DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Epidemiologi Dan Gizi Masyarakat yang berjudul “Riwayat Alamiah Penyakit” dengan tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Baik dalam
teknik penulisan,penyajian materi dan lain sebagainya. Maka dari itu kami sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini, serta kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 2
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................. 2
BAB 11 LANDASAN TEORI................................................................................. 3
2.1 PENGERTIAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT............................ 3
2.2 TAHAPAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ................................. 3
2.3 MANFAAT RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT................................. 8
2.4 MASA TUNAS PENYAKIT................................................................... 9
2.5 UPAYA PENCEGAHAN........................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 12
3.2 SARAN ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
akhirnya akan menguasai tubuh dan penderita menjadi semakin lemah atau bahkan
meninggal dunia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian riwayat alamiah penyakit ?
2. Apa tahapan riwayat alamiah penyakit ?
3. Apa manfaat riwayat alamiah penyakit ?
4. Apa itu masa tunas penyakit ?
5. Apa upaya pencegahannya ?
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian riwayat alamiah penyakit
2. Menjelaskan tahapan riwayat alamiah penyakit
3. Menjelaskan manfaat riwayat alamiah penyakit
4. Menjelaskan masa tunas penyakit
5. Menjelaskan upaya pencegahannya
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal (sehat), tetapi mereka pada
dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (satge of
susceptibility). Walaupun demikian pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara penjamu
dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh manusia. Dalam arti bibit
penyakit berada diluar tubuh penjamu dimana para kuman mengembangkan potensi
infektivitas untuk siap menyerang penjamu. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-
tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit.
Namun begitu penjamunya lengah ataupun bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambahn
3
dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan penjamu, maka keadaan dapat
segera berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya.
Kondisi Host masih normal/sehat
Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host
Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau
Agent jadi lebih virulen → Agent masuk ke Host (memasuki tahap patogenesis)
2. Tahap Patogenesis
Tahap ini meliputi tiga sub-tahap, yaitu Tahap Inkubasi, Tahap Dini, dan Tahap
Lanjut.
a. Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam
tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit sampai timbulnya gejala penyakit. Tiap-tiap
penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika
daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang mengakibatkan
terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. Pada suatu saat penyakit makin
bertambah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang membatasi antara tampak dan
tidak tampaknya gejala penyakit disebut dengan horison klinik. Pengetahuan tentang
lamanya masa inkubasi ini sangat penting untuk informasi diagnosis.
Tabel Berbagai Jenis Penyakit Menular dan Masa Inkubasinya
Jenis Penyakit Masa Inkubasi
AIDS 2 bulan – 10 tahun
Amoebiasis 2-4 minggu
Anthrax 2-7 hari
Botulism 12-36 jam
Chikungunya 3-12 hari
Kholera 1-5 hari
Dipteri 2-5 hari
Filariasis 3-12 bulan
Hepatitis A 15-50 minggu
Hepatitis B 7-26 minggu
Leptospirosis 4-18 hari
Campak 10-14 hari
Poliomyelitis 5-30 hari
4
Tetanus 4-21 hari
b. Tahap Dini
Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala penyakit yang
kelihatannya ringan. Umumnya penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
dan karena itu sering tidak berobat. Selanjutnya, bagi yang datang berobat umumnya
tidak memerlukan perawatan, karena penyakit masih dapat diatasi dengan berobat jalan.
Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat,
terutama jika tingkat pendidikan penduduk rendah, karena tubuh masih kuat mereka
tidak datang berobat, yang akan mendatangkan masalah lanjutan, yaitu telah parahnya
penyakit yang di derita, sehingga saat datang berobat sering talah terlambat.
c. Tahap Lanjut
Merupakan tahapan dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin bertambah berat
dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini
penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang jelas sehingga diagnosis
sudah relatif mudah ditegakkan sehingga dapat diberikan pengonatan yang tepat untuk
menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
Tahap Inkubasi → tahap mulai masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul
gejala sakit
Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam keadaan
awal (ringan)
Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan
menimbulkan kelainan patologis dan gejalanya
5
penyakit tidak sembuh sempurna, maka ada kemungkinan bibit penyakit masih
tersisa dan penyakit berpotensi untuk menular.
Sembuh dengan cacat, penyakit yang diderita berakhir dan penderita sembuh.
Sayangnya kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena ditemukan cacat pada
pejamu. Adapun yang dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupa cacat fisik
yang dapat dilihat oleh mata, tetapi juga cacat mikroskopik, cacat fungsional, cacat
mental dan cacat sosial.
Karier, pada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala
penyakit memang tidak tampak lagi. Padahal dalam diri pejamu masih ditemukan
bibit penyakit yang pada suatu saat, misalnya jika daya tahan tubuh berkurang,
penyakit akan timbul kembali. Keadaan karier ini tidak hanya membahayakan diri
pejamu sendiri, tetapi juga masyarakat sekitarnya, karena dapat menjadi sumber
penularan
Kronis, perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala penyakit tidak berubah,
dalam arti tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah ringan. Keadaan
yang seperti tentu saja tidak menggembirakan, karena pada dasarnya pejamu tetap
berada dalam keadaan sakit.
Meninggal dunia, terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karena sembuh,
tetapi karena pejamu meninggal dunia. Keadaan seperti ini bukanlah tujuan dari
setiap tindakan kedokteran dan keperawatan.
6
Tabel Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit
Status
Patogenesi Post- Upaya
Kesehata Pre-patogenesis
s patogenesis Epidemiologi
n
Interaksi Normal
Status
Host-Agent- Upaya Primordial
Sehat
Environment
Status Interaksi Kerentanan
Promosi
Rentan Host-Agent-
Kesehatan
Sakit Environment
Status Tahap Pencegahan
Klinis Inkubas Khusus
i Deteksi Dini
Tahap Diagnosis
Dini Awal
Tahap Pengobatan
Lanjut Tepat
Status Sembuh
Pasca- Karier
Pembatasan
klinis Imun/kebal
kecacatan
Kronik
Rehabilitas
Cacat
Meninggal
• Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk;
• Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan sehat kembali
• Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih
sempurna (ada bekas gangguan/cacat)
• Karier → Agent masih ada, Host pulih → gangguan Agent masih ada (minimal)
• Mati
7
2.3 MANFAAT RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit merupakan langkah awal yang perlu
dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek lain yang terkait dengan penyakit. Dengan
mengetahui riwayat alamiah dapat ditarik beberapa manfaat seperti:
Untuk diagnostic, masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit,
misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)
Untuk Pencegahan, dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
Untuk terapi, terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan
awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi akan
lebih baik hasil yang diharapkan.
8
Untuk terapi → makin awal Tx diberikan → hasil makin baik
Masa tunas penyakit/masa inkubasi adalah masa antara waktu terjadinya infeksi dan
timbulnya gejala-gejala penyakit. Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan dari saat
masuknya patogen (penyebab penyakit) ke dalam tubuh, sampai mulai menimbulkan gejala
pertama kali. Proses masuknya patogen yang berupa mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia disebut dengan infeksi. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, virus, jamur, atau
parasit. Selain mikroorganisme, patogen dapat berupa paparan bahan kimia, radiasi, dan
sebagainya.
Dalam dunia medis, ada pembahasan khusus tentang riwayat alamiah penyakit
(natural history of disease) yakni deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan
penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu
intervensi preventif maupun terapetik.
Setelah terpapar dan agen penyebab berhasil masuk, maka fase selanjutnya adalah
masa inkubasi. Ini merupakan waktu yang diperlukan mulai dari paparan patogen hingga
timbulnya manifestasi klinis atau masa laten pada penyakit kronis. Pada fase inkubasi ini
penyakit belum menampakkan tanda dan gejala, maka dari itu disebut juga penyakit subklinis
(asimtomatis).
9
Pada proses infeksi, masa inkubasi ini dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
berkembang biak sampai akhirnya dapat menimbulkan gejala pada manusia. Setiap
mikroorganisme memiliki masa inkubasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Secara umum, untuk infeksi mikroorganisme yang sama, masa inkubasi pada orang dewasa
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan anak-anak atau bayi.
Masa inkubasi bisa berlangsung dalam hitungan detik pada reaksi keracunan ataupun
alergi (hipersentivitas). Sebagai contoh, pada seseorang yang terpapar bakteri Vibrio cholera
yang toksigenik, gejala kolera bisa timbul beberapa jam hingga 2-3 hari sejak paparan.
Sedangkan pada penyakit kronis masa inkubasi (masa laten) bisa berlangsung sampai
beberapa dekade. Ada dua faktor yang mempengaruhi masa laten (masa inkubasi), yakni
faktor risiko (faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit secara klinis) dan faktor
protektif (faktor yang menurunkan risiko terjadinya penyakit secara klinis).
Masa inkubasi dari suatu penyakit infeksi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
Semakin banyak jumlah patogen yang masuk ke dalam tubuh, maka kemungkinan untuk
menimbulkan gejala penyakit semakin cepat. Karena terlalu banyak pathogen yang masuk
tidak dapat dimusnahkan oleh sistem imun tubuh.
Tergantung dari jenis mikroorganisme dan rute penyebarannya. Mikroorganisme paling cepat
menyebar ke seluruh tubuh apabila masuk melalui pembuluh darah mengikuti sirkulasi aliran
darah.
Siklus hidup suatu mikroorganisme untuk bereplikasi berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lain, ada yang membutuhkan waktu cepat, ada juga yang membutuhkan waktu lama.
Ada juga mikroorganisme yang membutuhkan hewan perantara untuk berkembangbiak,
sebagai contoh parasit. Sebagian besar jenis parasit akan berkembang atau menjadi parasit
10
dewasa di dalam tubuh nyamuk, kemudian akan masuk kembali ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk.
Dalam keadaan normal, seluruh permukaan tubuh manusia dijaga oleh sistem kekebalan
tubuh, seperti permukaan kulit dan lapisan mukosa bertugas untuk mencegah masuknya
patogen. Pada saat ada luka di kulit atau mukosa, maka patogen akan mudah masuk ke dalam
tubuh. Adanya pengaruh dari penyakit tertentu dan efek samping penggunaan obat, juga
dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang sehingga mudah terjadi infeksi.
11
Screening (pencarian penderita dengan gejala umum)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dari pembahasan tentang riwayat alamiah penyakit kita dapat mengetahui pola
penyebaran penyakit. Kita dapat menekan suatu penyakit agar tidak menjadi penyakit
menular. Dengan pengetahuan tentang manfaat riwayat alamiah penyakit kita dapat
mengetahui informasi tentang aspek-aspek yang terkait dengan penyakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
13