Anda di halaman 1dari 3

RUMUS MENGHITUNG MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

1. Bed Occupancy Rate (BOR)


Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu


X 100 %
Jumlah TT x jumlah hari dalam satu satuan waktu

2. Average Length of Stay (ALOS)


Rata-ratanya lama perawat an seorang pasien. Indikator ini disamping merupakan gambaran
tingkat efisiensi manajemen pasien di sebuah RS, indikator ini juga dapat dipakai untuk
mengukur mutu pelayanan apabila diagnosa penyakit tertentu dijadikan tracernya (yang perlu
pengamatan lebih lanjut)
Jumlah hari perawatan pasien keluar rumah sakit
Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

3. Bed Turn Over (BTO)


Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu (biasanya per tahun) tempat tidur
RS. Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur RS.
Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)
Jumlah tempat tidur

4. Turn over interval (TOI)


Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya. Indikator
ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan temapt tidur
(Jumlah TT x hari) – hari perawatan rumah sakit
(hidup
Jumlah pasien + mati)
keluar (hidup + mati)

5. Net Death Rate (NDR)


Angka kematian dia atas 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 100 penderita keluar RS.
Jumlah pasien mati di atas 48 jam dirawat
X 100 %
Jumlah pasien RS – kematian di bawah 48 jam

6. Gross Death Rate (GDR)


Angka kematian umum penderitra keluar rumah sakit.
Jumlah pasien mati seluruhnya dirawat)
X 100 %
Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)
7. Net Death Rate (NDR)
Total kematian > 48 jam dalam periode waktu tertentu
X 100 %
Total pasien keluar hidup dan mati > 48 jam dalam periode waktu yang sama

8. Net Infection Rate


Total penderita infeksi yang didapat rumah sakit dalam periode tertentu
X 100 %
Jumlah pasien keluar hidup dan mati dalam periode waktu yang sama

9. Anasthesia Death
Total kematian anasthesia dalam periode tertentu
X 100 %
Total pasien yang mendapat anasthesia dalam periode yang sama

10. Post Operatio Death Rate


Total kematian dalam 10 kali operasi dalam periode tertentu
X 100 %
Total pasien yang dioperasi dalam periode yang sama

11. Normal Tissue Removel Rate


Total normal tissue yang diangkat
X 100 %
Total tissue yang diperikasa

12. Maternal Death Rate


Jumlah pasien kebidananyg meninggal dalam periode tertentu
X 100 %
Jumlah pasien kebidanan yang keluar hidup + mati

13. FETAL DEATH RATE


Jumlah kematian bayi dengan U.K > 20 minggu
X 100 %
Jumlah semua kelahiran dalam periode tertentu

14. Contact Rate (5 mil)


Total pasien keluar hidup + mati
X 100 %
Jumlah populasi

15. Hospitalization Rate


Total hari rawat
X 100 %
Jumlah populasi

16. Out Patient Rate


Total kunjungan (baru + lama)
X 1000/mil
Jumlah populasi
17. Emergency Out Patient Rate
Total kunjungan pasien gawat darurat
X 100 %
Jumlah populasi

Hasil perhitungan standar mutu pelayanan rumah sakit tersebut harus dibandingkan dengan masing-
masing standar mutu nasional. Untuk ukuran mutu yang tidak ada standar nasionalnya, angkanya
dibandingkan dengan hasil penilaian tahun-tahun sebelumnya.

standar mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia :


1. BOR : 75 – 85 %
2. ALOS : 7 – 10 hari
3. TOI : 1 – 3 hari
4. BTO : 5 – 45 hari
5. NDR (48 jam) : < 2,5 %
6. GDR : <3%
7. Anasthesia Death Rate : 1/5000
8. Post Operation Death Rate : <1%
9. Post Operation Infection Rate : <1%
10. Normal Tissue Removel Rate : < 10 %
11. Maternal Death Rate : < 0,25 %
12. Neonatal Death Rate : <2%
13. Angka Infeksi Nosokomial :1–2%

Anda mungkin juga menyukai