Hand out 5
Muntohari, S.Pd. M.Kes.
Konsep Sehat
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan social tida k
terbatas bebas dari penyakit dan kelemahan saja (WHO,1947).
Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan, mental dan social dan bukan
hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat kelemahan (Undang-undang
No. 9/1960 Pasal 2 tentang Pokok-pokok Kesehatan).
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonoinis
(Undang-undang RI no 23/1992 Pasal I tentang Kesehatan).
Sedangkan menurut Flether, sehat mempunyai pengertian tentang sehat fisik,
sehat mental dan sehat social yang meliputi 6 D, yakni : Death (kematian),
Desease (Peyakit), Disability (Kecacatan), Discomfort ( kekurang nyamanan),
Dissatisfaction (kekurang puasan ) dan Destitution ( kelemahan).
Ruang lingkup epideiniologi dalam masalah kesehatan meliputi 6 E, yaitu :
1. Etiologi
Berkaitan dengan lingkup kegiatan yang mengidentifikasi penyebab
penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Inisalnya : etiologi dari malaria adalah parasit plasmodium b
2. Efikasi
Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan.
Inisalnya : etifikasi pemberian faksin malaria adalah 40 %
3. Efektifitas
Adalah besarnya hasil yang diperoleh dari suatu tindakan (pengetahuan
atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu
dengan yang lainnya.
4. Efisiensi
Adalah sebuah konsep ekonoimi yang melihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.
5. Evaluasi
Adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau
tindakan keperawatan atau masalah kesehatan masyarakat.
6. Edukasi
Adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan kesehatan sebagai
upaya pencegahan penyakit.
Ada beberapa konsep model yang diajukan tentang status kesehatan dan
terjadinya penyakit antara lain :
1. The Traditional (Ecological) Model
Host Agent
Environment
Pada model ekologi tidak jelas bagian mana dari factor-faktor yang
berperan. Selanjutnya The health field concept dikemukakan sedikit
lebih rinci dimana dikatakan bahwa ada empat factor penting yang
berperan, yaitu :
a. Lingkungan
b. Gaya hidup
c. Biologis
d. System pelayanan kesehatan
Health
Lingkungan Pelayanan Kesehatan
Gaya Hidup
KONSEP SAKIT
Perubahan status sehat ke status sakit berkaitan dengan adanya
keTERPAPARan yang dialaini dan keRENTANan tubuh manusia dalam
menghadapi keterpaparan itu. Pada umumnya peralihan dari suatu keadaan
sehat ke dalam sakit hanya pada batas yang tidak jelas, tetapi melalui proses
yang pada umumnya didahului dengan kondisi keterpaparan (exposure)
terhadap unsure tertentu (primer maupun sekunder) yang sekaligus
disertai dengan keadaan penjamu dalam kondisi kerentanan untuk menjadi
sakit. Konsep ini sekaligus memberikan gambaran bahwa untuk mencegah
penyakit dapat dilakukan dengan menghindari keterpaparan ( misalnya
memberikan desinfektan) dan menurunkan kerentanan ( misalnya dengan
peningkatan daya tahan tubuh melalui imunisasi).
Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi keterpaparan dalam
proses terjadinya penyakit dapat digambarkan sebagai berkut :
Keadaan Kekebalan
Kondisi Keterpaparan
Rentan Kebal
Positif SAKIT Tidak Sakit
Negatif tidak Sakit Tidak Sakit
Pada penyakit infeksi hasil akhir suatu proses kejadian penyakit dapat berupa:
1. Penderita Meninggal
2. Penderita dengan gejala klinis yang jelas
3. Penderita dengan gejala kilnis ringan atau tidak jelas/tidak spesefik untuk
penyakit tertentu sehingga suilt untuk didiagnosis
4. Terjadi proses infeksi tetapi tanpa gejala sama sekali
Pada penyakit non infeksi akan terjadi hasil akhir yang mungkin dalam bentuk
1. Penderita meninggal
2. Penderita sakit berat/sakit dengan gejala yang berat atau sampai
mengalaimi cacat
3. Penderita yang hanya gejala ringan, sehingga mampu menyesuaikan diri
dalam kehidupan sehari-hari
4. Penderita tanpa gejala sama sekali dan tidak mengalaini perubahan baik
secara struktural/anatoinis maupun secara faal/filosofis
Diagnosis Sakit
Diagnosis adalah upaya untuk menegakkan atau mengetahui jenis penyakit yang
diderita oleh seseorang. Untuk menentukan adanya penyakit dapat dilakukan
dengan cara (Ahlborn, 26):
1. Anamnesia
Berkaitan dengan keluhan berupa gejala (symptom) yang dirasakan oleh
penderita pasien. Di sini informasi berdasarkan hasil observasi subjektif
pasien terhadap dirinya
2. Tanda (sign)
Berupa hasil pengamatan dokter atau pemeriksaan kesehatan yang boleh
dikatakan merupakan suatu observasi objekif yang dilakukan terhadap
penderita.
3. Test (pemeriksaan)
Berupa pemeriksaan dengan mempergunakan alat-alat laboratorium atau
teknik pemeriksaan lainnya seperti rontgen atau EGC.
Definisi Kasus
Kasus adalah mereka yang menderita suatu penyakit atau masalah. Upaya
diagnosis adalah upaya mendefinisikan kasus menemukan penyakit.
Perlunya melakukan diagnosis:
1. Untuk klinis
Berarti langkah untuk mengetahui etiologi penyakit untuk selanjutnya
dipakai guna mengarahkan pengobatan
Contoh, kalau diagnosis adala malaria maka etiologi adalah plasmodium
dan pertobatan adalah anti malaria.
2. Untuk epideiniologis
Berarti perumusan masalah untuk dijadikan mencari penyebabnya
dalam upaya untuk mendapatkan strategi percegahan. Definisi kasus
adalah keharusan karena kasus adalah salah satu variabel penting, dalam
penelitian dan dimaksudkan untuk:
a. Mengetahui luaran (outcome ; variabel dependen) dan peneilitian
b. Untuk membandingkan batasan kasus yang digunakan dengan batasan
kasus peneilitian sebelumnya.
Untuk mendefinisikan kasus diperlukan kriteria diagnosis dan hasil kriteria
yang obyeklif seperti :
1. Peimisahan sakit dan sehat
2. Status mungkin (possible), barangkali (probable) dan jelas (definitive)
sakit
3. Status sakit ringan, sedang dan berat
4. Kategori tingkat penyakit; tingkat I, II, III dan seterusnya.
3. Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonoini, politik, sistem
organisasi, serta institusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu
yang membentuk masyarakat tersebut. Adapun lingkungan sosia1
meliputi:
a. Sistem hukum, adininistrai dan kehidupan sosial politik serta sistem
ekonoini yang berlaku
b. Bentuk organsasi masyarakat setempat
c. Sistem pelayanan kesehatan dan kebiasaan hidup sehat
d. Kepadatan penduduk, kepadatan rumah tangga serta kehidupan sosial
Iainnya.
2. Tahap patogenesis
Tahap patogenesis dibagi menjadi empat sub bagian sebagai berikut:
a. Tahap inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala
penyakit lainnya. Masa inkubasi ini bervariasi pada setiap jenis penyakit.
Pentingnya mengetahui masa inkubasi adalah untuk informasi diagnosis
dan dapat dipakai untuk identifikasi penyakit.
b. Tahap penyakit dini
Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya
ringan dan telah dianggap sehagai masalah kesehatan
Upaya Pencegahan
Merupakan salah satu kegunaan dan pengetahuan riwayat alamiah penyakit,
upaya ini dikenal ada empat tingkat yaitu:
1. Primordial prevention (pencegahan awal)
Diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1993 sebagai salah satu
usaha pencegahan yang didapatkan berdasarkan pengalaman
epidemiologi waktu menangani masalah kardiovaskuler. Terjadinya
penyakit jantung pada masyarakat jika hanya terdapat hasil kausal dasar
(basic underlying cause) berupa makanan,Tinggi lemak binatang. Jika
bentuk penyebab dasar ini tidak ada seperti di Jepang dan Cina, penyakit
jantung jarang ditemukan meskipun banyak ditemukan faktor resiko
lainnya seperti merokok dan tekanan darah tinggi (stroke).
Tujuan pencegahan awal adalah untuk menghindari terbentuknya
pola hidup sosial ekonomi dan kultur yang mendorong peningkatan
resiko penyakit (terutama penyakit tidak menular). Upaya primordial
penyakit jantung koroner dapat berupa kebijakan nasional mengenal
nutrisi dalam sektor agrikultural, industri makanan, impor dan ekspor
makanan, penanganan komprehensif, rokok, pencegahan hipertensi dan
promosi aktivitas-fisik/olah raga.
Contoh bentuk pencegahan awal seperti gizi rendah lemak jenuh
dan pengendalian rokok.
2. Primari prevention (pencegahan pertama)
Dilakukan pada masa sebelum sakit yang dapat berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Imunisasi
c. Kontrol lingkungan/sanitasi
d. Konsul genetika