Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Nama kelompok 5 :

Intania (1511211009)
Rahmayuda (1511211021)
Hudrul hanifah (1511211041)
Fuji berlian mardi (1511211051)
Muhammad tommy zen (1511211060)
Helmidawati (1511211070)

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

dr. fauziah elytha, Msi

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular tepat waktu. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu dr. Fauziah Elytha, Msi selaku dosen mata kuliah
Epidemiologi Penyakit Menular yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini.

Padang, 29 Agustus 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................ 4

BAB II ..................................................................................................................... 5

TINJAUAN KEPUSTAKAAN .............................................................................. 5

2.1 Pengertian Penyakit Menular ................................................................... 5

2.2 Jenis-jenis Penyakit Menular.................................................................... 5

2.3 Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ....................... 6

2.4 Pengertian Imunisasi ................................................................................ 9

2.5 Jenis dan Fungsi Imunisasi Untuk Anak .................................................. 9

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13

3.2 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai
media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir
semua negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif
tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya
bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan masyarakat. Penyakit
jenis ini diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang bisa menyebabkan
wabah dan menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit menular merupakan hasil
perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2011: 3)
Penyebab (agent) penyakit menular adalah unsur biologis yang bervariasi
mulai dari partikel virus yang paling sederhana sampai organisme yang paling
kompleks yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia (Noor, 1997: 39).
Dimana proses agent penyakit dalam menyebabkan penyakit pada manusia
memerlukan berbagai cara penularan khusus (mode of transmission) serta adanya
“sumber penularan (reservoir) penyakit seperti manusia, binatang … ” (Noor,
1997: 39).
Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
menimbulkan kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi sehingga perlu
dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit menular ?
2. Apa saja jenis penyakit menular ?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
tersebut ?
4. Apa itu imunisasi ?
5. Penyakit menular apa saja yang membutuhkan imunisasi ?

3
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit menular
2. Untuk mengetahui jenis- jenis penyakit menular
3. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
tersebut
4. Untuk mengetahui pengertian imunisasi (PD3I)
5. Untuk mengetahui Penyakit menular apa saja yang membutuhkan
imunisasi

4
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pengertian Penyakit Menular
Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang
disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan
menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan,
serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antardaerah maupun antarnegara serta
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
2.2 Jenis-jenis Penyakit Menular
1. Berdasarkan cara penularannya, Penyakit Menular dikelompokkan
menjadi:
a. penyakit menular langsung; dan
b. penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit.

2. Penyakit menular langsung terdiri atas:


a. Difteri;
b. Pertusis;
c. Tetanus;
d. Polio;
e. Campak;
f. Typhoid;
g. Kolera:
h. Rubella;
i. Yellow Fever;
j. Influensa;
k. Meningitis.
l. Tuberkulosis;
m. Hepatitis;
n. penyakit akibat Pneumokokus;
o. penyakit akibat Rotavirus;
p. penyakit akibat Human Papiloma Virus (HPV);

5
q. penyakit virus ebola;
r. MERS-CoV;
s. Infeksi Saluran Pencernaan;
t. Infeksi Menular Seksual;
u. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV);
v. Infeksi Saluran Pernafasan;
w. Kusta; dan
x. Frambusia.

(3) Jenis penyakit huruf a sampai dengan huruf p merupakan penyakit


menular langsung yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
(4) Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit
a. Malaria;
b. Demam Berdarah;
c. Chikungunya;
d. Filariasis dan Kecacingan;
e. Schistosomiasis;
f. Japanese Enchepalitis;
g. Rabies;
h. Antraks
i. Pes;
j. Toxoplasma;
k. Leptospirosis;
l. Flu Burung (Avian Influenza); dan
m. West Nile.
2.3 Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan.
a. Upaya pencegahan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan,
perlindungan spesifik, pengendalian faktor risiko, perbaikan gizi masyarakat
dan upaya lain sesuai dengan ancaman Penyakit Menular.
b. Upaya pengendalian dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan
faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan.

6
c. Upaya pemberantasan dilakukan untuk meniadakan sumber atau agen
penularan, baik secara fisik, kimiawi dan biologi.

Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam Penanggulangan


Penyakit Menular dilakukan melalui kegiatan:
a. promosi kesehatan;
b. surveilans kesehatan;
c. pengendalian faktor risiko;
d. penemuan kasus;
e. penanganan kasus;
f. pemberian kekebalan (imunisasi)
g. pemberian obat pencegahan secara massal; dan
h. kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.

Dalam hal penanggulangan dimaksudkan untuk menghadapi potensi


wabah, terhadap kelompok masyarakat yang terjangkit Penyakit Menular
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. penemuan penderita di fasilitas pelayanan kesehatan;
b. penyelidikan epidemiologi;
c. pengobatan massal;
d. pemberian kekebalan massal; dan
e. intensifikasi pengendalian faktor risiko.

Surveilans kesehatan dilakukan untuk:


a. tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor
risikonya masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka
pelaksanaan program penanggulangan secara efektif dan efisien;
b. terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya
KLB/wabah dan dampaknya;
c. terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/wabah; dan
d. dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.

7
Pengendalian faktor risiko ditujukan untuk memutus rantai penularan dengan
cara:
a. perbaikan kualitas media lingkungan;
b. pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit;
c. rekayasa lingkungan; dan
d. peningkatan daya tahan tubuh.

Perbaikan kualitas media lingkungan meliputi perbaikan kualitas air,


udara, tanah, sarana dan bangunan, serta pangan agar tidak menjadi tempat
berkembangnya agen penyakit. Perbaikan kualitas media melalui upaya
penyehatan dan pengamanan terhadap media lingkungan. Setiap orang yang
mengetahui adanya penderita Penyakit Menular berkewajiban melaporkan kepada
tenaga kesehatan atau Puskesmas. Tenaga kesehatan harus melaporkan kepada
Puskesmas untuk dilakukan verifikasi, pengobatan, dan upaya lain yang
diperlukan agar tidak terjadi penularan penyakit. Pemberian kekebalan dilakukan
melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus.
Strategi dalam penyelenggaraan Penanggulangan Penyakit Menular
meliputi:
a. mengutamakan pemberdayaan masyarakat;
b. mengembangkan jejaring kerja, koordinasi, dan kemitraan serta kerja
sama lintas program, lintas sektor, dan internasional;
c. meningkatkan penyediaan sumber daya dan pemanfaatan teknologi;
d. mengembangkan sistem informasi; dan
e. meningkatkan dukungan penelitian dan pengembangan.

Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Penyakit Menular Pemerintah,


Pemerintah Daerah, dan masyarakat harus memanfaatkan dan mengembangkan
teknologi yang diperlukan untuk upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan. Pemanfaatan dan pengembangan teknologi didukung oleh
penelitian, penapisan teknologi, dan pengujian laboratorium, serta dilaksanakan
dengan tidak menimbulkan dampak negatif pada manusia dan lingkungan.

8
2.4 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu, serta cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap antigen,
sehingga terpapar oleh antigen yang sama tidak terjadi penyakit.
Vaksin adalah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan
imunitas tubuh terhadap serangan bakteri atau virus (untuk mencegah penyakit).
Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibody. Vaksin tidak hanya
menjaga agar tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius
yang timbul masa anak-anak.
2.5 Jenis dan Fungsi Imunisasi Untuk Anak
1. BCG
Vaksin BCG Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tuberkulosis
(TBC). BCG diberikan 1 kali kepada anak sebelum berumur 2 bulan.
Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerin hidup yang
dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis.
2. DPT
Imunisasi DPT adalah vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri,
pertusis, dan tetanus.
 Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan
dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal
 Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang
ditandai dengan batuk hebat yang menetap dan bunyi pernapasan yang
melengking. Pertusis dapat berlangsung beberapa minggu dan kita tidak
dapat bernapas, makan dan minum. Pertusis dapat menimbulkan
komplikasi seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.
 Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada
rahang/kejang
3. Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
(tampek). Imunisasi campak diberikan pada satu dosis pada saat anak
berumur 9 bulan atau lebih.

9
4. Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B adalah suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati
dan kematian. Imunisasi ini memberikan kekebalan terhadap penyakit
hepatitis B.
5. MMR (Mumps, Measles, Rubela)
Imunisasi MMR memberikan perlindungan terhadap campak/measles,
gondongan/mumps, campak jerman/rubella. Imunisasi ini disuntikkan 2
kali. Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler, dan
mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala, dan pembengkakan pada
salah satu / kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa
menyebabkan meningitis dan pembengkakan otak. Campak jerman
menyebabkan demam ringan, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar
getah bening.
6. HiB (Haemophilus Influenza tipe B)
Imunisasi HiB membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza
tipe B. Organisme ini menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi
tenggorokan berat.
7. Varicela
Imunisasi ini memberikan perlindungan terhadap cacar air. Cacar air
ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, kemudian secara
perlahan mongering, dan membentuk keropeng yang akan mengelupas.
8. PCV
Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis
bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga dan radang paru,
meningitis, dan bacteremia (infeksi darah).
9. TT dan DT
Imunisasi TT (tetanus toksinoid) memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat digunakan untuk
pencegahan maupun pengobatan penyakit tetanus.
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasilkan
oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. Vaksin DT dibuat untuk

10
keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu
menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi
difteri dan tetanus.

11
Jadwal Imunisasi

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan
menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan,
serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antardaerah maupun antarnegara serta
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
Upaya pencegahan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan,
perlindungan spesifik, pengendalian faktor risiko, perbaikan gizi masyarakat dan
upaya lain sesuai dengan ancaman Penyakit Menular. Upaya pengendalian
dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor risiko penyakit dan/atau
gangguan kesehatan. Upaya pemberantasan dilakukan untuk meniadakan sumber
atau agen penularan, baik secara fisik, kimiawi dan biologi.
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu, serta cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap antigen,
sehingga terpapar oleh antigen yang sama tidak terjadi penyakit. Beberapa jenis
imunisasi untuk anak yaitu BCG, DPT, Campak, Hepatitis B (HBV), MMR
(Mumps, Measles, Rubela), HiB (Haemophilus Influenza tipe B), Varicela, PCV
dan TT dan DT.
3.2 Saran
Pembahasan dalam makalah ini belum selesai, karena masih banyak hal
yang patut bahas dan dikembangkan. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
meneliti bagaimana peran masyarakat dalam penanggulangan penyakit menular
berdasarkan sumber yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://publikasiilmiah.ums.ac.id
www.tu.bphn.go.id
www.kgm.bappenas.go.id
www.puskeshaji.depkes.go.id
www.medkes.com
www.usu.ac.id
www.ui.ac.id
https://www.jevuska.com

14

Anda mungkin juga menyukai