Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT MENULAR

DISUSUN OLEH:

Yesa Putri Pratama (2013201030)

Dedeh Puspita Sari (2013201021)

Lois Rahmat Ilahi (2013201018)

Aji Putra Utama (20132010

Fitria Angraini (20132010

Ririn Enrianti (2013201010)

Ghari Yulian (20132010

Lendriyani (2013201011)

Elfiana(2013201060)

DOSEN PENGAMPUH

Novia Wati, SKM.MKM

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2022
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

KATA PENGANTAR...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

A. Pengertian Riwayat Alamiah Penyakit...............................................................6


B. Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit...................................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................9

A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
Kata Pengantar

Assalamualaikum. Wr..wb
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
makalah yang berjudul:" RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT MENULAR” adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Wasalamualaikum. Wr. Wb

Bengkulu, 18 April 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Munculnya berbagai macam penyakit disebabkan oleh banyak faktor. Studi RAP
yakni Riwayat Alamiah Penyakit mempelajari bagaimana suatu penyakit dapat timbul dan
tersebar. Studi ini diduga mempunyai manfaat dalam mengetahui bagaimana pencegahan
penyakit yang seharusnya dilakukan. Jika ada sebab pastilah ada sumbernya. Maka, pada
makalah kali ini penyusun akan menjabarkan bagaimana proses suatu penyakit terjadi,
struktur kejadian seperti masa inkubasi bahkan mencoba menerapkan level of prevention
dalam penjabarannya, agar penyakit tersebut dapat tertangani dan teratasi tanpa
mengabaikan dasar-dasar ilmu epidemiologi yang telah ada.
Telah diketahui bahwa perkembangan zaman di bidang ilmu pengetahuan maupun
teknologi membawa dampak lingkungan yang besar terhadap lingkungan, maka dari
situlah penyakit yang pada umumnya bersifat biasa saja menjadi suatu penyakit yang lebih
bersifat patogen, dan adanya transisi epidemiologi merupakan salah satu buktinya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan riwayat alamiah penyakit?
2. Apa tahapan riwayat alamiah penyakit?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian dari riwayat alamiah penyakit.
2. Mengetahui tahapan riwayat alamiah penyakit.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Riwayat Alamiah Penyakit

Riwayat alamiah penyakit adalah deskripsi perkembangan penyakit pada individu


yang terjadi secara alami. Riwayat alamiah penyakit juka merupakan proses
perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi secara sengaja yang dilakukan
oleh manusia. Riwayat alamiah penyakit ini mengacu pada perkembangan proses
penyakit pada individu dari waktu ke waktu, tanpa adanya pengobatan terhadap penyakit
tersebut. Misalnya, Ebola yang tidak diobati akan menimbulkan gejala klinis dimulai
pada saat gejala primer sehingga berakhir dengan kesakitan bahkan kematian. (Najmah,
2015)
Menurut Rothmann (2008) studi riwayat alamiah penyakit bertujuan mengukur
kondisi kesehatan yang akan diperoleh pada orang sakit jika tidak mendapatkan
pengobatan yang disignifikan bagi kesehatannya. Sedangkan Van De Broeck (2013)
Menyatakan studi pemaparan riwayar alamiah penyakit merupakan salah satu tujuan dari
studi epidemiologi deskriptif. (Irwan, 2017)
Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu untuk kepentingan diagnostik yang
merupakan masa inkubasi penyakit dan masa penentuan jenis penyakit, untuk
pencegahan, mengetahui perjalanan penyakit mulai dari awal hingga terjangkitnya
sehingga bisa mendapatkan solusi yang tepat untuk menghentikan penyebarannya dan
untuk kepentingan terapi, dengan mengetahui setiap fase dengan baik maka terapi yang
diberikan akan berjalan dengan baik pula.Riwayat alamiah penyekit merupakan proses
perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia
dengan sengaja dan terencana. (Irwan, 2017)

B. Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit

Secara umum, riwayat alamiah penyakit melalui dua tahap yaitu tahap
prepatogenesis dan patogenesis. Ketika individu dalam keadaan sehat segitiga
epidemiologi mereka akan seimbang, tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit (stage
of susceptible) dikenal dengan tahap Pre Patogenesis. Namun, ketika telah terjadi interaksi
antara pejamu dan agen di luar tubuh pejamu, missal imunitas pejamu sedang lemah, atau
bibit penyakit (agen) lebih ganas, dan kondisi lingkungan (environment) tidak
menguntungkan bagi pejamu maka penyakit akan melanjutkan riwayat alamiahnya yakni
ke tahap Patogenesis. (Najmah,2015)
1. Tahapan Pre Patogenesis
Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit dan lingkungan.
Interaksi diluar tubuh manusia, pada keadaan ini penyakit belum teridentifikasi karena
sistem imun masih kuat sehingga kondisinya dinyatakan sehat. Masa ini dimulai saat
terjadinya stimulus penyakit sampai terjadi respon pada tubuh. Pada tahap ini mulai
terjadi interaksi antara Agen-Host-Environment.
Pada kejadian penyakit menular/infeksi mulai terjadi paparan atau exposure
dengan agen penyakit, namun agen belum masuk tubuh host. Pada riwayat alamiah
penyakit individu yang tidak sehat agent bisa masuk kedalam tubuh. Paparan tersebut
berupa mikroorganisme penyebab penyakit. Kejadian penyakit belum berkembang akan
tetapi kondisi yang melatar belakangi terjadinya penyakit atau faktor resiko penyakit
telah ada.(Irwan,2017)
2. Tahapan Patogenesis
Tahap ini mulai sejak terjadinya perubahan patologis akibat paparan agent
penyakit menjadi sembuh, cacat, atau mati. Tahap Patogenesis terjadi ketika sudah
terjadi ketidakseimbangan segitiga epidemiologi baik pada host, agent maupun
lingkungan sehingga menyebabkan host sakit. Pada tahap ini terdiri dari 4 sub-tahap,
yaitu:
a. Tahap Rentan (Susceptible)
Pada tahap rentan, individu belum terpapar oleh agen penyebab penyakit sehingga
diperlukan upaya pencegahan primer seperti promosi kesehatan, imunisasi,
pencegahan spesifik, dan sebagainya. Tujuannya untuk mencegah timbulnya angka
kejadian penyakit baru. Orang yang termasuk kelompok rentan HIV dan risiko tinggi
HIV, pencegahan dilakukan dengan pendidikan `kesehatan reproduksi untuk remaja
dan ibu rumah tangga, penggunaan kondom pada seks berisiko pada wanita pekerja
seksual dan lakilaki berisiko tinggi, tidak menggunakan jarum suntik bersamaan
pada pengguna narkoba suntik. Pada anak-anak, imunisasi lengkap sangat
diperlukan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.
b. Tahap Subkilinis (Asympthomatic)
Pada tahap subklinis, individu telah terpapar oleh agen penyakit, terjadi perubahan
patologis pada tubuh, namun belum timbul gejala dan tanda klinis. Tahap subklinis
ini memiliki peran dalam transmisi penyakit atau penularan penyakit dari individu
yang terinfeksi agen penyebab penyakit ke individu yang rentan, sehingga perlu
adanya upaya pencegahan sekunder (skrinning, pengobatan segera, dan lain-lain)
agar dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan penyakit. Pada tahap subkilinis
penyakit infeksi, terjadi perkembangbiakan mikroorganisme patogen[1]. Waktu
yang dibutuhkan sejak awal paparan/infeksi oleh agen penyebab penyakit hingga
timbulnya gejala dan tanda klinis disebut masa inkubasi. Sedangkan, pada penyakit
noninfeksi, waktu tersebut disebut masa laten.
c. Tahapan Klinis
Pada tahap penyakit klinis, individu mulai menunjukkan gejala dan tanda klinis
penyakit, seperti kesembuhan, kecacatan, atau kematian, dan terjadi proses ekspresi
yaitu gejala dapat berangsur menghilang tanpa dilakukan pengobatan (self-limiting
disease). Anak-anak yang menderita penyakit Polio, ada yang cacat, dan paling
parah menyebabkan kematian apabila virus menyerang sumsum tulang belakang dan
batang otak. Sedangkan orang dengan HIV-AIDS selalu berakhir pada kematian
pada 8-10 tahun mendatang. Pada tahap penyakit klinis perlu dilakukan upaya
pencegahan tersier, seperti rehabilitasi, melakukan limitasi kecacatan, dan bantuan
fungsi lainnya.
d. Tahap Kesembuhan/Kecacatan/Kematian
Pada tahap ini, jika individu yang menderita suatu penyakit klinis tertentu tidak
diberikan pengobatan yang tepat maka individu tersebut akan masuk ke dalam tahap
akhir penyakit, dimana gangguan patologis tersebut dimanifestasikan menjadi
kondisi yang lebih berat, sepeti kecacatan, komplikasi, bahkan kematian.
Sebaliknya, jika individu tersebut diberikan pengobatan yang tepat maka tahap akhir
dari penyakit tersebut adalah kesembuhan. Waktu sejak timbulnya gejala klinis
sampai terjadinya akibatakibat penyakit disebut durasi. (najmah,2015)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Riwayat alamiah penyakit adalah deskripsi perkembangan penyakit pada individu


yang terjadi secara alami. Riwayat alamiah penyakit juka merupakan proses
perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi secara sengaja yang dilakukan oleh
manusia. Riwayat alamiah penyakit ini mengacu pada perkembangan proses penyakit pada
individu dari waktu ke waktu, tanpa adanya pengobatan terhadap penyakit tersebut.
Misalnya, Ebola yang tidak diobati akan menimbulkan gejala klinis dimulai pada saat
gejala primer sehingga berakhir dengan kesakitan bahkan kematian.
Secara umum, riwayat alamiah penyakit melalui dua tahap yaitu tahap
prepatogenesis dan patogenesis. Ketika individu dalam keadaan sehat segitiga
epidemiologi mereka akan seimbang, tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit (stage
of susceptible) dikenal dengan tahap Pre Patogenesis. Namun, ketika telah terjadi interaksi
antara pejamu dan agen di luar tubuh pejamu, missal imunitas pejamu sedang lemah, atau
bibit penyakit (agen) lebih ganas, dan kondisi lingkungan (environment) tidak
menguntungkan bagi pejamu maka penyakit akan melanjutkan riwayat alamiahnya yakni
ke tahap Patogenesis.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Najmah. 2015. Epidemiologi Penyakit Menular. Palembang:

Irwan. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta: Absolute Media

Anda mungkin juga menyukai