dasar dari penelitian haruslah
memiliki tingkat kemenarikan. Kata menarik disini bisa dilihat
berdasarkan tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitiannya,
karena apabila peneliti tidak tertarik terhadap materi atau dasar
penelitiannya, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi:
mungkin ia akan cepat menyerah bila dihadapkan pada berbagai
kendala, atau ia akan taat asas pada rencana penelitian yang telah
dibuatnya (Indarwati, 2019).
3. Novel
Nilai baru dalam penelitian seringkali dihubungkan dengan
orisinalitas suatu penelitian, hal yang sering membuat ragu-ragu
peneliti. Dikatakan orisinil jika penelitian yang sama sekali baru,
sedangkan yang mengulang penelitian terdahulu disebut replikatif.
Penelitian yang semata-mata mengulang penelitian terdahulu yang
hasilnya telah jelas berarti membuang sumberdaya yang sia-sia.
Namun demikian bukan semua penelitian harus baru. Mungkin saja
peneliti ingin mengulang suatu penelitian untuk menguji
konsistensi hasil penelitian, menerapkannya pada kondisi atau
populasi yang berbeda, atau justru karena ia melihat kekurangan
pada metodologi penelitiannya, pelaksanaannya, analisis ataupun
kesimpulan penelitian sejenis yang duplikasi sebelumnya
(Indarwati, 2019).
4. Ethics
Etika disini bisa mencakup etika dalam melakukan penelitian
itu sendiri dan hasil penelitiannya tidak melanggar aturan yang ada.
Sebagai contoh penelitian percobaan vaksinasi yang berhubungan
dengan subjek penelitian yakni manusia. Penelitian apapun,
khususnya yang menggunakan manusia sebagai subjek, tidak boleh
bertentangan dengan etika. Seseorang mungkin mengatakan
sesuatu hal secara etis masih diterima, namun bagi orang lain
mungkin sudah melanggar etika. Oleh karena itu setiap peneliti
yang menggunakan manusia sebagai subjek harus mendapatkan
persetujuan dari komisi etika setempat (Indarwati, 2019).
5. Relevant
Relevansi merupakan hal utama yang harus dipikirkan pada
awal penelitian. Tiap peneliti harus dapat memprediksi hasil
penelitian yang akan diperoleh, apakah relevan dengan kemajuan
ilmu, tatalaksana pasien, atau kebijakan kesehatan, ataupun sebagai
dasar untuk penelitian selanjutnya. Mengacu pada (Dharma, 2011)
relevan dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
a. Relevan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Relevan untuk tata laksana pasien atau kebijakan kesehatan.
c. Relevan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
d. Relevan dengan bidang keahlian peneliti.
Teori ini dikemukakan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970) dengan
konsep teori bahwa suatu penyakit disebabkan oleh multifaktor.
Adanya suatu penyakit merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor.
Adanya perubahan dari salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit
yang bersangkutan. Sehingga menurut teori ini suatu penyakit tidak
bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai
akibat dari serangkaian proses dan akibat. Oleh karena itu, suatu
penyakit dapat dicegah dengan memotong mata rantai pada berbagai
titik. Teori ini sangat cocok untuk mengetahui penyakit yang
disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup individu.
Teori jasad renik muncul pada abad ke-19, dimana masa ini
merupakan puncak kejayaan dari teori penyakit yang disebabkan oleh
invasi mikroorganisme ke dalam tubuh. Ditambah dengan penemuan
mikroskop menjadi pengaruh yang besar dalam perkembangan
epidemiologi penyakit infeksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori dasar-dasar epidemiologi mencakup beberapa hal seperti konsep
sehat yang memiliki 2 arti dari sudut pandang yang berbeda. Pada segi
fisik dan mental individu, sehat bermakna kondisi dimana semua organ
tubuhnya dapat berfungsi dalam batas normal dan keadaan dimana jiwa
dan roh kita dapat berpikir secara logis dan dapat dipahami oleh orang lain
serta sudut pandang ekologi yang memiliki arti proses adaptasi antara
individu dengan lingkungannya. Kemudian pada konsep sakit yang
memiliki arti proses yang dinamis dan relatif yang berayun berulang kali
tanpa henti. Selain konsep sehat - sakit adapun berbagai faktor yang
mempengaruhi dasar epidemiologi seperti: host (makhluk hidup) atau
tempat bagi patogen untuk bertahan hidup dan berkembang biak, agent
atau faktor penyebab penyakit serta environment atau kondisi eksternal
yang dapat menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit.
Adapun teori H.L. Blum (1974) yang menyatakan bahwa faktor-faktor
lingkungan berperan dalam menentukan tingkat kesehatan baik pada
tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan dan teori FINER
yang didasarkan untuk hasil penelitian dengan masalah penelitian dapat
mengacu pada kriteria FINER yakni: Feasible atau masalah tersebut harus
bisa diteliti, Interesting atau masalah tersebut menarik untuk diteliti, Novel
atau masalah tersebut bisa memberikan sesuatu yang baru, Ethical atau
masalah tersebut jika diteliti tidak melanggar etika dalam kehidupan
manusia serta Relevant atau masalah tersebut secara keilmuan relevan
dengan bidang keahlian peneliti, serta teori-teori penyebab penyakit yang
dirinci menjadi teori segitiga, teori jaring-jaring sebab akibat, teori roda,
teori contagion, teori hypocrates, teori miasma dan teori jasad renik.
B. Saran
Diharapkan dari penulisan makalah ini dapat memberikan
pengetahuan mengenai mekanisme terjadinya suatu penyakit sehingga
dapat tercipta dan terbina perilaku sehat serta melakukan pemeriksaan
secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA