Anda di halaman 1dari 6

Cara Menghitung BOR, ALVOS, TOI,

BTO, GDR, NDR


10
Jul
Cara Menghitung BOR, ALVOS, TOI, BTO, GDR, NDR
kali ini saya akan memposting tentang cara menghitung BOR LOS ALVOS TOI GDR NDR BTO, dimana dari hasil
perhitungan angka yang dimana angka yang ada akan digunakan dalam pembuatan grafik barber johnson dan untuk
melihat efisiensi pelayanan dirumah sakit, tak usah berlama-lama..cekidot..

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi, yaitu :
• Tingkat Pemanfaatan sarana pelayanan
• Mutu Pelayanan
• Tingkat Efisiensi Pelayanan
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan berbagai indikator.
Selain itu agar informasi yang ada dapat bermakna harus ada nilai parameter yang akan dipakai sebagai nilai
banding antara fakta dengan standard yang diinginkan.

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi
pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period
under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X
100%
2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the
period under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih
lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus :
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke
saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO
menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat
tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai
40-50 kali.Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
5. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰
6. GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Rumus :
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰
7. Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hari

Indikator ini dipakai untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata-rata ini apabila
dibandingkan dengan jumlah penduduk diwilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan dari suatu
rumah sakit.

Jumlah kunjungan poliklinik


Rumus : _______________________________________
Jumlah hari buka klinik
Rumus BOR AVLOS TOI BTO GDR NDR
(Indikator Pelayanan Rawat Inap)
Kategori : Rekam Medis, Rumah Sakit

Salah satu bagian dari statistik rumah sakit adalah indikator pelayanan rawat
inap rumah sakit. Indikator ini merupakan gambaran untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah
sakit. Indikator-indikator pelayanan rawat inap ini sumber data diambil dari
sensus harian rawat inap. Berikut ini rumus indikator pelayanan rawat inap
di rumah sakit :

BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur


BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in
a period under consideration(Huffman. 1994)•.

BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005).

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan


tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (Depkes RI. 2005).

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien dirawat


AVLOS adalah the average hospitalization stay of inpatient discharged
during the period under consideration•. (Huffman. 1994)•.
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI. 2005).

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat


memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.
Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes RI. 2005).

Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

TOI (Turn Over Interval) = Tenggang perputaran tempat tidur


TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah
diisi ke saat terisi berikutnya (Depkes RI. 2005).

Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat


tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah


pasien keluar (hidup + mati)

BTO (Bed Turn Over) = Angka perputaran tempat tidur


BTO adalah the net effect of changed in occupancy rate and length of
stay (Huffman. 1994)•.

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa
kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI.
2005).

Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

NDR (Net Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar (Depkes RI. 2005). Indikator ini memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah sakit.

Rumus NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)) X 1000 permil

GDR (Gross Death Rate)


GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar
(Depkes RI. 2005).

Rumus GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar


(hidup + mati)) X 1000 permil
Referensi :

 Health Information Management. Huffman, Edna K. Illinois : Psycians


Record Company. 1994.
 Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah
Sakit. Depkes RI.2005. Jakarta : Depkes RI. 2005.

Baca juga :
Perhitungan BOR dengan perubahan jumlah tempat tidur
Perbedaan Lama Dirawat dengan Hari Perawatan

Kata kunci : menghitung BOR, rumus BOR, AVLOS, LOS, TOI, BTO GDR, NDR

Anda mungkin juga menyukai