Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT DAN CONTOHNYA

Dosen pengampuh: Murtia Ningsih SKM.,M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 13
Kelas : 1 B
Semeseter I

Andi Aziz (22281071)


Maezatun Nisa (22281074)
Indeng Nurhayati (22281056)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


Fakultas:
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYRAKAT
prodi:
KESEHATAN MASYARAKAT
2022
A. KONSEP RIWAYAT ALMIAH PENYAKIT DAN PENCEGAHAN

Terjadinya kecendrungan/tren perubahan pola kesakitan ataupun


kematian menunjukan bahwa penyakit sebagai sebab utama kesakitan
atau kematian dapat dicegah. Meskipun demikian, peningkatan risiko akan
dialami oleh orang yang sehat. Faktor risiko itu antara lain usia dan jenis
kelamin. Namun, jika disebabkan oleh penyakit tertentu, kesaitan dan
kematian pada Sebagian besar populasi dapat dicegah.
Contoh: Jika kita amati data riset Kesehatan dasar (2010), ‘Secara nasional
repalensi penduduk umur 15 tahun keatas yang merokok setiap hari
sebesar 28,2% ‘. Secara nasional, rata-rata jumlah batang rokok yang
dihisap tiap hari adalah 1-10 batang oleh lebih dari separuh (52,3%)
prokok dan sekitar 20% sebanyak 11-20 batang perhari. Rata-rata umur
mulai merokok tiap hari terbanyak pada umur 15-19 tahun. Berdasarkan
data riskesdas ini, kita dapat memprediksi bahwa penyakit yang berkaitan
dengan merokok di Indonesia termasuk gangguan pernafasan, penyakit
berkaitan paru dan jantung dan bahkan kejadian kangker paru akan
semakin meningkat beberapa decade kedepan. Jika prilaku merokok tidsk
dapat dikurangi sejak dini, semakin banyak produktivitas kerja dan umur
yang dapat berkurang akibat sakit yang berkaitan dengan prilaku
merokok. Biaya untuk pengobatan dan beban keluarga akan meningkat.
Sehingga pencegahan akan penyakit yang berkaitan dengan merokok
harus dilakukan sedini mungkin, baik secara primordial, primer, skunder
maupun tersier.
Berikut ini beberapa tahapan Riwayat almiah penyakit secara umum.
1. Tahap Prepatogenesis
Tahap ini individu berada dalam keadaan sehat/normal. Akan
tetapi, telah terjadi interaksi antara penjamu dengan agen diluar
tubuh penjamu. Jika kekebalan tubuh penjamu dalam keadan yang
lemah, sedangkan bibit penyakit (agen) lebih ganas dan kondisi
lingkungan pada saat itu kurang menguntungkan bagi penjamu,
maka akan melanjutkan Riwayat alamiahnya pada penjamu.
Tahapan ini disebut tahap pathogenesis.
2. Tahap patogenesis
Patogenesis terdiri atas 4 sub tahab sebagai berikut
a. Tahap Inkubasi
Waktu masuknya bibit penyakit sampai timbulnya gejala dan
tanda klinis.
b. Tahap Dini
Pada tahap ini sudah terjadi gangguan patologis dan mulai
muncul gejala-gejala dari penyakit (stage of clinical disease).
Sebaiknya pada tahap ini sudah dilakukan diagonis dini.
c. Tahap Lanjut
Pada tahap ini gangguan patologis menjadi lebih berat dan
gejala-gejala penyakit tanpak lebih jelas (stage of clinical
disease). Sehingga diagonis penyakit sangat mudah
ditegakkan. Agar penyakit tidak bertambah parah, pengobatan
yang tepat mutlak diperlukan.
d. Tahap Akhir
Merupakan tahap terakhir dari perjalanan penyakit dengan,
kemungkinan yang terjadi pada penjamu :
1) Sembuh sempurna
2) Sembuh dengan cacat,
3) Penjamu terlihat sembuh, tetapi dalam tubuhnya
terdapat bibit penyakit (karier),
4) Penjamu sakit kronik,
5) Penjamu mengalami kematian.

Untuk mencegah penularan penyakit contoh pada


penyakit kaki kajah pada masyarakat berdasarkan
Riwayat alamiah penyakit, dilakukan promosi
Kesehatan melalui media cetak atau media elektronik,
lalu promosi penggunaan kelambupun digencarkan
pada masyarakat khususnya di daerah-daerah yang
endemic kaki gajah. Maka itu, pencegahan primodial
dan primer dapat dilakukan untuk mencegah
perkembangan awal penyakit kaki gajah. Jika orang
sudah menderita kaki gajah, dilakukam pengobatan
untuk mematikan perkembangan mikropilaria dan juga
cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Untuk
mengurangi kecacatan apabila perlu dilakukan tindakan
oprasi.

Anda mungkin juga menyukai