Anda di halaman 1dari 3

Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan

menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk
menompang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan
berdasarkan 'nation', ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan.

Fungsi Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya
tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
· Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
· Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat
lainnya.
· Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
· Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan Menjadi sumber
inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti
ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Disarikan dari Agraha Suhandi (1989)
Sedangkan Ismaun (2001) mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan
landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu
tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan
relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya
menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.

Fungsi dan Manfaat Filsafat Ilmu - Cara kerja filsafat ilmu memiliki pola dan model-model yang
spesifik dalam menggali dan meneliti dalam menggali pengetahuan melalui sebab musabab
pertama dari gejala ilmu pengetahuan. Di dalamnya mencakup paham tentang kepastian ,
kebenaran, dan obyektifitas. Cara kerjanya bertitik tolak pada gejala – gejala pengetahuan
mengadakan reduksi ke arah intuisi para ilmuwan, sehingga kegiatan ilmu – ilmu itu dapat
dimengerti sesuai dengan kekhasannya masing-masing [1] disinilah akhirnya kita dapat mengerti
fungsi dari filsafat ilmu. 

Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu
kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni : 
 Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. 
 Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya. 
 Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. 
 Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan 
 Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. 

Jadi, Fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi
konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai
confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan
evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana. Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah 

• Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual 


• Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan 

• Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga ilmuwan
tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu) 

• Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional 

• Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid 

• Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontesktual) 

Belajar filsafat pada umumnya menjadikan manusia lebih bijaksana. Bijaksana artinya memahami
pemikiran yang ada dari sisi mana pemikiran itu disimpulkan. Memahami dan menerima sesuatu
yang ada dari sisi mana keadaan itu ada. Plato merasakan bahwa berpikir dan memikir sesuatu itu
sebagai suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sebagai keinginan yang maha
berharga

filsafat mampu mendorong manusia untuk :

 berusaha mengetahui apa yang telah dketahui dan apa yang belum diketahui
 berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam kesemestaan
yang seakan tak terbatas ini
 mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang dicari telah
dijangkaunya
 tidak apatis terhadap lingkungan dan nilai yang berkembang di tengah masyarakatnya
 selalu memberikan makna dalam setiap amal perbuatannya
 Bab ini menjelaskan juga tentang manfaat filsafat, yaitu sebagai berikut :
 Filsafat memperluas wawasan. Secara alamiah, manusia memiliki rasa ingin tahu,
yang rasa ingin tahu itu melahirkan berbagai macam pertanyaan yang menuntut
diperolehnya jawaban. Sebuah jawaban dari pertanyaan bukan jawaban akhir, tetapi
memunculkan jenis pertanyaan baru dan lain daripada yang lain. Pada saat lain,
jawaban yang sudah berbentuk pengetahuan dimanfaatkan untuk kepentingan yang
lain, yang nantinya juga menerbitkan pertanyaan lain, karena pengetahuan itu sendiri
memiliki sfat praktis atau pragmatis. Untuk pengetahuan tersebut, filsafat yang
terobjekkan menyediakan lapangan filsafat yang sangat luas tanpa batas, yang
memancar dari realitas dan non-realitas.

Filsafat mengarahkan kepada kebenaran. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Filsafat, Plato,
bahwa secara teoretis kebijaksanaan dapat disamakan dengan kebenaran yang merupakan obyek
pengetahuan pertama dan utama bagi manusia. Segala bidang disiplin ilmu dan mata pelajaran di
dunia pendidikan selalu diajarkan untuk mencapai kebenaran. Jalur untuk mencapai kebenaran
adalah pemikiran, kecermatan memperhatikan dan refleksi tentang hidup itu sendiri, dalam
mengkorelasikan dirinya dengan peristiwa realitas di dunia ini. Filsafat memberi patokan dan kaidah
untuk berpikir bijaksana dan kritis serta bagaimana kita bisa hidup harmonis dengan manusia
lainnya. Filsafat mematangkan intelek dan daya pikir. Menurut John Henry Newmann (1801-1890),
orang yang pernah belajar filsafat cenderung lebih kuat dan siap untuk mempelajari pengetahuan
yang abstrak dan rumit.

Filsafat dan Pembentukan Sikap. Mempelajari sesuatu ilmu terkait dengan penerapan ilmu tersebut
dalam kehidupan nyata. Tanpa itu, bisa saja pengetahuan ataupun ilmu itu akan tersimpan dalam
khayal dan bisa hilang karena lupa. Filsafat hanya dan akan berkembang melalui refleksi terus
menerus dalam hidup sehari-hari, dengan mengedepankan sikap kerendahan hati, keluhuran budi,
kebajikan pekerti, kesiapan berdialog, dan yang sejenisnya.

Filsafat dan Perwujudan diri. Seluruh perjalanan filsuf dalam berfilsafat selalu mendambakan akhir
kajian berupa perwujudan diri, dengan pribadi yang lebih matang dan bijak. Filsafat harus dilihat
sebagai karya seni, suatu estetika dalam upaya pembentukan diri manusia.

Anda mungkin juga menyukai