Anda di halaman 1dari 14

Konsep dasar Filsafat,

objek studi dan metode


filsafat SERTA
BIDANG KAJIAN
MATA KULIAH

FILSAFAT
FILSAFAT ILMU
FILSAFAT
ISTILAH

ARTI

RUMUSAN
FILSAFAT

bidANG KAJIAN
FILSAFAT
ISTILAH FILSAFAT

Bahasa Yunani : Philosophy, yang berasal dari kata Philen (cinta) dan Sophes (hikmat
atau wisdom). artinya hikmat kepada ilmu pengetahuan.
Bahasa Indonesia : Sedangkan menurut Poedjawiatna (Abbas, 1981 : 2), menyatakan
bahwa Filsafat berasal dari kata Philosofia (bahasa Yunani). Dimana Philo artinya Cinta
dan Sofia artinya bijaksana atau pandai. Jadi Philosofia adalah cinta seluas-luasnya
atau keinginan yang diusahakan untuk mencapai cita-cita/cinta kepada kebijaksanaan.
Dari segi praktis atau pemakaian
 Ilmu yang menyelidiki fakta-fakta atau prinsip-prinsip dari kenyataan (reality) dari
tabiat serta tingkah laku manusia.

2) Ilmu yang eliputi logika, etikia, estetika, metafisika dan teori ilmu pengetahuan
(epistimologi).

3) llmu yang mempelajari suatu sikap terhadap aktivitas seseorang.


DEFINISI

Jika definisikan maka filsafat dapat diartikan sebagai gagasan yang


penuh pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Sedangkan secara
umum filsafat adalah ilmu yang membahas segala fenomena yang ada
dalam kehidupan serta pemikiran manusia secara skeptis dan bersifat
kritis. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam filsafat tidak ada
percobaan atau eksperimen apapun, melainkan mengungkapkan
masalah secara jelas, mencari pemecahannya, dan memberikan
argumen terhadap solusi yang telah dikemukakan
Lanjutan. . . .
MENURUT PARA AHLI

PLATO ARISTOTELES

Filsafat menurut Aristoteles


merupakan suatu ilmu
filsafat menurut plato ialah pengetahuan yang berisi
ilmu yang berusaha untuk kebenaran. Unsur-unsur dalam
kebenaran tersebut meliputi
mendapatkan pencapaian ekonomi, metafisika, estetika,
akan kebenaran pengetahuan retorika, politik dan juga logika.
yang sebenarnya. Filsafat yang dikemukakan
Aristoteles sering disebut sebagai
filsafat keindahan.
CIRI - CIRI
IMFLIKATIF TIDAK FAKTUAL

UNIVERSAL
Tidak Faktual dalam konteks ini
Ilmu filsafat sering memikirkan akibat yang merupakan sesuatu yang bersifat spekulatif
didapatkan dari suatu pemikiran, tujuan hal dengan menciptakan berbagai dugaan yang
tersebut supaya manusia selalu dapat logis dan masuk akal dalam menangani
Secara umum pemikiran filsafat memang
melahirkan berbagai pemikiran baru yang suatu hal yang tanpa bukti. Hal ini
tidak ada sangkut pautnya dengan objek-
dapat mengembangkan intelektualitas dikarenakan pemikiran tersebut telah
objek tertentu, atau cendurung bersifat
universal. Contoh dari pemikiran seperti ini melampaui batas-batas fakta ilmiah.
seperti kebebasan, keadilan, dan moral
manusia.
BERHUBUNGAN dg BERHUBUNGAN dg
NILAI NILAI

Pengertian filsafat berdasarkan pendapat C. J. Ducasse


ialah upaya manusia dalam mencari pengetahuan.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, sesuatu
Upaya tersebut berupa fakta yang biasa disebut dengan
yang dianggap berarti pasti memiliki sebuah nilai. Oleh
penilaian. Yang dimaksud dengan penilaian di sini yaitu
karena itulah secara filsuf sering menggunakan bahasa
antara susila dan asusila, serta yang baik dengan yang
ilmiah dan berbagai kalimat yang bersifat logis supaya
buruk. Sehingga filsafat berperan sebagai penengah
ide-ide di dalamnya memiliki nilai tersendiri.
yang digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai
tersebut.
TUJUAN FILSAFAT SECARA UMUM

1. Filsafat berguna untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat sesuatu. Dengan hal ini maka manusia dapat memiliki
pandangan yang luas dan dapat terhindar dari egosentrisme.
3. Dengan menilai berbagai macam hal di sekitarnya secara objektif, maka melalui filsafat diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu memiliki
pengetahuan yang luas.
4. Filsafat dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan lebih mendalami ilmu pengetahuan.
5. Dengan mempelajari filsafat maka manusia juga dapat memahami perkembangan, kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari pengetahuan
tersebut.
6. Filsafat membuat manusia agar memiliki kemauan untuk berpendapat sendiri, mandiri dalam hal rohaniah, berpikir sendiri, serta dapat menunjukkan
sifat yang kritis.
7. Dengan mendalami filsafat maka manusia dapat mendalami pokok ilmu sampai ke cabang-cabangnya. Dengan demikian maka akan lebih mudah dalam
memahami hakikat ilmu beserta sumber dan tujuannya.
8. Filsafat juga sangat berguna bagi dunia pendidikan, karena baik siswa maupun pengajar punya pedoman yang kuat untuk mempelajari ilmu
pengetahuan. Terutama untuk membedakan mana persoalan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah.
FUNGSI FILSAFAT

• Membentuk Sifat Kritis


Seperti yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, filsafat dapat membentuk pemikiran yang kritis pada seseorang.
Hal tersebut tentunya sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat.
Sehingga ketika menghadapi masalah apapun diharapkan manusia dapat berpikir dengan rasional supaya tidak
terjebak oleh segala sifat fanatisme.
• Sebagai Pemecahan Masalah
Ilmu filsafat mengajak manusia supaya berpikir secara bijak dalam mengatasi berbagai persoalan. Dengan
menggunakan cara berpikir filsafat maka diharapkan manusia dapat mengidentifikasi masalah tersebut dan
memudahkannya dalam mendapatkan jawaban. Sehingga masalah dapat dipecahkan tanpa kesulitan.
• Membantu Kemampuan Analisis
Berpikir secara filsafat tentunya sangat dibutuhkan oleh para pelajar maupun peneliti. Karena dengan demikian
kemampuan dalam menganalisa akan semakin terasah. Sehingga analisa dapat dilakukan dengan kritis dan
komprehensif untuk mengatasi berbagai permasalahan ilmiah dalam riset. Pada poin berikut filsafat dilakukan pada
konteks pengetahuan yang menomor-satukan kontrol. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa nilai pengetahuan ada
karena memiliki fungsi, lain halnya dengan fungsi filsafat yang ada karena nilai yang dimilikinya.
• Menambah Pengalaman
Melalui ide-ide baru atau dasar hidup, filsafat dapat dapat membentuk pengalaman kehidupan manusia secara
kreatif. Semakin banyak rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk mencarinya, maka pengalaman akan terus
bertambah.
RUMUSAN FILSAFAT

Sumber dari filsafat adalah manusia,. dalam hal ini akal dan qolbu manusia yang sehat yang
berusaha keras dengan sungguh-sunguh untuk mencari kebenaran dan akhirnva memperoleh
kebenaran.

Proses mencari kebenaran itu melalui berbagai tahap, yang pertama manusia berspekulasi dengan
pemikirannya tentang semua iulmu pengetahuan. Tahap kedua dari berbagai spekulasi disaring
beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan. Tahap kedua dari berbagai spekulasi disaring
beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan. Pada tahap ketiga buah pikiran ini menjadi titik
awal dalam mencari kebenaran (penjelajahan pengetahuan yang didasari kebenaran), kemudian
berkembang sebagai ilmu pengetahuan, antara lain: Matematika, Fisika, Hukum Politik, dan lain-
lain.

Namun Ismaun (2004: 6) menekankan bahwa sebagai makhluk Tuhan manusia tidak ada yang
sempurna, kebnenaran yang dicapai manusia bersifat relatif atau nisbi, tetapi bukan berarti semua
hasil perkiraan manusia itu tidak ada yang benar (tidak mutlak).
BIDANG KAJIAN FILSAFAT

ASPEK ONTOLOGI

ASPEK
EPISTEMOLOGI

ASPEK AKSIOLOGI
Ontologi menurut Runes ialah teori tentang keberadaan ada atau eksistensi.
Menurut Aristoteles, ontologi adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan
artinya dengan metafisika.

Metafisika merupakan landasan aspek ontologi. Metafisika merupakan salah satu cabang Filsafat
yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tertentu
menjadi ada. Aspek ontologi dilihat dari istilah merupakan ilmu yang membahas sesuatu yang
telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani.

Hakikat merupakan realitas, realitas merupakan kenyataan yang sebenarnya, jadi hakikat adalah
kenyataan yang sebenarnya, keadaan sebenarnya sesuatu, bukan keadaan sementara atau
keadaan yang menipu, bukan keadaan yang merubah.

Jadi, ontoogi merupakan ilmu yang mengkaji adanya suatu pengetahuan yang sebernar-
benarnya.
Epistemologi menurut Rumes adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan cabang filsafat yang
meneliti asal suatu pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari manusia melalui
pemikiran, dan melalui pemikiran tersebut akan membentuk kebudayaan.

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang usaha dan upaya untuk mencari
suatu kebenaran dari sutu ilmu pengetahuan. Dalam mengkaji suatu ilmu pengetahuan, haruslah
menggunakan metode yang valid, sehingga hasil yang didapatkan dapat di pertanggungjawabkan
secara ilmiah. Objek kajian epistemologi merupakan semua yang ada di bumi, objek kajiannya
sangat luas dan tidak terbatas.

Jadi, epistemologi bidang filsafat yang mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan secara
sistematika atau meggunakan metode yang sesuai, serta objek kajian yang luas dan tak terbatas.
Aksiologi menurut Runes berasal dari istilah Yunani, yaitu axios yang berarti nilai, manfaat,
pikiran, atau ilmu/teori.

            Menurut Prof. Brameld, aksiologi dapat disimpulkan sebagai suatu cabang filsafat yang
menyelidiki:

1. tingkah laku moral yang berwujud etika,


2. ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni dan keindahan, serta
3. sosio-politik yang berwujud ideology.

Aksiologis merupakan cabang filsafat yang menyelidiki manfaat suatu ilmu pengetahuan dan
bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Aksiologi merupakan ilmu yang membahas
tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri dan membahas manfaat ilmu pengetahuan tersebut.
Karena semua pengetahuan itu memiliki manfaat bagi kehidupan manusia jika di pergunakan
sebaik-baiknya, dan tidak ada ilmu pengetahuan yang sia-sia.
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai