Anda di halaman 1dari 3

Abstrak

Filsafat (dari bahasa Yunani φιλοσοφία, philosophia, secara harfiah bermakna "pecinta
kebijaksanaan" adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti
eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa . Istilah ini kemungkinan pertama
kali diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570–495 SM). Metode yang digunakan dalam filsafat
antara lain mengajukan pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi
sistematik.Pertanyaan filosofis klasik antara lain: Apakah memungkinkan untuk mengetahui
segala sesuatu dan membuktikanya? Apa yang paling nyata? Para filsuf juga mengajukan
pertanyaan yang lebih praktis dan konkret seperti: Apakah ada cara terbaik untuk hidup?
Apakah lebih baik menjadi adil atau tidak adil (jika seseorang bisa lolos begitu saja) Apakah
manusia memiliki kehendak bebas?

Filsafat menurut saya adalah mata kuliah yang mampu menguras pikiran. Karena dalam mata
kuliah filsafat, mahasiswa dituntut untuk berfikir secara kritis dalam menanggapi semua
kejadian di dunia. Selain itu, mengkaitkan filsafat dengan agama atau spiritual. Yang kadang
kala membuat semakin membingungkan dan sulit diterima, karena jawaban dari peristiwa
tidak dapat dijelaskan dengan logika manusia.Dengan mempelajari filsafat, anda bisa
menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.

Berpikir

Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu
tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang
pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada,
bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan
mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah
bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban
mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.

Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang
sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles,
Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk
dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat
budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga
akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis.
Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.
Kemampuan-kemampuan Penting

Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan
suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan
maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan
mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak
terduga.

Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu
berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini
amat dibutuhkan.

Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang
merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara
rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan
rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang
informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun
menjadi wirausaha.

Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi bisnis
akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri
dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi
sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.

Kemampuan-kemampuan Khusus

Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif,
kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di
dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan,
tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep
yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita
sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang
berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya
sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.

Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas
serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan
pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.
Selain itu belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh
kemampuan memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang
terdalam, menemukan sebab terakhir satu penampakkan.

Dengan uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa secara kongkrit manfaat mempelajari filsafat
adalah:

1. Seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam lingkup
pribadi maupun sosial.
2. Dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir secara universal,
multidimensional, komprehensif, dan mendalam. Sehingga akan menjadikan
seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan
beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan
kebahagiaan hidup.
3. Menggapai kebijakan dan nilai. Nilai diperoleh dengan berpikir mendalam. Nilai itu
penting untuk mengatur kehidupan.
4. Menggapai kebenaran. Filsafat adalah jalan menggapai kebenaran karena proses
berpikir mendalam itu pada dasarnya adalah menjelaskan apa yang sebenarnya
terjadi dan bagaimana hal itu bisa terjadi, terhadap suatu kenyataan. Jika kita tak
memahami kenyataan berdasarkan kenyataan, itu adalah suatu kesalahan, dan ini
biasanya terjadi saat orang tidak berfilsafat, atau pada saat orang menilai sesuatu
seenaknya saja.
5. Memahami diri sendiri dan masyarakatnya: menghilangkan egoism, meningkatkan
kesadaran kolektif.
6. Filsafat untuk mengubah kehidupan. Artinya, dengan filsafat orang akan terdorong
untuk mengubah segala sesuatu yang ternyata telah jauh menyimpang dari nilai-nilai
kebenaran. Dalam hal ini, juga berarti bahwa filsafat juga tak dapat dipisahkan dari
kerja mengubah kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai