Anda di halaman 1dari 4

MENGAPA PERLU

BELAJAR FILSAFAT?
Oktober 16, 2016

“Mengapa dan untuk apa saya harus belajar filsafat?”

Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya.

Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar
seperti:

 Siapakah diri saya?


 Apakah Tuhan benar-benar ada?
 Bagaimana seharusnya saya hidup? Bagaimana seharusnya kehidupan bersama di atur?
 Haruskah saya mematuhi apa yang telah diatur dalam kehidupan masyarakat?
 Dapatkah saya meyakini kebenaran dari setiap kepercayaan yang saya anut?
 Apakah hidup saya berarti dan punya makna?
 Apakah nilai-nilai dan kepercayaan sebenarnya hanya merupakan sebuah opini?
 Apakah hakikat pikiran, bahasa dan gagasan?
Dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk
memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.

Berpikir
Filsafat, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu
aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang
pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan
ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang
baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan
pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak
memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.

Ketika belajar filsafat, kita akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar
sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato,
Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran
mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Kemampuan-kemampuan Penting
Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja
ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:

 Menalar secara jelas


 Membedakan argumen yang baik dan yang buruk
 Menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
 Melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
 Melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan
tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh filsafat
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan
karya seni.

Dengan belajar filsafat, kita akan mendapatkan beberapa keterampilan berikut;


memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam
bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide
secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah
kehidupan yang selalu tak terduga.

Dengan belajar filsafat, kita akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang
mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi kita, kemampuan-
kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan
memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah
manusia.

Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, kita akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir
kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir
fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak kita untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang


kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia.
Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi,
dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta
mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang
berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah
dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.

Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan
jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta
mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau
kekuatan otoritas politik semata.

Filsafat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan
kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa
mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi
filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan yang lebih kreatif dalam
mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara lain.

Apakah Belajar Filsafat Membantu Kita Mendapatkan Pekerjaan dan Karir yang Baik?
Filsafat penting bagi setiap pendidikan yang berorientasi pada pembebasan. Tetapi
filsafat sebenarnya juga sangat praktis. Banyak penyedia lapangan kerja mencari
tenaga kerja dari latar belakang ilmu filsafat—tentu dengan syarat bahwa ada
ketrampilan teknis yang juga dimiliki. Latihan dalam bidang filsafat sungguh-sungguh
memberikan pada kita ketrampilan yang dapat ditularkan yang pada gilirannya sangat
dihargai oleh penyedia lapangan pekerjaan dalam bidang bisnis dan kehidupan
profesional.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen


secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif,
kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai
dari bidang informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan,
agamawan, ataupun menjadi wirausaha.

Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai
argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-
prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri dari hasil
latihan dalam ilmu filsafat. Tidak ada mahasiswa filsafat yang lulus studinya yang tidak
mengenal ketrampilan yang sangat berharga ini. Jadi tidak sulit melihat mengapa :

Sebagian lulusan Filsafat meneruskan studinya ke jenjang pendidikan lebih tinggi


dalam ilmu ilmu filsafat dan bekerja sebagai dosen atau peneliti di lembaga-lembaga
pendidikan atau penelitian. Namun, sebagian besar diantara mereka juga
mengembangkan karirnya di bidang lain seperti lembaga pemerintah, hukum,
perbankan, komputer, media massa dan penerbitan, kesehatan dan sebagainya yang
semuanya membutuhkan kemampaun dalam berfikir. Karena itu, lulusan filsafat bisa
(dan dalam kenyataannya) terjun dan meneruskan karir dalam bidang yang luas
seperti

BISNIS: asuransi, penerbitan, periklanan, pemrograman computer, konsultan,


perbankan, pemasaran, penulis teknis

PEMERINTAHAN: pegawai administrasi, diplomat, analis kebijakan, intelegen,


pelayanan sosial

WARTAWAN: editor, penulis lepas, kritikus film dan naskah

HUKUM: wartawan hukum, peneliti dan pengamat hukum, pegawai di lembaga


bantuan hukum atau pengadilan.

PENGOBATAN: konsultan, pegawai administrasi rumah sakit, praktisi pengobatan,


perawat
SENI DAN KEMANUSIAAN: pegawai administrasi pemerintah atau swasta, penulis
kreatif, produser film, atau karya seni

LAIN-LAIN: pendidik, pegawai, politisi, pemograman computer, administrsi


perpustakaan, pramugari/pramugara

Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara


logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang
pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang
ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari belajar filsafat!

***

Gunawan. 2006. Mengapa Belajar Filsafat. 16 Oktober


2016. https://grelovejogja.wordpress.com/2006/12/01/mengapa-belajar-filsafat/
Wattimena, Reza A.A. 2012. Mengapa Kita Perlu Belajar Filsafat?. 16 oktober
2016. https://rumahfilsafat.com/mengapa-kita-perlu-belajar-filsafat1/

Anda mungkin juga menyukai