Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aji Putra Utama

Npm : 2013201040

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Contoh pengukuran mutu pelayanan kesehatan

1. Membentuk kelompok jaminan mutu yankes

2. Menyusun standar yankes

3. Pemilihan teknik pengukuran mutu

4. Pengukuran mutu dgn membandingkannya dengan standar

Pengukuran Mutu Prospektif

Pengukurannya akan ditukan terhadap struktur atau input layanan kesehatan dengan asumsi
bahwa layanan kesehatan harus memiliki sumber daya tertentu agar dapat menghasilkan suatu
layanan yang bermutu.

Cara pengukuran mutu adalah dengan melihat

a. sarana fisik perlengkapan/peralatan,

b. organisasi,

c. manajemen,

d. keuangan,

e. sumber daya manusia dan

f. sumber daya lainnya dalam fasilitas keperawatan.


BOR (Bed Occupancy Rate)

Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS.

Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100%

Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu satuan waktu

ALOS (Average Length of Stay)

Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini di samping merupakan gambaran
tingkat efisiensi manajemen sebuah RS, indikator ini juga dapat dipakai untuk mengukur mutu
pelayanan apabila diagnosis penyakit tertentu dapat dijadikan tracernya (yang perlu
pengamatan lebih lanjut).

Jumlah hari perawatan pasien keluar rumah sakit

Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

BTO (Bed Turn Over)

Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu (biasanya per tahun) tempat idur
RS. Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur RS.

Jumlah pasien keluar RS (hidup + mati)

Jumlah tempat tidur

TOI (Turn Over Interval)


Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya.
Indikator ini juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.

(Jumlah TT x hari) – hari perawatan RS

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

NDR (Net Death Rate)

Angka kematian di atas 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 100 penderita keluar RS.

Jumlah pasien mati di atas 48 jam dirawat x  100%

Jumlah pasien RS – kematian di bawah 48 jam

GDR (Gross Death Rate)

Angka kematian umum penderita keluar RS

Jumlah pasien mati seluruhnya dirawat x 100%

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Net Death Rate

Total kematian > 48 jam dalam periode waktu tertentu x 100%

Total pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama

Net Infection Rate

Total penderita infeksi yang didapat RS dalam periode tertentu x 100%


Jumlah pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama

Anasthesia Death Rate

Total kematian Anasthesia dalam periode tertentu x 100%

Total pasien yang mendapat anasthesia dalam periode yang sama

Post Operation Death Rate

Total kematian dalam 10 kali operasi dalam periode waktu tertentu x 100%

Total pasien yang dioperasi dalam periode yang sama

Normal Tissue Removal Rate

Total normal tissue yang diangkat x 100%

Total tissue yang diperiksa

Maternal Death Rate

Jumlah pasien kebinanan yang meninggal dalam periode tertentu x 100%

Jumlah pasien kebidanan yang eluar hidup + mati

Foetal Death Rate

Jumlah kematian bayi dengan U.K.>20 minggu x 100%


Jumlah semua kelahiran dalam periode tertentu

Contact Rate (5 mil)

Total pasien keluar hidup + mati x 100%

Jumlah populasi

Hospitalization Rate

Total hari rawat x 100%

Jumlah populasi

Out Patient Rate

Total kunjungan (baru + lama) x 100%

Jumlah populasi

Emergency Out Rate Patient

Total kunjungan pasien gawat darurat x 100%

Jumlah populasi

Diketahui

HP=1.400 orang
TT 54 unit

Per 31 hari

Jika kita mengaplikasikannya ke dalam rumus Bed Occupancy Rate (BOR), maka

BORx 100) 34831

BOR-x 100

2474

BOR-0.836320 x 100

BOR-93.61%

Anda mungkin juga menyukai