Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN KEPERAWATAN

“INDIKATOR PELAYANA KESEHATAN YANG BRKAIKAN DENGAN


PEMANFAATAN DAN EFISIENSI TEMPAT TIDUR RAWAT INAP BOR, ALOS”

Nama Dosen : Ns. Evodius Nasus, S.Kep., M.E

Disusun Oleh:
NAMA : Nur Indah Alfianita .M.
NIM : 182432016
TINGKAT: II B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
2021
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN

A. Definisi indikator
 Variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan - perubahan baik secara
langsung maupun tidak langsung
 Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi
 Variable – variable yang mengindikan atau memberi petunjuk kpd kita ttg suatu
keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan

B. Manfaat indikator
 Memberi gambaran adanya kemajuan
 Sebagai pertanda dalam mencapai tujuan dan sasaran
 Dapat menjadi tolak umur pembanding antar daerah
 Dapat memberikan gambaran tentang perbedaan keadaan kesehatan suatu daerah
 Memotivasi orang untuk bertidak membantu menetapkan prioritas kegiatan
 Membantu dalam proses pengambilan keputusan
 Untuk memantau/monitoring program pada berbagai tingkatan
 Untuk melihat perubahan kecenderugan/tren pada status kesehatan
 Menguji asumsi mengenai strategi dan sasaran yang harus dicapai
 Untuk memantau kemejuan pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan

C. Jenis-jenis indikator rumah sakit

Pelayanan rawat jalan

 Rata-rata kunjungan per hari


 Rata-rata kunjungan baru per hari
 Rasio kunjunagan baru dengan total kunjuangan
 Peresentase pelayanan spesialistik
 Rasio kunjugan dengan tenaga perawat rawat jalan
 Rasio pesien rawat jalan dengan penduduk

D. Pelayanan rawat inap


 Bed occupancy rate (BOR)
 Bed turn over (BTO)
 Length of stay (LOS)
 Tum Over interval (TOI)
 Net death rate (NDR)
 Presentase kematian 48 jam
 Nosokomial infecton rete
 Rasio hari perawatan dengan tenga perawat rawat inap
 Rasional pasien rawat inap dengan penduduk

E. Pelayanan gawat darurat


 Jumlah rata – rata pasien gawat darurat per hari
 Angka kematian pasien gawat darurat
 Rasio pasien gawat darurat dengan tenaga perawat yang melayani

F. Pelayanan intensif (ICU/ICCU)


 Rata/rata pasien intensif per hari
 Angka kematian pasien rawat intesif
 Rasio pasien intensif dengan tenaga perawat yang melayani
 Rasio pasien intensif yang dirujuk terhadap pasien rawat intensif

G. Pelayanan rujukan
 Persentase pasien rujukan rawat jalan
 Persentase pasien rawat jalan yang dirujuk
 Persentase pasien rawat inap rawat inap
 Persentase pasien rawat inap yang dirujuk
 Rasio pasen askes dengan jumlah pasien
H. Indikator kinerja RS umum
 Kepusan pasien
 Kualitas pelayanan medis
 Efisiensi dan produktivitas
 Kepuasan pegawai rumah sakit terhadap pekerjaan
 Kualitas limbah cair rumah sakit
EFISENSI TEMPAT TIDUR RAWAT INAP BOR, ALOS

A. Indikator pelayanan rumah sakit

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat


pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut
bersumber dari sensus harian rawat inap. Pada pelaksanaan MPKP kegiatan pengendalian
diterapkan dalam bentuk kegiatan pengukuran :

1. Indikator Mutu Umum


a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)

BOR menurut Huffman (1994) adalah ―the ratio of patient service days to
inpatient bed count days in a period under consideration‖. Menurut Depkes RI
(2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit.

BOR sering disebut juga :


 Percent of Occupancy
 Occupancy Percent
 Occupancy Ratio

Periode penghitungan BOR ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, bisa bulanan,
tribulan, semester, atau bahkan tahunan. Lingkup penghitungan BOR juga ditentukan
berdasarkan kebijakan internal rumah sakit, misalnya BOR per bangsal atau BOR untuk
lingkup rumah sakit (seluruh bangsal).

Standar internasional BOR dianggap baik adalah 80 – 90 % . Standar BOR yang ideal
menurut Depkes RI (2005) adalah antara 60-85%. Nilai ideal untuk BOR yang
disarankan adalah 75% - 85%. Angka ini sebenarnya tidak bisa langsung digunakan
begitu saja untuk semua jenis Ruah Sakit, misalnya rumah sakit penyakit khusus tentu
beda polanya dengan Rumah sakit umum. Begitu pula Rumah sakit disuatu daerah tentu
beda penilaian tingkat ―kesuksesan‖ BOR-nya dengan daerah lain. Hal ini bisa
dimungkinkan karena perbedaan sosial budaya dan ekonomi setempat. Sebagai catatan
bahwa semakin tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula penggunaan tempat tidur
yang ada untuk perawatan pasien. Namun perlu diperhatikan bahwa semakin banyak
pasien yang dilayani berarti semakin sibuk dan semakin berat pula beban kerja petugas di
unit tersebut. Akibatnya, pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan
(kepuasan pasien menurun) dan kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat. Disisi
lain, semakin rendah BOR berarti semakin sedikit tempat tidur yang digunakan untuk
merawat pasien dibandingkan dengan TT yang telah disediakan. Jumlah pasien yang
sedikit ini bisa menimbulkan kesulitan pendapatan ekonomi bagi pihak RS. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka perlu adanya suatu nilai ideal yang
menyeimbangkan kualitas medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, dan aspek
pendapatan ekonomi bagi pihak Rumah Sakit.

Rumus :

BOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah tempat tidur yang terpakai (O)
dengan jumlah TT yang tersedia (A). Perbandingan ini ditunjukkan dalam bentuk
persentase (%).

Jadi, rumus dasar untuk menghitung BOR yaitu:

BOR = (O/A) x 100%


Keterangan :
O : tempat tidur yang terpakai
A : tempat tidur yang tersedia

Nilai rata-rata (rerata) jumlah tempat tidur terpakai dalam suatu periode (O) sama dengan
jumlah HP (hari perawatan) dalam periode tersebut dibagi dengan jumlah hari dalam
periode yang bersangkutan (t),
O = (jumlah HP) / t
Misalnya BOR untuk bulan Januari 2015 dapat dihitung :

BOR = ((jumlah HP Januari) / (A x t)) x 100%

Misalnya dalam bulan Januari 2015 tersedia 10 TT dan tercatat total HP periode Januari
2014 = 23.436, maka BOR periode Januari 2015 = (23.436 / (10x31)) x 100%= 75,6 %

Jadi secara rumus baku adalah =


Jumlah hari perawatan
X 100 % :
Rumus : Jumlah tempat tidur X jumlah hari persatuan waktu

Keterangan :

 Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali jumlah
hari dalam satu satuan waktu
 Jumlah hari persatuan waktu, jika diukur persatu bulan maka jumlahnya 28-31 hari,
tergantung jumlah hari dalam bulan tersebut

Kasus :

Diketahui :

Pasien yang dirawat tanggal 1 september = 97 pasien; 2 september = 98 pasien; 3 september =


100 pasien; tanggal 4 september = 89 pasien. Maka Jumlah Hari Perawatan dari tanggal 1 – 4
september adalah 384.

Selama 4 hari (periode) jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur yang ada/yang
beroperasional di RS, misalnya jumlah TT ada 200 TT.

Maka BORnya adalah :

Jumlah HP = 384
BOR = ————————————————– X 100 %
(Jumlah TT = 200) X (Periode = 4 hr)

384
BOR = ———————– X 100 %
200 X 4

384
BOR = —————– X 100 %
800

BOR = 48 %

Jika terjadi perubahan jumlah TT dalam periode yang akan dihitung BOR-nya, maka BOR
dapat dihitung dengan cara seperti contoh berikut ini :
Misalnya, Rumah Sakit setya Husada memiliki tempat tidur tersedia 50. Pada tanggal 25
Januari 2015 terjadi penambahan 5 tempat tidur. Jumlah total HP hingga akhir periode Januari
2015 =
1250. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2015 yaitu :
(1.250 / ((50x24)+(55x7))) x 100% = 78,9 %

B. ALOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)

ALOS menurut Huffman (1994) adalah ―The average hospitalization stay of inpatient
discharged during the period under consideration‖. ALOS menurut Depkes RI (2005)
adalah ratarata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila
Rumus Jumlah hari perawatan pasien keluar X diterapkan pada
100 diagnosis tertentu dapat
: Jumlah pasien keluar (hidup + mati) %:
dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih
lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

Rumus penghitungan ALOS :

Keterangan :
 Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien keluar
hidup atau mati dalam satu periode waktu
 Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang pulang atau
meninggal dalam satu periode tertentu

Lama Dirawat = Lamanya 1 orang pasien dirawat setelah pasien tersebut keluar hidup
(pulang atas izin dokter, pulang paksa, melarikan diri dan dirujuk) atau meninggal.
kasus :
Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 september tersebut adalah 25 hari dan pasien
yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 orang. Maka pada tanggal 4
September tersebut ALOSnya adalah :
 Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2 hari
 Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10 hari
 Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari
 Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari

Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 september tersebut adalah 25 hari dan pasien
yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 orang. Maka pada tanggal 4
September tersebut ALOSnya adalah :
 Jumlah Lama Dirawat = 25 hari
 Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang
 Jadi ALOS nya = 25/5 : 5

Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap pasien dihitung dari kapan pasien pulang
dan pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien A masuk tanggal 31 Agustus dan pulang
tanggal 4 September, maka lama dirawat Pasien A adalah 4 hari.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, (2001). Standart Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Jakarta Direktorat Pelayanan Keperawatan Depkes RI

Depkes RI, (2002). Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta Direktorat
Pelayanan Keperawatan Depkes RI

Keliat, B.A., dkk (2000). Pedoman manajemen sumber daya manusia perawat ruang model
praktek keperawatan profesional rumah sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Makalah :
tidak dipublikasikan

Nawawi, H. (1990). Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta :


Haji Masagung

Anda mungkin juga menyukai