BELAJAR FILSAFAT?
Oktober 16, 2016
Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar
seperti:
Berpikir
Filsafat, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu
aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang
pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan
ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang
baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan
pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak
memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, kita akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar
sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato,
Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran
mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.
Kemampuan-kemampuan Penting
Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja
ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
Dengan belajar filsafat, kita akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang
mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi kita, kemampuan-
kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan
memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah
manusia.
Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, kita akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir
kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir
fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang
berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah
dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan
jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta
mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau
kekuatan otoritas politik semata.
Filsafat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan
kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa
mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi
filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan yang lebih kreatif dalam
mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara lain.
Apakah Belajar Filsafat Membantu Kita Mendapatkan Pekerjaan dan Karir yang Baik?
Filsafat penting bagi setiap pendidikan yang berorientasi pada pembebasan. Tetapi
filsafat sebenarnya juga sangat praktis. Banyak penyedia lapangan kerja mencari
tenaga kerja dari latar belakang ilmu filsafat—tentu dengan syarat bahwa ada
ketrampilan teknis yang juga dimiliki. Latihan dalam bidang filsafat sungguh-sungguh
memberikan pada kita ketrampilan yang dapat ditularkan yang pada gilirannya sangat
dihargai oleh penyedia lapangan pekerjaan dalam bidang bisnis dan kehidupan
profesional.
Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai
argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-
prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri dari hasil
latihan dalam ilmu filsafat. Tidak ada mahasiswa filsafat yang lulus studinya yang tidak
mengenal ketrampilan yang sangat berharga ini. Jadi tidak sulit melihat mengapa :
***